Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DHF

Disusun Oleh :
GUS HENDRITA
18101050011

PROGRAM KHUSUS PRODI S1 KEPERAWATAN


STIKes ALIFAH PADANG
2020
A. KONSEP DASAR DHF
1. Pengertian

 Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah suatu penyakit


akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh
nyamuk aedes aegypty (Suriadi. 2010)

 Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang


disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong
arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak
dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot
dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam.
2. ETIOLOGI

arbovirus (Arthopodborn Virus) dan


ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegepthy.
3. PATOFISIOLOGI
 Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
dimana virus masuk ke dalam aliran darah, terjadilah viremia. Kemudian
bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibodi yang
tinggi akibatnya terjadilah peningkatan permeabilitas pembuluh darah
karena reaksi imunologik. Virus yang masuk ke dalam pembuluh darah
menyebabkan peradangan pembuluh darah vaskuler/trombositopenia dan
faktor koagulasi merupakan faktor terjadi perdarahan hebat. Keadaan
mengkibatkan plasma merembes (kebocoran plasma) keluar dari pembuluh
darah sehingga darah mengental, aliran darah menjadi lambat sehingga
organ tubuh tidak cukup mendapatkan darah dan terjadi hipoksia
jaringan.
 Pada keadaan hipoksia akan terjadi metabolisme anaerob , hipoksia dan
asidosis jaringan yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan bila
kerusakan jaringan semakin berat akan menimbulkan gangguan fungsi
organ vital seperti jantung, paru-paru sehingga mengakibatkan hipotensi ,
hemokonsentrasi , hipoproteinemia, efusi pleura, syok dan dapat
mengakibatkan kematian. Jika virus masuk ke dalam sistem
gastrointestinal maka tidak jarang klien mengeluh mual, muntah dan
anoreksia.
 Bila virus menyerang organ hepar, maka virus dengue tersebut
menganggu sistem kerja hepar, dimana salah satunya adalah
tempat sintesis dan osidasi lemak. Namun, karena hati terserang
virus dengue maka hati tidak dapat memecahkan asam lemak
tersebut menjadi bahan keton menyebabkan hepatomegali,
dimana pembesaran hepar ini akan menekan abdomen dan
menyebabkan distensi abdomen. Bila virus bereaksi dengan
antbody maka mengaktivasi sistem koplemen atau melepaskan
histamine dan merupakan mediator faktor meningginya
permeabilitas dinding pembuluh darah atau terjadinya demam
dimana dapat terjadi DHF dengan derajat I,II,III, dan IV.
4. KLASIFIKASI

Berdasarkan standar WHO (2002), DHF dibagi menjadi


empat derajat sebagai berikut:
 Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain/perdarahan spontan, uji
turniket positi, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
 Derajat II
Seperti derajat I namun di sertai perdarahan spontan di
kulitdan atau perdarahan lain.
 Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi
cepat dan lemah, tekanan darah menurun disertai kulit
dingin, lembab dan gelisah.
 Derajat IV
Renjatan berat dengan nadi tidak teratur dan tekanan
darah yang tidak dapat diukur.
5. MANIFESTASI KLINIS

 Demam tinggi selama 5 – 7 hari


 Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
 Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie,
echymosis, hematoma.
 Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
 Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
 Sakit kepala.
 Pembengkakan sekitar mata.
 Pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening.
 Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin,
tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari
dua detik, nadi cepat dan lemah).
6. Penatalaksanaan medis
a. Terapi
1. DHF tanpa rejatan
2. Pasien yang mengalami rajatan (syok)
b. Tindakan Medis

7. Komplikasi
 Ensepalopati
 Syok (renjatan)
 Efusi Pleura
 Perdarahan intravaskuler menyeluruh
B. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS ANAK DENGAN DHF

1. PENGKAJIAN
a) Identitas pasien
b) Keluhan utama
c) Riwayat penyakit sekarang
d) Riwayat penyakit yang pernah diderita
e) Riwayat Imunisasi
f) Riwayat Gizi
g) Kondisi Lingkungan
h) Pola Kebiasaan
i) Pemeriksaan fisik
j) Sistem Integumen
k) Pemeriksaan laboratorium
2. KEMUNGKINAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Defisit volume cairan b/d peningkatan permeabilitas kapiler ,


perdarahan, muntah, dan demam.
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
mual,muntah, tidak ada nafsu makan.
 Hipertermia b/d proses infeksi virus.
 Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik (DHF), viremia, nyeri otot dan
sendi.
 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d perdarahan.
 Resiko syok ( hipovolemik ) b/d perdarahan yang berlebihan,
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
 Ketidakefektifan pola nafas b/d jalan nafas terganggu akibat
spasme otot-otot pernafasan, nyeri, hipoventilasi.
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
TINJAUAN KASUS DHF ANAK.rtf
WOC DHF ANAK.rtf
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai