K
DENGAN DBD GRADE II DI RUANG IRD
Disusun Oleh :
1. Novita Putri Wulandari (2308001)
2. Abu Rizal Bakerye (2308002)
3. Agustina Noor Aini (2308007)
4. Aliffian Nur Fizzyaqni (2308010)
5. Allin Marlini Hanca (2308011)
6. Amelia Devin Krisnawati (2308012)
7. Ananda Putri Aryana (2308013)
8. Andini Larasati (2308014)
9. Supri Fajar Baskoro (2308124)
10. Eko Ristiarso (2308125)
B. Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes. Di Indonesia dikenal dua jenis nyamuk Aedes yaitu:
a. Aedes Aegypti, yaitu :
- Paling sering ditemukan
- Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan
berkembang biak di dalam rumah, yaitu di tempat penampungan air jernih
atau tempat penampungan air di sekitar rumah.
- Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik bitnik putih. Biasanya
menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
- Jarak terbang 100 meter
b. Aedes Albopictus, yaitu :
- Tempat habitatnya di tempat air bersih. Biasanya di sekitar rumah atau
pohon-pohon, seperti pohon pisang, pandan kaleng bekas
- Menggigit pada waktu siang hari
- Jarak terbang 50 meter.
C. Klasifikasi
Menurut Suriadi (2010) derajat penyakit DHF diklasifikasikan menjadi
4 golongan, yaitu :
- Derajat I : demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Uji
tourniquet positif, trombositopenia dan hemokonsentrasi.
- Derajat II : sama dengan derajat I, ditambah gejala perdarahan spontan.
- Derajat III : ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi
lemah dan cepat (> 120 x/mnt) tekanan nadi sempit (< 120 mmHg), kulit
dingin dan lembab serta gelisah.
- Derajat IV : syok berat disertai nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
teratur.
D. Patofisiologi / patways
Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan
viremia (virus berada dalam sirkulasi darah). Hal tersebut menyebabkan
pengaktifan complement sehingga terjadi komplek imun Antibodi – virus
pengaktifan tersebut akan membetuk dan melepaskan zat C3a, C5a,bradikinin,
serotinin, trombin, Histamin), yang akan merangsang PGE2 di Hipotalamus
sehingga terjadi termo regulasi instabil yaitu hipertermia yang akan
meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi. Hipovolemi
juga dapat disebabkan peningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
menyebabkan kebocoran palsma. Adanya komplek imun antibodi – virus juga
menimbulkan agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi trombosit,
trombositopeni, dan koagulopati. Ketiga hal tersebut menyebabkan perdarahan
berlebihan yang jika berlanjut terjadi syok dan jika syok tidak teratasi, maka akan
terjadi hipoxia jaringan dan akhirnya terjadi Asidosis metabolik. Asidosis
metabolik juga disebabkan karena kebocoran plasma yang akhirnya tejadi
perlemahan sirkulasi sistemik sehingga perfusi jaringan menurun dan jika tidak
teratasi dapat menimbulkan hipoxia jaringan.
Masa virus dengue inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus hanya
dapat hidup dalam sel yang hidup, sehingga harus bersaing dengan sel manusia
terutama dalam kebutuhan protein. Persaingan tersebut sangat tergantung pada
daya tahan tubuh manusia. Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi:
1) Virus Dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegepty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah
kompleks virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktifasi sistem
komplemen. Akibat aktifasi C3 danC5 akan dilepas C3a dan C5a, 2
peptida berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat
sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
2) Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan
menurunnya faktor koagulasi (protrobin, faktor V, VII, IX, X dan
fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat,
terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
3) Yang menentukan beratnya penyakit adalah permeabilitas dinding
pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi,
trombositopenia dan diatesis hemoragik, Renjatan terjadi secara akut.
4) Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui
endotel dinding pembuluh darah. dan dengan hilangnya plasma klien
mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi
anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi dan Rita
Yuliani, 2006).
Pathways
Menggigit manusia
Defisit pengetahuan
E. Pengkajian Keperawatan
F. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue dibuktikan dengan pasien mengeluk
pusing, panas, nafsu makan menurun
2. Defisit pengetahuan d.d kurang terpapar informasi
G. Rencana Tindakan Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
1. Nama : An. Kasih, Perempuan
2. Umur : 6 th
3. Nama Ibu : Ny. K
4. Pendidikan : SMP
5. Diagnosa medis : DBD Grade II
Keluhan Utama
Didapatkan adanya keluhan muntah air, tidak mau makan, keluar darah dari hidung saat
bersin, keluhan pusing, mencret air
1. Keselamatan
a. Pergerakkan
Adakah kesulitan rentang pergerakan? Tidak ada
b. Penglihatan
Adakah gangguan penglihatan? Tidak ada
c. Pendengaran
Adakah gangguan pendengaran? Tidak ada
d. Cairan
1) Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum selama sakit? Ada
2) Minuman apa yang disukai? Jus jambu biji
3) Minuman apa yang tidak disukai? Tidak ada
4) Apakah anak mempunyai kebiasaan minum kopi, soda, yang lain? Iya,
minuman kalengan.
5) Adakah pengeluaran keringat yang berlebihan? Ada, di lap menggunakan
handuk
e. Nutrisi
1) Adakah keluhan: mual, muntah. Bila ya, kapan, frekuensi, dan bagaiman
cara mengatasinya?
Ada, minum yang banyak supaya tidak dehidrasi.
2) Apakah sakit menimbulkan perubahan cara makan anak? Tidak ada
3) Makanan apa saja yang disukai anak? Suka semuanya
4) Apakah ada makanan pantangan untuk anak? Tidak suka pedas
5) Makanan yang bagaimana yang penting untuk anak? Yang mengandung
nilai gizi yang tinggi
6) Apakah anak melakukan diit khusus? Tidak
7) Apakah ada masalah dengan diit tersebut? Tidak
8) Pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari-hari: Pagi, Siang, Sore makan nasi dan
mengandung 4 sehat 5 sempurna.
Makanan selingan diantara waktu makan: sosis dan kentang.
9) Apakah anak mengkonsumsi makanan tambahan (food supplement)? Tidak
a. Genogram
Ket:
: : laki laki
: perempuan
: menikah
Laboratorium :
Program terapi :
4. Nasi 3x/hari
5. susu 3x 200 cc
B. Analisa Data
No Hari / Data Etiologi Problem TTD
Tanggal
1. Kamis, 31 DS : Proses penyakit Hipertermia
Agustus 2023 - Pasien infeksi virus
mengeluh sakit dengue
kepala , panas,
tidak nafsu
makan sejak 3
hari yang lalu
- ibu pasien
mengatakan
anaknya
mengeluh
pusing, mencret
air, dan keluar
darah dari
hidung saat
bersin
DO :
- S : 37
- Hb : 10.8 gr/dl
- Asites positif
- Nyeri tekan
daerah hepar
2. Kamis, 31 DS: Kurang terpapar Deficit
Agustus 2023 - Ibu pasien informasi pengetahuan
mengatakan
kondisi
lingkungan
bersih, terdapat
beberapa ban
bekas,
- Ibu pasien
mengatakan
seminggu yang
lalau ada
tetangga yang
menderita DHF,
lingkungan
wilayah tempat
tinggal belum
pernah disemprot
C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue dibuktikan dengan pasien mengeluk
pusing, panas, nafsu makan menurun
2. Defisit pengetahuan d.d kurang terpapar informasi
E. Implementasi Keperawatan