Anda di halaman 1dari 32

SISTEM PERLINDUNGAN

ANAK DI INDONESIA

Oleh :
Ns. Evy Marlinda, M.Kep, Sp.Kep.An

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 1
Pokok Bahasan
Sistem perlindungan anak di Indonesia

Sistem Pemberian pelayanan kesejahteraan


dan perlindungan anak di Indonesia

Standar pelayanan lembaga pengasuhan


anak
Evy Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 2
ASAS
PERLINDUNGAN ANAK
(Pasal 2, UU No.23, Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak)

Penyelenggaraan Perlindungan
anak ber-asas-kan Pancasila
dan ber-landas-kan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, serta
prinsip-prinsip dasar KHA
(Konvensi Hak Anak).
Sistem perlindungan anak di Indonesia
Perlindungan Anak adalah
Segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak
dan hak-haknya agar dapat
hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi, secara
optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan
dari (tindak) kekerasan,dan
diskriminasi (eksploitasi,
pelecehan dan tindakan salah
lainnya)
(UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak);

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 4
4 Prinsip Dasar KHA
Prinsip Non Diskriminasi, (non discrimination),
artinya semua hak yang diakui dan terkandung dalam KHA harus diberlakukan
kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun. Prinsip ini merupakan pencerminan
dari prinsip universalitas HAM. (Pasal 2 KHA).

Prinsip Yang Terbaik Bagi Anak, (best interest of the


child), artinya bahwa di dalam semua tindakan yang menyangkut anak,
maka apa yang terbaik bagi anak haruslah menjadi pertimbangan yang
utama. (Pasal 3 KHA)

Prinsip Kelangsungan Hidup dan Perkembangan


Anak (survival and development), artinya harus diakui bahwa hak
hidup anak melekat pada diri setiap anak; dan hak anak atas
kelangsungan hidup dan perkembangannya juga harus dijamin. (Pasal 6
KHA)

Prinsip Penghargaan Terhadap Pendapat Anak


(respect for the views of the child), maksudnya bahwa pendapat
anak, terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi
kehidupannya, perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan
keputusan. (Pasal 12 KHA)
Evy Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 5
ANAK DILINDUNGI DARI APA?

 TINDAK KEKERASAN:
• Fisik, Psikis, Emosional, Seksual
 PENELANTARAN
 Akibat kelahiran yg tidak diinginkan, Perceraian, Kemiskinan
 Akibat bencana, konflik dll.
 EKSPLOITASI:
 Ekonomi, Sosial, Seksual

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 6
ANAK DILINDUNGI DARI APA?
 TINDAKAN MEMBAHAYAKAN
Anak dilibatkan dlm kampanye politik,
Demonstrasi, Unjuk rasa
Anak dijadikan obyek dlm panggung
hiburan:
Sirkus, Sulap, Pertunjukan binatang buas

Pekerja anak di pertambangan dan


industri, jermal, perkebunan dll
Anak dijadikan alat untuk mengemis

Anak dalam angkutan tidak layak;


Truk, mobil barang/bak terbuka, atap gebong
kereta api, muatan berlebihan
Dibonceng motor lebih dari 2 orang dll
Angkutan laut tanpa pengaman
Gedung bertingkat dan tempat umum
tanpa pengamananEvy
ygMarlinda/
memadai Perlindungan
Anak di Indonesia 7
ANAK DILINDUNGI DARI APA?
 DISKRIMINASI,
(BISA KARENA LATAR BELAKANG
ORANG TUANYA DI BIDANG) :

 Ekonomi : Kaya, Miskin,


 Politis : Partai, Jabatan,
Kekuasaan
 Agama : Mayoritas,
Minoritas
 Sosial : Dominan, Superior,
Inferior
 Budaya : Baik, buruk
 Kondisi fisik: Normal, Cacat
 Kemampuan: Pandai, Bodoh

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 8
ANAK DILINDUNGI DARI APA?
 PELECEHAN
• Seksual,
• Suku/Ras

 PERLAKUAN SALAH,
 Kelalaian
 Ketidak tahuan
 Ketidakcukupan informasi
tentang sesuatu hal yang
beresiko pada anak

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 9
Fokus Perlindungan
Anak
Anak
Korban
Kekerasan
Anak Anak
Dlm Keadaan
Jalanan ANAK YG Darurat
MEMERLUKAN
PERLINDUNGAN
KHUSUS
Anak
Pekerja Cacat
Anak Anak dgn
Kemampuan
Evy Berbeda
Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 10
TUJUAN
PERLINDUNGAN ANAK
(Pasal 3, UU No.23, Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak)

menjamin terpenuhinya hak-hak anak, agar dapat


hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara optimal, sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
demi terwujudnya anak Indonesia yang
berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 11
Perlindungan Anak
Sejak dalam kandungan s/d Anak usia 18 tahun
MELINDUNGI ANAK DARI:
Kejahatan, dan Penyakit,
Antara lain:
I. Dari bahaya ter – infeksi H I V
II. Dari bahaya P M S
III. Dari bahaya NARKOBA
SIAPA WAJIB MELINDUNGI ANAK ?
Bagaimana Cara Melindungi Anak?
”Anak” Dalam
Kandungan
Ibu Anak ybs menjadi “Sasaran Antara”
Program:
 pencegahan ter-infeksi HIV–AIDS
 pencegahan dari P M S
 perbaikan Gizi - Nutrisi
 pemberdayaan “Ekonomi Keluarga”
 aneka diklat dan penyuluhan
”Anak” Usia BALITA
Ibu Anak ybs dan Guru serta Tutor KBA
ybs, menjadi “Sasaran Antara”
Program:
 Sosialisasi KHA dan UU.PA
 Pengembangan Kapasitas SDM
 perbaikan Gizi - Nutrisi
 pemberdayaan “Ekonomi Keluarga”
 aneka diklat dan penyuluhan
 Pengembangan kualitas dan kuantitas KBA
”Anak” Usia Sekolah-SD
Ibu Anak ybs dan Guru serta Tutor KBA
ybs, menjadi “Sasaran Antara”
Program:
 Sosialisasi KHA dan UU.PA
 Pengembangan Kapasitas SDM
 perbaikan Gizi - Nutrisi
 pemberdayaan “Ekonomi Keluarga”
 aneka diklat dan penyuluhan
 Pengembangan kualitas dan kuantitas KBA
”Anak” Usia Sekolah-SLP
Ibu Anak ybs dan Guru serta Tutor KBA
ybs, menjadi “Sasaran Antara”
Program:
 Sosialisasi KHA dan UU.PA
 Pengembangan Kapasitas SDM
 perbaikan Gizi - Nutrisi
 pemberdayaan “Ekonomi Keluarga”
 aneka diklat dan penyuluhan
 Pengembangan kualitas dan kuantitas
KBA
 Penyuluhan Bahaya Napza,PMS,HIV-
AID
”Anak”Usia Sekolah-SMU
Ibu Anak ybs dan Guru serta Tutor KBA ybs,
menjadi “Sasaran Antara”
Program:
 Sosialisasi KHA dan UU.PA
 Pengembangan Kapasitas SDM
 perbaikan Gizi - Nutrisi
 pemberdayaan “Ekonomi Keluarga”
 aneka diklat dan penyuluhan
 Pengembangan kualitas dan kuantitas KBA
 Penyuluhan Bahaya Napza,PMS,HIV-AID
. Aneka Diklat Ketrampilan Wira-Usaha,
Sistem pemberian pelayanan kesejahteraan
dan perlindungan anak di Indonesia

KPAI  Komisi Perlindungan Anak di


Indonesia
Berdiri pada : 20 Oktober 2002
Dasar pendirian :
 UU No 23 tahun 2002 ttg Perlindungan Anak
 Keppres No 77 tahun 2003

Undang-undang No. 11 / 2012 tentang


Sistem Peradilan Pidana Anak
Evy Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 18
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN
ANAK
1. Menyusun kebijakan pembangunan peduli terhadap pemenuhan
hak anak, perlindungan anak dan penghargaan pendapat anak
di bidang hukum, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan
infrastruktur.
2. Memperkuat kelembagaan PP dan PA, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan Dunia Usaha agar proaktif dalam
memberikan yang terbaik bagi kepentingan anak.
3. Memantapkan koordinasi pelaksanaan kebijakan KPA tingkat
pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan seluruh
stakehorders perlindungan anak.
4. Meningkatkan dukungan advokasi, fasilitasi, sosialisasi,
komunikasi, informasi dan edukasi KPA.
5. Mempercepat terwujudnya kabupaten/kota layak anak.
Evy Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 19
Kontinum pelayanan kesejahteraan
dan perlindungan anak

Respon
negara saat
Respon utk anak
memperkuat mengalami
kemampuan kekerasan
ortu
Intervensi mengasuh
dini anak

pencegahan

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 20
PENANGANAN
DIAGNOSTIK REHABILITASI FOLLOW UP

1. ANAMNESIS TENTUKAN KEBUTUHAN - PEMANTAUAN KES


2. PEMERIKSAAN FISIK FISIK, SOSIAL DAN - MENYEDIAKAN
3. RONTGEN LINGKUNGAN PEKERJA SOSIAL
4. LABORATORIUM

- LAPORAN UTK BADAN BERIKAN PERAWATAN - BIMB. PD KELUARGA


YANG BERWENANG KES. DAN PENGOBATAN - KOORDINASI DG
- KIRIM ANAK DI RS YG SESUAI DG KONDISI SUMBER TERKAIT
- PERTEMUAN MULTI ANAK UTK MENOLONG
DISIPLIN ANAK DAN KLG
RENCANA
Terbagi menjadi : tahap diagnostik, tahap rehabilitasi
KEPERAWATAN
dan tahap pemantauan (follow up)
1. Tahap Diagnostik
 Pemeriksaan medis lebih teliti
 Beritahu ortu ttg kecurigaan kita dan tanggung
jawab petugas kesehatan utk melindungi anak
 Membuat laporan kepada badan yg berwenang
 Evaluasi secara teratur
 Rawat anak di RS utk pencegahan dan evaluasi
lebih lanjut
 Rencanakan pertemuan multidisiplin utk
rencana berikutnya
Child abuse/Pediatric nursing 22
2. Tahap Rehabilitasi

Rencanakan perawatan kesehatan dan


pengobatan yang sesuai untuk anak

Kaji sumber-sumber yang dapat memenuhi


kebutuhan anak dan keluarga

Child abuse/Pediatric nursing 23


3. Tahap Follow up (pemantauan)
Mengadakan koordinasi dan integrasi
dengan sumber-sumber yang menolong
anak dan keluarganya
Kaji siapa yang akan memonitor
kesehatan dan pelayanan di masyarakat
kepada anak dan keluarganya (perawat,
pekerja sosial)

Child abuse/Pediatric nursing 24


Standar pelayanan lembaga
pengasuhan anak
Pengasuhan anak merup satu rentang dari
pengasuhan klg sampai pengasuhan yg
dilakukan oleh pihak lain diluar klg
(pengasuhan alternatif)
Jk klg tdk memberikan pengasuhan yang
memadai  negara melalui instansi
pemerintah setempat yg berwenang atau
organisasi masy yg diberi izin, bertj utk
melindungi hak-hak anak dan menjamin
pengasuhan alternatif yg sesuai

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 25
Tanggung Jawab negara
Menjamin supervisi keselamatan,
kesejahteraan diri dan perkembangan
anak
Melaks. review secara teratur ttg
ketepatan situasi pengasuhan yg
disediakan

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 26
Anak yg membutuhkan pengasuhan alternatif
Klg anak tdk memberikan pengasuhan yg
memadai sekalipun dg dukungan yg sesuai,
mengabaikan dan melepaskan TJ thd anak
Anak yg tdk memiliki klg atau keberadaan klg/
kerabat tdk diketahui
Anak yg mjd korban kekerasan, perlakuan salah,
penelantaran, eksploitasi  kesejahteraan dan
keselamatan diri mereka
Pengasuhan klg justru bertentangan dg
kepentingan terbaik anak
Anak yg terpisah dari klg krn bencana, konflik
sosial, atau bencana alam
Evy Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 27
Kasus
Unicef Indonesia, 2012
Thn 2007 : > 56 % anak tinggal di lembaga
pengasuhan anak memiliki kedua orangtua masih
hidup, < 6% telah kehilangan kedua orangtua
Alasan : kemiskinan dan keinginan ortu agar
anak mendapat pendidikan
Lembaga pengasuhan anak  swasta
(organisasi keagamaan)
Jlh LPA di Indonesia ± 5.250 – 8.610

Evy Marlinda/ Perlindungan


Anak di Indonesia 28
Kasus
Kebanyakan lembaga pengasuhan anak tidak
mematuhi aturan pemerintah
Anak rentan thd kekerasan dan pelecehan oleh
staf
Survey Thn 2007 : lembaga pengasuhan anak
kekurangan staf, shg anak melakukan pekerjaan
utk menggantikan staf tsb
LPA tdk mendukung pertemuan tetap antara anak
dan klg, bahkan anak tdk pernah bertemu ortu
dlm bbrp thn
LPA mendapat keuntungan  mendapat program
bantuan per anak
Evy Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 29
PERAN MASYARAKAT
Pasal 72 ayat (1),
UU No.23 Th.2002, Tentang Perlindungan Anak:
Masyarakat berhak memperoleh kesempatan
seluas-luasnya untuk berperan dalam
perlindungan anak.
Pasal 72 ayat (2):
Peran masyarakat dilakukan oleh orang
perseorangan, lembaga perlindungan anak,
lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga pendidikan,
lembaga keagamaan, badan usaha, dan media
masa.
Pasal 73:
Peran masyarakat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan
Evy Marlinda/ perundang-undangan
Perlindungan yang
berlaku. Anak di Indonesia 30
ANAK PEMEGANG HAK,
Pemerintah, Masyarakat dan Keluarga Ber-KEWAJIBAN

Untuk mengakui, mengimplementasikan,


dan memenuhi Hak – Hak Anak!

Keluarga paling “ber-kewajiban” untuk


mengakui dan memenuhi Hak-Hak Anak;
Keluarga pada posisi yang sentral; dalam
memberikan perlindungan kepada Anak;
Keluarga lingkungan hidup terdekat bagi anak,
keluarga-lah yang paling mengetahui dan
mengenali kondisi dan kebutuhan anak!
Evy Marlinda/ Perlindungan
Anak di Indonesia 31
Kewajiban dan Tanggung Jawab
Keluarga dan Orang Tua:
Pasal 26 ayat (1) UU 23 / 2002, Tentang Perlindungan Anak:
Orang tua berkewajiban dan bertanggung
jawab untuk:
 mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak;
 menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan,
bakat dan minatnya; dan
 mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
Pasal 26 ayat (2) UU 23 / 2002, Tentang Perlindungan Anak:
Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberada-
annya, atau karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan
kewajiban dan tanggung-jawabnya, maka kewajiban dan
tanggung-jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
beralih kepada keluarga yang dilak-sanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Evy Marlinda/ Perlindungan 32
Anak di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai