NSTEMI STEMI
BERDASARKAN :
KELUHAN KHAS ANGINA/EQUIVALENT
PERUBAHAN EKG
ENZIM JANTUNG
Keluhan pada Jantung : …………
Rasa nyeri di dada
Kadang berupa sesak nafas
Lebih dari 20 menit
Tidak terlokalisir
Nyeri alih ke rahang,leher, lengan lengan
lengan kiri, bahu, punggung,
kadang ke lengan kanan
CHEST PAIN
• Angina klasik
Rasa tidak enak di daerah substernal, sifatnya tumpul,
seperti ditekan / diperas, menjalar ke lengan kiri / leher,
dapat disertai kesulitan bernapas, berdebar-debar, keringat,
mual atau muntah
• Angina Equivalent
Tidak ada nyeri / rasa tidak enak
di dada yang khas,
namun pasien menunjukkan
gejala gagal jantung mendadak
(sesak napas),
atau aritmia ventrikular
(palpitasi, presinkop, sinkop)
10
Hal yang menyerupai nyeri dada
Diseksi aorta
Emboli paru akut
Efusi perikardial akut dengan tamponade
jantung
Tension pneumothorax
Pericarditis
GERD
Elektrokardiogram
13
Berbagai derajat iskemia pada infark
miokard
14
Injuri miokard
a. Elevasi ST cembung ke atas, spesifik
untuk injuri (epikard)
b. Elevasi ST cekung ke atas, tidak spesifik
c. Depresi ST yang dalam, menunjukkan
injuri subendokardial
15
16
Gambaran EKG pada SKA :
a. Fase hiperakut
b. Fase evolusi lengkap
c. Fase infark lama
17
18
Tingkat kerusakan
miokard
Iskemia → reversibel
Injuri → reversibel
Nekrosis → irreversibel ,
permanen
19
Iskemia
Depresi ST
Inversi T
Inversi U
20
Iskemia
Depresi ST ciri dasar iskemia miokard
Ada 3 macam jenis depresi ST :
1. Horisontal
2. Landai ke bawah
3. Landai ke atas
• Spesifik 1 dan 2
• Bermakna bila lebih dari 1 mm, makin dalam
makin spesifik.
21
Depresi ST pada iskemia miokard
22
23
Iskemia
Inversi T
Gelombang T yang negatif (vektor
T berlawanan arah dengan
vektor QRS)
Tanda ini tidak terlalu spesifik
Yang lebih spesifik gelombang T
ini simetris dan berujung lancip
24
Inversi T pada iskemia miokard
a. Inversi T : kurang spesifik untuk iskemia
27
Inversi U, cukup spesifik untuk
iskemia
28
Hiperakut pada SKA
29
Fase Evolusi Lengkap
30
31
Fase Infark Lama
32
33
Nekrosis
Ciri : gelombang Q patologis
Q patologis :
Q lebar dan dalam
Lebar ≥ 0,04 detik
Dalam ≥ 4 mm atau ≥ 25% tinggi R.
34
Nekrosis miokard
(Q :tebalnya nekrosis, R :sisa miokard yang masih
hidup)
a. Bentuk qR: nekrosis dengan sisa miokard sehat yang
cukup
b. Bentuk Qr: nekrosis tebal dengan sisa miokard sehat
yang tipis
c. Bentuk QS: nekrosis seluruh tebal miokard, yaitu
transmural 35
Laboratorium
Killip kelas
I. Tdk ada komplikasi
II. HF ringan, ronki, S3, tanda bendungan paru
III. Edema paru
IV. Shock kardiogenik
Tatalaksana
Pre Hospital
Monitoring, amankan ABC, prrsiapkan RJP
dan defibrilasi
Pemeriksaan EKG 12 lead
Pemberitahuan RS
Bila akan diberikan fibrinolitik pre hosspital,
lakukan check list terapi fibrinolitik
Rumah Sakit
Oksigen
Aspirin
Nitrogliserin
Analgetik
Anti platelet lain
Terapi Reperfusi pada STEMI
Langkah I
Nilai waktu onset serangan
Risiko STEMI
Risiko fibrinolisis
Waktu yg diperlukan sd PCI
Langkah II
Strategi terapi reperfusi
Terapi fibrinolitik
Bermaanfaat pada:
ST elevasi atau perkiraan LBBB baru
Infark miokard luas
Padaa usia muda dgn risiko perdarahan rendah
Mungkin berbahaya
Depresi segmen ST
Onset >24 jam
TD tinggi > 175 mmHg
KI absolut fibrinolitik
TD tdk terkontrol
TD sistolik>180, diastolik>110
Riwayat stroke iskemik >3 bulan atau demensia
Trauma atau RJP lama atau operasi besar < 3 bulan
Perdarahan internal
Penusukan p.darah yg sulit dilakukan penekanan
Pernah mendapat streptokinase 5 hari yang lalu atau
riwayat alergi
Hamil
Ulkus peptikum aktif
Sedang menggunakan anti koagulan dgn INR tinggi
Terapi Tambahan
Angina berulang
Angina disertai keluhan tambahan
Peningkatan troponin T atau I
Terdapat ST depresi baru
Depresi fungsi sitolik
Gangguan hemodinamik
Sustain VT
Riwayat PCI 6 bulan sebelumnya
Riwayat CABG
51