Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

K
DENGAN DBD GRADE II DI RUANG IRD

Disusun Oleh :
1. Novita Putri Wulandari (2308001)
2. Abu Rizal Bakerye (2308002)
3. Agustina Noor Aini (2308007)
4. Aliffian Nur Fizzyaqni (2308010)
5. Allin Marlini Hanca (2308011)
6. Amelia Devin Krisnawati (2308012)
7. Ananda Putri Aryana (2308013)
8. Andini Larasati (2308014)
9. Supri Fajar Baskoro (2308124)
10. Eko Ristiarso (2308125)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian

Demam berdarah dengue/ DBD ( Dengue Haemorrhagic Fever/DHF )


adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot, dan/ atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia, dan ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi
perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. (Sudoyo Aru dalam
Nurarif, 2015).

B. Etiologi

Virus dengue termasuk genus Flavivirus, keluarga flaviridae secara


serologi terdapat 4 tipe DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempatnya
ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 serotype terbanyak. Infeksi salah satu
serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan,
sedangkan serotipe yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang,
sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap
serotipe lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat
terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotype virus
dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia (Sudoyo Aru dalam
Nurarif, 2015).

Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes. Di Indonesia dikenal dua jenis nyamuk Aedes yaitu:
a. Aedes Aegypti, yaitu :
- Paling sering ditemukan
- Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan
berkembang biak di dalam rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih
atau tempat penampungan air di sekitar rumah.
- Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bitnik putih. Biasanya
menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
- Jarak terbang 100 meter
b. Aedes Albopictus, yaitu :
- Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau
pohon-pohon, seperti pohon pisang, pandan kaleng bekas
- Menggigit pada waktu siang hari
- Jarak terbang 50 meter.

C. Klasifikasi
Menurut Suriadi (2010) derajat penyakit DHF diklasifikasikan menjadi
4 golongan, yaitu :
- Derajat I : demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Uji
tourniquet positif, trombositopenia dan hemokonsentrasi.
- Derajat II : sama dengan derajat I, ditambah gejala perdarahan spontan.
- Derajat III : ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi
lemah dan cepat (> 120 x/mnt) tekanan nadi sempit (< 120 mmHg), kulit
dingin dan lembab serta gelisah.
- Derajat IV : syok berat disertai nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
teratur.

Klasifikasi derajat DHF menurut WHO :

- Derajat 1 : demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi


perarahan adalah uji tornoquet positif
- Derajat 2 : derajat 1 disertai perdarahan spontan di kulit dan
/atau perdarahan lain.
- Derajat 3 : ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lembut, tekanan nadi menurun (<20mmHg) atau hipotensi disertai kulit
dingin, lembab dan pasien menjadi gelisah.
- Gejala 4: syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat
diukur.

D. Patofisiologi / patways
Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan
viremia (virus berada dalam sirkulasi darah). Hal tersebut menyebabkan
pengaktifan complement sehingga terjadi komplek imun Antibodi – virus
pengaktifan tersebut akan membetuk dan melepaskan zat C3a, C5a,bradikinin,
serotinin, trombin, Histamin), yang akan merangsang PGE2 di Hipotalamus
sehingga terjadi termo regulasi instabil yaitu hipertermia yang akan
meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi. Hipovolemi
juga dapat disebabkan peningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
menyebabkan kebocoran palsma. Adanya komplek imun antibodi – virus juga
menimbulkan agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi trombosit,
trombositopeni, dan koagulopati. Ketiga hal tersebut menyebabkan perdarahan
berlebihan yang jika berlanjut terjadi syok dan jika syok tidak teratasi, maka akan
terjadi hipoxia jaringan dan akhirnya terjadi Asidosis metabolik. Asidosis
metabolik juga disebabkan karena kebocoran plasma yang akhirnya tejadi
perlemahan sirkulasi sistemik sehingga perfusi jaringan menurun dan jika tidak
teratasi dapat menimbulkan hipoxia jaringan.

Masa virus dengue inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus hanya
dapat hidup dalam sel yang hidup, sehingga harus bersaing dengan sel manusia
terutama dalam kebutuhan protein. Persaingan tersebut sangat tergantung pada
daya tahan tubuh manusia. Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi:
1) Virus Dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegepty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah
kompleks virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktifasi sistem
komplemen. Akibat aktifasi C3 danC5 akan dilepas C3a dan C5a, 2
peptida berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat
sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
2) Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan
menurunnya faktor koagulasi (protrobin, faktor V, VII, IX, X dan
fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat,
terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
3) Yang menentukan beratnya penyakit adalah permeabilitas dinding
pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi,
trombositopenia dan diatesis hemoragik, Renjatan terjadi secara akut.
4) Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui
endotel dinding pembuluh darah. dan dengan hilangnya plasma klien
mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi
anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi dan Rita
Yuliani, 2006).

Pathways

Nyamuk Aedes Aegypti


Dengan virus dengue

Menggigit manusia

Virus dengue masuk dalam aliran darah

(Infeksi virus dengue) terjadi viremia

Suhu meningkat Kurang terpaparnya informasi tentang DBD

Hipertermi Kurangnya pengetahuan keluarga

Defisit pengetahuan
E. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian dengan Penyakit infeksi Demam Berdarah Dengue yaitu :


a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pendidikan orang tua,
dan pekerjaan orang tua.
b. Keluhan utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien Demam Berdarah Dengue untuk datang ke
Rumah Sakit adalah panas tinggi dan anak lemah.
c. Riwayat penyakit sekarang
Didapatkan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil, dan saat demam
kesadaran komposmentis. Turunnya panas terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan anak
semakin lemah. Kadang-kadang disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual,
muntah, anoreksia, diare atau konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri
uluh hati, dan pergerakan bola mata terasa pegal, serta adanya manisfestasi perdarahan
pada kulit, gusi (grade 3 dan 4), melena, atau hematemesis.
d. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada Demam Berdarah Dengue, anak bisa
mengalami serangan ulangan Demam Berdarah Dengue dengan tipe virus yang lain.
e. Riwayat imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan timbulnya
komplikasi dapat dihindarkan.
f. Riwayat gizi
Status gizi anak yang menderita Demam Berdarah Dengue dapat bervariasi. Semua
anak dengan status gizi baik maupun buruk dapat beresiko, apabila terdapat faktor
predisposisinya. Anak yang menderita DHF sering mengalami keluhan mual, muntah,
dan napsu makan menurun. Apabila kondisi ini berlanjut, dan tidak disertai dengan
pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat mengalami penurunan berat
badan sehingga status gizinya menjadi kurang.
g. Kondisi lingkungan
Sering terjadi di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan yang kurang bersih
(seperti air yang menggenang dan gantungan baju di kamar).
h. Pola kebiasaan
1) Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, napsu makan berkurang,
napsu makan menurun.
2) Eliminasi atau buang air besar.Kadang-kadang anak mengalami diare atau
konstipasi. Sementara Demam Berdarah Dengue pada grade III-IV bisa terjadi
melena.
i. Eliminasi urine atau buang air kecil perlu dikaji apakah sering kencing sedikit atau
banyak sakit atau tidak. Pada Demam Berdarah Dengue grade IV sering terjadi
hematuria.
j. Tidur dan istirihat. Anak sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri
otot dan persendian sehingga kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang.
k. Kebersihan. Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung
kurang terutama untuk membersikan tempat sarang nyamuk Aedes Aegypti.
l. Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upaya untuk menjaga
kesehatan.
m. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Berdasarkan tingkatan atau (grade) Demam Berdarah Dengue,
keadaan fisik anak adalah sebgai berikut :
1) Grade I : kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital dan
nadi lemah.
2) Grade II : kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, dan perdarahan
spontan petekie, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi lemah, kecil dan tidak
teratur.
3) Grade III : kesadaran apatis, somnolent, keadaan umum lemah, nadi lemah, kecil
dan tidak teratur, serta tensi menurun.
4) Grade IV : kesadaran koma, tanda-tanda vital : nadi tidak teraba, tensi tidak
terukur, pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin, berkeringat, dan kulit
tampak biru.
n. Sistem integument
Adanya petekia pada kulit, turgor kulit menurun, dan muncul keringat dingin, dan
lembab.
1) Kuku sianosis/tidak
2) Kepala dan leher Kepala terasa nyeri, muka tampak kemerahan karena demam
(flusy), mata anemis, hidung kadang mengalami perdarahan (epistaksis) pada
grade II, III, IV. Pada mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering, terjadi
perdarahan gusi dan nyeri telan. Sementara tenggorokan mengalami hiperemia
pharing (pada Grade II, III, IV)
3) Dada Bentuk simetris dan kadang-kadang terasa sesak. Pada foto thorax terdapat
adanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan (efusi pleura), rales (+),
Ronchi (+), yang biasanya terdapat pada grade III dan IV
4) Abdomen Mengalami nyeri tekan, Pembesaran hati (hepetomegali), asites.
5) Ekstremitas
6) Akral dingin, serta terjadi nyeri otot, sendi, serta tulang

F. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue dibuktikan dengan pasien mengeluk
pusing, panas, nafsu makan menurun
2. Defisit pengetahuan d.d kurang terpapar informasi
G. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan kriteria hasil Intervensi (SIKI)


(SLKI)
1. Hipertermia b.d Setelah dilakukan Tindakan Manajemen hipertermia
keperawatan selama ..x24 Observasi
proses infeksi
jam diharapkan : - Identifikasi penyebab
virus dengue Termoregulasi membaik hipertermi ( proses
dibuktikan dengan kriteria hasil : infeksi virus dengue)
 Pucat membaik - Monitor suhu tubuh
dengan pasien
 Suhu tubuh membaik
Terapeutik
mengeluk pusing,  Tekanan darah membaik
panas, nafsu - Berikan cairan oral
makan menurun Edukasi

- Anjurkan tirah baring


Kolaborasi pemberian
cairan intravena

2. Deficit Setelah dilakukan Tindakan Edukasi Kesehatan


keperawatan selama ..x24
pengetahuan d.d
jam diharapkan : - Identifikasi
kurang terpapar Tingkat pengetahuan kemampuan menerima
informasi meningkat dengan kriteria informasi
hasil : - Jadwalkan Pendidikan
 Verbalisasi minat dalam Kesehatan sesuai
belajar meningkat kesepakatan
 Perilaku sesuai dengan - Jelaskan factor resiko
pengetahuan meningkat yang dapat
 Perilaku membaik mempengaruhi
kesehatan
LAPORAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
1. Nama : An. Kasih, Perempuan
2. Umur : 6 th
3. Nama Ibu : Ny. K
4. Pendidikan : SMP
5. Diagnosa medis : DBD Grade II

Keluhan Utama

Sakit Kepala, panas dan tidak nafsu makan

Riwayat Kesehatan Sekarang

Didapatkan adanya keluhan muntah air, tidak mau makan, keluar darah dari hidung saat
bersin, keluhan pusing, mencret air

Riwayat Kesehatan Dahulu


-

Riwayat Kesehatan Keluarga


Sebelumny adik klien pernah dirawat dengan Riwayat diare, sekitar rumah terdapat
lingkungan cukup bersih, berdekatan dengan kali kecil sekitar rumah terdapat beberapa
ban bekas, bak mandi dikuras setiap sebulan 1 kali

Persepsi dan harapan keluarga sehubungan dengan sakit anak


1. Mengapa keluarga datang ke RS?
Karena demam selama 3 hari.
2. Bagaimana persepsi ( apa yang diketahui ) keluarga tentang sakit anaknya?
Keluar darah dari hidung pada waktu bersih dan keluhan pusing., mencret air
3. Apakah sakit anak ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Makan 3 sendok makan, minum tidak suka
4. Harapan apa yang keluarga inginkan selama anak dirawat di RS?
Cepat sembuh dan dapat melakukan aktivitas dengan normal.
5. Anak tinggal denga siapa?
Orang Tua.
6. Siapa yang terpenting bagi anak?
Orang Tua dan keluarga.

Kebutuhan dasar khusus


1. Kenyamanan istirahat tidur
a. Ketidaknyamanan
1) Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama sakit? Tidak ada
2) Apakah yang telah keluarga lakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan? -
b. Istirahat dan tidur
1) Bagaimana kebiasaan tidur anak sebelum sakit? Tidur jam 21.30 bangun
jam 05.00 lama tidur tujuh setengah jam kualitas tidur nyenyak.
2) Adakah gangguan istirahat tidur selama sakit? Tidak ada
2. Hygiene personal
 Bagaimana kebiasaan anak / keluarga dalam memenuhi kebersihan diri : mandi,
gosok gigi, kuku, cuci tangan sebelum makan? Anak dapat memenuhi
kebersihan mandiri secara mandiri. Gosok gigi 2 kali sehari, kuku Panjang, dan
sering mencuci tangan sebelum makan.
 Apakah ada bahan kimia atau sejenisnya yang digunakan untuk perawatan diri?
Tidak ada
 Bagaimana cara ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB? Dibersihkan
menggunakan air bersih.
 Bagaimana cara membersihkan botol/dot untuk PASI? –

1. Keselamatan
a. Pergerakkan
Adakah kesulitan rentang pergerakan? Tidak ada
b. Penglihatan
Adakah gangguan penglihatan? Tidak ada
c. Pendengaran
Adakah gangguan pendengaran? Tidak ada
d. Cairan
1) Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum selama sakit? Ada
2) Minuman apa yang disukai? Jus jambu biji
3) Minuman apa yang tidak disukai? Tidak ada
4) Apakah anak mempunyai kebiasaan minum kopi, soda, yang lain? Iya,
minuman kalengan.
5) Adakah pengeluaran keringat yang berlebihan? Ada, di lap menggunakan
handuk
e. Nutrisi
1) Adakah keluhan: mual, muntah. Bila ya, kapan, frekuensi, dan bagaiman
cara mengatasinya?
Ada, minum yang banyak supaya tidak dehidrasi.
2) Apakah sakit menimbulkan perubahan cara makan anak? Tidak ada
3) Makanan apa saja yang disukai anak? Suka semuanya
4) Apakah ada makanan pantangan untuk anak? Tidak suka pedas
5) Makanan yang bagaimana yang penting untuk anak? Yang mengandung
nilai gizi yang tinggi
6) Apakah anak melakukan diit khusus? Tidak
7) Apakah ada masalah dengan diit tersebut? Tidak
8) Pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari-hari: Pagi, Siang, Sore makan nasi dan
mengandung 4 sehat 5 sempurna.
Makanan selingan diantara waktu makan: sosis dan kentang.
9) Apakah anak mengkonsumsi makanan tambahan (food supplement)? Tidak

f. Gaya hidup / pola asuh


i. Apakah dalam keluarga ada yang mempunyai kebiasaan merokok? Ada
sehari habis 3 batang.
ii. Apakah anak mempunyai kebiasaan makan makanan cepat saji? Tidak
iii. Apakah anak mempunyai kebiasaan melakukan exercise? Iya,
badminton 3 kali dalam seminggu.
g. Eliminasi
i. BAB
a) Adakah keluhan dalam BAB? BAB sedikit encer
b) Kebiasaan BAB sebelum dan saat sakit? Sebelum sakit 1 sampai 3
kali sehari dan saat sakit menjadi 1 hingga 2 perhari.
c) Adakah frekuensi kebiasaan menggunakan pencahar? Tidak ada.
ii. BAK
a) adakah keluhan dalam BAK? Tidak ada
b) kebiasaan BAK sebelum dan sesudah sakit? Sering BAK dengan
normal
h. Oksigenasi
i. adakah keluhan sesak nafas? Tidak ada
i. Seksualitas
1) Bagaimana persepsi anak tentang identitas seksual? Hal yang tabu
2) Bagaimana cara anak mengekspresikan perkembangan seksual?
j. Konsep diri
Bagaimanakah konsep diri? Mengetahui harga diri, identitas diri, gambaran
diri, ideal diri, dan persepsi diri pada anak.

Riwayat Kehamilan dan persalinan anak

Kelahiran Ggn Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan


ke kehamilan persalinan persalinan persalinan bayi anak

1 - Normal - Bidan - baik


Keluarga

a. Genogram

Ket:
: : laki laki

: perempuan

: menikah

b. Kondisi rumah : rapi dan terawat


c. Lingkungan tempat tinggal : terdapat kali kecil
d. Kebersihan rumah dan lingkungan : lingkungan rumah cukup bersih

Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


a. Antropometri
1) TB :
2) BB sebelum sakit :
3) BB saat ini :
b. Keadaan umum : interaksi biasa
c. Kepala : Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, rambut warna hitam
, rambut masi sedikit.
d. Mata: Simetris
 Warna sklera : tidak ikterik
 Warna iris : hitam
 Konjungtiva : tidak anemis
 Ukuran pupil : simetris
 Refleks pupil : rangsang terhadap cahaya baik
 Refleks berkedip : berkedip saat ada sentuhan tangan dan cahaya(dalam batas
normal)
 Gerakan kelopak mata : baik dalam batas normal

e. Hidung : Tidak ada polip, frekuensi nafas 25x/mnt


f. Mulut dan Tenggorokan : mukuso bibir kering , tidak ada lessi pada mulut .
g. Telinga : Bentuk telinga simetris , kebersihan terjaga pada telinga kanan dan kiri .
h. Thorax :
 Pulmonal : - Inspeksi : Dada Simetris , retraksi otot pernapasan (+)
 Palpasi : Vibrasi teraba dengan seimbang,tidak ditemuakan adanya
benjolan
 Perkusi : redup
 Auskultasi : Tidak ada bunyi nafas tambahan
 Kardio: - Inspeksi : Tidak ada pembesaran jantung,dan bentuk dada simetris
antara kanan dan kiri.
 Palpasi : Tidak tampak nyeri saat ditekan
 Perkusi : redup
 Auskultasi : Bunyi jantung I & II , murmur (-)
i. Abdomen : - Inspeksi: Tidak ada bekas luka,tidak ada benjolan
 Palpasi: ada nyeri tekan .asites positif
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi: Bising usus 8 x/ menit.
j. Kulit,kuku : Kebersihan kulit terjaga , Kuku pendek
 Warna kulit : kulit Nampak pucat dan teraba dingin
 Tekstur : halus
 Turgor : pucat
 Integritas kulit : utuh
k. Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Kekuatan otot : -
Pemeriksaan DDST ( DENVER)
 Motorik kasar : Terlentang gerak seimbang
 Motorik halus : Mengikuti garis tengah
 Bahasa: Bereaksi terhadap bel
 Personal sosialisasi : menatap wajah dan senyum spontan
Pemeriksaan Penunjang

 Laboratorium :

- Hemogoblin : 10.8 g/dL (normal 11-15 g/dl)


- Lekosit : 4.5 /UL (normal 3.8) – 10.6 /UL)
- Trombosit : 60.000 mm (normal 150-400 /UL)
- PVC :0,30

Program terapi :

No. Nama Dosis

1. Infus D ½ saline 1600 cc/24 jam

2. Vit B complex/c 3x1

3. Diet TKTP 1600 Kkal + -


50 gr Protein

4. Nasi 3x/hari

5. susu 3x 200 cc
B. Analisa Data
No Hari / Data Etiologi Problem TTD
Tanggal
1. Kamis, 31 DS : Proses penyakit Hipertermia
Agustus 2023 - Pasien infeksi virus
mengeluh sakit dengue
kepala , panas,
tidak nafsu
makan sejak 3
hari yang lalu
- ibu pasien
mengatakan
anaknya
mengeluh
pusing, mencret
air, dan keluar
darah dari
hidung saat
bersin

DO :
- S : 37
- Hb : 10.8 gr/dl
- Asites positif
- Nyeri tekan
daerah hepar
2. Kamis, 31 DS: Kurang terpapar Deficit
Agustus 2023 - Ibu pasien informasi pengetahuan
mengatakan
kondisi
lingkungan
bersih, terdapat
beberapa ban
bekas,
- Ibu pasien
mengatakan
seminggu yang
lalau ada
tetangga yang
menderita DHF,
lingkungan
wilayah tempat
tinggal belum
pernah disemprot

C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue dibuktikan dengan pasien mengeluk
pusing, panas, nafsu makan menurun
2. Defisit pengetahuan d.d kurang terpapar informasi

D. Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosa Tujuan kriteria hasil Intervensi (SIKI)
(SLKI)
1. Hipertermia b.d Setelah dilakukan Tindakan Manajemen hipertermia
keperawatan selama 2 x 24 Observasi
proses infeksi
jam diharapkan : - Identifikasi penyebab
virus dengue Termoregulasi membaik hipertermi ( proses infeksi
dibuktikan dengan kriteria hasil : virus dengue)
 Pucat membaik - Monitor suhu tubuh
dengan pasien
 Suhu tubuh membaik
Terapeutik
mengeluk pusing,  Tekanan darah membaik
panas, nafsu - Berikan cairan oral
makan menurun Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi pemberian cairan
intravena

2. Deficit Setelah dilakukan Tindakan Edukasi Kesehatan


keperawatan selama 2 x 24
pengetahuan d.d
jam diharapkan : - Identifikasi kemampuan
kurang terpapar Tingkat pengetahuan menerima informasi
informasi meningkat dengan kriteria - Jadwalkan Pendidikan
hasil : Kesehatan sesuai
 Verbalisasi minat dalam kesepakatan
belajar meningkat - Jelaskan factor resiko yang
 Perilaku sesuai dengan dapat mempengaruhi
pengetahuan meningkat kesehatan
 Perilaku membaik

E. Implementasi Keperawatan

No. Hari & Tanggal Implementasi Respon Pasien Tanda


DP Pukul Tangan
1. Kamis, 31 - Mengidentifikasi DS:Pasien Nurse
Agustus 2023 penyebab hipertermi mengatakan pusing
07.00 WIB ( proses infeksi virus kepala.
dengue) DO :
- Memonitor suhu tubuh - Pasien tampak
- Memberikan cairan lemas
oral - RR: 25x/menit
- Menganjurkan tirah - TD:100/60mmH
baring g
- Kolaborasi pemberian - N: 98x/menit
cairan intravena - S: 38°C

2. Kamis, 31 - Mengidentifikasi Nurse


Agustus 2023 kemampuan menerima DS: Pasien
11.00 informasi mengatakan paham
- Menjadwalkan Ketika diberikan
Pendidikan Kesehatan informasi.
sesuai kesepakatan DO:
- Menjelaskan faktor - Pasien tampak
resiko yang dapat paham Ketika
mempengaruhi diberikan
kesehatan informasi
- RR: 27x/menit
- TD: 105/60mmHg
- N: 90x/menit
- S: 37°C
1. Jumat, 1 - Mengidentifikasi DS: Pasien Nurse
September 2023 penyebab hipertermi mengatakan pusing
07.00 WIB ( proses infeksi virus berkurang.
dengue) DO:
- Memonitor suhu tubuh - Pasien tampak
- Memberikan cairan sudah membaik
oral - RR: 28x/menit
- Menganjurkan tirah - TD: 100/65mmHg
baring - N: 90x/menit
- Kolaborasi pemberian - S: 36°C
cairan intravena

Jumat, 1 - Mengidentifikasi DS : Pasien Nurse


September 2023 kemampuan menerima mengatakan paham
11.00 WIB informasi dan menerima
- Menjadwalkan informasi.
Pendidikan Kesehatan DO:
sesuai kesepakatan - Pasien tampak
- Menjelaskan faktor paham dan
resiko yang dapat menerima
mempengaruhi informasi yang
kesehatan diberikan
- RR: 28x/menit
- TD: 100/65mmHg
- N: 90x/menit
- S: 36°C
F. Evaluasi
No. DP TGL/JAM EVALUASI Tanda
Tangan
1. 31 Agustus S : Pasien mengatakan pusing kepala sudah Nurse
2023 13.50 berkurang.
WIB
O:

- Pasien tampak paham Ketika diberikan


informasi
- RR: 27x/menit
- TD: 105/60mmHg
- N: 90x/menit
S: 37°C
A : - masalah pusing kepala dan demam
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi penyebab hipertermi (
proses infeksi virus dengue)
- Memonitor suhu tubuh
- Memberikan cairan oral
- Menganjurkan tirah baring
- Kolaborasi pemberian cairan intravena

1. 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak pusing Nurse


September
O:
2023 13.50
WIB - RR: 28x/menit
- TD: 100/65mmHg
- N: 90x/menit
S: 36°C
A : masalah pusing kepala dan demam sudah
teratasi
P : Hentikan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai