Anda di halaman 1dari 14

MONITORING

HEMODINAMIK PADA
KASUS GADAR
Disusun Oleh :
Nama : Rick Tarore
Nim : 1714201238
Kelas : A5/VIII
MK : Konsep Dasar keperawatan kegawatdaruratan
DEFINISI
Hemodinamik adalah aliran darah dalam sistem
peredaran tubuh, baik melalui sirkulasi magna
(sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva (sirkulasi
dalam paru-paru).
 MonitoringHemodinamik adalah pemantauan dari
status hemodinamik.
 Pentingnya pemantauan terus menerus terhadap
status hemodinamik, respirasi, dan tanda-tanda
vital lain akan menjamin early detection bisa
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mecegah
pasien jatuh kepada kondisi lebih parah
TUJUAN PEMANTAUAN HEMODINAMIK

 Monitorhemodinamik dapat membantu


mengidentifikasi kondisi pasien, mengevaluasi
respon pasien terhadap terapi, menentukan
diagnosa medis, memberikan informasi mengenai
keadaan pembuluh darah, jumlah darah dalam
tubuh dan kemampuan jantung untuk memompa
darah.
LANJUTAN

Status Hemodinamik adalah indeks dari tekanan dan


kecepatan aliran darah dalam paru dan sirkulasi
sistemik.
 Pasien dengan gagal jantung, overload cairan,
shock, hipertensi pulmonal dan banyak kasus lain
adalah pasien dengan masalah perubahan status
hemodinamik
INDIKASI PEMANTAUAN HEMODINAMIK
1. Syok
2. Infark Miokard akut disertai :
- Gagal jantung
- Sakit dada berulang
- Hipotensi / Hipertensi
3. Edema paru
4. Gagal jantung kanan
5. Pasca operasi jantung
6. Penyakit katup jantung/ ruptur septum ventrikel
7. Temponade Jantung
8. Gagal Nafas akut
9. Hipertensi pulmonal
10. Sarana pemberian cairan dan obat
FAKTOR PENENTU HEMODINAMIK

1. Pre load : menggambarkan tekanan saat pengisian atrium


kanan selama diastolic digambarkan melalui Central Venous
Pressure (CVP). Sedangkan preload ventricle kiri digambarkan
melalui Pulmonary Arterial Pressure (PAP).
2. Contractility: menggambarkan kekuatan otot jantung untuk
memompakan darah ke seluruh tubuh.
 3. After load: menggambarkan kekuatan/tekanan darah yang
dipompakan oleh jantung. After load dipengaruhi oleh
sistemik vascular resistance dan pulmonary vascular
resistance
PARAMETER MONITORING HEMODINAMIK

BLOOD PRESSURE (TEKANAN DARAH)

CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP)


BLOOD PRESSURE (TEKANAN DARAH)
Dua macam cara pemantauan darah :
A. Non Invasive Blood Pressure (NIBP)
 Teknik pengukuran darah dengan menggunakan
cuff atau manset, baik secara manual maupun
menggunakan mesin sebagaimana bedside monitor
yang ada di unit pelayanan intensif. Ukuran
manset harus disesuaikan dengan besarnya lengan
pasien, karena ketidak sesuaian ukuran manset
akan mengurangi validitas hasil pengukuran.
LANJUTAN

Data status hemodinamik yang bisa didapatkan adalah


tekanan sistolik, tekanan diastolic, dan tekanan rata-rata
arteri (Mean Arterial Pressure-MAP)
Sistolik pressure adalah tekanan darah maksimal dari
ventrikel kiri saat systole
Diastolic pressure adalah gambaran dari elastisitas
pembuluh darah dan kecepatan darah saat dipompakan
dalam arteri.
 MAP adalah tekanan rata-rata arteri, menggambarkan
perfusi rata-rata dari peredaran darah sisemik.
LANJUTAN

B. Invasive Blood Pressure (IBP)


 Pengukuran tekanan darah secara invasive dapat
dilakukan dengan melakukan insersi kanule ke
dalam arteri yang dihubungkan dengan tranduser.
Tranduser ini akan merubah tekanan hidrostatik
menjadi sinyal elektrik dan menghasilkan tekanan
sistolik, diastolic, maupun MAP pada layar
monitor.
LANJUTAN

Setiap perubahan dari ketiga parameter diatas,


kapanpun,dan berapapun maka akan selalu muncul
dilayar monitor.
Ketika terjadi vasokonstriksi berat, dimana stroke volume
sangat lemah, maka pengukuran dengan cuff tidak akurat
lagi. Maka disinilah penggunaan IBP sangat diperlukan.
Pada kondisi normal, IBP lebih tinggi 2-8 mmHg dari NIBP
 Pada kondisi sakit kritis bisa 10-30 mmHg lebih tinggi
dari NIBP
CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP)

 Merupakan pengukuran langsung dari atrium


kanan. Central venous pressure mencerminkan
preload ventrikel kanan dan kapasitas
vena,sehingga dapat diketahui volume pembuluh
darah atau cairan dan efektivitas jantung sebagai
pompa CVP adalah pengukuran tekanan di vena
cava superior atau atriumi kanan.
LANJUTAN

 CVP berfungsi untuk mengukur:


1. Tekanan di Atrium kanan
2. Tekanan di Vena kava superior
3. Memperoleh informasi tentang volume cairan dan darah
4. Preload di jantung kanan
5. fungsi ventrikel kanan
6. Venous return
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai