Anda di halaman 1dari 20

Keperawatan Anak 1

KEKERASAN PADA ANAK


“Kekerasan Seksual”

Oleh Kelompok 11 :

RR Cinara Rahmandita K-Sahrul Widyastuti-Satya Nur Azizah-Sekar Ayuningtyas-


Septiana Resti Pratiwi-Siti Nur Luthfiana-Siti Robi’atus Sholiha-Sri Jati Permata Putri.-
Tica Sri Anugraheni Putri-Tsaniya Salsabila
Outline

Pengertian

Faktor faktor Penyebab Terjadinya


Kekerasan terhadap Anak

Bentuk-bentuk Pelecehan/kekerasan Seksual


Pada Anak

Ciri/Tanda Terjadi Pelecehan Seksual

Hukum Yang Mengatur Tentang Kejahatan


Seksual
Keperawatan Anak 2
Pengertian Kekerasan pada
Anak

Menurut Sutanto (2006) kekerasan anak


adalah perlakuan orang dewasa atau anak yang
lebih tua dengan menggunakan
kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak
berdaya yang seharusnya menjadi tanggung jawab
dari orangtua atau pengasuh yang berakibat
penderitaan, kesengsaraan, cacat/kematian.
Kekerasan pada anak lebih bersifat sebagai bentuk
penganiayaan fisik dengan terdapatnya tanda atau
luka pada tubuh sang anak

Keperawatan Anak 3
Faktor faktor Penyebab Terjadinya
Kekerasan terhadap Anak

1. Lemahnya pengawasan orang tua terhadap


anak dlm menonton tv, bermain dll.
2. Anak mengalami cacat tubuh, gangguan
tingkah laku, autisme, terlalu lugu
3. Kemiskinan keluarga (banyak anak).
4. Keluarga pecah (Broken Home) akibat
perceraian, ketiadaan Ibu dalam jangka
panjang.
5. Keluarga yg belum matang secara
psikologis, ketidak mampuan mendidik
anak, anak yg tidak diinginkan (Unwanted
Child) atau anak lahir diluar nikah.
Keperawatan Anak 4
Lanjutan

6. Pengulangan sejarah kekerasan orang tua yg dulu sering


memperlakukan anak-anaknya dengan pola yg sama
7. Kondisi lingkungan yg buruk, keterbelakangan
8. Kesibukan orang tua sehingga anak menjadi sendirian bisa
menjadi pemicu kekerasan terhadap anak
9. Kurangnya pendidikan orang tua terhadap anak

Keperawatan Anak 5
Bentuk pelecehan seksual dikatagorikan
menjadi :

1. Pelecehan seksual Verbal


– Bercandaan, menggoda lawan jenis atau sejenis, ataupun
mengajukan pertanyaan seputar seksual didalam diskusi
atau obrolan yg tdk dikhususkan membahas seputar seksual.
– Bersiul-siul yg berorientasi seksual.
– Menyampaikan /menanyakan pd orang lain ttg keinginan
secara seksual ataupun kegiatan seksual yg pernah dilakukan
oleh org tersebut, yg membuat orang itu tdk nyaman.
– Mengkritik /mengomentari bentuk fisik yg mengarah pd
bagian2 seksualitas, misalnya bentuk pantat ataupun ukuran
kelamin seseorang.
Keperawatan Anak 6
2. Pelecehan seksual non verbal

• Memperlihatkan alat kelamin sendiri


dihadapan orang lain baik personal ataupun
dihadapan umum
• Menatap bagian seksual orang lain dgn
pandangan yg menggoda
• Menggesek-gesekan alat kelamin ke orang
lain.

Keperawatan Anak 7
3. Pelecehan seksual secara fisik

• Meraba tubuh seseorang dengan muatan seksual


dan tidak di inginkan oleh korban.
• Perkosaan atau pemaksaan melakukan perbuatan
seksual.
• Memeluk, mencium atau menepuk seseorang
yang berorientasi seksual.

Keperawatan Anak 8
Bentuk lain pelecehan seksual pada anak selain
yang dilakukan oleh orang dewasa dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu :
1. Incest
Perilaku seksual yang dilakukan dalam lingkup
keluarga dekat dimana dalam keluarga dekat tidak
diperbilehkan adanya hubungan perkawinan

2. Pedofilia
Kelainan seksual yang ditandai dengan rasa
ketertarikan terhadap seksual orang yang telah masuk
dalam usia dewasa terhadap anak-anak

Keperawatan Anak
9
3. Pornografi anak
Layaknya pornografi pd umumnya pornografi pd
anak juga hampir sama, hanya saja anak-anak yg
menjadi objek atau subjek dari pornografi tersebut,

4. Extrafamilial sexual abuse


Berbeda dgn incest, perbedaan terletak pd pelaku
kejahatannya. Extrafamilial sexual abuse dilakukan
bukan dlm lingkup keluarga melainkan dlm lingkup
umum seperti sekolah, penitipan anak, ataupun tempat
bermain.
Keperawatan Anak
10
Bentuk-bentuk Pelecehan/kekerasan
Seksual Pada Anak
1) Pelecehan Seksual yang Berupa Sentuhan
 Pelaku memegang-megang, meraba atau mengelus organ
vital anak seperti alat kelamin, bagian pantat,
dada/payudara.
 Memasukkan bagian tubuhnya atau benda lain ke mulut,
anus, atau kemaluan anak.
 Memaksa anak untuk memegang bagian tubuhnya
sendiri, bagian tubuh pelaku, atau bagian tubuh anak
lain.

Keperawatan Anak 11
Lanjutan
2) Pelecehan seksual yg tidak berupa sentuhan
 Pelaku mempertunjukkan bagian tubuhnya (termasuk alat kelamin)
pd anak/remaja secara cabul, tidak pantas, atau tidak senonoh.
 Mengambil gambar (memfoto) atau merekam anak/remaja dalam
aktivitas yg tidak senonoh, dalam adegan seksual yg jelas nyata,
maupun adegan yg secara tersamar memancing pemikiran seksual.
 Kepada anak, pelaku memperdengarkan atau memperlihatkan
visualisasi (gambar, foto, video, dan semacamnya) yg mengandung
muatan seks & pornografi.
 Tidak menghargai privasi anak/remaja, misalnya tidak menyingkir
dan justru menonton ketika ada seorang anak mandi atau berganti
pakaian.
 Melakukan percakapan bermuatan seksual dengan anak/remaja,
baik eksplisit (bahasa lugas) maupun implisit (tersamar).
Keperawatan Anak 12
Ciri/Tanda Terjadi Pelecehan Seksual

Patricia A Moran dalam buku Slayer of the


Soul, 1991, mengatakan, menurut riset, korban
pelecehan seksual adalah anak laki-laki dan
perempuan berusia bayi sampai usia 18 tahun.
Tanda dan indikasi ini diambil Jeanne Wess
dari buku yang sama: Balita Tanda-tanda fisik,
antara lain memar pada alat kelamin atau mulut,
iritasi kencing, penyakit kelamin, dan sakit
kerongkongan tanpa penyebab yg jelas bisa
merupakan indikasi seks oral.

Keperawatan Anak 13
Lanjutan
Tanda perilaku emosional dan sosial, antara lain sangat
takut kepada siapa saja atau pada tempat tertentu atau orang
tertentu, perubahan kelakuan yg tiba-tiba, gangguan tidur
(susah tidur, mimpi buruk, & ngompol), menarik diri atau
depresi, serta perkembangan terhambat. Anak usia
prasekolah gejalanya sama ditambah tanda-tanda berikut:
• Tanda fisik: antara lain perilaku regresif, seperti mengisap
jempol, hiperaktif, keluhan somatik seperti sakit kepala yg
terus-menerus, sakit perut, sembelit.
• Tanda pada perilaku emosional dan sosial: kelakuan yg
tiba-tiba berubah, anak mengeluh sakit karena perlakuan
seksual.

Keperawatan Anak 14
Hukum Yang Mengatur Tentang
Kejahatan Seksual
Di dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-
Undang Perlindungan Anak No 23 Tahun
2002 telah dijelaskan bahwa tindak pidana
pelecehan seksual terhadap anak di bawah
umur merupakan sebuah kejahatan
kesusilaan yang bagi pelakunya harus
diberikan hukuman yang setimpal.

Keperawatan Anak 15
Pasal 50 ayat 1 KUHP menyatakan bahwa
ada empat tujuan penjatuhan hukuman yaitu:
1. Untuk mencegah terjadinya tindak pidana
dengan menegakkan norma- norma hukum demi
pengayoman masyarakat.
2. Untuk memasyarakatkan terpidana dgn
mengadakan pembinaan sehingga menjadi orang
yang lebih baik dan berguna.
3. Untuk menyelesaikan konflik yg ditimbulkan
oleh tindak pidana (memulihkan keseimbangan
dan mendatangkan rasa damai).
4. Untuk membebaskan rasa bersalah pada
terpidana

Keperawatan Anak 16
THANKYOU

Keperawatan Anak 17

• Bagaimana peran perawat dalam memulihkan
mental anak saat mengalami pelecehan
seksual (martensi)

Keperawatan Anak 18
• Mengapa anak rentan thd kejahatan seksual ? Sikap yg
diambil perawat dlm melihat fenomena kejahatan
seksual bila hal tsb tjd pd keluarga sendiri ? (aini)
Answ:
a. anak mudah dipengaruhi, minim edukasi sosial thd
pelaku, kurang pengawasan org dewasa thd anak,
pencetus korban /pelaku yg tdk brani menolak, pelaku
memiliki dorongan seksual yg tdk wajar.
• b. Mll edukasi, atau pihak (lembaga) dlm mendukung
bimbingan pd anak atau keluarga tsb

Keperawatan Anak 19
Bagaimana cara mencegah, menjelaskan pd
anak yang mengalami kekerasan seksual agar
tdk tjd disorientasi seksual saat ke masa depan
nanti (vita) :
- Ajarkan waspada pd anak dg org yg blm dikenal

Keperawatan Anak 20

Anda mungkin juga menyukai