Dosen Pengampu :
Ns. Pira Prahmawati, S.Kep, M.Kes
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................I
KATA PENGANTAR....................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................III
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................
B. Rumus Masalah..............................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyumbatan koroner atau serangan jantung dan infarkmiokardium
mempunyai arti yang sama namun istilah yang disukai adalah infarkmiokardium,
di Amerika serikat terjadi jutaan serangan penyakit ini pertahun.
Infarkmiokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai
darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. Infarkmiocard
akut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.
Gejala yang sering muncul pada penderita infarkmiokardium biasanya nyeri
dada yang tiba – tiba dan berlangsung terus menerus, nyeri akan terasa semakin
berat sampai tidak tertahankan, rasa nyeri yang tajam dan berat, biasa menyebar
kebahu dan lengan dan biasanya lengan kiri. Dan menetap selama berjam - jam
sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun nitrogliserin,
nyeri biasanya sering diserai napas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing
kepala,mual dan muntah – muntah.
Banyak penelitian menunjukkan pasien dengan infarkmiokardium biasanya
pria, diatas 40 tahun dan mengalami aterosklerosis pada pembuluh koronernya,
sering disertai hipertensi aterial, serangan bisa terjadi juga pada pria atau wanita
muda diawali 30 an atau bahkan 20-an, wanita yang memakai kontrasepsi, pil,
dan merokok mempunyai resiko sangat tinggi, namun secara keseluruhan,angka
kejadian infarkmiokardium pada pria lebih tinggi di banding dengan wanita pada
semua usia. Meskipun pasien biasanya pria dan berusia 40 tahun, namun semua
umur yang mengalami gejala dan tanda-tanda yang sudah disebutkan diatas perlu
segera ditangani.
B. RUMUS MASALAH
1. Apakah pengertian Etiologi MCI ?
2. Bagaimana Patogenesis MCI ?
3. Bagaimana Patofisiologi MCI ?
4. Bagaiamana Pathway MCI ?
5. Apa sajakah Tanda dan gejala MCI ?
6. Bagaiamana Pemeriksaan Diagnostik MCI ?
7. Bagaiamana Penatalaksanaan MCI ?
8. Apa sajakah Komplikasi MCI ?
9. Bagaiamana Pengkajian MCI ?
10. Bagaiamana Diagnosa Keperawatan MCI ?
11. Bagaiamana Intervensi Keperawatan MCI ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian Etiologi MCI.
2. Untuk mengetahui Patogenesis MCI.
3. Untuk mengetahui Patofisiologi MCI.
4. Untuk mengetahui Pathway MCI.
5. Untuk mengetahui Tanda dan gejala MCI.
6. Untuk mengetahui Pemeriksaan Diagnostik MCI.
7. Untuk mengetahui Penatalaksanaan MCI.
8. Untuk mengetahui Komplikasi MCI.
9. Untuk mengetahui Pengkajian MCI.
10. Untuk mengetahui Diagnosa Keperawatan MCI.
11. Untuk mengetahui Intervensi Keperawatan MCI.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori
1. Definisi Miokard Infark ( MCI )
Miokardinfrak merupakan kematian jaringan miokard yang diakibatkan
penurunan secara tiba-tiba aliran darah arteri koronaria ke jantung atau
terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba-tiba tanpa perfusi
arteri koronaria yang cukup. (Sudiarto,2011).
InfarkMiokard adalah rusaknya jaringan jantung akibat supllai darah yang
tidak adekuat sehingga aliran darah ke koroner berkurang. (Brunner &
Sudarth, 2002)
Infarkmiokardium adalah penyumbatan sebagian atau lebih arteri koroner
(dikenal juga serangan jantung). (Holloway, 2003)
Sindroma koroner akut dengan elevasi segment ST atau disebut juga
STEMI (ST Elevasi MyocardInfarction) adalah oklusi koroner akut dengan
iskemia miokard berkepanjangan yang pada akhirnya akan menyebabkan
kematian miosit kardiak. Kerusakan miokard yang terjadi tergantung pada
letak dan lamanya sumbatan aliran darah, ada atau tidaknya kolateral, serta
luas wilayah miokard yang diperdarahi pembuluh darah yang tersumbat
(SPM RSJP Harapan Kita, 2009). STEMI (ST Elevasi MyocardInfarction)
merupakan bagian dari sindrom koroner akut yang ditandai dengan adanya
elevasi segmen ST. STEMI terjadi karena oklusi total pembuluh darah
koroner yang tiba-tiba (Fuster, 2007). Iskemia terjadi oleh karena obstruksi,
kompresi, ruptur karena trauma dan vasokonstriksi.Obstruksi pembuluh
darah dapat disebabkan oleh embolus, trombus atau plak
aterosklerosis.Kompresi secara mekanik dapat disebabkan oleh tumor,
volvulus atau hernia.Ruptur karena trauma disebabkan oleh aterosklerosis
dan vaskulitis.Vaskokonstriksi pembuluh darah dapat disebabkan obat-
obatan seperti kokain (Wikipedia, 2010).
Miokard infark adalah kematian jaringan otot jantung
karena adanya penghentian aliran darah dan oksigen pada
otot jantung yang terjadi akibat sumbatan arteri koronaria
dan cabang-cabangnya.
Miokard infark merupakan blok total yang mendadak dari
arteri oroner besar dan cabang-cabangnya.
2. Anatomi Fisiologi
a)Struktur Dasar Jantung
Jantung merupakan organ kecil (kira-kira sebesar
genggaman tangan) terletak ditengah-tengah sedikit ke
sebelah kiri mediastinum dan sebagian tertutup paru-paru.
Jantung melebar disebelah bagian atas (base)
dibandingkan dengan sebelah bawahnya (apex) dan
terletak didalam dada dengan ujung yang tumpul dari
apex menonjol ke depan sebelah kiri. Bagian bawah
jantung terletak di atas diapraghma.
Terdapat tiga lapisan jaringan jantung : pericardium
( lapisan luar dari jantung), miokardium ( lapisan tengah
dari jantung, terdiri dari otot berserat yang bertanggung
jawab atas kontraksi jantung ), endokardium ( lapisan
dalam dari jantung terdiri dari lapisan jaringan endotel,
melapisi sebelah dalam dari bilik-bilik dan katup-katup
jantung )
b)Bilik-Bilik
Jantung dibagi dua oleh otot yang menjadi septum. Tiap
belahan mempunyai bilik penampung ( atrium/ serambi )
dan ruangan bawah ( ventrikel ) untuk memompa. Darah
vena yang miskin oksigen masuk ke atrium kanan,
mengalir dari atrium kanan dan dipompakan melalui arteri
pulmonalis ke paru-paru. Darah yang kaya oksigen
kembali dari paru-paru ke atrium kiri dan masuk ke dalam
ventrikel kiri dan didorong masuk ke dalam aorta untuk
distribusi ke jaringan-jaringan perifer.
Beban keseluruhan dari ventrikel kanan jauh lebih
ringan daripada ventrikel kiri, karena system paru-paru
merupakan system tekanan darah. Dinding bilik sebelah
kiri terdiri dari dinding yang tebal karena harus
bekontraksi terhadap tekanan tinggi dari system sirkulasi,
mengantarkan darah ke jaringan perifer.
c) Katup-katup jantung
Katup trikuspidalis : terletak diantara atrium kanan dan
ventrikel kanan.
Katup bikuspidalis : terletak diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri (katup mitral)
Katup pulmonal (semilunaris aorta) : terletak antara
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
Katup aorta (semilunaris aorta ) : terletak antara
ventrikel kiri dan aorta asendens.
e)Siklus kardiak
Siklus kardiak mempunyai dua fase, diastolic dan
sistolik, relaksasi dan pengisian kedua bilik terjadi pada
saat diastolic. Kontraksi dan pengosongan terjadi pada
saat sistolik.
3. Etiologi
Hampir 98-99% miokard infark disebabkan oleh
aterosklerosis koroner (pembentukan plaq yang terjadi pada
arteri koroner terganggu dan menyebabkan iskemia)
4. Patogenesis
Umumnya IMC didasari oleh adanya ateroskeloris
pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard akut hampir
selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri koronaria oleh
trombus yang terbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak
stabil, juga sering mengikuti ruptur plak pada arteri koroner
dengan stenosis ringan (50-60%).
Kerusakan miokard terjadi dari endokardium ke
epikardium, menjadi komplit dan ireversibel dalam 3-4 jam.
Secara morfologis, IMC dapat terjadi transmural atau sub-
endokardial. IMC transmural mengenai seluruh dinding
miokard dan terjadi pada daerah distribusi suatu arteri
koroner. Sebaliknya pada IMC sub-endokardial, nekrosis
terjadi hanya pada bagian dalam dinding ventrikel.
5. Patofisiologi
Miokard infark biasanya disebabkan oleh aterosklerosis
yang menyebabkan kerusakan lapisan intima dan terjadi
adhesi trombosit yang dapat membentuk thrombus sehingga
pembuluh darah menjadi sempit, menyebabkan peningkatan
tonus vaskuler dan menurunkan aliran darah sedangkan
kebutuhan oksigen dan nutrient berlanjut. Kerja serupa dari
pemompaan darah harus diselesaikan dengan ketersediaan
oksigen dan energi yang sedikit. Jaringan yang tergantung
pada suplai darah menjadi iskemik. Metabolisme anaerobic
dapat memberikan hanya 6% dari energi total yang
diperlukan. Ambilan glukosa oleh sel sangat meningkat saat
simpanan glikogen dan adenosine trifosfat berkurang.
Kalium dengan cepat bergerak keluar dari sel miocard
selama iskemia. Asdosis selular terjadi yang selanjutnya
mengganggu metabolisme selular, jika berlanjut terus
menerus dapat menyebabkan miokard infark.
6. Pathway MCI
Aterosklero
sis
Kerusakan lapisan
inti
Adhesi trombosit
Trombu
s
Iskem
ik
Menimbulkan
Sempit pembuluh nyeri
darah
Gangguan
Peningkata perfusi Menurunka
n tonus jaringan n aliran
darah
Menurunka
Ashedhosis n trifosfat
seluler terus & glikogen
menerus
MCI
8. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostic untuk penyakit Miokard Infark yaitu:
a)Enzim-enzim jantung
Kreatine Kinase Miokardial Bond (CKMB) meningkat 2-3
jam, memuncak dalam 10-12 jam, kembali normal
dalam 3-4 hari
Laktat Dehidrogenese (LDH) meningkat 24-48 jam
membengkak pada hari ke 3 sampai ke 6 kembali
normal dalam 8-14 hari.
Serum Glutamik Oksaloasetik Transminase (SGOT)
meningkat dalam 8-12 jam memuncak dalam 36 jam
kembali normal dalam 3-4 hari.
9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis yang diberikan pada pasien Miokard
Infark, yaitu
Pengendalian nyeri
Diet rendah garam dan lemak
Meminimalkan beban kerja jantung
Oksigenasi
Therapy antikoagulan
Therapy trombolitik
10.Komplikasi
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada miokard
infark, yaitu
Syok kardiogenik
Gagal jantung kiri
Emboli dan infark paru
Emboli arteri sistemik
Sumbatan pembuluh darah otak
Rupture jantung
2. Pengkajian Sekunder
a) Pemeriksaan fisik
1) Aktifitas
Gejala : Kelemahan, Kelelahan, Tidak dapat tidur, Pola hidup
menetap, Jadwal olah raga tidak teratur, Tanda :
Takikardi
Dispnea pada istirahat atau aktifitas
2) Sirkulasi
Gejala : riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah
tekanan darah, diabetes mellitus, Tanda :
Tekanan darah, Dapat normal / naik / turun, Perubahan postural
dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri
Nadi: Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat
kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus
(disritmia)
Bunyi jantung: Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin
menunjukkan gagal jantung atau penurunan konraktilits atau
komplain ventrikel
Murmur: Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot
jantung
Friksi ; dicurigai Perikarditis
Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur
Edema
Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema
umum,krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel
Warna :Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa
atau bibir
3) Integritas ego
Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah,
marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri, koma nyeri
Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati,
perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan,
khawatir tentang keuangan , kerja , keluarga.
4) Eliminasi
Tanda : normal, bunyi usus menurun.
5) Makanan atau cairan
Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah,
perubahan berat badan
Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar.
6) Hygiene
Gejala atau tanda : lesulitan melakukan tugas perawatan
7) Neurosensori
Tanda : perubahan mental, kelemahan
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau
istrahat )
8) Nyeri atau ketidaknyamanan
Gejala :
Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak
berhubungan dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau
nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral)
Lokasi: Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat
menyebar ke tangan, ranhang, wajah. Tidak tertentu lokasinya
seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
Kualitas: “Crushing ”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti
dapat dilihat
Intensitas : Biasanya 10(pada skala 1 -10), mungkin pengalaman
nyeri paling buruk yang pernah dialami.
Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi,
diabetes mellitus , hipertensi, lansia
9) Pernafasan:
Tanda :
peningkatan frekuensi pernafasan
nafas sesak / kuat
pucat, sianosis
bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum
Gejala :
dispnea tanpa atau dengan kerja
dispneanocturnal
batuk dengan atau tanpa produksi sputumriwayat merokok,
penyakit pernafasan kronis.
10) Interkasisocial
Tanda :
Kesulitan istirahat dengan tenang
Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus, takut )
Menarik diri
Gejala :
Stress
Kesulitan koping dengan stressor yang ada missal : penyakit,
perawatan di RS
1. Pantau HR, irama, dan perubahan TD Menentukan respon klien terhadap aktivitas.
sebelum, selama dan sesudah aktivitas
sesuai indikasi.
Menurunkan kerja miokard/konsumsi oksigen,
2. Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas menurunkan risiko komplikasi.
1. Pantau TD, HR dan DN, periksa Hipotensi dapat terjadi sebagai akibat
dalam keadaan baring, duduk dan dari disfungsi ventrikel,
berdiri (bila memungkinkan) hipoperfusimiokard dan rangsang
vagal. Sebaliknya, hipertensi juga
banyak terjadi yang mungkin
berhubungan dengan nyeri, cemas,
peningkatan katekolamin dan atau
masalah vaskuler sebelumnya.
Hipotensi ortostatik berhubungan
dengan komplikasi GJK. Penurunanan
curah jantung ditunjukkan oleh denyut
nadi yang lemah dan HR yang
meningkat.
- Trombolitik (t-PA,
Streptokinase)
2. Pantau adanya DVJ dan edema Dicurigai adanya GJK atau kelebihan
anasarka volume cairan (overhidrasi)
Penurunan curah jantung
mengakibatkan gangguan perfusi
3. Hitung keseimbangan cairan dan
ginjal, retensi natrium/air dan
timbang berat badan setiap hari bila
penurunan haluaran urine.
tidak kontraindikasi.
Keseimbangan cairan positif yang
ditunjang gejala lain (peningkatan BB
yang tiba-tiba) menunjukkan kelebihan
volume cairan/gagal jantung.
g) Kurang pengetahuan (tentang kondisi dan kebutuhan terapi) b/d kurang terpajan
atau salah interpretasi terhadap informasi tentang fungsi jantung/implikasi
penyakit jantung dan perubahan status kesehatan yang akan datang.
A. Kesimpulan
Miokardinfrak merupakan kematian jaringan miokard yang
diakibatkan penurunan secara tiba-tiba aliran darah arteri koronaria ke jantung
atau terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba-tiba tanpa perfusi
arteri koronaria yang cukup.
Gejala yang sering muncul pada penderita infarkmiokardium biasanya Nyeri
dada yang tiba – tiba dan berlangsung terus menerus, nyeri akan terasa semakin
berat sampai tidak tertahankan, rasa nyeri yang tajam dan berat, biasa menyebar
kebahu dan lengan dan biasanya lengan kiri. Dan menetap selama berjam - jam
sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun
nitrogliserin, nyeri biasanya sering diserai napas pendek, pucat, berkeringat
dingin, pusing kepala,mual dan muntah – muntah, dan kebanyakan dari
penderita AMI/STEMI akan mengalami kematian.
B. Saran
Semoga apa yang kelompok sajikan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan sebagai masukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang
lebih baik bagi pasien. Kelompok sadar bahwa pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna sehingga kelompok berharap agar makalah ini menjadi motivasi
bagi teman-teman untuk membuat makalah yang lebih baik sehingga menambah
wawasan bagi semua. Kelompok juga berharap agar aplikasi perawatan pasien
dengan Akut LimbIskemi dapat di laksanakan sesuai dengan tata laksana dalam
perawatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA