Anda di halaman 1dari 7

RESUME KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

CORONARY ARTERY DISEASE (CAD)

NOVIANTI MASRUKHA

0432950921040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

2021
Seorang laki-laki umur 49 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang
lalu, kepalanya pusing dan mudah capek. Dengan didapatkan tanda-tanda vitalnya TD :
110/70mmHg, nadi : 93x/menit, suhu : 36,5℃, RR : 24x/menit, SPO2 : 96% dengan tingkat
kesadaran komposmentis.

Pengkajian dengan DS DO

DS :
Pasien mengatakan sesak sejak 1 hari yang lalu, pusing dan mudah capek
DO :
- Pasien terpasang infus
- TD : 110/70mmHg
- S : 36,5℃
- Nadi : 93x/menit
- RR : 24x/menit
- SpO2 : 96%
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul
- Tingkat kesadaran komposmentis
1. Rumusan Diagnosa
- Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload, afterload,
kontraktilitas, frekuensi jantung.
- Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolus kapiler
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
A. Rencana tindakan

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA


KEPERAWATAN HASIL TINDAKAN
Setelah dilakukan intervensi
1. Penurunan curah jantung 1. Observasi
selama 2x24 jam diharapkan
berhubungan dengan
- Identifikasi
penurunan curah jantung dapat
perubahan preload, afterload,
tanda/gejala primer
teratasi dengan kriteria hasil :
kontraktilitas, frekuensi
penurunan curah
- Kekuatan nadi perifer
jantung.
jantung (meliputi
meningkat
a. Data Subjektif :
dyspnea, kelelahan,
- Palpitasi menurun
Pasien mengatakan sesak,
edema, ortopnea,
- Bradikardia menurun
pusing, dan mudah lelah
paroxysmal nocturnal
- Gambaran EKG aritmia
b. Data Objektif :
dyspnea, peningkatan
menurun
1. Tanda-tanda vital :
CVP)
- Lelah menurun
TD : 110/70mmHg
- Distensi vena jugularis - Identifikasi tanda
Nadi : 93x/menit
menurun gejala sekunder
Respirasi : 24x/menit
- Dispnea menurun penurunan curah
Suhu : 36,5℃
- Paroxysmal noctural jantung (meliputi
SpO2 : 96%
dyspneu menurun peningkatan berat
- orthopnea menurun badan, hepatomegali,
- oliguria menurun distensi vena jugularis,
- Suara jantung S3 menurun palpitasi, ronkhi
- Suara jantung 4 menurun basah, oliguria, batuk,
- Murmur jantung menurun kulit pucat)
- Hepatomegali menurun
- Monitor tekanan darah
- Pulmonary vascular
(termasuk tekanan
resistance menurun
darah ortostatik bila
- Systemic vascular
perlu)
resistance menurun
- Monitor intake dan
- Tekanan darah dalam batas
output cairan
normal
- Monitor berat badan
- pengisian kapiler membaik
setiap hari pada waktu
- CVP membaik
yang sama

- Monitor saturasi
oksigen

- Monitor keluhan nyeri


dada (mis. Intensitas,
lokasi, radiasi, durasi,
presivitasi yang
mengurangi nyeri)

- Monitor EKG 12
sadapan

- Monitor aritmla
(kelainan irama dan
frekuensi)

- Monitor nilai
laboratorium jantung
(mis. Elektrolit, enzim
jantung. BNP, NTpro-
BNP)

- Monitor fungsi alat


pacu jantung

- Periksa tekanan darah


dan frekuensi nadi
setelah dan sebelum
aktivitas
- Periksa tekanan darah
dan frekuensi nadi
sebelum pemberian
obat

2. Terapeutik

- Posisikan pasien semi


fowler atau fowler
dengan kaki kebawah
atau posisi nyaman

- Berikan diet jantung


yang sesuai

- Fasilitasi pasien dan


keluarga untuk
modifikasi gaya hidup
sehat

- Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurasi stress

- Berikan dukungan
emosional dan
spiritual

- Berikan oksigen untuk


mempertahankan
saturasi oksigen >94%

3. Edukasi

- Anjurkan kegiatan
fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap

- Anjurkan pasien dan


keluarga untuk
mengukur berat badan
harian

- Anjurkan pasien dan


keluarga untuk
mengukur intake dan
output cairan harian

Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi


2. Gangguan pertukaran gas
keperawatan 1x7 jam diharapkan - Monitor frekuensi,
berhubungan dengan
pasien dapat menunjukan tingkat irama, kedalaman dan
perubahan membrane alveolus
pertukaran gas secara normal upaya nafas
kapiler
dengan kriteria hasil : - Monitor pola nafas
a. Data subyektif :
- Monitor kemampuan
- Dipsnea menurun
Pasien mengatakan nafas batuk efektif
- Bunyi nafas tambahan
terasa sesak, susah bernafas menurun - Monitor adanya

- PCO2 membaik sumbatan jalan nafas


b. Data obyektif :
- Monitor saturasi
1. Pasien tampak sulit - HCO2 membaik
oksigen
bernafas karena sesak - Takikardia membaik
2. Terapeutik
2. Pasien tampak - PH arteri membaik
- Atur intervensi
terpasang oksigen nasal
pemantauan respirasi
kanul
sesuai kondisi pasien
3. RR 24x/menit
- Dokumentasikan hasil
4. Pasien tampak gelisah
pemantauan
dan tidak tenang
3. Edukasi
- Jelaskan tujuan
prosedur pemantauan
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi :
3. Intoleransi aktivitas
keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi gangguan
berhubungan dengan
pasien diharapkan mampu fungsi tubuh yang
ketidakseimbangan antara
melakukan aktifitas dengan menyebabkan kelelahan
suplai dan kebutuhan oksigen
kriteria hasil : - Monitor kelelahan fisik
a. Data subyektif :
- Kemudahan melakukan dan emosional
pasien mengatakan mudah aktivitas sehari hari - Monitor lokasi dan
lelah saat sedang beraktivitas meningkat ketidaknyamanan
- Kecepatan berjalan selama melakukan
b. Data obyektif :
meningkat aktivitas
1. pasien tampak berbaring
- Jarak berjalan meningkat 2. Terapeutik :
lemah
- Kekuatan tubuh meningkat - Sediakan ruang nyaman
2. pasien tampak terpasang
- Toleransi menaiki tangga - Fasilitasi duduk disisi
alat oksigen
meningkat tempat tidur, jika tidak
3. pasien tampak sebagian
- Keluhan lelah menurun dapat berpindah
besar aktivitasnya
- Dispnea saat dan setelah 3. Edukasi
dibantu oleh keluarga
aktivitas menurun - Anjurkan melakukan
4. Tanda-tanda vital :
- Aritmia saat dan setelah aktivitas secara bertahap
TD : 110/70mmHg
aktivitas menurun
Nadi : 93x/menit
- Perasaan lemah menurun
Respirasi : 24x/menit
- Frekuensi nadi membaik
Suhu : 36,5℃
- Saturasi oksigen membaik
SpO2 : 96%
- Frekuensi bernafas
membaik
- EKG iskemia membaik

Anda mungkin juga menyukai