Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN DHF

Ns. Agung Tri Nugraha, SKp,MARS


Pengertian

 DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus )
dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES ( AEDES ALBOPICTUS dan AEDES
AEGEPTY )
Penyebab

 Penyebab DHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan


nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dn Aedes Aegepty )
Tanda dan gejala

 Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :


 Meningkatnya suhu tubuh
 Nyeri pada otot seluruh tubuh
 Suara serak
 Batuk
 Epistaksis
 Disuria
 Nafsu makan menurun
 Muntah
 Ptekie
 Ekimosis
 Perdarahan gusi
 Muntah darah
 Hematuria masih
 Melena

Klasifikasi DHF menurut WHO

 Derajat I
 Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan ( uju tourniquet positif )
 Derajat II
 Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.
 Derajat III
 Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( 20 mmhg, kulit
dingin, lembab, gelisah, hipotensi )
 Derajat IV
 Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur
Pemeriksaan Diagnostik
 Darah Lengkap = Hemokonsentrasi ( Hematokrit meningkat 20 % atau lebih )
Thrombocitopeni ( 100. 000/ mm3 atau kurang )
 Serologi = Uji HI ( hemaaglutinaion Inhibition Test )
 Rontgen Thorac = Effusi Pleura
Penatalaksanaan

Medik
 DHF tanpa Renjatan
 Beri minum banyak ( 1 ½ - 2 Liter / hari )
 Obat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres
 Jika kejang maka dapat diberi luminal ( antionvulsan ) untuk anak <1th dosis
50 mg Im dan untuk anak >1th 75 mg Im. Jika 15 menit kejang belum
teratasi , beri lagi luminal dengan dosis 3mg / kb BB ( anak <1th dan pada
anak >1th diberikan 5 mg/ kg BB.
 Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat
DHF dengan Renjatan
 Pasang infus RL
 Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20 – 30
ml/ kg BB )
 Tranfusi jika Hb dan Ht turun
Keperawatan

 Pengawasan tanda – tanda Vital secara kontinue tiap jam


 Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam
 Observasi intik output
 Pada pasienDHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3
jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 ½ liter – 2 liter per
hari, beri kompres
 Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht,
Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan
darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
 Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri o2
pengawasan tanda – tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, obsrvasi
productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
Resiko Perdarahan
 Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis, Hematomesis dan melena
 Catat banyak, warna dari perdarahan
 Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus Gastro Intestinal

Peningkatan suhu tubuh


 Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodik
 Beri minum banyak
 Berikan kompres
Asuhan Keperawatan pada pasien DHF

 Pengkajian
 Kaji riwayat Keperawatan
 Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda perdarahan , mual muntah, tidak
nafsu makan, nyeri ulu hai, nyeri otot dan tanda – tanda renjatan ( denyut
nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab, terutama pada
ekstremitas, sianosis, gelisah, penurunan kesadaran )
Diagnose Keperawatan

 Kekurangan Volume cairan


 Perubahan perfusi jaringan perifer
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Hipertermi
 Perubahan proses proses keluarga

Perencanaan

 Anak menunjukkan tanda – tanda terpenuhinya kebutuhan cairan


 Anak menunjukkan tanda – tanda perfusi jaringan perifer yang adekwat
 Anak menunjukkan tanda – tanda vital dalam batas normal
 Keluarga menunjukkan kekoping yang adaptif
Implementasi

 Mencegah terjadinya kekurangan volume cairan


 Mengobservasi tanda – tanda vital paling sedikit setiap 4 jam
 Monitor tanda – tanda meningkatnya kekurangan cairan : turgor tidak elastis,
ubun – ubun cekung, produktie urin menurun
 Mengobservasi dan mencatat intake dan output
 Memberikan hidrasi yang adekwat sesuai dengan kebutuhan tubuh
 Memonitor nilai laboratorium : elektrolit / darah BJ urin , serum tubuh
 Mempertahankan intake dan output yang adekwat
 Memonitor dan mencatat berat badan
 Memonitor pemberian cairan melalui intravena setiap jam
 Mengurangi kehilangan cairan yang tidak telihat ( insesible water loss / IWL )

Perfusi jaringan Adekwat
 Mengkaji dan mencatat tanda – tanda Vital ( kualitas dan Frekwensi denyut
nadi, tekanan darah , Cappilary Refill )
 Mengkaji dan mencatat sirkulasi pada ektremitas ( suhu , kelembaban dan
warna )
 Menilai kemungkinan terjadinya kematian aringan pada ekstremitas seperti
dingin , neri , pembengkakan kaki )

Kebutuhan nutrisi adekwat
 Ijinka anak memakan makanan yang dapa ditoleransi anak. Rencanakan untuk
memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat.
 Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan
kualitas intake nutrisi
 Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik
porsi kecil tetapi sering
 Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan dengan skala
yang sama
 Mempertahankan kebersihan mulut pasien
 Menjelaskan pentingnya intake nutirisi yang adekwat untuk penyembuhan
penyakit

Mempertahankan suhu tubuh normal:
 Ukur tanda – tanda vital suhu tubuh
 Ajarkan keluarga dala pengukuran suhu
 Lakukan “ tepid sponge” ( seka ) dengan air biasa
 Tingkatkan intake cairan
 Berikan terapi untuk menurunkan suhu
Mensupport koping keluarga Adaptif
 mengkaji perasaan dn persepsi orang tua atau anggota keluarga terhadap
situasi yang penuh stress
 Ijinkan orang tua dan keluarga untuk memberikan respon secara panjang
lebar dan identifikasi faktor yang paling mencmaskan keluarga
 Identifikasikan koping yang biasa digunakan dn seberapa besar
keberhasilannya dalam mengatasi keadaan

Pencegahan DHF

Menghindari atau mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegepty dengan cara:


 Rumah selalu terang
 Tidak menggantung pakaian
 Bak / tempat penampungan air sering dibersihkan dan diganti airnya minimal
4 hari sekali
 Kubur barang – barang bekas yang memungkinkan sebagai tempat
terkumpulnya air hujan
 Tutup tempat penampungan air
Perencanaan pemulangan dan PEN KES
 Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktifitas sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak
 Jelaskan terapi yang diberikan, dosis efek samping
 Menjelaskan gejala – gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus
dilakukan untuk mengatasi gejala
 Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai