Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH

NORMAL DENGAN CARA MENYESUAIKAN PAKAIAN DAN MEMODIFIKASI


LINGKUNGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas laporan stase Keperawatan Dasar Profesi (KDP)

Disusun Oleh :

Novianti Masrukha

Profesi Ners

0432950921040

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI 2021
1. Suhu Tubuh Normal

1.1 Pengertian

Suhu tubuh adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai


keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas, sehingga panas dalam tubuh
dipertahankan secara konsisten. Hipertermi atau peningkatan suhu tubuh merupakan
keadaan dimana seseorang individu mengalami kenaikan suhu tubuh.

Lokasi untuk pengukuran temperature tubuh adalah :

a. Ketiak (aksila)
b. Anus (rektal)
c. Dibawah Lidah (liblingual)
1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
a. Usia
Regulasi suhu tidak stabil dari anak-anak sampai mencapai pubertas. Rentang suhu
normal turun secara berangsur sampai seseorang mendekati lansia. Lansia
mempunyai rentang suhu tbuh yang lebih sempit dari pada dewasa awal.
b. Olahraga
Segala jenis olahraga dapat meningkatkan produksi panas, akibatnya meningkatkan
suhu tubuh. Olahraga yang lama seperti lari jarak jauh, dapat meningkatkan suhu
tubuh untuk sementara sampai 41℃.
c. Kadar Hormon
Secara umum, wanita fluktulasi suhu tubuh yang lebih besar dibandingkan pria.
Variasi hormonal secara siklus menstruasi menyebabkan fluktulasi suhu tubuh.
Kadar progresteron meningkat dan menurun secara bertahap selama siklus
menstruasi.
d. Stress
Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulus hormonal dan
persyarafan. Perubahan fisiologis tersebut meningkatkan panas. Pasien yang cemas
saat masuk rumah sakit atau tempat praktik dokter suhu tubuhnya lebih tinggi dari
batas normal dikarenakan adanya kerja hormonal epinefrin dan non epinefrin yang
memecah glukogen menjadi energibdan menghasilkan panas.
1.3 Perubahan Suhu Tubuh Manusia
a. Hipertermi
Keadaan dimana ketika seseorang individu mengalami atau beresiko kenaikan suhu
tubuh terus menerus lebih tinggi dari 37,8℃ perretal karena factor eksternal
b. Hipotermi
Suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan
mengatasi normal (suhu dingin), suhunya berada dibawah 35℃.
c. Demam (Hiperpireksia)
Demam merupakan temperature tubuh dari atas batas normal, penyebab tersering,
yaitu karena bakteri, tumor, dan keadaan lingkungan.
d. Kelelahan Akibat Panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaphoresis yang banyak mengakibatkan
kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan disebabkan oleh lingkungan
yang panas. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu memindahkan pasien ketempat
yang lebih dingin serta memperbaiki keseimbangan cairang dan elektrolit.
1.4 Macam-Macam Gangguan Pada Kebutuhan Suhu Tubuh
a. Serangan Demam
Apabila temperature tubuh meningkat melebihi temperature krisis. Hiperkireksi
dari temperatu jaringan tubuh terutama otak. Efek yang membahayakan dari
temperature suhu tubuh adalah perdarahan lokal dan degenerasi.
b. Demam
Merupakan titik patokan atau peningkatan suhu tubuh diatas normal. Dengan
peningkatan titik patokan (sel point) tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal
untuk meningkatkan suhu tubuh. Tubuh akan berproses dengan menggigil dan
meningkatkan metabolism basal.
1.5 Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
Diagnosa 1 : hipertermi berhubungan dengan penyakit
a. Kulit merah
b. Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal
c. Frekuensi napas meningkat
d. Kejang
e. Kulit teraba hangat
f. Takikardia
g. Takipnea
Factor yang berhubungan
a. Dehidrasi
b. Penyakit atau trauma
c. Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk berkeringat
d. Pakaian yang tidak tepat
e. Peningkatan laju metabolisme
f. Obat atau anesthesia
g. Terpajang pada lingkungan yang panas dalam waktu yang lama
h. Aktivitas berlebihan
Diagnosa 2 : Hipotermia berhubungan dengan penuaan
a. Kulit dingin
b. Bantalan kuku sianosis
c. Hipertensi
d. Pucat
e. Menggigil
f. Penurunan suhu tubuh dibawah rentang normal
g. Takikardia
Faktor yang berhubungan
a. Penuaan
b. Konsumsi alkohol
c. Kerusakan hipotalamus
d. Penurunan laju metabolik
e. Kulit berkeringat pada lingkungan yang dingin
f. Penyakit atau trauma
g. Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk menggigil
h. Malnutrisi
i. Terpajang atau lingkungan dingin atay kedinginan dalam waktu yang lama
1.6 Perencanaan
A. Kriteria Hasil diagnosa 1
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Kulit tidak teraba hangat
3. Nadi dan pernafasan dalam rentang normal yaitu :
Nadi : 60-100x/menit, RR : 16-24x/menit, systole : 90-140 mmHg, diastole :
60-90 mmHg.
B. Intervensi Keperawatan
1. Pantau tanda-tanda vital terutama suhu
2. Beri pasien banyak minum air putih (1500-2000cc/hari)
3. Beri pasien kompres air hangat atau air dingin
4. Beri selimut pendingin
5. Pantau suhu lingkungan
6. Kolaborasi dalam emberian obat antipiretik dan antibiotic
A. Kriteria Hasil diagnosa 2
1. Suhu tubuh dalam rentang normal 36,5-37,5℃
2. Kulit tidak teraba hangat
3. Nadi dan pernafasan dalam rentang normal yaitu :
Nadi : 60-100x/menit, RR : 16-24x/menit, systole : 90-140 mmHg, diastole :
60-90 mmHg.
B. Intervensi Keperawatan
1. Pantau tanda-tanda vital
2. Atur suhu ruangan untuk mempertahankan kehangatan pasien
3. Selimuti kepala dan bagian tubuh pasien yang terbuka
4. Kolaborasi pemberian obat
DAFTAR PUSTAKA

Judith M. Wilkinson dan Nancy R. Ahern. Buku saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns. Esti
Wahuningsih, S.Kep dan Ns. Dwi Widiarti, S.Kep. EGC. Jakarta
Nanda. 2009. Paduan Diagnose Keperawatan Nanda 2009-2011. Editor T.Heater
Herdman, phD,RN. Jakarta. Penerbit Prima Medika
Wikipedia.org/wiki/barel.body. temperature.com. diakses pada tanggal 24 maret 2017.
Jam 20.24 WITA.

Anda mungkin juga menyukai