Anda di halaman 1dari 22

Konsep

kebutuhan Suhu
Tubuh
zulvana
Konsep Suhu Tubuh
 Suhu tubuh adalah keseimbangan antara produksi
dan pengeluaran panas dari tubuh yang diukur
dalam satuan derajat.
 Termogulasi adalah suatu pengatur fisiologis tubuh
manusia mengenai keseimbangan produksi panas
dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan.
 Suhu tubuh normal 36,5-37,5 C
 Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed
back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
 Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang
terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah
melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar
suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat
lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk
melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu
dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Penjalaran Sinyal Suhu Pada Sistem
Saraf
 Sinyal suhu yang dibawa oleh reseptor pada kulit akan diteruskan ke
dalam otak melalui jaras spinotalamikus (mekanismenya hamper
sama dengan sensasi nyeri). Ketika sinyal suhu sampai di tingkat
medulla spinalis , sinyal akan menjalar dalam traktus Lissauer
beberapa segmen di atas atau di bawah, dan selanjutnya akan berakhir
terutama pada lamina I, II dan III radiks dorsalis.
 Setelah mengalami percabangan melalui satu atau lebih neuron dalam
medulla spinalis, sinyal suhu selanjutnya akan dijalarkan ke serabut
termal asenden yang menyilang ke traktus sensorik anterolateral sisi
berlawanan, dan akan berakhir di tingkat reticular batang otak dan
komplek ventrobasal thalamus. Beberapa sinyal suhu pada kompleks
ventrobasal akan diteruskan ke korteks somatosensorik.
Suhu tubuh dihasilkan dari :
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di
semua sel tubuh.
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot
(termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan
sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan
(growth hormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine,
norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di
dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
 Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal
suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat
pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga
abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C).
 Selain itu, ada suhu permukaan (surface
temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit,
jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya
dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.
Faktor yang mempengaruhi suhu
tubuh
 Usia
 Olahraga
 Kadar hormon
 Irama sirkadian
 Stres
 Lingkungan
 Penyakit
USIA
 Pada bayi dan balita belum terjadi kematangan mekanisme
pengaturan suhu tubuh sehingga dapat terjadi perubahan suhu tubuh
yang drastis terhadap lingkungan. Seorang bayi baru lahir dapat
kehilangan 30% panas tubuh melalui kepala sehingga ia harus
menggunakan tutup kepala untuk mencegah kehilangan panas. suhu
tubuh bayi baru lahir antara 35,5–37,5°C.
 Regulasi tubuh baru mencapai kestabilan saat pubertas. Suhu normal
akan terus menurun saat seseorang semakin tua.
 Dewasa tua lebih sensitif terhadap suhu yang ekstrem karena
perburukan mekanisme pengaturan, terutama pengaturan vasomotor
(vasokontriksi dan vasodilatasi) yang buruk, berkurangya aktivitas
kelenjar keringat dan metabolisme yang menurun.
Olah Raga
 Aktivitas otot membutuhkan lebih banyak darah
serta peningkatan pemecahan karbohidrat dan
lemak. Berbagai bentuk olahraga meningkatkan
metabolisme dan dapat meningkatkan produksi
panas sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh.
Kadar hormon
 Umumnya wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih
besar. Hal tersebut dikarenakan adanya variasi hormonal saat
siklus menstruasi. Kadar progesteron naik dan turun sesuai
siklus menstruasi. Saat progesteron rendah, suhu tubuh berada
dibawah suhu dasar yaitu sekitar1/10nya.Variasi suhu ini dapat
membantu mendeteksi masa subur seorang wanita.
 Perubahan suhu tubuh juga terjadi pada wanita saat
menopause. Mereka biasanya mengalami periode panas tubuh
yang intens dan prespirasi selama 30 detik sampai 5 menit.
Pada periode ini terjadi peningkatan disebut hot flashes.Hal ini
diakibatkan ketidakstabilan pengaturan vasomotor.
Irama sirkadian
 Suhu tubuh yang normal berubah 0,5 sampai 1°C
selama periode 24 jam. Suhu terendah berada
diantara pukul 1 sampai 4 pagi (gambar 32-2).
Pada siang hari suhu tubuh meningkat dan
mencapai maksimum pada pukul 6 sore, lalu
menurun kembali sampai pagi hari.
Stres
 Stresfisik maupun emosional meningkatkan suhu
tubuh melalui stimulasi hormonal dan saraf.
Perubahan fisologis ini meningkatkan
metebolisme, yang akan meningkatkan produksi
panas. Pasien yang gelisah akan memiliki suhu
normal yang lebih tinggi.
Lingkungan
 Suhu lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh.
Ketika berada di lingkungan yang dingin, tubuh
akan memberikan kompensasi berupa menggigil
sehingga suhu tubuh dapat meningkat. Ketika
berada dalam lingkungan yang panas, tubuh akan
mengeluarkan keringat sebagai bentuk
pengeluaran panas tubuh sehingga suhu tubuh
dapat menurun.
Penyakit
 Demam berdarah dengue
 Demam tifoid
Dampak peningkatan atau penuruna
suhu tubuh
 Demam
 Kelelahan akibat panas
 Hipertermi
 Heatstroke
 Hipotermi
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
 Penyebab :
1. Dehidrasi
2. Terpapar lingkungan panas
3. Proses penyakit (mis. Infeksi, Kanker)
4. Ketidaksesuaian pakaian terhadap suhu lingkungan
5. Peningkatan laju metabolisme
6. Respon trauma
7. Aktivitas berlebihan
8. Penggunaan inkubator
 Tanda dan gejala mayor hipertermi:
Suhu tubuh diatas nilai normal
 Tanda dan gejala minor hipertermi:

a. Kulit merah
b. Kejang
c. Takikardi
d. Takipneu
e. Kulit terasa hangat
Diagnosa Keperawatan
 Hipertermi
Intervensi
 Manajemen hipertermia
 Definisi : mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu
tubuh akibat disfungsi termoregulasi
 Observasi

1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar


lingkungan, panas)
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor kadar elektrolit
4. Monitor keluaran urin
5. Monitor komplikasi akibat hipertermia
 Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
6. Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila).
7. Berikan oksigen jika perlu
 Edukasi

1. Anjurkan tirah baring


 Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu.


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai