POSITIF
(Studi di Panti Asuhan Amanah Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh:
RISMA ANITA KURNIA SARI
NIM.33010180173
ِهّٰلِل ُم ْلُك الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِۗض َيْخ ُلُق َم ا َيَش ۤا ُء ۗ َيَهُب ِلَم ْن َّيَش ۤا ُء ِاَناًثا َّو َيَهُب ِلَم ْن َّيَش ۤا ُء الُّذ ُك ْو َر
ۙ َاْو ُيَز ِّو ُجُهْم ُذ ْك َر اًنا َّو ِاَناًثاۚ َو َيْج َع ُل َم ْن َّيَش ۤا ُء َع ِقْيًم اۗ ِاَّنٗه َع ِلْيٌم َقِد ْير
Artinya: Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang
Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia
kehendaki, memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. atau
Dia menganugerahkan (keturunan) laki-laki dan perempuan, serta menjadikan
mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa. (QS. Asy-Syura (42): 49-50).
Menurut ajaran Islam anak adalah amanah Allah SWT, sebagai amanah anak
harus dijaga sebaik mungkin oleh orang tua yang mengasuhnya, kedua orang tua
wajib memelihara dan mendidik anak mereka yang belum dewasa. Namun pada
kenyataannya tidak semua anak bernasib baik, tidak semua anak yang terlahir di dunia
ini memiliki orangtua yang lengkap dan dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya
atau ada juga yang terlahir yatim atau piatu dimana orang tuanya kesulitan ekonomi
bahkan ada juga anak yang terlantar. Hal tersebut tentu menjadi sebuah masalah bagi
anak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik pendidikan, kesehatan, bahkan
status hukum anak tersebut dalam perwaliannya.
Sebagai generasi penerus maka anak perlu dirawat dan dibina dengan baik
supaya dapat tumbuh, mengembangkan kepribadian dan kemampuan serta
keterampilan dalam melakukan peranan dan fungsi sesuai dengan pertumbuhan
usianya, dan dalam masa pertumbuhan anak-anak mendapatkan haknya, sehingga
perlu adanya optimalisasi perkembangan anak, karena tumbuh kembang anak sangat
1
Abdussalam dan Adri Desasfuryanto, 2014, “Hukum Perlindungan Anak (dengan dilengkapi Undang-
Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak Pidana Anak)”. Jakarta, PTI, hlm 21.
krusial membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau keluarga
sehingga secara mendasar hak dan kewajiban anak dapat terpenuhi secara baik. 2
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak, anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun dan masih didalam kandungan.3
1. Paragraf I Pasal 9 mengenai Hak Sipil dan Kebebasan, setiap anak berhak
mendapatkan hak sipil dan kebebasan yaitu hak atas identitas, hak
perlindungan identitas, hak berekspresi, hak berpikir, mengeluarkan
pendapat, hak berorganisasi, hak atas perlindungan kehidupan pribadi, dan
hak akses informasi yang layak.
2. Paragraf 2 Pasal 10 mengenai Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan
Alternatif, setiap anak berhak mendapatkan hak lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternative seperti, hak mendapatkan bimbingan, hak untuk
tidak dipisahkan dari orang tua, hak reunifikasi, hak tidak dipindahkan
secara illegal, hak mendapatkan dukungan kesejahteraan, dan lain-lain.
2
Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak (Jakarta: Akademika Pressindo, 1998), 17.
3
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak.
4
Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Kabupaten
Layak Anak.
5
Zuraidah Azkia dan Muhamad Sadi, 2018, “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Asasi Anak Yang
Menjadi Korban Kekerasan”, Nurani: Jurnal Jurnal Kajian Syari’ah Dan Masyarakat 18, no.1, hlm. 151–62,
https://doi.org/10.19109/nurani.v18i1.190)
3. Paragraf 3 Pasal 11 mengenai Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan,
setiap anak berhak mendapatkan hak kesehatan dasar dan kesejahteraan
seperti, hidup dan mendapat perlindungan sejk dalam kandungan,
mendapatkan pemenuhan kecukupan gizi, mendapatkan air susu ibu
ekslusif, imunisasi dasar lengkap, memperoleh pelayanan kesehatan, dan
lain-lain.
4. Paragraf 4 Pasal 12 mengenai Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang,
dan Kegiatan Budaya, setiap anak berhak mendapatkan hak pendidikan,
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya seperti, hak memperoleh
pendidikan sejak usia dini, hak memperoleh pendidikan sesuai kebijakan
wajib belajar yang ditetapkan leh pemerintah, sekolah ramah anak, dan
lain-lain.
Tentang pengasuhan dan pemenuhan hak anak adalah tugas dan kewajiban
orang tua, terutama bagi anak yang belum mencapai kedewasaan dan belum bisa
hidup mandiri. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi anak yang hidupnya dalam
kondisi tidak terpenuhi atau hak-haknya dilanggar seperti diskriminasi, penelantaran
anak, eksploitasi anak, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan dan ketidakadilan.
Dalam Islam juga telah mengatur tentang pemeliharaan dan perlindungan anak, adalah
tanggung jawab orangtua sejak lahir sampai dengan umur 18 tahun sesuai undang-
undang diatas.6
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ُك وُنو۟ا َقَّٰو ِم يَن ِهَّلِل ُش َهَدٓاَء ِبٱْلِقْس ِط ۖ َو اَل َيْج ِر َم َّنُك ْم َش َنَٔـاُن َقْو ٍم َع َلٰٓى َأاَّل
َتْع ِد ُلو۟ا ۚ ٱْع ِد ُلو۟ا ُهَو َأْقَر ُب ِللَّتْقَو ٰى ۖ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن
6
Sudrajat dan Tamara, (2018) “Peran Naskah Akademik Dan Daftar Inventarisasi Masalah Dalam
Mewujudkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Perlindungan Anak Yang Aspiratif Di Kota
Tangerang.” hlm. 5.
7
Muhammad Joni, Hak-hak Anak dalam UU Perlindungan Anak dan Konvensi PBB tentang Hak
Anak: Beberapa Isu Hukum Keluarga. Jakarta: KPAI, tt. H.16.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
8
Tim Penyusun, Diktat Usaha Kesejahteraan Anak untuk Sekolah Pekerja Sosial Atas (SPSA)
(Malang: Tp., tt.), h. 2.
anak oleh pengelola panti asuhan belum sesuai dengan peraturan tentang hak anak.
Pada umumnya pengasuhan di panti asuhan dilakukan sekedarnya saja dan tidak
memenuhi kebutuhan hak-hak anak. Maka dari itu berdasarkan uraian latar belakang
diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemenuhan Hak
Anak Dalam Panti Asuhan Perspektif Hukum Positif (Studi di Panti Asuhan
Amanah Ambarawa Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang)”.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang ditas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
C. Tujuan Penelitian
Melihat dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai
berikut:
2. Untuk Mengetahui Problematika dan Upaya dalam Pemenuhan Hak Anak di Panti
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
praktis.
1. Teoritis
wawasan dan referensi dalam hal pemenuhan hak anak di panti asuhan
berdasarkan hukum positif yang tidak sesuai dengan aturan yang semestinya.
2. Praktis
asuhan.
E. Penegasan Istilah
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang
masih didalam kandungan.9 Sedangkan hak anak adalah bagian dari hak asasi
manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga,
masyarakat, pemerintah, dan Negara.10 Jadi pemenuhan hak anak bertujuan untuk
memenuhi hak-hak anak agar dapat tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara
optimal.
2. Panti Asuhan
Panti asuhan adalah suatu lembaga yang sangat terkenal untuk membentuk
mendefinisikan panti asuhan sebagai tempat memelihara dan merawat anak yatim
3. Perspektif
Perspektif adalah suatu sudut pandang kita atau cara pandang terhadap
sesuatu. Sudut pandang atau pendekatan yang kita gunakan dalam mengamati
seseorang akan melihat sesuatu hal dengan cara tertentu dan menciptakan suatu
9
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak
10
Ibid.
4. Hukum Positif
Menurut Bagir Manan hukum positif ialah kumpulan asas dan kaidah hukum
tertulis dan tidak tertulis yang pada saat ini sedang berlaku, dan mengikat secara
Bahwa hukum positif terdiri atas hukum tertulis, yang bearti hukum yang sengaja
diadakan oleh lembaga atau organ yang memiliki otoritas untuk membentuk
hukuim, dan hukum yang terbentuk dalam proses kehidupan masyarakat tanpa
F. Telaah Pustaka
Berdasarkan pengetahuan peneliti, telaah pustaka yang terkait dengan judul penelitian
antara lain:
Pemeliharaan Anak Terlantar di Kota Medan (Studi di Dinas Sosial Kota Medan).
Dalam penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya perlakuan tidak baik
terhadap anak baik oleh orang tua maupun oleh keluarganya sendiri. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa hak pemeliharaan anak terlantar di Kota Medan
saat ini telah terpenuhi walaupun belum terpenuhi sepenuhnya. Penangan yang
2. Skripsi dari Epida Sari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program
tahun 2019 yang berjudul “Pemenuhan Hak Anak Pemulung Melalui Program
Pendidikan dan Kesehatan di Yayasan Tunas Mulia Kelurahan Sumur Batu Bantar
bidang pendidikan dan kesehatan yang merupakan cara pemenuhan hak anak
pemulung melalui program pendidikan dan kesehatan di Yayasan Tunas Mulia,
Muhammadiyah Malang tahun 2016 yang berjudul “Pemenuhan Hak Anak dalam
kemandirian.
lokasi penelitian, serta sudut pandang hukum yang menjadi tolak ukur
G. Kerangka Teoritik
Hak anak pada umumnya dengan hak anak di panti asuhan seharusnya sama.
perhatian yang lebih dari pemerintah, lembaga, dan masyarakat karena mereka
tidak tinggal dengan orangtua mereka. Selain itu, anak-anak panti asuhan juga
Nomor 23 Tahun 2002 menguraikan hak anak adalah bagian dari hak asasi
11
Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga,
Pemenuhan hak anak merupakan komitmen untuk memenuhi hak asasi dan
perlakuan yang sama terhadap warga negara tanpa melihat status anak tersebut.12
Secara garis besar hak-hak anak yang dapat dikategorikan menjadi empat
b. Hak tumbuh kembang anak yang mencakup semua jenis pendidikan formal
maupun non formal dan hak menkmati standar kehidupan yang layak bagi
tumbuh kembang fisik, mental, spiritual, moral non moral, dan sosial
anak-anak pengungsi.
atau pandangannya dalam semua hal yang menyangkut nasib anak itu.13
2. Panti Asuhan
anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan social kepada anak asuh
sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai. Panti asuhan
merupakan tempat memelihara dan merawat anak-anak yatim atau yatim piatu
12
Ahmad Siboy, “Pengujian Peraturan Perundang-Undangan,” 2015.
13
Muhammad Joni, Hak-hak Anak dalam UU Perlindungan Anak dan Konvensi PBB tentang Hak
Anak: Beberapa Isu Hukum Keluarga. Jakarta: KPAI, tt. H.16
yang bertujuan untuk memberikan poelayanan, bimbingan dan keterampilan
kesejahteraan sosial anak agar bisa mandiri dan berkualitas untuk masa
anak-anak.
layak dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya, keluarga dan
masyarakat.
3) Sasaran utama panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak ialah
14
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/lembaga-kesejahteraan-sosial-anak-lksa93 . Diakses 26
Februari 2023
3. Dasar Hukum Tentang Hak Anak di Panti Asuhan
َو اَل َتْقُتُلٓو ۟ا َأْو َٰل َد ُك ْم َخ ْش َيَة ِإْم َٰل ٍقۖ َّنْح ُن َنْر ُز ُقُهْم َو ِإَّياُك ْم ۚ ِإَّن َقْتَلُهْم َك اَن ِخ ْطًٔـا َك ِبيًرا
Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu.
َو ۡل َيۡخ َش اَّلِذ ۡي َن َلۡو َتَر ُك ۡو ا ِم ۡن َخ ۡل ِفِهۡم ُذ ِّرَّيًة ِض ٰع ًفا َخ اُفۡو ا َع َلۡي ِهۡم ۖ َفۡل َيَّتُقوا َهّٰللا َو ۡل َيُقۡو ُلوا
bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata
yang benar”.
َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ُك وُنو۟ا َقَّٰو ِم يَن ِهَّلِل ُش َهَدٓاَء ِبٱْلِقْس ِط ۖ َو اَل َيْج ِر َم َّنُك ْم َش َنَٔـاُن َقْو ٍم َع َلٰٓى
َأاَّل َتْع ِد ُلو۟ا ۚ ٱْع ِد ُلو۟ا ُهَو َأْقَر ُب ِللَّتْقَو ٰى ۖ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل َخ ِبيٌۢر ِبَم ا َتْع َم ُلوَن
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak BAB I Pasal 1 ayat (9) bahwa hak
anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan
Kedua Pemenuhan Klaster Hak Anak Paragraf I mengenai Hak Sipil dan
Kebebasan Pasal 9:
c. Hak reunifikasi
keluarga
sebagai berikut:
kandungan
kandungan
disorientasi seksual
NAPZA
H. Metode Penelitian
1. Jenis
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang prosedur penemuan yang dilakukan
tidak menggunakan statistik atau kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kualitatif
adalah penelitian tentang kehidupan seseorang, cerita, perilaku, dan juga tentang
2. Pendekatan
3. Kehadiran Peneliti
dalam mengumpulkan data baik dari bentuk hasil wawancara maupun observasi,
4. Lokasi Penelitian
5. Sumber Data
a. Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
sumber datanya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan
15
Dr. Muhaimin,SH.,M.Hum, Metode Penelitian Hukum,( Mataram NTB: Mataram Univesity Press,
2020), hal, 87.
lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Panti Asuhan Amanah
b. Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
dari berbagai sumber yang telah ada. Teknik pengumpulan data sekunder
a. Wawancara
orang lainnya guna memperoleh informasi yang valid, dokumen berupa video
b. Observasi
c. Dokumentasi
Analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis
kemudian mencari data lagi secara berulang sehingga kesimpulan itu dapat
diterima atau tidak. Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan
Dalam mengecek keabsahan data yang sudah diperoleh dan didapat dari
tertentu dengan data yang didapat dari sumber lain. Pengecekan kebasahan data
9. Tahap-Tahap Penelitian
a. Tahap pra lapangan, Observasi di lokasi penelitian pada tempat yang termasuk
c. Tahap analisis data, Memahami semua sumber data yang telah didapat di
kemudian dianalisis.
d. Tahap penyusunan laporan, Menganalisis data temuan, menarasikan hasil
I. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan
BAB II Kerangka Teori, pada bab ini berisi tentang pemaparan teori tentang
pelaksanaan pemenuhan hak anak di panti asuhan, dan perlindungan hukum terhadap
BAB III Pembahasan, pada bab ini berisi tentang fakta dan temuan yang
diperoleh di lokasi penelitian terkait Pemenuhan Hak Anak dalam Panti Asuhan
BAB IV Analisis Data, pada bab ini berisi tentang penjabaran secara deskriptif
teori yang dipakai terhadap kasus pemenuhan hak anak di panti asuhan.
BAB V Penutup, pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil dari
penelitian. Dan bagian terakhir skripsi adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran
yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
AL-QUR’AN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BUKU/JURNAL/SKRIPSI/ARTIKEL
Azkia, Zuraidah dan Muhamad Sadi. 2018. “Perlindungan Hukum Terhadap Hak
Sudrajat dan Tamara. 2018. “Peran Naskah Akademik Dan Daftar Inventarisasi
Muhammad Joni, Hak-hak Anak dalam UU Perlindungan Anak dan Konvensi PBB
Tim Penyusun, Diktat Usaha Kesejahteraan Anak untuk Sekolah Pekerja Sosial Atas
WEBSITES
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/lembaga-kesejahteraan-sosial-anak-lksa93.