Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

“ANAK DENGAN DHF”

DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK

OLEH:

ZULKIFLI

NIM: 202010461011034

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

“ANAK DENGAN DHF”

DEPARTEMEN

KEPERAWATAN ANAK

KELOMPOK - 2

NAMA: ZULKIFLI

NIM: 202010461011034

PERIODE PRAKTEK/MINGGU KE: 2 NOV 2020

Malang, 5 November2020

Mahasiswa, Pembimbing,

ZULKIFLI Aini Alifatin, Ns., M.Kep

DAFTAR ISI

2
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I.....................................................................................................................4

LAPORAN PENDAHULUAN................................................................................4

1.Landasan teori Pneumonia.............................................................................4

2.PATHWAY.....................................................................................................9

BAB 2.................................................................................................................10

CASE REPORT DAN ASUHAN KEPERAWATAN...........................................10

2.1 Skenario 2.............................................................................................10

2.2 Pengkajian.............................................................................................11

2.3 Analisis data (Data S-O, etiologi, diagnosis keperawatan) 🡪 SDKI......18

2.4 Prioritas diagnosis keperawatan...........................................................19

2.5 Rencana keperawatan..........................................................................19

2.6 Direct Observed Procedural Skills (DOPS)...........................................24

BAB 3.................................................................................................................33

INTERVENSI BY EVIDENCE BASE NURSING................................................33

DAFTAR

PUSTAKA………………………………………………………………....35

3
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

1. Landasan teori DHF

1.1 Definisi DHF

DBD merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala demam tinggi

secara tiba-tiba selama 2-7 hari, disertai dengan wajah yang kemerahan.

Keluhan seperti anoreksia, sakit kepala, nyeri otot, tulang, persendian, mual,

dan muntah juga sering ditemukan. Biasanya, ada juga nyeri epigastrium dan

nyeri tekan di bawah tulang rusuk (Daruki, 2017)

Demam berdarah (DD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk

yang disebabkan oleh virus dengue (DENV). DENV diklasifikasikan ke dalam

genus Flavivirus dalam keluarga Flaviviridae. Empat serotipe DENV yang

berbeda secara antigen telah diidentifikasi. DF adalah penyakit demam yang

sembuh sendiri, sedangkan demam berdarah dengue (DBD) adalah kondisi

yang mengancam jiwa yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas kapiler,

kebocoran plasma, perdarahan, dan trombositopenia, yang menyebabkan

sindrom syok (Wang, 2019).

1.2. Epidemiologi

Menurut WHO, dengue merupakan penyakit yang menjadi beban

kesehatan, ekonomi dan sosial pada populasi di daerah endemik. Dalam 50

tahun terakhir, insidensi dengue telah meningkat 30 kali di seluruh dunia.

Penyebaran nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor pembawa penyakit virus

4
dengue adalah yang paling cepat ke seluruh dunia, karena dapat hidup dan

berkembang biak bukan hanya pada daerah tropis tapi juga pada daerah

subtropis. Di samping itu, adanya urbanisasi yang tidak ditata dengan baik,

pertumbuhan populasi dunia, percepatan dan mudahnya mobilitas penduduk

melalui jalur udara, darat dan laut mengakibatkan mudahnya pula perpindahan

penyakit ini ke daerah lain.

DHF mengenai semua orang. Tidak ada perbedaan jenis kelamin,

namun pernah dilaporkan bahwa beberapa kasus demam berdarah dengue

(dengue hemmorhagic fever/DHF) dan dengue shock syndrome /DSS

mengenai lebih banyak pria daripada wanita. Anak-anak usia kurang dari 15

tahun yang terkena virus dengue dan tinggal pada daerah endemik, secara

tipikal hanya mengalami demam biasa yang tidak spesifik, dan sembuh dengan

sendirinya. Prevalensi imunitas yang tinggi pada penduduk dewasa di daerah

endemik kemungkinan mencegah terjadinya wabah pada anak-anak (Wijayanti,

2016)

1.3. Etiologi

Dengue haemoragic Fever (DHF) disebabkan oleh arbovirus

(Arthopodborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepthy.

Virus Nyamuk aedes aegypti berbentuk batang, stabil pada suhu 37 0C. Adapun

ciri-ciri nyamuk penyebar demam berdarah menurut (Nursalam ,2008) adalah :

1. Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih2.

2. Hidup didalam dan sekitar rumah3.

3. Menggigit dan menghisap darah pada waktu siang hari4.

5
4. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung didalam kamar5.

5. Bersarang dan bertelur digenangan air jernih didalam dan sekitar

rumahseperti bak mandi, tempayan vas bunga.

1.4. Patofisiologi

Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes

aegyptydimana virus tersebut akan masuk ke dalam aliran darah, maka

terjadilahviremia (virus masuk ke dalam aliran darah). Kemudian akan

bereaksidengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody yang

tinggiakibatnya terjadilah peningkatan permeabilitas pembuluh darah

karenareaksi imunologik. Virus yang masuk ke dalam pembuluh darah

danmenyebabkan peradangan pada pembuluh darah vaskuler atau

terjadivaskulitis yang mana akan menurunkan jumlah trombosit

(trombositopenia) dan factor koagulasi merupakan factor terjadi perdarahan

hebat. Keadaanini mengkibatkan plasma merembes (kebocoran plasma) keluar

dari pembuluh darah sehingga darah mengental, aliran darah menjadi

lambatsehingga organ tubuh tidak cukup mendapatkan darah dan terjadi

hipoksia jaringan. Pada keadaan hipoksia akan terjadi metabolisme anaerob ,

hipoksia danasidosis jaringan yang akan mengakibatkan kerusakan jaringan

dan bilakerusakan jaringan semakin berat akan menimbulkan gangguan

fungsiorgan vital seperti jantung, paru-paru sehingga mengakibatkan hipotensi ,

hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi pleura, syok dan dapatmengakibatkan

kematian. Jika virus masuk ke dalam sistem gastrointestinalmaka tidak jarang

klien mengeluh mual, muntah dan anoreksia.

6
Bila virus menyerang organ hepar, maka virus dengue tersebut

menganggusistem kerja hepar, dimana salah satunya adalah tempat sintesis

dan osidasilemak. Namun, karena hati terserang virus dengue maka hati tidak

dapatmemecahkan asam lemak tersebut menjadi bahan keton,

sehinggamenyebabkan pembesaran hepar atau hepatomegali, dimana

pembesaranhepar ini akan menekan abdomen dan menyebabkan distensi

abdomen. Bilavirus bereaksi dengan antbody maka mengaktivasi sistem

koplemen ataumelepaskan histamine dan merupakan mediator factor

meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah atau terjadinya demam

dimana dapatterjadi DHF dengan derajat I,II,III, dan IV.

1.5. Gejala

1. Menurut Nursalam, 2008 tanda dan gejala penyakit DHF antara lain

2. Demam tinggi selama 5–7 hari

3. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.

4. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie,

echymosis,hematoma.

5. Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.

6. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.

7. Sakit kepala.

7
1.6. Diagnosis

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis mengenai respon pasien

terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang

berlangsung actual maupun potensial (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

Sesuai dengan perumusan diagnosa keperawatan melalui PES yaitu :

P: Hipertermia,

E: Proses penyakit (infeksi virus dengue/viremia) dan

S: suhu tubuh diatas normal, kulit merah, kejang, takikardia, takipnea.

Jadi, diagnosa keperawatan ini adalah Hipertermia berhubungan dengan

proses penyakit

1.7. Komplikasi

Demam berdarah yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi

serius, seperti dengue shock syndrome (DSS). Selain menampakkan gejala

demam berdarah, DSS juga memunculkan gejala seperti:

1. Tekanan darah menurun.

2. Pelebaran pupil.

3. Napas tidak beraturan.

4. Mulut kering.

5. Kulit basah dan terasa dingin.

6. Denyut nadi lemah.

7. Jumlah urine menurun.

Tingkat kematian DSS yang segera ditangani adalah sekitar 1-2%.

Namun sebaliknya, bila tidak cepat mendapat penanganan, tingkat kematian

8
DSS bisa mencapai 40%. Karena itu, penting untuk segera mencari

pertolongan medis, bila Anda mengalami gejala demam berdarah. Pada kondisi

yang parah, demam berdarah bisa menyebabkan kejang, kerusakan pada hati,

jantung, otak, dan paru-paru, penggumpalan darah, syok, hingga kematian

(Hasan, 2016).

9
PATHWAY

Virus Dengue

Viremia

Hipertermia Hepatomegali Depresi sum- Permobilitas


sum tulang kapiler
meninngkat

Anoreksia Manifestasi
muntah perdarahan

Ketidakseimban Res. Tinggi Kehilangan


gan nutrisi < kekurangn plasma
keb. tubuh volume cairan

Virus Dengue

Hipovolemi

Ketdakefektifan
Resiko Syok perfusi jaringan perifer
Hipovolemi

Syok

Kematian

10
BAB 2

CASE REPORT DAN ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Skenario 2

Seorang pasien wanita datang ke Puskesmas bersama pasien anak dengan keluhan

demam selama 4 hari sebelum berangkat Puskesmas. Pasien mulai meraba tubuh

menggigil 4 hari yang lalu dan merasakan sakit di seluruh tubuh disertai dengan

menggigil dan tidak berenergi / merasa lemah. Saat ini, pasien mengeluh sakit kepala,

persendiannya sakit dan perasaan dia hanya ingin tinggal sendiri. Itu pasien mengecek

suhu tubuh yang ada disekitarnya 38-39˚C selama 2 hari yang lalu. Pasien tidak

mengeluh sakit menelan, nafsu makan menurun, tapi dia masih makan banyak untuk

memperbaiki kondisi. Demam akan meningkat secara tiba-tiba pada siang hari, dan

pasien hanya meminum obat parasetamol tetapi demam dan nyeri hanya berkurang

sedikit. Pasien kemudian pergi ke Puskesmas untuk memeriksakan darah dan saat itu

diperoleh hasil laboratorium sebesar 138.000 / μl jumlah trombosit, hematokrit 46,7%

dan laju leukosit 3.200 / mm3. Pasien diberi obat oleh dokter di Puskesmas termasuk

paracetamol 3x500 mg dan vitamin C, dan direkomendasikan untuk mendapatkan

perawatan lagi pada hari berikutnya hari. Pada saat berobat, kondisi pasien sedang

masih lemas, sakit kepala masih terus berlanjut, dan juga persendian rasa sakit masih

ada. Kemudian darah diuji lagi, dan hasil trombosit 70.000 / μl, hematokrit 70,1% dan

jumlah leukosit 6.500 / mm3. Pasien melaporkan itu Di sekitar rumahnya ada 1 orang

anak yang dirawat demam berdarah. Pasien mengeluh mual tetapi melakukannya tidak

muntah. Gusi tidak berdarah dan tidak ada mimisan, kemudian dia diberi tes RL dengan

positif hasil. Pasien kemudian disarankan untuk dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan

penanganan lebih lanjut. Itu pasien belum pernah mengalami kondisi ini sebelumnya.
Itu pasien pernah menderita tifus tetapi tidak dirawat di rumah sakit, dan dirawat hanya

dengan rawat jalan. Penyakit masa lalu lainnya adalah hanya batuk dan flu biasa, dan

tidak ada penyakit serius. Pasien memiliki alergi obat terhadap ciprofloxacin.
2.2 Pengkajian FORMAT PENGKAJIAN ANAK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
STASE : KEPERAWATAN ANAK

Nama mahasiswa : ………………………………………………… Tanggal Praktek :


……………………………………….

NIM : ………………………………………………… Paraf :


Ruang : …………………………………………………
Tanggal Pengkajian : …………………………………………………
( …………………………………………)

I. IDENTITAS DATA.
- Nomer Rekam Medis : …………………………………………… Tanggal masuk RS :
………………………………………

- Nama Klien : An. X


- Nama Panggilan :
- Tempat/tgl lahir : ………………………………………………… …………
- Umur : ………………………………………………… …………
- Jenis Kelamin : ………………………………………………… …………
- Suku : ………………………………………………… …………
- Bahasa yang dimengerti : ………………………………………………… ………..

- Orang tua / wali : ………………………………………………… …………


- Nama Ayah/Ibu/Wali : ………………………………………………… …………
- Pekerjaan Ayah/Ibu/wali : ………………………………………………… …………
- Pendidikan : ………………………………………………… …………
- Alamat ayah/ibu/wali :
………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………
…………………

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengeluh demam sudah 4 hari yg lalu
III. RIWAYAT KELUHAN SAAT INI
Pasien mulai meraba tubuh menggigil 4 hari yang lalu dan merasakan sakit di
seluruh tubuh disertai dengan menggigil dan tidak berenergi / merasa lemah. Saat
ini, pasien mengeluh sakit kepala, persendiannya sakit dan perasaan dia hanya ingin
tinggal sendiri. Itu pasien mengecek suhu tubuh yang ada disekitarnya 38-39˚C
selama 2 hari yang lalu
IV. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI :
a. Diagnosa medis : DHF
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
b. Tindakan/kebutuhan operasi saat ini (jika ada) :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
c. Tindakan pemberian nutrisi saat ini :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
d. Tindakan pemberian cairan saat ini :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
e. Tindakan pemberian Obat-obatan saat ini :
Pasien diberi obat oleh dokter di Puskesmas termasuk paracetamol 3x500 mg
dan vitamin C
f. Tindakan terhadap Aktifitas saat ini (cth ; terpasang strain? Dll) :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
g. Tindakan Keperawatan lain-lain yang dijalani :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
h. Tindakan /kebutuhan Px. Radiologi yang dijalani saat ini :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
i. Lain-lain :
________________________________________________________________
________________________________________________________________
______________
V. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
a. Riwayat Prenatal :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………

b. Riwayat Peri natal dan post natal :


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………

c. Riwayat Penyakit yang pernah diderita


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………

d. Riwayat Hospitalisasi/tindakan operasi


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………

e. Riwayat Injury/kecelakaaan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………

f. Riwayat Alergi
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………

g. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Usia frekwensi pemberian Reaksi pasca imunisasi
1. Hepatitis
2. Polio
3. BCG
4 Pentabio
5. Campak
6. Lain-lain (sebutkan)
h. Riwayat tes laboratorium dan Pengobatan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

i. Riwayat pertumbuhan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

j. Riwayat perkembangan Psikososial


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

k. Riwayat Perkembangan Psikoseksual


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

l. Riwayat Perkembangan kognitif dan moral


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

m.Riwayat pemenuhan nutrisi/cairan


- ASI
- MP ASI
- Pola nutrisi sesuai tahap usia
VI. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

b. Hubungan social dengan anggota keluarga


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

c. Hubungan social dengan teman sebaya


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

d. Pembawaan secara umum


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

VII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial Ekonomi
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………

b. Penyakit keluarga
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………

c. Genogram (Gambarkan minimal 3 generasi)

VIII. PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN (DDTK) SAAT INI ( maks <


6 tahun)
a. Personal social
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

b. Adaptif Motorik halus


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

c.Bahasa
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

d. Motorik kasar
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

Inteprestasi
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

IX. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR (saat ini) :


a. Kebutuhan Cairan saat ini : Jelaskan dengan perhitungan intake output
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
______________
Interpretasi
______________________________________________________________
b. Kebutuhan Nutrisi saat ini :
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
______________
Interpretasi
______________________________________________________________
c. Kebutuhan Pola Tidur :
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
______________
Interpretasi
______________________________________________________________
d. Kebutuhan Personal hygiene (Mandi, gosok gigi dll):
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
______________
Interpretasi
______________________________________________________________
e. Kebutuhan Aktifitas / bermain :
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
______________
Interpretasi
______________________________________________________________
X. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN (sesuai usia dan saat sakit saat ini)
a. Pola Pemeliharaan kesehatan dan persepsi terhadap kesehatan selama ini
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

b. Pola pemenuhan Nutrisi selama ini


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

c. Pola pemenuhan Cairan selama ini


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

d. Pola Aktivitas selama ini


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

e. Pola Tidur dan istirahat selama ini


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

f. Pola Eliminasi selama ini


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

g. Pola hubungan social selama ini


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………

h. Pola Koping atau temperamen dan disiplin yang diterapkan selama ini
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

i. Pola perkembangan Kognitif dan persepsi selama ini


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………

j. Pola perkembangan Seksual dan menstruasi selama ini


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

k. Pola perkembangan Moral (Nilai-nilai/values yang dimiliki selama ini)


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

XI. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum
 Tingkat kesadaran : ………………………………………………
 Nadi : ……………………… Suhu : ……………………… RR : ……………………… TD :
………………………

 Respon nyeri : ……………………… ………………………

………………………………………………………………………………………

 BB : ……………………… TB : ……………………… LLA : ……………………… LK :


………………………

b. Kulit
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

c. Kepala
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

d. Mata
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

e. Telinga
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

f. Hidung
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

g. Mulut
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

h. Leher
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

i. Dada
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

j. Payudara
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

k. Paru-paru
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

l. Jantung
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

m. Abdomen
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

n. Genetalia
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
o. Punggung
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

p. Anus dan rectum


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

q. Musculoskeletal
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

r. Neurology
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………

XII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

XIII. INFORMASI LAIN


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

XIV. ANALISA DATA


No Data Penunjang Etiologi Masalah Keperawatan / Kolaboratif
1

dst

XV. PRIORITAS MASALAH


1. .
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. .
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. .
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.3 Analisis data (Data S-O, etiologi, diagnosis keperawatan) 🡪 SDKI

Data fokus Etiologi Masalah

DS: Proses penyakit Hipertermia

- Ibu klien mengatakan anaknya demam

hingga 4 hari

DO:

- 38oC

- Suhu tubuh diatas nilai normal

DS: Kegagalan Hipovolemia

DO : mekanisme

- Trombosit menurun 70.000 regulasi

- Leukosit menurun 6.500

DS: Proses penyakit Termoregul

- Ibu klien mengatakan anaknya asi tidak

menggigil dan lemah efektif

DO:
- Kulit dingin

- Menggigil

- Suhu tubuh fluktuatif

2.4 Prioritas diagnosis keperawatan

Dituliskan berdasarkan urutan yang terlebih dahulu harus diselesaikan.

Minimal 3 diagnosis :

1. Hipertermia B/d proses penyakit

2. Hipovolemia b/d Kegagalan mekanisme regulasi

3. Termoregulasi tidak efektif b/d proses penyakit

2.5 Rencana keperawatan

Sesuai dengan SLKI dan SIKI

Diagnosa
LUARAN INTERVENSI
NO Keperawatan
Keperawatan (SLKI) Keperawatan (SIKI)
(SDKI)

1 1. Hipertermia Termoregulasi (L.14134) Manajemen Hipertermia

B/d proses Setelah dilakukan intervensi (1.15506)

penyakit selama 1x24 jam maka Observasi

termoruglasi membaik, - Identifikasi penyebab

dengan kriteria hasil : hipertermia

- Menggigil menurun - Monitor suhu tubuh

(5) - Monitor kadar elektrolit

- Suhu tubuh Terapeutik

menurun (5) - Berikan cairan oral


- Sediakan lingkungan yg

dingin

Edukasi

- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian

cairan elektrolit IV

2 Hipovolemia b/d Status Cairan (L.03028) Manajemen Hipovolemia

Kegagalan Setelah dilakukan intervensi (1.03116)


mekanisme
selama 1x24 jam maka Observasi
regulasi
status cairan membaik, - Periksa tanda dan

dengan kriteria hasil : gejala hipovolemia

- Perasaan lemah - Monitor intake dan

menurun (5) output cairan

- Kadar Ht membaik (5) Terapeutik

- Kadar Hb membaik (5) - Berikan asupan cairan

oral

Edukasi

- Anjurkan

memperbanyak asupan

cairan oral

Kolaborasi

- Kolaborasi pemperian

cairan cairan IV isotonis


- Kolaborasi pemberian

cairan IV koloid

3 Termoregulasi tidak Status kenyamanan Regulasi Temperatur

efektif b/d proses (L.08064) (1.14578)


penyakit Setelah dilakukan intervensi Observasi

selama 1x24 jam maka stats - Monitor suhu tubuh

kenyamanan meningkat, anak setiap 2 ja sekali

dengan kriteria hasil : - Monitor TD frekuensi

- Keluhan tidak nyaman napas dan nadi

menurun (5) - Monitor warna dan suhu

- Gelisah menurun (5) kulit

- Mual menurun (5) Terapeutik

- Lelah menurun (5) - Pasang alat pemantau

suhu

- Tingkatkan asupan

cairan dan nutrisi yg

adekuat

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian

antipiretik jika perlu

2.6 Direct Observed Procedural Skills (DOPS)

mencari link video Youtube tentang skill/tindakan yang sesuai dengan

intervensi pada pasien sesuai dengan SIKI.


Link
No. Deskripsi Umum Tindakan
Youtube

1 https:// Umumnya diagnosis demam berdarah dilakukan melalui tes

www.youtub antigen NSI. Ini adalah tes darah yang membantu identifikasi awal

e.com/watch? penyakit. Jika tesnya positif, pengobatan demam berdarah yang

v=BREqU46 efektif mungkin memerlukan rawat inap untuk kasus yang parah.

0vhU Obat-obatan dan penggantian cairan juga membantu merawat

pasien.

2 https:// Demam berdarah; Tidak ada pengobatan khusus untuk

www.youtub demam berdarah; karena ini adalah infeksi virus dan sembuh

e.com/watch? sendiri. Pengobatan simtomatik diberikan untuk menangani efek

v=Y- buruk virus. Hanya Paracetamol lebih disukai sebagai obat lain

EsATtBz5I seperti asam mefanamic, Ibuprofen dapat memiliki efek samping.

Untuk demam tinggi; Disarankan untuk mengepel seluruh

tubuh secara basah. Beri banyak cairan, cairan oral, banyak wat

Air, sup, jus buah, air kelapa lembut, Makanan; Tidak ada batasan.

Menonton; keluaran urin.

Jika anak aktif, minum secara oral, keluaran urin cukup, tidak

lesu; Anda tidak perlu khawatir. Kasus yang stabil, manajemen

dan perawatan di rumah dimungkinkan.


BAB 3

EVIDANCE BASED NURSING (EBN)

INTERVENSI BY EVIDENCE BASE NURSING

Management of dengue hemorrhagic fever in a secondary

levelhospital in Bangladesh: A case report

Dengue adalah infeksi tropis penting yang disebabkan oleh

arbovirus. Sebagai infeksi yang dibawa oleh nyamuk, penyakit ini

tersebar luas di beberapa negara endemik tropis dan hal ini

menunjukkan pentingnya infeksi ini secara global. Dalam laporan kasus

khusus ini, penulis membahas tentang penanganan kasus demam

berdarah dengue (DBD). Tetapi setelah melihat laporan darahnya,

ketika dokter menemukan bahwa jumlah trombosit pasien meningkat

secara bertahap dan tidak ada tanda terkait lainnya maka mereka

memutuskan untuk mengeluarkannya dari rumah sakit. Pencegahan

dan penanggulangan DBD dan DBD semakin mendesak dan vaksin

yang tersedia masih terbatas. Oleh karena itu, program pencegahan

penyakit yang efektif, pendidikan komunitas medis untuk memastikan

manajemen kasus yang efektif, pengendalian nyamuk terintegrasi

berbasis komunitas diperlukan.


Developing and using a dengue patient care guideline for patients

admitted from households to primary care units and the district hospital:

A community participatory approach in Southern Thailand

Demam berdarah telah menjadi masalah kesehatan yang penting

di Thailand selatan. Akan tetapi, daerah ini hanya memiliki sistem

pengawasan-pencegahan, tanpa pedoman langkah demi langkah

tentang pengobatan demam berdarah untuk pasien yang dirawat di

rumah tangga ke unit perawatan primer (PCU) dan rumah sakit

kabupaten. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan dan menggunakan pedoman perawatan pasien DBD

(DPCG), serta mengevaluasi pengetahuan, sikap, praktik (KAP)

perawatan pasien DBD. 26 penyedia layanan kesehatan (13 perawat,

dan 13 pejabat kesehatan masyarakat) dari delapan PCU dan rumah

sakit kabupaten mengembangkan DPCG. Desain penelitian didasarkan

pada penelitian tindakan partisipatif masyarakat yang mengintegrasikan

model Iowa yang melibatkan langkah-langkah berikut: persiapan,

pengembangan pedoman, penggunaan dan pemantauan, evaluasi dan

penarikan kesimpulan, serta teknologi rujukan. Kami menilai

peningkatan antara sebelum dan sesudah menggunakan DPCG terkait

KAP peserta tentang perawatan pasien dan kesiapan peralatan. Tes

McNamara digunakan untuk membandingkan hasil yang berubah

sebelum dan sesudah menggunakan DPCG. Pengumpulan data

kualitatif dilakukan dalam dua diskusi pertemuan dengan enam item

open-end. Dengan menggunakan teknik analisis tematik, kami


mengekstraksi kesimpulan dan solusi yang disarankan..
DAFTAR PUSTAKA

Couto, D. S., Oliveira, P. R., Flores, A. J., & Pereira, Q. L. (2019).

COMPREHENSIVE NURSING CARE IN AN INFANT WITH

HYPOXIC ISCHEMICAL ENCEPHALOPATHY RELATED TO

PERINATAL ASPHYXIA. NURSING CARE.... HYPOXIC

ISCHEMICAL ENCEPHALOPATHY .

Fedakâr, A., & Sakcı, Z. (2017). A Severe Asphyxiated Newborn: A Case

Report. COMMUNICATIONS IN APPLIED SCIENCES .

Herrera, C. A. (2016). Perinatal Asphyxia from the Obstetric Standpoint

Diagnosis and Interventions. Clinics in Perinatology .

Marwiyah, N. (2016). HUBUNGAN PENYAKIT KEHAMILAN DAN JENIS

PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI

RSUD dr DRADJAT PRAWIRANEGARA SERANG. NurseLine

Journal .

Syalfina, A. D., & Devy, S. R. (2015). ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG

BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA

NEONATORUM. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, .

Thakur, J. B. (2018). Prevalence of electrolyte disturbances in perinatal

asphyxia: a prospective study. Italian Journal of Pediatrics .

Anda mungkin juga menyukai