OLEH:
KELOMPOK 9
202010461011027
2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
DEPARTEMEN
KELOMPOK - 7
Indri Wahyu
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN................................................................................................... 6
1.1 Definisi Non ST Segmen Elevation Myocard Infarction (N-STEMI).............6
1.2 Anatomi Fisiologi Jantung............................................................................................ 7
1.3 Etiologi................................................................................................................................. 9
1.4 Patofisiologi..................................................................................................................... 12
1.5 WOC.................................................................................................................................... 13
1.6 Manifestasi Klinis.......................................................................................................... 15
1.7 Pemeriksaan.................................................................................................................... 15
1.8 Penatalaksanaan Terapi............................................................................................. 18
1.8.1 Terapi non farmakologi.......................................................................................... 18
1.8.2 Terapi farmakologi................................................................................................... 18
BAB II PENGKAJIAN........................................................................................................................... 20
ANALISA DATA.................................................................................................................................... 22
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN.................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 31
3
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
tidak adekuatnya aliran darah akibat sumbata pada arteri koroner. Sumbatan ini
oleh arteri koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang
4
1.2 Fisiologi Anatomi Jantung
Jantung adalah sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung adalah
jaringan istimewa saat dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot
serat lintang, tetapi cara kerja menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita.
jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah terlihat runcing yang
disebut apeks kordis. Jantung terletak di dalam rongga dada di sebelah depan
dada, di atas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V
dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada daerah ini teraba adanya denyutan
kanan dan beratnya mencapai 250-300 gram. Di antara dua lapisan jantung
2013).
5
Jantung terdiri dari jaringan dengan memiliki fungsi kontraksi. Dan hampir
dari seluruh berat jantung, terdiri dari otot bergaris. Jika ia berkontraksi dan
darah, yang menyebabkan aliran darah di seluruh jaringan tubuh. Otot jantung,
rangsang listrik jantung secara mudah dan cepat di seluruh bagian otot-otot
jantung.
Tiap sel otot jantung di pisahkanoleh satu sama lain “intercalated discs” dan
intercalated discs memiliki tahanan aliran listrik potensial yang sedikit rendah
Otot jantung tersusun sedemikian rupa, sehingga membentuk ruang jantung dan
Otot-otot atrium umumnya tipis dan terdiri dari dua lapisan yang berasal dari
sudut sebelah kanan jantung, namun otot ventrikelnya lebih tebal dan terdiri
dari tiga lapis yaitu lapisan superficial, lapisan tengah dan laipsan dalam.
Ventrikel kiri memiliki dinding 2-3 kali lebih tebal daripada dinding ventrikel
kanan dan mendominasi bangunan dasar otot jantung dalam membentuk ruang-
lainnya, dengan lapisan superficial berlanjut menjadi lapisan tengah dan lapisan
6
dalam. Di dalam ventrikel, ketiga lapisan otot jantung tersebut mengandung
organ yang terdiri dari otot jantung, bentuk dan susunannya sama dengan otot
serat lintang tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kesadaran.
a. Bentuk
Menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul dan disebut juga basis
b. Letak
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan
pangkalnya dibelakang kiri ICS 5 dan ICS 6 dua jari dibawah papilla
mammae. Pada tempat itu teraba adanya pukulan jantung yang disebut
Ictus Cordis.
c. Ukuran
gram.
d. Lapisan
jantung.
berkontraksi.
pericardium viseralis.
Jantung sebagai pompa karena fungsi jantung adalah untuk memompa darah
sehingga dibagi jadi dua bagian besar, yaitu pompa kiri dan pompa kanan.
7
Pompa jantung kiri: peredaran darah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh
dimulai dari ventrikel kiri – aorta – arteri - arteriola-kapiler – venula - vena cava
1.3 Etiologi
derajat lebih kecil, biasanya terbatas pada sub endokardium. Keadaan ini dapat
a. Umur
b. Jenis kelamin
d. Hereditas
e. Ras
berlebihan, ambisius.
3) Faktor penyebab
8
a. Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada
b. Obstruksi dinamik
diakibatkan oleh spasme fokal yang terus menerus pada segmen arteri
karena spasme atau trombus. Ini terjadi pada beberapa pasien dengan
9
metaloproteinase, yang dapat berakibat penipisan dan ruptur plak,
angina stabil begitu kronik. SKA jenis ini antara lain karena:
anemia
Kelima penyebab SKA di atas tidak sepenuhnya berdiri sendiri dan banyak
terjadi tumpang tindih. Yaitu kata lain tiap penderita mempunyai lebih dari satu
10
1.4 Patofisiologi
Trombosis akut pada arteri koroner disebabkan dengan adanya ruptur plak yang
tidak stabil. Plak yang tidak stabil ini biasanya mempunyai lipid yang
besar,densitas otot polos yang rendah, fibrous cap yang tipis dan konsentrasi
faktor jaringan yang tinggi. Inti lemak yang cenderung ruptur mempunyai
konsentrasi ester kolesterol dengan proporsi asam lemak tak jenuh yang tinggi.
Pada daerah ruptur plak dijumpai sel makrofag dan limfosit T yang
11
1.5 WOC
12
1.6
13
a. Nyeri di dada, berlangsung selama 30 menit sedangkan pada angina
kurang. Selain itu pada angina, nyeri akan hilang saat dibawa beristirahat
d. Gejala lain termasuk palpitasi, gelisah, rasa pusing, atau sinkop dan
aritmia ventrikel
1. Pemeriksaan Laboratorium
kadar troponin I/T adalah sepsis, luka bakar, gagal napas, penyakit
14
insufisiensi ginjal.Pada dasarnya troponin T dan troponin I memberikan
singkat (48 jam). Mengingat waktu paruh yang singkat, CK-MB lebih
infark periprosedural.
sensitif. Point of care testing sebagai alat diagnostik rutin SKA hanya
waktu >1 jam. Jika marka jantung secara point of care testing
dengan kriteria lain yaitu keluhan angina dan perubahan EKG. Diagnosis
nilai normal atas (upper limit of normal, ULN). Dalam menentukan kapan
15
ketidakpastian dalam menentukan awitan angina. Tes yang negatif pada
2. Pemeriksaan elektrokardiogram.
Semua pasien dengan keluhan nyeri dada atau keluhan lain yang
tambahan, sadapan V3R dan V4R, serta V7-V9 sebaiknya direkam pada
dinding inferior. Sementara itu, sadapan V7-V9 juga harus direkam pada
16
elevasi segmen ST yang persisten (≥20 menit) maupun tidak persisten,
2015).
Pasien dengan STE ACS, baik fibrinolisis atau PCI primer (dengan
kembali aliran darah arteri koroner ketika pasien datang dalam waktu 3
jam dari onset gejala. PCI primer dapat dikaitkan dengan rendah tingkat
kematian dari fibrinolisis, mungkin karena PCI membuka lebih dari 90%
dari arteri koroner dibandingkan dengan kurang dari 60% dibuka dengan
primer adalah umumnya lebih disukai jika lembaga memiliki ahli jantung
intervensi terampil dan fasilitas lain yang diperlukan, pada pasien dengan
17
pada pasien dengan gejala onset lebih dari 3 jam sebelumnya (Barbara et
al., 2009)
atau mengurangi faktor risiko yang dapat diubah. Karena faktor risiko
terapi awal untuk pasien Infark miokard akut yaitu pemberian intranasi
18
Gambar 9. Penatalaksaan Terapi pada IMA (Dipiro et al., 2008)
BAB II
PENGKAJIAN
FORMAT PENGKAJIAN
(Intensive Care Unit)
DATA UMUM
Nama : Tn. I Tanggal MRS : 09-01-2021
Umur : 61 tahun Tanggal pengkajian : 11-01-2021
Jenis Kelamin :L No. Registrasi : 507760
Pendidikan : Tidak Sekolah
Alamat : Karang Pandan, Pakisaji
Dx. Medis : Nstemi Anteroseptal
DATA KHUSUS
1) Subyektif:
Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama saat MRS : Dada nyeri panas, tangan terasa kebas
Keluhan utama saat pengkajian : Nyeri dada tetapi sudah berkurang
PQRST (bila keluhannya nyeri)
- Provoke : sumbatan yang ada di jantung
- Quality :nyeri dada disertai panas
19
- Regio : nyeri dibagian dada saja
- Severity : skala nyeri 7
- Time : nyeri muncul tiba-tiba disertai kringat
dingin
Riwayat kesehatan sebelum sakit
Penyakit yang pernah diderita : GERD, dan gejala batu ginjal
Obat-obatan yang biasa dikonsumsi : tidak ada
Kebiasaan berobat : tidak ada
Riwayat alergi : tidak ada
Lain lain
Riwayat kesehatan keluarga :-
2) Obyektif
Keadaan umum
Tanda-tanda vital BP: 107/6 mmHg N: 59 x/menit
RR: 16x/menit T: 37ºC
PP: 47 mmHg MAP: 75,6 mmHg
Body system
B1 (breathing/pernapasan) Pergerakan dada: simetris/tidak simetris
Penggunaan otot bantu napas: ada/tidak
Suara nafas: vesikuler/wheezing/ronchi/rales
Lokasi…
Batuk: produktif/tidak
Warna sputum:
Alat bantu nafas: nasal canul 4L
Lain-lain: …..
B2 (bleeding/cardiovascular) Suara jantung: S1, S2, S3, S4 (tunggal, gallop,
murmur)
Irama jantung: regular/irregular
CRT: <2 detik
JVP: normal/meningkat
Edema: ada/tidak ada
Lain-lain: …
B3 (brain/persyarafan) GCS: 4 5 6
Reaksi cahaya pupil: kanan/kiri
Diameter pupil: isookor/anisookor
Lain-lain:…
B4 (bladder/perkemihan) Urine: jumlah…… warna……..
Kateter: terpasang/tidak ,hari ke….
Gangguan BAK: ya ……..(sebutkan) / tidak
B5 (bowel) Mukosa bibir: kering/lembab
Lidah: kotor/bersih
Nyeri telan: ya/tidak
Abdomen: distensi/tidak
Peristaltic usus: normal/meningkat/menurun
nilai…..
Mual: ya/tidak
Muntah: ya/tidak
Jumlah/frekuensi…
Hematemesis: ya/tidak
20
Jumlah/frekuensi…
Melena : ya/tidak
Jumlah/frekuensi…
Terpasang NGT: ya/tidak
Diare/konstipasi: ya/tidak
Lain-lain…
B6 (bone/musculoskeletal) Turgor: baik/jelek
Perdarahan eksternal: ada/tidak
Icterus: ada/tidak ada
Akral: hangat/dingin/kering/lembab/basah/
pucat/kemerahan
Pergerakan sendi: bebas/terhambat
Fraktur: ada …(sebutkan letak dan jenis)/
tidak ada
Luka terbuka: ada …(sebutkan letak dan jenis)/ tidak
ada
Lain-lain…
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Pemeriksaan EKG
Diagnostik lain
Terapi - Arixtra 1x2,5 mg
- Lansoprazole
- Atrovastin 20 mg
- Alpazolam 0,5 mg
- ASA 100mg
Lain-lain
Tanda tangan
Nama terang :
ANALISA DATA
DATA MAYOR & MINOR PENYEBAB DIAGNOSIS KEPERAWTAN
DS: Perubahan irama D00011: Resiko Penurunan curah jantung
Pasien mengatakan nyeri jantung d.d BP: 107/60 mmHg, RR: 16 x/menit
dada disertai panas
DO:
- BP: 107/60
mmHg
- RR: 16 x/menit
Ds: Agen pencedera D.0077 : Nyeri akut b/d agen pencedera
Pasien mengatakan nyeri fisiologi fisiologis d/d pasien mengatakan nyeri
dada dan terasa panas serta dan tangan sakit
tangan sakit
Do:
- Pasien terlihat
ansitetas
- N : 59x/menit
- Sulit tertidur
Ds : Imobilitas D.0056 : Intoleransi Aktivitas b/d
Pasien sering mengeluh lelah imobilitas d/d pasien bedrest total dan
21
saat melakukan aktivitas TD: 107/60 mmHg
Do :
- TD : 107/60
mmHg
22
No Diagnosis Luaran Intervensi Hari/ Implementasi Hari/ Evaluasi TTD
Keperawatan Tgl Tgl
1. D.0077 : Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri -Melakukan 11/0 S: pasien mengatakan nyeri
b/d agen pencedera tindakan Observasi pengkajian PQRST 1/20 berkurang
fisiologis d/d pasien -Monitor efek 21 O:
keperawatan selama - Identifikasi lokasi,
mengatakan nyeri dan pembeian - KU : cukup
tangan sakit 1x24 jam karakteristik,
analgesik - GCS 4 5 6
diharapkan kontrol durasi, frekuensi,
-Memberikan teknik - RR: 16 x/menit
nyeri meningkat kualitas, intensitas relaksasi nafas - BP: 107/60 mmHg
dengan kriteri hasil: nyeri dalam - SPO2: 98 %
(L.08063) - Identifikasi skala - A: nyeri akut
- melaporkan nyeri nyeri P: - lanjutkan teknik teknik
terkontrol - Identifikasi relaksasi, monitor TTV, dan
meningkat(5) respon nyeri kaji PQRST
- Kemampuan nonverbal
mengenali penyebab - Identifikasi faktor
nyeri menigkat (5) yang
-kemampuan memperingan dan
mengguanakan memperberat
teknik non- nyeri
farmakologis
- Identifikasi
meningkat (5)
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi
pengaruh nyeri
terhadap kualitas
hidup
- Monitor
keberhasilan
terapi
23
komplementer
yang suda
diberikan
- Monitor
efeksamping
penggunaan
analgesik
Terapeu
tik
- Berikan
teknik
nonfarmakol
ogis untuk
mengurangi
nyeri
- Kontrol
lingkungan
yang
memberberat
rasa nyeri
- Fasilitasi
istirahat dan
tidur
- Pertimbangk
an jenis dan
sumber
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
24
nyeri
Edukasi
- Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
- Anjurkan monitor
nyeri secara
mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgesik secara
tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgesik
2. D.0056 : Intoleransi Setelah dilakukan Terapi relaksasi - Memposisikan S: pasien merasa nyeri
Aktivitas b/d imobilitas tindakan Observasi pasien senyaman berkurang danlebih tenang
d/d pasien bedrest mungkin O:
keperawatan selama - Identifi
total dan TD: 107/60 - Mengajarkan - K/U cukup
mmHg 1x24 jam kasi teknik
teknik relaksasi - RR: 16 x/menit
diharapkan status relaksasi yang
benson - N : 59 x/menit
kenyamanan pernah efektif - Monitor ttv - SPO2: 98 %
meningkat dengan digunakan A: intoleransi aktivitas
kriteri hasil: - Periksa P: melanjutkan teknik
25
(L.08064) ketegangan relaksasi benson agar
Keluhan tidak otot,frekuensi pasien tenang
nyaman menurun nadi, tekanan
(5) darah, dab suhu
- Gelisa sebelum dan
h menurun (5) sesudah latihan
- Monito
r respon terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
- Ciptaka
n lingkungan yang
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan serta
suhu ruang yang
nyaman
- Gunaka
n pakaian longgar
- Gunaka
n nada suara
lembut dengan
irama lambat dan
berirama
- Gunaka
n relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
tindakan medis
26
lain
Edukasi
- Jelask
an tujuan,
manfaat, batasan,
dan jenis
relaksasi yang
tersedia
- Jelask
an secara rinci
intervensi
relaksasi yang
dipilih
- Anjur
kan mengambil
posisi senyaman
mungkin
- Anjur
kan rileks dan
merasakan
sensasi relaksasi
- Anjur
kan mengulangi
atau melatih
teknik yang
dipilih
- Demo
nstrasikan dan
latih teknik
relakssasi
27
Kolaborasi
- Kolabo
rasi pemberian
analgetik
3. D00011: Resiko Setelah dilakukan 102075: - Mengidentifikasi S: pasien merasa nyeri
Penurunan curah intervensi Perawatan jantung penurunan curah berkurang
jantung d.d BP: keperawatan Observasi jantung yaitu O:
107/60 mmHg, RR: 16 selama 1 kali - Identifikasi dyspnea dan - K/U cukup
x/menit dalam 24 jam. tanda/ gejala edema , - Akral hangat
Maka L02008: primer peningkatakan - RR: 16x/menit
Curah jantung penurunan curah vena jugularis dan - SPO2: 98%
meningkat jantung (meliputi, suara nafas A: Resiko Penurunan curah
dengan kriteria dyspnea, tambahan seperti jantung
hasil: kelekahan, ronchi P: observasi TTV, dan suara
- Dispnea edema, ortopnea, - Memonitor jantung
menurun (5) paroxysmal tekanan darah
- Edema nocturnal dan saturasi
menurun (5) dyspnea, oksigen
- Suara jantung 3 peningkatan CVP) - Memeriksa
menurun (5) - Identifikasi tekanan darah
- Oliguria tanda/ gejala dan frekuensi
menurun (5) sekunder nadi
- BP membaik (5) penurunan curah - Memposisikan
jantung (meliputi pasien semi
peningkatan fowler dan
berat badan, memberikan
hepatomegaly, oksigen
distensi vena
jugularis,
palpitasi, ronkhi
basah, oliguria,
batuk, kulit
pucat)
- Monitor tekanan
28
darah
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor saturasi
oksigen
- Monitor keluhan
nyeri dada
- Monitor EKG 12
sadapan
- Monitor aritmia
(kelainan irama
dan frekuensi)
- Monitor nilai
laboratorium
jantung (mis.
elektrolit, enzim
jantung, BNP, NT
pro BNP)
- Monitor fungsi
alat pacu jantung
- Periksa tekanan
darah dan
frekuensi nadi
sebelum
pemberian obat
Terapeutik
- Posisik
an pasien semi
fowler atau
fowler dengan
kaki ke bawah
atau posisi
nyaman
- Berika
29
n diet jantung
yang sesuai (mis.
batasi asupan
kafein, natrium,
kolesterol dan
makanan tinggi
lemak)
- Berika
n oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen
> 94%
Kolaborasi
- Kolabo
rasi pemberian
antiaritmi, jika
perlu
- Rujuk
ke program
rehabilitasi
jantung
4. D0009: Perfusi perifer Setelah dilakukan 1.02079 1. Memeriksa S:
tidak efektif b.d intervensi Perawatan sirkulasi perifer O:
penurunan aliran arteri keperawatan Sirkulasi 2. Memonitor TD - Mengalami penurunan
dan/ atau vena d.d selama 1 kali Observasi 3. Memonitor Nadi kesadaran
CRT: > 3 detik, akral dalam 24 jam. 1. Periksa sirkulasi 4. Memonitor - Akral dingin
hangat, warna kulit
Maka L02011: perifer (nadi pernafasan - Warna kulit pucat
pucat, turgor jelek , N:
91 x/menit, BP: 15/27 Perfusi perifer perifer, edema, 5. Memonitor suhu - CRT >3dtk
mmHg meningkat pengisian kapiler, tubuh - RR: 12 x/menit
dengan kriteria warna, suhu) 6. Memonitor - SPO2: 71 %
hasil: 2. Monitor panas, oksimetri nadi A: Masalah perfusi perifer
- Warna kulit kemerahan, 7. Mendokumentasik tidak efektif belum
pucat menurun bengkak pada an hasil pemantauan terselesaikan semua
(5) ekstremitas P: Lanjutkan observasi TTV
30
- Akral membaik Terapeutik
(5) 1. Lakukan
- Turgor kulit perawatan kaki
membaik (5) dan kuku
- BP membak (5) Edukasi
1. Anjurkan
melakukan
perawatan kulit
yang tepat ,
1.02060
Pemantauan
Tanda Vital
Observasi
1. Monitor TD
2. Monitor Nadi
3. Monitor
Pernafasan
4. Monitor suhu
tubuh
5. Monitor
oksimetri nadi
Terapeutik
1. Atur interval
pemantauan sesuai
konsisi pasien
2. Dokumentasikan
hasil mpemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan
dan hasil
pemantauan
31
Infomasikan hasil
pemantauan
32
DAFTAR PUSTAKA
Aru W, Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V.Jakarta:
Medika
Sakit.
Potter & Perry., 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
EGC.
33
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo...
Solehati, Tetti dan Cecep Eli Kosasih.,2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam
Jakarta : EGC.
34