Anda di halaman 1dari 29

Monitoring Hemodinamik

Arief Shofyan B
Tujuan Pembelajaran
Mengetahui jenis2 menitoring
hemodinamik

Mengetahui prinsip Dasar


Mengetahui Indikasi monitoring hemodinamik
monitoring hemodinamik

Mengetahui tujuan Mengetahui parameter


monitoring hemodinamik monitoring hemodinamik

Mengetahui pengertian Mampu menganalisis masalah


monitoring hemodinamik hemodinamik
Pengertian
Hemodinamik : Pemeriksaan aspek sik
dari sirkulasi darah, termasuk fungsi
jantung dan karakteristik siologis
vaskuler perifer ( Mosby 1998 )

Pemantauan Hemodinamik penting


untuk menegakkan diagnosis yang
tepat, menentukan terapi yang sesuai
dan memantau respons terhadap terapi
yang diberikan ( Gomersall & Oh 1997 )

fi
fi
Tujuan Pemantauan Hemodinamik

• Mengevaluasi fungsi dasar kardiovaskular


• Memastikan adanya disfungsi kardiovaskular
• Petunjuk untuk tindakan khusus yang berguna
memperbaiki fungsi kardiovaskular
• Mengevaluasi kegunaan tindakan
• Deteksi dini, mengidenti kasi, dan dapat
memberikan terapi pada kasus mengancam
jiwa seperti gagal jantung
• Mengevaluasi respons pasien dengan cepat
tehadap pemberian obat obatan dan dukungan
mekanik
• Mengevaluasi keefektifan dari fungsi
kardiovaskular
fi
Indikasi Pemantauan Hemodinamik

• Penurunan fungsi jantung: seperti AMI, CHF


• Pada pasien semua tipe kardiogenik
syok,neurologis,ana laksis

• Penurunan urine output yang disebabkan karena


dehidrasi, perdarahan gastro intestinal atau pembedahan

• Pasien gagal nafas


fi
Sirkulasi Jantung
CO = SV X HR
Cardiac Output : Jumlah darah (Liter) yang dikeluarkan oleh jantung dalam satu menit

Stroke Volume : Jumlah darah yang dikeluarkan oleh jantung dalam satu kali pompa

Heart Rate : Jumlah denyutan dalam satu menit

CARDIAC OUTPUT
CARDIAC OUTPUT SV = Preload x Afterload x Contractility

Preload : ( uid)
Venous Return
Ventrikular lling
Atrial Syatole->Gelombang P
Bunyi jantung 1
Contractility :
Dimulai di bunyi jantung 1
Isovolumetrik Kontraksi->gel QRS
Ejeksi Fraksi
Miocardial health
Hormon
Saraf simpatis dan parasimpatis

Afterload :
Diameter pembuluh darah
Vasodilatasi-> Afterload turun->TD Turun
Vasokontriksi->Afterload Naik->TD Naik
fl
fi
CARDIAC OUTPUT

Ventrikular Autonomic Vasodilatasi


Venous return Hormones
Filiing Innervation Vasokonstriksi

Preload Contractility Afterload

End Diastolic Volume (EDV) End Systolic Volume (ESV)

Heart rate Stroke Volume (SV) = EDV-ESV

CO = HR x SV
systemic vascular resistance (SVR)

TD = CO x SVR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN TEKANAN DARAH

Susunan saraf Otonom


Aktivitas saraf simpatis (adrenegik) meningkat menyebabkan
TD meningkat, dan sebaliknya.

Otoregulasi Perifer
Kemampuan tubuh dalam beradaptasi terhadap perubahan
tekanan darah. Contoh : saat tekanan darah turun maka
tubuh akan menahan lebih banyak garam dan air untuk
meningkatkan tekanan darah, dan sebaliknya.

Mekanisme Hormonal dan Vasopressor


Sistem RAA (Renin-Angiotensin-Aldosteron) berkontribusi
dalam homeostasis TD
Sistem RAA mengatur keseimbangan Ion K, Ion Na, cairan
tubuh

Pengaruh elektrolit
Na, Ca dan K akan mempengaruhi kinerja Jantung
Mean Arterial Pressure

MAP menggambarkan tekanan rata-rata arteri didalam siklus


jantung, dan bertugas membawa darah ke jaringan serta
mempertahankan perfusi (aliran darah) dengan rumus :

MAP = SP + (DP x 2) / 3

Normal antara: 40 – 65 mmHg
Goal Directed Therapy – Hemodynamic Delivery Oxygen Parameter –
Parameter – Upstream Targets Upstream Targets

1 Preload ( CVP / PCWP ) 1 PaO2 (arterial partial


pressure of oxygen)
2 Afterload ( MAP / SVR )
2 Hb
3 Contractility ( SV )
3 Cardiaac index)
4 HR

5 Shock index ( HR / BP )

6 Coronary Perfussion
HEMODINAMIK
Prinsip Monitoring Hemodinamik Invasif
Jenis Monitoring hemodinamik
Non invasive

Pengukuran tekanan darah arterial


Penilaian laju pernafasan
Heart rate
Penilaian perfusi serebral
Penilaian perfusi kulit
Penilaian urine output
Physical Assesment
Pemeriksaan penunjang lainya
Jenis Monitoring hemodinamik
Invasive

•Intra Arterial Pressure


•Central Venous Pressure
•Pulmonary Artery Pressure
•Left Atrial Pressure
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMANTAUAN SECARA INVASIVE

KEUNTUNGAN KERUGIAN

Akurat dan dpt dibaca terus menerus


Meningkatkan resikoi infeksi.
Memungkinkan memperoleh nilai Memerlukan keahlian khusus
sistem kardiovaskular yg tidak dapat
diukur secara non invasif Dapat memberikan informasi
yg salah
Dapat digunakan utk terapi yang
optimal
Untuk mengambil sample darah
E sien dalam hal waktu
fi
Central Venous Pressure
Central Venous Presure (CVP) merupakan tekanan pada vena
besar thorak yang menggambarkan aliran darah ke jantung.
CVP mere eksikan tekanan darah di atrium kanan atau vena
kava
Indikasi kateter vena sentral
• Memberikan cairan intravena: volum yang banyak dan
jalur vena perifer tidak adekuat
• Memberikan obat-obat i.v seperti; obat vasoaktif, obat
yang dapat menyebabkan iritasi
• Pemberian parenteral nutrisi
• Pemantauan hemodinamik: CVP
• Intervensi terapetik seperti: hemodialisis
• Pengambilan sample darah
fl
Tekanan Arteri Pulmonalis

Fungsi Kateter Pulmonalis


Tekanan arteri pulmonalis

Tekanan baji kapiler paru (PCWP)


Menggambarkan nilai tekanan
ventrikel kiri pada akhir diastolik
(LVEDP) dan dianggap mewakili
volume (LVEDV)

Curah jantung dan indeks jantung


(CO/CI)

•Resistensi sistemik dan paru (SVR


dan PVR)
PENGUKURAN CARDIAC OUTPUT

NonInvasif
•Ekokardiogra
•USCOM FloTrac / Vigileo (Edwards
•ICON LifeSciences)

ProAQT / PulsioFlex
Invasif
(Pulsion Medical Sistem),

Monitor LiDCOrapid (LiDCO


Group)

Kateter PA
f
PARAMATER CARDIAC OUTPUT
PENGUKURAN PERFUSI CEREBRAL

Near-infrared spectroscopy (NIRS)


BE AWARE !!

Dalam menilai keadaan hemodinamik pasien,


maka monitoring invasif sangat berguna

Jangan sekali-kali hanya memperhatikan satu


parameter hemodinamik saja

Setelah memperhatikan semua parameter


hemodinamik baru mengambil kesimpulan
tentang status hemodinamik pasien ! tindakan/
terapi

Bila nilai parameter hemodinamik tidak sesuai


dgn keadaan klinis pasien jangan tergesa-gesa
mengambil kesimpulan / terapi.
KASUS 1

Seorang laki-laki 50 tahun Kesadaran sopor, GCS E2,M3,


Vet. TD 80/65mmHg., Nadi 110x/menit, RR 22x/menit,
SpO2 98%. Urine output 75 cc/7jam, Hasil lab
menunjukkan Nilai Ureum 87 Cr 1.5 eGFR 50, GDS 230.
BB 50 kg.
1. Lakukan analisis pada kasus diatas?
2. Tentukan masalah keperwatan yang tepat
3. Intervensi apa yang harus dilakukan?
KASUS 2

Seorang laki-laki 50 tahun Kesadaran sopor, sebelumnya


pasien mengeluh nyeri dada hebat di bagian kiri menjaar
ke bahu. GCS E2,M3,Vet. TD 180/65mmHg., Nadi 70x/
menit, RR 22x/menit,, SpO2 90%. Urine output 175 cc/
7jam, Hasil lab menunjukkan Nilai Troponin T 2 mg/ml.
Pasien memiliki riwayat Merokok

1. Lakukan analisis pada kasus diatas?


2. Tentukan masalah keperwatan yang tepat
3. Intervensi apa yang harus dilakukan?

Anda mungkin juga menyukai