Hemodinamik
Tim HIPERCCI Pusat
❑ Tubuh akan berfungsi dengan baik , bila jantung dapat
memompa darah pada tingkat yang cukup agar dapat
mempertahankan pasokan oksigen dan nutrisi yang optimal
dan berkesinambungan ke otak dan organ vital lainnya
❑ Curah jantung adalah istilah yang menggambarkan jumlah
darah yang di pompakan jantung ke seluruh tubuh setiap
menit
❑ Tujuan utama dari pemantauan hemodinamik secara invasif
adalah untuk menilai keadekuatan perfusi sistemik yang sangat
erat hubungan terhadap Curah Jantung (CO) secara kontinyu
• Sebelum tahun 1800 menegakan diagnosa dengan cara menempelkan telinga
pada dada
• 1800, Leannec, mengembangkan dan membuat stetoskop yang memakai
mekanisme tubular berguna mendengar langsung suara dari dada ke
pemeriksa
Pulmonal
vein
Left atrium
SVR =
Systemic
Blood Pressure
Vascular
Right
Left Resistance
Atrium
ventricle
Right
ventricle
organ
Faktor yg berpengaruh
Tekanan Darah
• CO
• Tahanan pembuluh darah
perifer
• Elastisitas arteri
• Volume darah
• Kekentalan darah
• Usia
• Emosi
• Aktifitas
JENIS
PEMANTAUAN HEMODINAMIK
INVASIVE
• Intra Arterial Pressure NON INVASIVE
• Physical Assesment
• Central Venous
– Inspection
Pressure – Palpation
• Pulmonary Artery – Percussion
Pressure – Auscultation
• ECG / HR
» TEMPERATUR
• RESPIRATION
» BLOOD PRESSURE
• SATURATION
NIBP
MAP = SP + (DP x 2) / 3
lanjutan
• Periode sistolik 1/3 siklus jantung.
• Periode diastolic 2/3 siklus jantung
• Perbedaan antara tekanan sistolik dengan
tekanan distolik dinamakan: "pulse pressure
(PP)"
• SP - DP = PP Normal antara: 40 - 65 mmHg
• PP dekat dapat disebabkan : Aortic Stenosis,
Hypovolum, Congestive heart failure.
• PP menjauh dapat disebabkan: Aortic
Regurgiitasi, Hipertensi sistemik.
Pengukuran Tekanan Darah Secara Tidak Langsung =
Pengukuran Tekanan Darah Non Invasif
Manometer
(mercury or capsule type)
Pulse Oximetry
Sensors
Some patients represent a monitoring challenge because of: Forehead sensor provides highly
▪ Intense vasoconstriction ▪ Low cardiac index accurate saturation reading faster in
▪ Hypovolemia ▪ Septic shock patient scenarios where other sensors
▪ Hypothermia ▪ Severe peripheral vascular diseases cannot get a reading
▪ Therapeutic hypothermia ▪ Peripheral access in the OR
CO = stroke volume x HR
KONTINU INTERMINTEN:
Digital,
Probe suhu
Termometer air raksa
dan monitor
LANJUTAN
CORE • RECTAL
TEMP • ORAL
• EAR
SKIN • ABDOMEN
• FOREHEAD
TEMP • AKSILA
• PERIPHERAL/
TOE
• UJUNG
TEMP EKTREMITAS
MONITORING HEMODINAMIK
SECARA INVASIF
Tujuan Pemantauan
Hemodinamik Secara Invasif
• Mengevaluasi fungsi dasar
kardiovaskular
7. Kateter : CV
Kateter CVP
Penatalaksanaan Monitoring
Hemodinamik Invasive
• Secara invasif dapat dilakukan
pengukuran dengan dua cara, yaitu:
1) teknik pengukuran dapat
menggunakan manometer air
2) teknik pengukuran dapat
menggunakan transduser
Teknik pengukuran CVP
menggunakan manometer air
Cara Merangkai
• Menghubungkan set infus dg cairan NaCl 0,9%
• Mengeluarkan udara dari selang infus
• Menghubungkan skala pengukuran dengan
threeway stopcock
• Menghubungkan three way stopcock dengan
selang infus
lanjutan
• Menghubungkan manometer line dengan
three way stopcock
• Mengeluarkan udara dari manometer line
• Mengisi cairan ke skala pengukur sampai 25
cmH2O
• Menghubungkan manometer line dengan
kateter yang sudah terpasang
Cara Pengukuran dengan
tehnik manometer air
• Memberikan penjelasan kepada pasien
• Megatur posisi pasien
• Lavelling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium kanan)
dengan skala pengukur atau tansduser
• Letak jantung dapat ditentukan dg cara membuat garis
pertemuan antara sela iga ke empat (ICS IV) dengan garis
pertengahan aksila
• Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan undulasi pada
manometer dan nilai dibaca pada akhir ekspirasi
• Membereskan alat-alat
• Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai
Leveling System
?
ran
Makro Hasil →
sirkulasi Saturasi fungsi
Vena
Sentral
• Tanggal dan jam pemasangan CVP
• Lokasi pemasangan
• Ukuran kateter CVP yang digunakan
• Hasil pengukuran
• Dokumentasikan pemantauan
hemodinamik sebelum, selama ,dan
setelah pemasangan CVP
INVASIVE
• Pemantauan tekanan melalui penempatan bebe
rapa kateter ke dalam sistim sirkulasi
• Bertujuan untuk terus menerus atau
intermitten memantau tekanan intra arterial,
intra cardial, tekanan arteri pulmonal, dan
parameter O2
• Informasi ini dimanfaatkan untuk mengetahui
dan mengenali dg pasti hasil pengkajian yg
akurat yg berhubungan dg perubahan sirkulasi
terutama pd pasien kritis
02/05/2023 Aliana Dewi 74
Manfaat Pemantauan Monitoring
Hemodinamik Invasive
• Monitor Display
Layar monitor (gambaran gelombang, nilai
pressure)
X-Caliber
Pressure
Gauge
150 300
LINE LINE
infusr Bag
(Pressure
Bag)
Cont…
➢ Non-vented chamber
prevents air intake.
➢ Micro-drip set allows a
rapid verification of the
system’s flow rate.
➢ Fluid filter reduces air
bubbles in system when
filling and fast-flushing.
Cont…
Interface
cable
Cont…
7. Kateter : CV
Kateter CVP
Cara pengkuran
Tehnik monitor tranduser
• Mengambil heparin sebanyak 500 unit
kemudian memasukkannya ke dalam
cairan infus
• Menghubungkan cairan tsb dg infus
• Mengeluarkan udara dari selang infus
• Memasang cairan infus pada kantong
tekanan
• Menghubungkan tranduser dg alat infus
lanjutan
• Memasang threeway stopcock dg alat flush
• Menghubungkan bagian distal selang infus dengan alat
flush
• Menghubungkan manometer dg threeway stopcock
• Mengeluarkan udara dari seluruh sistem alat
pemantauan
• Memompa kantong tekanan sampai 300 mmHg
• Menghubungkan kabel transduser dengan monitor
• Menghubungkan manometer dengan kateter yang sudah
terpasang
• Melakukan kalibrasi alat sebelumpengukuran
Pada glbg CVP terdapat tiga
gelombang positif (a, c, dan v) yang
berkaitan dg tiga peristiwa dalam siklus
mekanis yang meningkatkan tekanan atrium
dan dua glbg negatif (x dan y) yang
dihubungkan dengan berbagai fase yg
berbeda dari siklus jantung dan sesuai
dengan gambaran EKG normal.
Gelombang CVP
Gelombang CVP
Kontraksi
Kontraksi ventrikel
a c
atrium Penutupan
katup
trikuspid
v
Cr
ea
te
d
by
kris
x
na
y
• Low CVP
- Hypovolemia
- Vasodilation
• High CVP
- Hypervolemia
- Vasoconstriction
- Right CHF
- Pulmonary hypertension
Arterial Pressure
Monitoring
Monitoring Arterial BP Invasive
• Indikasi:
– TD tidak stabil
– Titrasi vasopresor sering
– Pemeriksaan AGD berulang
– Tidak dapat dipasang NIBP
• Lokasi:
– A. radialis; A. brachialis, A. dorsalis pedis, A.
femoralis.
• Komplikasi:
– Hematom, Trombosis, iskemi distal line, kerusakan
arteri, infeksi
Vessels Catheter Transducer Monitor
Over Damping
Underdamping
▪ Gambaran gelombang arteri yang
• Gambaran gelombang arteri
terlalu landai
yang berlebihan
▪ Ada gelembung udara
• Adanya bekuan darah
▪ Posisi kinking/tertekuk
• Kinking
▪ Taksiran SBP rendah
• Manometer line yg terlalu
▪ Taksiran DBP tinggi panjang
Loose connection
Gelombang Arteri/AL
❖Monitor bentuk gelombang
❖Bandingkan nilai dengan pembacaan
❖cuff
❖AL harus terbaca lebih akurat
❖Cek sambungan dalam sistem
❖Cek daerah pemasangan dan sirkulasi
❖ektremitas
❖Set alarms
pARAMETER
HEMODINAMIK invasif
Pulmonal artery
and wedge
PRESSURE
Monitoring
Pulmonary Artery Catheter
•Fig. 66-7
PA Pressure
PCW Pressure
CVP
CARDIAC OUTPUT
BLOOD TEMPERATURE
MIXED VENOUS OXYGEN SATURATION
• Infeksi
• Pulmonal Artery Rupture
• Pulmonary Thromboembolism
• Pulmonary Infarction
• Catheter Kinking and Intracardiac Knotting
• Arrhythmias
• Air Embolization
• PA Pressure
• PCW Pressure
• CVP
• CARDIAC OUTPUT
• BLOOD TEMPERATURE
• MIXED VENOUS OXYGEN SATURATION
Leveling System
Preload O2 Extraction
Afterload Diastolic Time
Heart Rate Diastolic Pressure
Contractility Coronary Artery Flow
Demand Supply
•Preload
•Contractility
•Afterload
•HR
Dengan melihat perubahan TD:
S
V
Preloa
d Obat
Inotropik/
Kontr cairan Vasoaktif
akt.
Afterl
oad
Hemodynamic Monitoring
Monitoring critically ill patients:
CO, Volume darah yang diejeksikan dalam 1 menit Dihitung dengan termodilusi 4 – 8 L/menit
SV, Volume darah yang diejeksikan setiap kontraksi CO/HR 60 – 100 ml/beat
CVP, Tek. di RA, indikasi venour return & preload Diukur pd proximal PA cath. 2 – 6 mmHg
PAP, Tek. PA saat balon dikempiskan, PA diastolic Diukur pd distal PA kateter PAS 15 - 30 mmHg
merefleksikan LAP dan LVEDP dgn balon dikempiskan PAD 5 - 15 mmHg
PAWP, Tek di PA dengan balon dikembangkan, refleksi Diukur pd distal PA kateter 6 – 12 mmHg
LAP dan LVEDP dgn balon dikembangkan
SVR, Faktor utama yang menentukan LV afterload ( (MAP-CVP) x80 ) : CO 900 – 1400 dyne /sec/cm-5
•
lanjutan
• Jangan sampai cairan di pressure bag
kehabisan
• Gunakan hanya manometer line yang lengkap
dengan set tranduser
• Observasi dan buang jika ada gelembung
udara
• Untuk anak-anak < 10 th gunakan syringe 50
cc untuk cairan flush
lanjutan
• Pantau warna dan suhu ekstremitas bagian
distal dari arterial line dan bandingkan dengan
ekstremitas yang lain
• Pantau gelombang arteri setiap saat
• Zero dan levelling kembali tranduser setiap
pergantian shift dan pergantian posisi pasien
Diagnosa Keperawatan