Anda di halaman 1dari 3

TBC

e. Prioritas Diagnosis Keperawatan Pasien TBC dan Rencana Tindakan

a. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d bronkupasme

 Tujuan : jalan nafas bersih


 Tindakan :
1. Obs TTV
2. Observasi RR, kedalaman, suara paru tambahan dan pgn otot aksesori
pernafasan.
3. Catat sifat sputum; jumlah, warna, bau dan konsistensi
4. Atur posisi tidur; semi fowler
5. Ajarkan klien batuk efektif,serta lakukan fisioterapi dada, postural drainage
6. Berikan klien hidrasi adekuat dgn jml sesuai keb. tubuh serta berikan
minum air hangat.
7. Kolaborasi untuk pemberian terapi mukolitik dan berikan sesuai program.
b. Gangguan pertukaran gas b.d penurunan fungsi paru

 Tujuan : pertukaran gas adekuat


 Tindakan :
o Obs frekuensi,kualitas pernafasan.
o Obs tanda cyanosis.
o Obs bunyi nafas, catat peningkatan/penurunan ronki, krekels.
o Baringkan dlm posisi semi fowler.
o Kolaborasi pemeriksaan AGD (PO2, PCO2, HCO3, sat O2, BE)
o Bimbing klien untuk nafas dalam.
o Berikan oksigen sesuai program pengobatan.
o Anjurkan klien untuk tirah baring selama periode akut
c. Gangguan rasa nyaman nyeri dada

 Tujuan : nyeri berkurang/hilang


 Tindakan :
o Berikan tindakan untuk meningkatakan rasa nyaman (relaksasi, distraksi)
o Jika mungkin kolaborasi analgetik
o Minimalkan aktivitas
o Pengaturan posisi dada semi fowler
o Ciptakan lingkungan yang tenang
d. Resiko penyebaran infeksi

 Tujuan : infeksi tidak berlanjut, tidak menular kepada orang lain


 Tindakan :
o Identifikasi keluarga atau orang lain yang dapat tertular infeksi
o Anjurkan klien batuk, bersin dengan menutup mulut
o Anjurkan klien mengeluarkan dahak pada tempat yang telah disediakan (pot
sputum tertutup), ajarkan cara pembuatannya.
o Tekankan pentingnya tidak mengehentikan obat Tb paru.
o Identifikasi faktor resiko individu terhadap kemungkinan kekambuhan
ulang (alkoholisme, merokok, malnutrisi, lingkungan rumah yang tidak
sehat). Segera lakukan pencegahan.
e. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia

 Tujuan : nutrisi klien terpenuhi


 Tindakan :
o Kaji status nutrisi(BB)tiap hari.
o Kolaborasi dgn bagian gizi u/ pemberian diet TKTP.
o Berikan penjelasan pada klien ttg pentingnya intake nutrisi dlm proses
penyembuhan penyakit
o Atur posisi yang nyaman saat makan (semi fowler)
o Motivasi klien u/ menghabiskan porsi makannya
o Motivasi u/ istirahat sblm makan u/ mengurangi keletihan
o Berikan makan dlm jumlah kecil tapi sering
o Berikan makan dlm keadaan hangat
o Motivasi pada orang terdekat untuk membawakan klien makan kesukaanya
yang tidak bertentangan dengan program pengobatan
o Pantau presentase makanan yang dimakan
f. Aktivitas intoleran b.d keletihan, kelemahan, dispneu

 Tujuan : aktivitas terpenuhi sesuai kemampuan klien


 Tindakan :
o Obs derajat intoleransi aktivitas yang dilaporkan
o Kaji kekuatan otot klien
o Observasi frekuensi pernafasan dalam berespons terhadap aktivitas yang
dilakukan klien
o Bantu aktivitas klien selama klien masih lemah.
o Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien
o Bantu dan instruksikan klien u/ merencanakan waktu istirahat diantara
waktu aktivitas
o Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
o Instruksikan dan bimbing klien u/ menggunakan teknik bernafas adaptif
o Bimbing dan awasi klien dalam melakukan ROM
o Pantau tanda progresi penyimpangan saat beraktivitas dan segera kolaborasi
dengan dokter

i. Fungsi ∝ antitripsin

Fungsi dari antitripsin alfa-1 adalah untuk menetralisir elastase neutrofil di dalam jaringan
interstisial paru dan menginhibisi tripsinisasi untuk melindungi parenkim paru dari proses
elastolitik. Sehingga pada penderita dengan defisiensi antitripsin alfa-1, elastase neutrofil
akan merusak jaringan ikat paru yang pada akhirnya menyebabkan emfisema.

Anda mungkin juga menyukai