Salah satu dari PJK adalah Akut Miokard Infark ( AMI ), sebagian
besar kematian pada AMI ini terjadi pada 2 jam awal serangan dan
sebelum dirawat di RS
Perlu strategi penatalaksanaan yang cepat dan tepat
Peran perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pasien dg
masalah kardiovaskuler dapat berkontribusi menurunkan angka
mortalitas
AKUT MIOKARD INFARK
• Adalah
atau suatu keadaan
nekrosis otot dimana
jantung terjadi
yang kerusakan
disebabkan oleh
tidak adekuatnya suplay
akut arteri koroner. darahakibat sumbatan
• Sumbatan
ruptur plakini sebagian
ateroma besar
pada disebabkan
arteri koroner, oleh
yang di
ikuti terjadinya
inflamasi, trombosis, vasokonstriksi, reaksi
mikroembolisasi distal, atau spasme
arteri koroner
ANATOMI PEMBULUH DARAH KORONER
Arteri
koron
er :
1. Cab
ang
kan
an
( RC
A)
2. Cab
ang
kiri
( LC
A) :
a. L
e
ft
D
e
s
e
n
d
e
Faktor Resiko PJK :
DISRUPSI PLAK
AKTIVASI KASKADE
PEMBEKUAN, ADESI, PEMBENTUKAN TROMBIN
AGREGASI PLATELET DAN FIBRIN
TROMBOSIS
DISFUNGSI ENDOTEL
OKLUSI KORONER
AMI VASOKONSTRIKSI
TANDA DAN GEJALA
AMI
1. Anamnesis
GEJALA UTAMA
NYERI DADA
NYERI DADA KARDIAL
•• Musculosceletal
GI disorders ( disorder
peptic
• Nyeri dada pleuritik ulcer )
• Nyeri dada yang dapat • Aortic dissection
ditunjuk dengan jari • Thoracic aneurysm
• Nyeri timbul karena P • Esophageal spasm
pergerakan atau e • Pneumonia
penekanan dada atau •• Pericarditis
Neuropsychiatric causes
n ( eg. Panic disorder )
lengan
• Nyeri yang sangat singkat y
(beberapa detik)
• Nyeri yang menjalar e
sampai ekstremitas b
bawah
a
b
TANDA DAN GEJALA…….
2. Perubahan Elektrokardiografi ( EKG )
STEMI
Gel T hiperakut :
Timbul beberapa menit setelah permulaan infark dan akan menghilang dalam
beberapa jam.
Gel ST elevasi :
– ST ELEVASI dengan gambaran evolusi
NON STEMI
Depresi ST > 0,1mV, inversi gelombang T >0,2mv yang simetris dari 2
lead yg bersebelahan
Klasifikasi diagnosa medis berdasarkan
lokasi infark
• Infark inferior Kelainan EKG di : II, III,
• Infark septal aVF
• Infark anterior : V1 – V2
• Infark antero septal : :V1 -V3 -V4 V4
• Infark antero apikal : V4 - V5
• Infark antero lateral : I, aVL, V3 - V6
• Infark high lateral : I, aVL
• Infark anterior extensif : I, aVL, V1 – V6
• Infark posterior : V7 - V9
• Infark Ventrikel kanan : V3R - V4R
• Infark lateral : I, aVL, V5 – V6
ECG demonstrates
large anterior infarction
ECG INFARK INFERIOR
ECG UAP/NSTEMI
3. ENZYM JANTUNG
DIA GNOSIS
STEMI Lebih berat dan lebih lama Hiperakut T Elevasi Meningkat Minimal
(> 20 menit ) segmen ST Gel 2 x nilai batas atas
Tidak hilang dg nitrat, ombang Q Inversi gel normal
diperlukan opium T
PRE HOSPITAL
1.
Pre hospital
• Deteksi dini sangat penting
• Monitor , dan amankan Air Way ,Breathing, Circulation ( ABC)
persiapan RJP dan defibrilasi
• Pemeriksaan EKG 12 lead
• Beri tahu ke RS terdekat yang ada fasilitas pelayanan jantung
untuk merujukan pasien
HOSPITAL
( UGD )
PENILAIAN AWAL 10 menit!!!
•Anamnesis singkat dan terarah
•Pemeriksaan fisik ( vital sign, Spo2
)
•Elektrokardiogram
M orphin
AMI……TERAPI KHUSUS
Trombolisis
TERAPI TAMBAHAN
Beta bloker
C lopidogrel Laxantia
PERAWATAN
ICCU
TERAPI TROMBOLISIS
TUJUAN
Melarutkan thrombus aliran darah ke otot jantung
lancar
miokardkembali dan dapat menyelamatkan sel
Tujuan utama :
Absolut ( mutlak):
• Riwayat stroke hemoragik , kejadian
strok / CVA dalam 1 th terakhir
• Neoplasma intrakranial
• Perdarahan internal aktif
• Dicurigai adanya diseksio aorta
RELATIF
• HT berat tak terkontrol
• Riwayat CVA / kelainan intraserebral
• Tx. Antikoagulan (INR > 2-3) / diatese >
• Trauma baru ( 2-4 mg terakhir) RJP lama ,
operasi besar < 3 mg
• Perdarahan internal (2-4 mg terakhir)
• Riwayat tx streptokinase ( 5 hr – 2 th terakhir)
• Kehamilan
• Ulkus peptikum yg aktif
• Riwayat HT berat kronik
JENIS TROMBOLISIS
PTCA
Tujuan
Mencapai kembali keadaan fisik, mental dan sosial secara optimal agar
nantinya mereka dapat kembali pada keadaan seperti sebelum sakit atau
mendekati keadaan sebelum sakit.
Manfaat :
• Mengurangi resiko infark miokard berulang (rekuren) dan komplikasi IMA
• Mengurangi beban ekonomi pada pasien dan keluarganya
• Memberikan faedah kejiwaan melalui latihan-latihan
• Meningkatkan toleransi dalam aktifitas
• Mengembalikan keyakinan pasien di dalam ketidakmampuannya (fungsi
jantung) ke dalam kehidupan normal
• Memperbaiki gaya hidup (quality of life) sesudah SKA
PEMBAGIAN FASE REHABILITASI
Fase IA di ICCU
Fase IB di Ruang Intermediate
Fase II (Convalesence Phase)/Paska Rawat
Fase III rehabilitation maintenance
Fase I A ( ICCU)
• Mobilisasi secara bertahap
• Latihan fisik ringan dengan intensitas rendah yang berkisar 1-2 mets.
Fase IB ( di IMCC)
• Jenis latihan yang dilaksanakan adalah latihan dinamis mencakup latihan
otot lengan, tungkai, dan pinggul.
• Beban latihan 2 – 3 mets dengan interval 2 - 3 kali istirahat.
• Pelaksanaan latihan 15-20 menit dimonitor dengan telemetri.
Tahapan Rehabilitasi Pasien Paska AMI
TAHAP LATIHAN AKTIVITAS
DI RUANG PERAWATAN
Tahap 1 Menggerakkan ekstremitas atas di atas tempat tidur (Gerakan aktip Merawat diri dg bantuan :
( 1METs) & pasif) Duduk bersandar
Dapat dilakukan 3-4 x sehari Makan sendiri
Mandi, gosok gigi
Tahap 2 Menggerakkan secara aktif selu ruh ektremitas Atas & bawah Merawat diri tanpa bantuan : makan, gosok gigi
(2 METs) 3-4 x sehari ( mandi sendiri bagian belakang dibantu)
Klien dapat duduk di tepi TT dengan kaki berjuntai / ongkang2 Duduk dikursi 15-20 mnt
Tahap 3 Klien dapat melakukan latihan pemanasan Senam peregangan otot Merawat diri tanpa bantuan, mandi sendiri
(3 METs) Klien sudah diperbolehkan berjalan sekitar TT (25 meter ) Duduk dikursi 30 mt
Dilakukan 3 x sehari BAB ke WC di antar kursi roda
Sebelum
Perawat melakukan pengkajian komprehensif
Kaji indikasi, kontraindikasi, kondisi fisik dan psikologis
Monitoring status hemodinamik, ECG, px penunjang, stratifikasi resiko
Persiapkan peralatan emergency (defibrilator, alat ECG & obat emergency)
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai:
* Latihan dilakukan minimal 2 jam setelah makan
* Tidak berada dalam suhu ekstrim ( dingin/panas > )
* Latihan dilakukan perlahan dan bertahap
* Bila ada keluhan segera konsultasikan dengan medis
* Bila ada gangguan mobilisasi bila perlu kolab fisioterapi
Kapan latihan harus dihentikan :
1. PENGKAJIAN
a.Riwayat Peny.
Keluhan : NYERI DADA khas AMI
Provokasi, placement
Qulity
Radiation
Severity
Time
ASUHAN KEPERAWATAN
Faktor
Nyeri yang meringankan
biasanya tidak hilang dengananalgetik
istirahatnarkotik
/ nitrogliserin
( opiat tetapi
1)
PENGKAJIAN
1)Pemeriksaan DATA
fisikOBJEKTIF
• Perilaku : gelisah, bingung, ekspresi wajah tegang,
memegangi / menggosok dada, sedih / murung, menangis,
• kontak
Obesitas mata kurang
• Berkeringat / diaphoresis, kulit dingin, lembab, pucat,
cyanosis
• Muntah, batuk darah merah jambu ( bila ada oedema
• pulmo ) vital sign :
Perubahan
• Tekanan darah: normal / turun ( kerusakan miokard yang
luas/ CHF
• Denyut nadi: normal / lemah, kecil, Tachicardi, Bradicardi
(gangguan konduksi ) Tak teraba ( bila terjadi cardiac
arrest )
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
EKG STEMI/ NSTEMI
Cardiac enzim,
Elektrolit eletrolit
pembekuan darah APTT
Lipid hipercholesterol.
RO” thorax kardiomegali/ edema paru
Coronografi penyumbatan arteri koroner
Echografi fungsi LV
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Nyeri akut
2.Ketidakefektifan perfusi jaringan
3.Penurunan curah jantung
4.Ansietas
5.Intoleransi aktifitas
6.Kurang pengetahuan
PERENCANAAN
KEPERAWATAN
TUJUAN :
Nyeri terkontrol
Curah jantung adekuat
Penurunan ansietas
Toleransi aktifitas
Peningkatan pengetahuan
PRINSIP: Menurunkan kebtuhan oksegen
meningkatkan sulai oksigen
Secara umum meliputi 6 aspek :
1.Aktifitas fisik
2.Penatalaksanaan farmakologi obat
3.Support psikologis
4.Pemantauan hemodinamik
5.Pengelolaan diet
6.Penyuluhan kesehatan
PERENCANAAN PEMULANGAN
Berhenti merokok
Pengobatan dislipidemia
Mengontrol BB, hindari obesitas
Pengonatan DM, kontrol kadar gula
Pengobatan HT, kontrol tekana darah
Aktifitas fisik
Kontrol & obat jantung rutin :
KESIMPULAN
AMI
perlu kondisi kegawatdaruratan,
penatalaksanaan segera
Keberhasilan terapi tergantung :
penanganan prehospital, hospital , post
hospital
Peran perawat : askep komprehensif
meningkatkan kualitas dan harapan
hidup pasien