Anda di halaman 1dari 17

GANGGUAN HEMODINAMIK

NUR MUHAMMAD LUTHFI


NADIA FERNANDA

KEPANITERAAN KLINIK ANESTESI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
DEFINISI

 Hemodinamik adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh kita baik melalui sirkulasi magna
(sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru)

CO = SV X HR

SV DIPENGARUHI OLEH 3
SVVOLUME DARAH YANG
FAKTOR:
DIPOMPA KELUAR DARI
PRELOAD
JANTUNG PADA SETIAP DENYUT
KONTRAKTILITAS
JANTUNG
AFTERLOAD
PRELOAD, AFTERLOAD DAN KONTRAKTILITAS
PRELOAD SECARA
PRELOAD
LANGSUNG
MERUPAKAN JUMLAH
DIPENGARUHI OLEH
REGANGAN PADA
JUMLAH VOLUME
MIOFIBRIL JANTUNG
CAIRAN DI
PADA AKHIR
VENTRIKELSANGAT
DIASTOLIK (KETIKA
BERHUBUNGAN
VENTRIKEL PENUH)
DENGAN VOLUME
CAIRAN
PRELOAD, AFTERLOAD DAN KONTRAKTILITAS

PRELOAD SEDIKITCO RENDAH,


TERLALU BANYAKBERDAMPAK
PADA GAGAL JANTUNG
JUMLAH PRELOAD YANG
TEPATMENGHASILKAN CO
TERBAIK

Menggambarkan tekanan saat pengisian


atrium kanan selama diastolic
digambarkan melalui Central  Venous
Pressure (CVP). Sedangkan preload 
ventricle kiri digambarkan melalui
Pulmonary Arterial Pressure (PAP)
PRELOAD, AFTERLOAD DAN KONTRAKTILITAS

Menggambarkan
kekuatan/tekanan darah
yang dipompakan oleh
jantung

After load dipengaruhi oleh sistemik


vascular resistance dan pulmonary
vascular resistance

SVR = (MAP – CVP)/(CO X 80)


SVRI = (MAP - CVP) /(CI X 80)
PRELOAD, AFTERLOAD DAN KONTRAKTILITAS

Menggambarkan kekuatan
otot jantung untuk
memompakan darah ke
seluruh tubuh
NILAI NILAI HEMODINAMIK
NILAI SINGKATAN DEFINISI NILAI NORMAL FORMULA

Mean arterial pressure MAP Tekanan rata-rata yang dihasilkan oleh tekanan 70-90mmHg (2D+1S)/3
darah arteri disaat akhir cardiac cycle

Cardiac output CO Banyaknya darah yang dipompakan oleh ventrikel 5-6L/min (at rest) HR X SV
dalam satu menit

Stroke volume SV Banyaknya darah yang dipompakan oleh ventrikel 60-130ml (CO/HR)X1000
di setiap kali denyutan

Central venous pressure CVP Tekanan yang dihasilkan oleh volume darah di 6-12 cm H2O4- Hasil pengukuran
dalam jantung sebelah kanan 15mmHg

Systemic vascular resistance/ Svr/ pvr 800-1200/120-200 SVR = MAP – CVP/CO X 80


pulmonary vascular resistance dyne.sec/m2 SVRI = (MAP - CVP)/CI X 80

Pulmonary artery pressure/ PAP/PCWP Sistolik (20-30mmHg) Hasil pengukuran


pulmonary capillary wedge diastolik 5-15mmHg/
pressure 8-12mmHg
PEMANTAUAN HEMODINAMIK

Non Invasif Invasif


 Metode pemantauan tidak langsung (non-invasif)  Pemantauan parameter hemodinamik invasif dapat
adalah dengan mengukur tekanan darah yang dilakukan pada arteri, vena sentral dan arteri
mendeteksi perubahan suara auskultasi Korotkof pulmonalis
 Metode pemeriksaan tekanan darah langsung di
intrarterial adalah mengukur secara aktual tekanan
dalam arteri yang dikanulasi, yang hasilnya
dipengaruhi oleh isi atau kuantitas aliran darah
INDIKASI PEMANTAUAN HEMODINAMIK

 Shock
 Infark Miokard Akut (AMI), yg disertai: Gagal jantung kanan/kiri, Nyeri dada yang berulang,
Hipotensi/Hipertensi
 Edema Paru
 Pasca operasi jantung
 Penyakit Katup Jantung
 Tamponade Jantung
 Gagal napas akut
 Hipertensi Pulmonal
NON INVASIF
1. Kulit 2. Ginjal, Hati, Paru 3. Jantung

- Kulit dingin - Respiratory rate meningkat - Nadi meningkat


- Pucat / sianosis - pao2 & spo2 turun - St elevasi
- Tekanan darah turun
PEMANTAUAN HEMODINAMIK

Tekanan Darah Nadi


 Denyut yang cepat, lemah merupakan tanda khas
dari syok
 Denyut nadi harus dihitung selama (1 menit)
 Denyut nadi normal untuk orang dewasa adalah 60-
100 bpm
PEMANTAUAN HEMODINAMIK

Suhu Pernapasan
 Penurunan suhu tubuh dapat diakibatkan oleh  Awalnya tubuh akan mencoba dan mengkompensasi
hipovolemia, pada kekurangan cairan yang berat hipoksia dengan meningkatkan laju dan kedalaman
 Normal : dewasa normal adalah antara 36,5 ° dan pernapasan
37,2 ° C  Normal : dewasa Respiratory Rate (RR) adalah 16-
20 kali (wanita) & 14-18 kali (pria) / menit
 RR harus dihitung selama 1 menit.
CENTRAL VENOUS PRESSURE

 Gelombang A: kontraksi atrium kanan (gelombang


P pada EKG). Jika kelombang A naik, maka pasien
mungkin mengalami kegagalan ventrikel kanan dan
stenosis trikuspid. –
 Gelombang C: penutupan katup trikuspid
(mengikuti komplek QRS pada EKG). Jarak dari A-
C harus berhubungan dengan PR pada EKG.
 Gelombang V: tekanan yang terjadi pada atrium
kanan selama kontrakasi ventrikel, (bagian akhir
gelombang T pada EKG). Jika gelombvang V naik,
maka pasien mungkin memiliki penyakit katup
trikuspid.
PENGUKURAN TEKANAN VENA CENTRAL

 Kanulasi vena sentral dilakukan pada vena jugularis interna. Ujung dari
CVC (Central Venous Canulation) harus terletak pada vena cava
superior atau di perbatasan antara vena cava superior dan atrium kanan.
Tekanan vena sentral adalah beda tekanan intravaskular di vena besar
dalam rongga toraks terhadap tekanan atmosfir. Dengan segala
keterbatasannya, tekanan vena sentral sering digunakan sebagai
pedoman volume cairan intravaskular. Bila volume intravaskular rendah,
perubahan kecil tekanan vena sentral menggambarkan perubahan besar
volume intravaskular. Sedangkan bila volume intravaskular tinggi maka
perubahan volume akan mengakibatkan perbedaan nilai tekanan vena
sentral yang besar.
indikasi kontraindikasi komplikasi

Faktor yang berhubungan


dengan pasien:
• Perdarahan
• Memberian cairan atau • Venokonstriksi sistemik
• Erosi vaskular
darah • Penurunan komplains
• Gangguan irama jantung
• Menilai tekanan vena ventrikel kanan
• Tromboemboli
sentral • Penyakit katup trikuspid
• Emboli udara
• Pemasangan kateter pacu Faktor yang diinduksi
• Perforasi ruang jantung
jantung oleh ventilasi mekanik
• Pneumotorak
• Tekanan positif akhir
ekspirasi / PEEP dapat
menimbulkan artefak
ARTERIAL
PRESSURE

 Terdapat dua komponen yang membentuk


gelombang pulsasi arteri yaitu transmisi
gelombang tekanan (pressure wave) dan pulsasi
volume sekuncup yang dipindahkan melalui
sirkulasi arterial (stroke volume displacement)
 Tanjakan anakrotik (anacrotic rise) adalah tekanan
puncak sistolik, kira-kira 100-140 mmHg.
Karakteristik gelombang ini merupakan indikator
kontraktilitas ventrikel kiri. Bagian yang cembung
menggambarkan volume darah yang dipindahkan
dan distensi dinding arteri
 Dicrotic notch adalah gelombang yang melandai
turun, yang dihubungkan dengan laju volume
darah arteri yang masuk ke sirkulasi perifer
 1. Arteri radialis Sering dikanulasi karena letak yang superfisial dan aliran kolateral.

2) Arteri ulnaris Kateterisasi lebih sulit karena arteri lebih dalam dan lebih sulit.
3) Arteri brachialis Besar dan mudah diidentifikasi pada fossa antecubiti. Namun pembuluh darah ini
terletak di dekat siku sehingga menyebabkan kateter brachialis akan mudah kinking.
4) Arteri femoralis Rentan pada pseudoaneurisma dan pembentukan atheroma tetapi sering
menyediakan akses terakhir bagi pasien trauma atau luka bakar.
5) Arteri dorsalis pedis dan tibia posterior Berada pada jarak tertentu dari aorta dan karena itu
mempunya bentuk gelombang yang terganggu.
6) Arteri aksilaris Keuntungannya adalah kenyamanan pasien, mobilitas dan akses ke tekanan arteri
sentral. Dikelilingi oleh pleksus aksilaris dan kerusakan saraf dapat disebebkan hematoma atau kanulasi
traumatik. Udara atau trombus dapat dengan cepat masuk ke sirkulasi serebral selama pengisian arteri
aksilaris kiri.

Anda mungkin juga menyukai