Disusun Oleh
G3A023063
TAHUN 2023/2023
A. Masalah Keperawatan
B. Pengertian
Suhu adalah suatu keadaan baik panas atau dingin pada suatu substansi. Suhu tubuh
adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas
yang hilang ke lingkungan luar. Suhu tubuh mencerminkan kesimbangan antara produksi
dan pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat.
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yangdihasilkan tubuh dengan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Panas yangdihasilkan dikurangi panas
yang hilang adalah suhu tubuh (Potter & Perry, 2010)
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan
thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal,
hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah tanpa kita tahu
sebab-sebabnya dan mekanismenya. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu
tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang
diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperature
hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme
umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas
toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap
tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat
lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakuan serangkaian mekanisme
untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Gangguan keseimbangan suhu tubuh ialah suatu mekanisme keadaan panas atau
dingin pada tubuh yang tidak dapat terkontrol sehingga dapat menyebabkan gangguan
seperti merasakan ketidaknyamanan, rasa cemas dan mengganggu aktivitas yang biasa
dilakukan.
a. Hipertermia
Menurut Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma (2015) mengatakan suhu normal
tubuh berkisar antara 36,50C – 37,50C, hipertermia jika suhu tubuh > 37,50C dan
hipotermi jika suhu tubuh <36,50C.
b. Hipotermia
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu
kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai
suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.
Jadi, hipotermia adalah suatu kondisi suhu tubuh dibawah normal (35 0 C) yang
dapat mengganggu aktivitas penderita biasanya disertai dengan rasa menggigil.
a. Hipertermia
Sirkulasi darah
Hipotalamus
Ketidakefektifan
elektrolit pada elektrolit pada
termoregulasi pembuluh darah
pembuluh darah
(dehidrasi)
Hipertermia Hipotermia
E. Pemeriksaan Diagnostik
F. Penatalaksanaa Medis
1. Non Farmakologi
a) Observasi keadaan umum pasien
b) Observasi tanda-tanda vital pasien
c) Observasi perubahan warna kulit pasien
d) Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis (hipertermia), menggunakan
pakaian tebal (hipotermia)
e) Anjurkan pasien banyak minum (hipertermia)
f) Berikan minum hangat (hipotermia)
g) Kompres dengan handuk kering yang dihangatkan atau botol berisi air hangat di
bagian leher, dada, atau selangkangan untuk penderita hipotermia.
h) Anjurkan pasien banyak istirahat
i) Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan paha, leher
bagian belakang
j) Beri Health Education ke pasien dan keluarganya mengenai pengertian,
penanganan, dan terapi yang diberikan tentang penyakitnya
2. Farmakologi
Beri obat penurun panas seperti paracetamol, asetaminofen
Beri infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan.
G. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data-data.
1. Identitas diri : umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat
2. Status Kesehatan :
Keluhan utama : panas
3. Riwayat penyakit sekarang :
a. Hipertermi :
1. Data Subjektif
a) Pasien mengeluh panas
b) Pasien mengatakan badannya terasa lemas/ lemah
2. Data Objektif
a) Suhu tubuh >37oC
b) Takikardia
c) Mukosa bibir kering
d) Warna kulit kemerahan
b. Hipotermi : ketika suhu tubuh turun menjadi 350C, klien mengalami gemetar yang
tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu menelan. Jika suhu
tubuh turun di bawah 34,40C frekuensi jantung, pernafasan, dan tekanan darah
turun.
4. Riwayat kesehatan lalu
a. Hipertermi : sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai
demam (misalnya mual, muntah, nafsu makan turun, eliminasi, nyeri otot, dan
sendi dll).
b. Hipotermi : tanyakan suhu pasien sebelumnya, sejak kapan timbul gejala
gemetar, hilang ingatan, depresi dan gangguan menelan.
5. Pemeriksaan fisik
a. Hitung TTV ketika panas terus menerus
b. Inspeksi dan palpasi kulit, cek turgor kulit (dingin, kering,kemerahan,hangat dan
turgor kulit menurun)
c. Tanda – tanda dehidrasi
d. Perubahan tingkah laku : bingung, disorientasi, gelisah, sakit kepala, nyeri otot,
lemah dll
I. Intervensi Keperawatan
J. REFERENSI
Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.
Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma. 2014. Handbook for Health Student. Yogyakarta:
Medi Action Publishing
Nurarif, Amin H dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc.Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta: Medi Action
Publishing
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Disusun Oleh
G3A023063
TAHUN 2023/2023
DENGAN DHF
I. Biodata pasien
a. Nama : Tn. D
b. Agama : Islam
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Status Pernikahan : Menikah
f. Alamat : Bungo rt 4/4 kelurahan bungo kec. wedung, Demak
Pemeriksaan Labortarium
Hemaglobin 11,5 g/dl
Lekosit 9600 u/l
Hematokrit 33 %
Trombosit 86000/ul
GDS 98 mg/dl
VII. Analisa data
- Membantu
proses evaporasi
- Aktivitas
berlebih
meningkatkan
metabolism
tubuh
3 Hivopolemia Setelah di - Observasi - Identivikasi
lakukan keadaan adanya
tindakan umum kekurangan
keperawatan (turgor kulit) cairan
selama 1x24 - Kaji Tanda- - Identifikasi
jam di tanda Vital adanya
harapkan tiap 3 jam perubahan
volume tanda-tanda vital
cairan - Hitung - Identifikasi
adekuat balance tiap kekurangan
Kh: 4-6 jam cairan
Mukosa
- Berikan
bibir - Memenuhi
minum 2-2,5
lembab cairan yang
liter/24 jam
Tanda-tanda hilang karena
vital dalam metabolism
batas - Kolaborasi tubuh
normal untuk - Membantu
Haluaran pemberian pemenuhan
urine therapy kebutuhan
normal cairan dan cairan dan
cek serum elektrolit
elektrolit
4 Resti Setelah di - Observasi - Identivikasi
perubahan lakukan keadaan adanya
nutrisi tindakan umum (mual, gangguan nutrisi
kurang dari keperawatan muntah,
kebutuhan selama 1x24 anoreksia) - Mengurangi
tubuh jam di - Beri makan mual dan
harapkan porsi kecil meningkatkan
perubahan tiap 3 jam minat untuk
nutrisi makan
kurang dari - Hidangkan - Meningkatkan
kebutuhan makanan minat pasien
tidak terjadi hangat dan untik makan
Kh: menarik
- Kehadiran
Tidak ada
- Libatkan keluarga
tanda-tanda
keluarga meningkatkan
kekurangan
untuk motivasi klien
nutrisi
mensuport - Teknik relaksasi
Berat badan
klien menstimulasi
seimbang
hormon untuk
- Ajarkan
menghambat
teknik
mual
relaksasi
IX. Catatan perkembangan