Pengertian
Dengue haemorhagic fever (DHF)
adalah suatu penyakit akut yang disebabkan
oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk
aedes aegypty (Suriadi, 2010).
B. Etiologi
Dengue haemoragic Fever (DHF)
disebabkan oleh arbovirus (Arthopodborn
Virus) dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegepthy. Virus Nyamuk
aedes aegypti berbentuk batang, stabil pada
suhu 370 C.
D. Manifestasi klinis
F. Pemeriksaan diagnostik
DHF
Adapun ciri-ciri nyamuk penyebar demam
berdarah menurut (Nursalam ,2008) adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
C. Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami
keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual,
nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam
dan kelainan yang mungkin muncul pada system retikuloendotelial seperti
pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam pada
DHF disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler ibuktikan
dengan ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga
peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi
sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera teratasi akan terjadi
anoxia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Sebab lain kematian
pada DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan
dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan kelainan fungsi
trombosit.
H. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit
Dengue Hemoragic Fever menurut
(
Hidayat
Alimul
2008)
diantaranya:
1. Ensepalopati
2. Syok (renjatan)
3. Efusi Pleura
4. Perdarahan
intravaskuler
menyeluruh.
DHF/DBD
Perjalanan penyakit
(Nursalam, 2008)
viremia
Demam
Sakit kepala
mual
Pembesaran
kelenjar
getah
trombositopeni
a
Hepato megali
Pembesaran
limfa
(splenomegali)
Vaskulitis
hiperemia
Reaksi
imunologis
Permeabilitas vaskular
meningkat (dinding kapiler)
Kebocoran plasma
hipovolume
syok
Hipoksia
jaringan
DIC
perdarahan
Hemokonsentrasi (peningkatan
HCT >20 %),
Hipoproteinemia, Hiponatremia
dan Efusi serosa.
Asidosis
metabolik
Pathways
Virus dengue
Infeksi dengue
Mual,muntah
Repiksi virus
demam
nyeri otot
Hipertermi
agregasi trombosit
trombositopeni
pelepasan anafilatoxin
Perdarahan
volum plasma
Syok hipovolemik
Diagnosa keperawatan
(Doengoes, E Marilyn. 2000)
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler, perdarahan, muntah dan demam.
b. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit (virus dalam darah/viremia).
c. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan
tubuh akibat perdarahan.
RENCANA KEPERAWATAN
a.
Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan
Tujuan
Selama dilakukan keperawatan Gangguan
volume cairan tubuh dapat teratasi Kriteria
Hasil :
1. Volume cairan perlahan-lahan teratasi,
2. Tidak muntah muntah lagi
3. Mukosa bibir kembali normal
Intervensi
Intervensi :
Mandiri :
a. Kaji tanda-tanda vital (4 jam)
Rasional :mengetahui atau memantau
keadaan umum klien
b. Monitor
tanda-tanda
meningkatnya
kekurangan cairan: turgor kulit tidak
elastis, ubun-ubun cekung , produksi
urine menurun
Rasional : untuk mengetahui tingkat
dehidrasi dan intervensi lanjut
c. Observasi dan catat intake dan output
cairan
Rasional
:
untuk
mengetahui
keseimbangan cairan dan elektrolit atau
balance cairan
d. Berikan hidrasi yanga adekuat sesuai
dengan kebutuhan tubuh
Rasional : memenuhi kebutuhan cairan
klien
e. Memonitor nilai laboratorium : elektrolit
darah, BJ urine, dan serum albumin
Rasional : memantau keseimbangan
cairan dalam darah
f. Monitor dan catat berat badan
Rasional : mengontrol penambahan berat
badan karena pemberian cairan yang
berlebihan
b. Hipertemia
Intervensi
Mandiri
:
a. Kaji saat timbulnya demam
Rasional : Untuk mengidentifikasi pola
demam pasien.
b. Observasi tanda-tanda vital: suhu, nadi,
tensi, pernafasan setiap 3 jam atau lebih
sering.
Rasional : Tanda-tanda vital merupakan
acuan untuk mengetahui keadaan umum
klien.
c. Anjurkan klien untuk banyak minum
2,5
liter/24
jam
dan
jelaskan
manfaatnya bagi klien.
Rasional : Peningkatan suhu tubuh
mengakibatkan
penguapan
tubuh
meningkat sehingga perlu diimbangi
Selama
pasien
dilakukan
tidak
kriterian hasil :
tindakan
terjadi
keperawatan
perdarahan
dengan
Intervensi.
Mandiri
Kriteria Hasil :
tanda klinis.
hemotemesis.
dan
Aktivitas
yang
tidak
Mendapatkan
penanganan
segera mungkin.
d. Antisipasi terjadinya perdarahan dengan
menggunakan
memberikan
sikat
gigi
lunak,
Mencegah
terjadinya
pendarahan.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, E Marilyn. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3, EGC : Jakarta
Nursalam, dkk. (2008). Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta : salemba medika
Hendarwanto. (2003). Ilmu Penyakit Dalam, hal 142, Edisi 3, Jilid I. Jakarta : EGC
Hidayat alimul aziz. (2006). Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta : salemba medika
Rampengan. (2007). Penyakit infeksi tropik pada anak. Jakarta : EGC