Disusun Oleh
ANDRIYANTO
P17420213080
A. PENGERTIAN
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn
virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES ( AEDES
ALBOPICTUS dan AEDES AEGEPTY ).
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada
anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri
sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong
arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes
aegypty (betina).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak dan
orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang
disertai ruam atau tanpa ruam.
B. ETIOLOGI
Dengue Haemorhagic Fever disebabkan oleh virus dengue yang
termasuk kelompok B arthropod Borne Virus (Arboviroses). Virus ini
mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan
DEN-4. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termoragil, sensitif terhadap
in aktivitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 70 oC.
Infeksi oleh salah satu jenis serotipe ini akan memberikan kekebalan
seumur hidup tetapi tidak menimbulkan kekebalan terhadap serotipe yang
lain. Sehingga seseorang yang hidup di daerah endemis DHF dapat
mengalami infeksi sebanyak 4 kali seumur hidupnya.
E. PATOFISIOLOGI
a. Virus dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
Keterangan:
Demam
HepatoB
megali
Mual,
muntah
= Ht Alkalosis
saat pulang Trombo-
C =
Peningkatan
suhu tubuh
Dehidrasi
Kompleks antigen
antibodi
+
komplemen
AB
x 100% = C
B
A = Ht tertinggi selama dirawat
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
respiratorik
(terutama
Prosentase
dengan
salisilat)
Vaskulitis
Reaksi
imunologik
sitopenia
hematocrit
Hemoragik
diastesis
Permeabilitas
vaskular
meningkat
Derajat
beratnya
penyakit
Derajat I
Perdarahan
Kebocoran
plasma
F. PATHWAY
Syok hipovolemik
Hemokonsentrasi
Hipoproteinemia
Efusi serosa
Hiponatremia
Derajat II
Hipovolemia
Hipotensa
Peningkatan reabsorpsi
air dan
Na+ oleh
ginjal
Syok
DIC
Asidosis
metabolik
Perdarahan masif
Demam berdarah dengue (DBD)
Kematian
Derajat III
Derajat IV
Hipoksia
jaringan
G. KOMPLIKASI
a. Efusi pleura
b. Mengakibatkan perdarahan pada semua organ tubuh,seperti
perdarahan ginjal,otak,jantung,paru-paru,limfa dan hati.Sehingga
tubuh kehabisan darah dan cairan serta menyebabkan kematian
c. Ensepalopati
d. Gangguan kesadaran yang disertai kejang
e. Disorientasi,prognosa buruk
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan darah lengkap
Trombosit menurun
HT meningkat > 20%
Leukosit pada hari ke 2 dan ke 3
Protein darah rendah
Ureum Ph
b. Uji serologi = Uji HI (haemaglutination inhibition test)
c. Rontgen thoraks Efusi pleura
d. Uji test tourniquet hasil positif (+) jika ditemukan 10 bintik
perdarahan (ptekie)
I. PENATALAKSANAAN
Medik
DHF tanpa Renjatan
-
Pasang infus RL
Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20
30 ml/ kg BB )
Keperawatan
1. Pengawasan tanda tanda Vital secara kontinue tiap jam
- Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam
- Observasi intik output
- Pada pasienDHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda
vital tiap 3 jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum
1 liter 2 liter per hari, beri kompres.
- Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda vital, pemeriksaan
Hb, Ht, Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan
cepat, tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
- Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri o2
pengawasan tanda tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter,
obsrvasi productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
2. Resiko Perdarahan
Biasanya klien suka tidur (pagi dan sore hari) atau pernah
menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
e. Riwayat Penyakit Keluarga (genogram)
3. Riwayat Imunisasi
a. Jenis Imunisasi
b. Waktu Pemberian
4. Pengkajian fisik
a. Kepala:
Muka tampak merah
Mata : konyungtiva hiperemis, lakrimasi dan fotofobia
Hidung : epistaksis
Mulut : bibir kering, kemungkinan sianosis
Gigi dan gusi : perdarahan pada gusi
b. Leher : pembesaran kelenjar limfe
c. Dada dan thorak
Jantung : suara halus dan capillary defil lebih dari 2 detik
Paru-paru : nafas cepat
d. Abdomen : hepatomegali, splenomegali dan nyeri tekan
epigastrium
e. Ekstremitas : dingin, nyeri sendi dan otot
f. Integumen : ptekie, ekimosis, purpura hematoma dan hyperemia
5. Pemeriksaan Tumbuh Kembang
Adakalanya anak menderita DHF akan mengalami gangguan tumbuh
kembang baik perkembangan motorik halus, tidak bergairah maupun
perkembangan proses berfikir.
6. Aktivitas sehari-hari
Makan
: nafsu makan berkurang, anoreksia, nausea dan vomitus
Minum : haus
Tidur
: penurunan pola tidur, gelisah
Bermain : terganggu
7. Data psikologis
Psikologis anak
Selama di rumah sakit anak akan merasa tersiksa, karena
lingkungan yang asing dan baru bagi dirinya serta takut dengan
tindakan pengobatan.
Psikologis orang tua
Selama anak dirawat di rumah sakit orang tua biasanya merasa
cemas dan takut sehingga sering menanyakan tentang keadaan
anaknya.
8. Data sosial ekonomi
dirongga pleura
Defisit volume cairan b/d peningkatan permebilitas, perdarahan
Nyeri b/d penekanan pada vena hepatik
Gangguan perfusi jaringan b/d perdarahan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anorexia
6. Peningkatan suhu tubuh (hiperemia) b/d proses infeksi virus
(viremia)
C. INTERVENSI
1.
pleura
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nafas
efektif dengan indikator :
Indikator/kriteria hasil :
Indikator
Frekuensi
pernafasan
Awal
sesuai
Akhir
Awal
Akhir
Awal
Akhir
yang
terpengaruh
Frekuensi nyeri
Ekspresi nyeri pada wajah
Keterangan :
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
4. Dx IV. Gangguan perfusi jaringan b/d perdarahan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan perfusi jaringan efektif dengan indicator :
Indicator / kriteria hasil :
Indicator
Tekanan darah sistol dan diastol
Awal
Akhir
Awal
Akhir
biokimia
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
Keluhan ekstrim
Keluhan berat
Keluhan sedang
Keluhan ringan
Tidak ada keluhan
Awal
Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Nurohman, Inung. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak M dengan DM DHF di
Ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Efendy, Christante. 2005. Perawatan Pasien DHF. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jil 2. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.
Dikutip dari internet pada hari Kamis, 14 Mei 2015 pukul 15.45 dengan alamat
http://www.dinkes_dki.go.id/penyakit.html#demamberdarah.