Anda di halaman 1dari 19

MATERI INTERNA - 4

UKMPPD
4 PENYAKIT KARDIOLOGI dan VASKULAR

ELECTROCARDIOGRAPHY DASAR (BASIC ECG)


Sadapan EKG :
 Lateral : I, aVL, V5 , V6
 Inferior : II, III dan aVF
 Septal : V1 – V2
 Anterior : V3 – V4
 Posterior : V7 – V9

Keterangan :
- aVR : Melihat Atrium Kanan
- aVF, II dan III : Melihat bagian inferior atau permukaan Diafragma dari Jantung
- I dan aVL : Menilai bagian jantung kiri lateral
- V1 dan V2 : Melihat Ventrikel kanan
- V2 dan V3 : Melihat Bagian septal dan Anterior dari Ventrikel Kiri
- V4 dan V5 : Melihat Bagian Anterior dan Lateral dari Ventrikel Kiri
Gelombang EKG :
 Gel. P : Depolarisasi Atrium
 QRS Kompleks : Depolarisasi Venntrikel
 Gel. T : Repolarisasi Ventrikel
Gelombang :
 PR Interval : < 0.20 Sec (5 Kotak Kecil)
 QRS Complexs : < 0.12 Sec (3 Kotak Kecil)
 R – R Interval : Menentukan Heart Rate
dan Ritme Jantung
 QT Interval : 0,38 – 0,42 Sec ( 4 – 5 Kotak Kecil )
Axis Jantung :
 Lihat gelombang di I dan AVF
 Jika lead I (+), AVF (+)  Normoaxis
 Jika lead I (+), AVF (-)  axis deviasi kiri
 Jika lead I (-), AVF (+)  axis deviasi kanan

Nilai Normal EKG :


Rate :
- 300 dibagi Jumlah Kotak Besar
- 1500 dibagi Jumlah Kotak Kecil
- Normal : 60 – 100 x/min
- < 60 x/min : Bradikardia
- > 100 x/min : Takikardia

EKG Normal :
Sinus Ritmik
 Sinus Bradikarida :
- Gel P di Ikuti Oleh Kompleks QRS
- Heart Rate < 60 x/min

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 46


 Sinus Takikardia
- Gel P di Ikuti Oleh Kompleks QRS
- Heart Rate > 100 x/min
-

Kelainan Pada EKG :


 AV Block
 AV Block Derajat I : Prolong PR Interval > 0.20 Sec (5 kotak Kecil)

 AV Block Derajat II (Morbitz Tipe I): Gel. P Norma, Tetapi ada 1 Gel. P yang tidak di ikuti
kompleks QRS dalam 1 siklus, Interval PR makin lama makin panjang sampai ada gel. P yang tidak
di ikuti kompleks QRS, kemudian siklus berulang

 AV Block Derajat II (Morbitz Tipe II) : Ada 1 atau lebih Gel. P yang tidak di ikuti Kompleks
QRS, Interval QRS : Normal / memanjang secara Konstan kemudian ada block

 AV Block Derajat III (Kompleks AV Block) : Gel. P dan Gel. QRS berdiri sendiri

 RBBB (Right Bundle Branch Block)


- Dijumpai RSR di V1
- Gel. T ↓ pada Sadapan Anterior ( V1 – V2)
 LBBB (Left Bundle Branch Block)
- Gambaran M di V6
- Gel. T ↓ pada Sadapan Anterior ( V5 – V6)

Penanda Kelainan Elektrolit Pada EKG :


 Hipokalemia: muncul gelombang U
 Hiperkalemia: gelombang T-tall  resiko VT/VF
 Hipokalsemia: prolong QT interval
 Hiperkalsemia: shorten QT 47ypokale
 Hipomagnesemia: torsade de pointes
DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 47
Acute Coronary Syndrome (ACS)
Definisi :
Suatu kondisi yang disebabkan oleh suplai darah dan oksigen ke miokardium tidak adekuat, terjadi
ketidak seimbangan kebutuhan dan Suplai darah
Klasifikasi PJK :
 Infark Miokard dengan ST Elevasi (STEMI)
 Infark Miokard dengan Non-ST Elevasi (NSTEMI)
 Angina Pectoris Non Stabil (UAP)

Nyeri Dada

Angina Pektoris Stabil Sindrom Koroner akut

- Nyeri dada < 20 menit - New onset angina


- Dipicu oleh aktivitas - Angina at rest
- Berkurang dengan istirahat - Angina crescendo
- Angina post MI

Pemeriksaan : Pemeriksaan :
EKG EKG
Treadmill test/stress test Enzim jantung

Penatalaksanaan : ST elevasi ST Depresi/I


- Nitrat subligual
- Aspirin 75-100 mg
- Statin (Simvastatin) Enzim Jntung N
Enzim Jntung Enzim Jntung

Bila onset < 12 jam. STEMI NSTEMI Unstable Angina


Terapi referfusi :
- Fibrinolitik (streptokinase)
- Primary PCI ONACOM BAH ONACOM BAH

Gejala Klinis :
Angina Tipikal :
 Rasa tertekan/berat daerah retrosternal menjalar ke lengan kiri, leher, area interskapuler, bahu
atau epigastrium
 Berlangsung Intermitten atau persisten ( > 20 menit)
 Sering disertai dengan diaphoresis, mual/muntah, nyeri abdominal, sesak nafas dan sinkop
Angina Atipikal :
 Nyeri di daerah perjalanan Tipikal
 Rasa gangguan pencernaan (indigesion)
 Sesak nafas yang tidak dapat diterangkan atau rasa lemah mendadak yang sulit di uraikan
 Lebih sering pada usia muda (25 – 40 tahun), atau lanjut usia (>70 tahun), wanita, penderita
diabetes, gagal ginjal menahun atau dimensia.
3 Kriteria UAP/STEMI :
1. Angina tipikal yang persisten lebih dari 20 menit saat istirahat
2. Angina baru minimal kelas III pada canadian cardiovascular society (CCS)
3. Angina yang stabil yang mengalami destablilisasi (angina progresif atau kresendo) : menjadi
makin sering, makin lama dan makin berat ; minimal kelas III CCS
Pada EKG :
STEMI
ST Elevasi :
 ≥ 1 mV pada 2 Lead atau lebih Inferior dan Lateral
 ≥ 2 mV pada 2 Lead di Anterior

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 48


 LBBB yang baru

NSTEMI
 ST Depresi ≥ 1 mV
 T Inverted Simetris ≥ 2 mV

Biomarker Jantung :
 Mioglobin : Muncul pada 1-2 jam pertam dan menghilang setelah 24 jam
 CK – MB : Muncul pada 3-4 jam pertama dan bertahan dalam 3-4 Hari
 Troponin I/T : Sebagai marka nekrosis jantung mempunyai sensitivitas dan spesifisitas lebih
tinggi dibanding CK – MB (Muncul dalam 4-6 jam pertama, bertahan 5 – 14 hari
Kriteria Killip :
 Killip I : Tidak terdapat gagal Jantung (Tidak terdapat Rhonki maupun S3)
 Killip II : Terdapat gagal jantung ditandai dengan S3 dan Rhonki Basah pada setengah Lap.
Paru
 Killip III : Terdapat Edema Paru ditandai oleh Rhonki Basah di seluruh lapangan paru
 Killip IV : Terdapat Syok Kardiogenik ditandai dengan Tekanan Darah Sistolik < 90 mmHg dan
Tanda Hipoperfusi Jaringan

Tatalaksana :
 Tirah Baring
 Oksigenasi 4 – 6 liter / i usahakan saturasi oksigen perifer diatas 95%
 Nitrat : Isosorbid dinitrat 2,5 – 15 mg (onset 5 menit) sublingual. 3 kali tiap 3 – 5 menit
 Aspirin 150 – 300 mg, Maintenece 75 – 100 mg
 Clopidogrel : 300 mg, dosis pemeliharaan : 75 mg/hari
 Morfin : Bila 3 kali nitrat tidak berhasil. Dosis : 1 – 5 mg iv
 Pemberian ACE Inhibitor dan ARB setelah setabil berguna dalam menngurangi remodeling dan
menurunkan kematian penderita pasca infark miokard yang disertai gangguan sistolik jantung,
dan tanpa gagal jantung klinis
 Terapi Fibrinolitik direkomendasikan dalam 12 jam sejak awitan gejala. Agen : Streptokinase (1,5
jt U dalam 100 mL Dex 5% atau NaCl 0,9% dalam waktu 30 – 60 menit)
 Terapi Referfusi dilakukan Pasien < 12 jam (PCI)
Komplikasi :
 Gagal Jantung
 Hipotensi
 Kongestif Paru
 Syok Kardiogenik
 Aritmia

ARITMIA
Takiaritmia :
Takiaritmia biasa ditandai dengan keluhan berdebar-debar HR > 150 x/menit. Terdiri dari : SVT,
Atrial Flutter, Atrial Fibrilasi, Ventrikular takikardi dan Ventrikular fibrilasi

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 49


Tatalaksanaan takiaritmia tentukan dahulu stabil atau tidak stabil.
Tidak Stabil apabila terdapat salah satu dibawah ini :
 Penurunan Kesadaran
 Hipotensi
 Tanda-tanda syok
 Nyeri dada iskemik
 Gagal jantung akut

Supraventrikular Takikardia
 Denyut Jantung Cepat 150 – 250 x/min
 Komples QRS sempit
 R – R reguler
 Gel. P dan T Sulit di bedakan atau
Tumpang Tindih
Tatalaksana Stabil :
- Pijat Karotis (maneuver vagal) selama 5 – 10 detik kiri kanan
- Bila tidak merespon, berikan adenosine iv 6 mg
- Bila tidak merepon dalam 1-2 menit berikan adenosine 12 mg
Tatalaksana tidak Stabil :
- Kardioversi 50-100 J

Atrial Flutter
 Gel. P Dijumpai lebih dari 2 seperti gambaran gergaji
 QRS Complexs Sempit
 Rintme : Reguler (R-R Jarak Sama)

Tatalaksana Stabil :
- Antiaritmia Beta Blocker atau CCB
Tatalaksana Tidak Stabil :
- Kardioversi 50-100 J

Atrial Fibrilasi
 Gel. P Dijumpai
 QRS Complexs Sempit
 Rintme : Irreguler (R-R Jarak Tidak Sama)

Tatalaksana Stabil
- Antiaritmia Beta Blocker atau CCB
Tatalaksana Tidak Stabil :
- Kardioversi : Bifasik 120 – 200 J
Monofasik 200 J

VT Monomorfik
Ventrikuler Takikardia
 Gel. P Tidak Dijumpai
 QRS Complexs Lebar
 Rintme : Reguler (R-R Jarak Tidak Sama)
VT Polimorfik
Tatalaksana Stabil :
- Antiaritmia Amiodarone 150 mg
Tatalaksana Tidak Stabil :
- VT Monomorfik : kardioversi 100 J
- VT Polimorfik : Defibrilasi/DC Shock

Ventrikuler Fibrilasi
 Gel. P Tidak Dijumpai
 QRS Complexs Lebar
 Rintme : Irreguler (R-R Jarak Tidak Sama)
DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 50
Tatalaksana Stabil :
- amiodaron 150 mg
Tatalaksana Tidak Stabil :
- Defibrilasi / DC Shock

Bradiaritmia : Ditandai dengan HR < 50 x/menit


Tatalaksana :
a. Brdiaritmia Stabil : Observasi
b. Bradiaritmia tidak stabil :
- Atropine iv 0,5 mg tiap 3 – 5 menit (max 3 mg)
- Dopamin iv 2 – 10 mcg/kg/bb
- Epinefrin iv 2 – 10 mcg/menit

ARREST (Henti Jantung)


Gambaran EKG pada Henti Jantung :
a. Ventrikel Takikardi
b. Ventrikel Fibrilasi
c. Pulseless Elektrikal Activity
d. Asistole

Ventrikuler Takikardia
 Gel. P Tidak Dijumpai
 QRS Complexs Lebar
 Rintme : Reguler (R-R Jarak Tidak Sama)

Ventrikuler Fibrilasi
 Gel. P Tidak Dijumpai
 QRS Complexs Lebar
 Rintme : Irreguler (R-R Jarak Tidak Sama)

PEA (Pulseless Electrical Activity)


- Kekurangan listrik Jantung
- Gelombang EKG Muncul sesekali

Asistole
 Tidak di jumpai Gel. EKG pada seluruh Lead (Flat)

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 51


GAGAL JANTUNG KONGESTIF
Definisi :
Kumpulan gejala klinis pasien dengan tampilan seperti :

Klasifikasi :
 Gagal Jantung Sistolik : Ketidakmampuan kontraksi jantung memompa sehingga curah jantung
menurun dan menyebabkan kelemahan, fatik, kemampuan aktifitas fisik menurun dan gejala
hipoperfusi lainnya.
 Gagal Jantung Diastolik : Gangguan relaksasi dan gangguan pengisian ventrikel, Gagal jantung
diastolik di definisikan secara klinis dan ekokardiografis sebagai gagal jantung dengan fraksi
ejeksi > 50%.

Manifestasi Klinis :
Gejala Tipikal :
 Sesak Nafas
 Orthopnea
 Paroksismal Nocturnal Dyspnea
 Toleransi aktifitas yang kurang
 Cepat Lelah
 Bengkak di Pergelangan kaki

Tanda Spesifik :
 Peningkatan TVJ
 Refluks Hepatojugular
DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 52
 Suara S3 (Gallop)
 Apex Jantung Bergeser ke lateral
 Bising Jantung

Kriteria Framingham
Mayor Minor
Paroksismal Nocturnal Dyspnea Edema Pretibial
Orthopnea Efusi Pleura
Distensi Vena Leher Batuk malam
Crackles / rales (> 10 cm dari basis paru) Sesak saat beraktifitas
Edema Paru Akut Hepatomegali
S3 Gallop Takikardia > 120 x/min
BB Turun > 4,5 Kg Saat Respon Pengobatan BB Berkurang > 4,5 Kg (Disebabkan oleh gagal
CHF jantung dimana faktor lain sudah di obati)
Tekanan Vena Central > 16 cm H2O
EKG : Disfungsi LV
Kriteria Diagnosis :
- 2 Gejala Mayor
- 1 Gejala Mayor ditambah 2 Gejala Minor

Klasifikasi Gagal Jantug :


Berdasarkan Kelainan Struktural Jantung Menurut AHA :
Stadium A
Memiliki Resiko tinggi untuk mengalami gagal jantung, tidak terdapat gangguan struktural jantung dan
fungsional jantung, tidak terdapat gejala dan tanda
Stadium B
Telah terbentuk penyakit struktur penyakit yang berhubungan dengan perkembangan gagal jantung,
tidak terdapat gagal jantung
Stadium C
Gagal jantung yang simtomatis berhubungan dengan penyakit struktural jantung yang mendasari
Stadium D
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung yang sangat bermakna saat istirahat
walaupun istirahat sudah mendapat terapi medis maksimal (refrakter)

Klasifikasi Berdasarkan Kapasitas Fungsional Menurut NYHA:


Kelas I
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas. Aktifitas fisik sehari – hari tidak menimbulkan
kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
Kelas II
Terdapat batasan aktifitas ringan, tidak terdapat keluhan saat istirahat, namun aktifitas fisik sehari –
hari menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
Kelas III
Terdapat batasan aktifitas bermakna, tidak terdapat keluhan saat istirahat tetapi aktifitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa keluhan. Terdapat keluhan saat istirahat, keluhan
meningkat saat melakukan aktifitas.

Tatalaksana :
 Tatalaksana Non-Medikamentosa : Restriksi garam dan Air, Olahraga, Menghindari Alkohol.
 Medikamentosa :
 Furosemide + ACE inhibitor. ACE inhibitor sebagai anti hypokalemi jantung yang mencegah pembesaran
jantung lebih lanjut. Jika muncul gejala hypokalemia, ganti furosemide dengan Spironolaktone (hemat
kalium)

PEMBESARAN RUANG JANTUNG

ATRIUM KANAN

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 53


 Gambaran Jantung Globular
 EKG : Dijumpai Gel. P Pulmonal

VENTRIKEL KANAN
 Apex Jantung Terangkat
 Gambaran Jantung Sepatu “Boots Shape”
 Gambaran EKG : Gel. R di V1 ( > 7mm atau Rasio Gel. R/S > 1) atau Gel. S di V5 atau V6 ( > 7mm
atau Rasio Gel. R/S < 1)

ATRIUM KIRI
 Gambaran Double Density (Double Countour)
 EKG : Dijumpai Gel. P Mitral

VENTRIKEL KIRI
 Jantung Tenggelam Pada CXR
 Perubahan Batas Jantung Ke Lateral, Anterior atau Posterior
 Kriteria EKG : Gel. R di V5 atau V6 + Gel. S di V1 > 35 mm
Mengukur Pembesaran Jantung :
CTR (Cardio Thoracic Ratio

GAGAL JANTUNG AKUT


Munculnya gejala gagal jantung secara mendadak, cepat dan progresif pada pasien yang awalnya tidak ada gejala
gagal jantung.

Hampir selalu Gagal jantung kiri akut (Edema Paru Akut Kardiogenik), ditandai ronchi melebihi hampir 2/3
lapangan paru  sering diakibatkan Acute Miokard infark yang sangat luas (KILLIP 3-4)
Terapi :
 LMNOP (Lasix/furosemide, Morfin, Nitrat, Oksigen, Posisi semi fowler) Pemberian Morfin dan Nitrat
adalah untuk venodilator
Gambaran Foto Thoraks:
 Tampak tanda tanda bendungan paru (kranialisasi, bat wings, butterfly appearence)
 Kerley B Lines Kardiomegali
Gambaran pembesaran ruang jantung (kecuali pada gagal jantung akut)

PENYAKIT JANTUNG KATUB

SMART WAY :
Langkah pertama: perhatikan jenis murmur (sistole atau diastole)
Langkah kedua: perhatikan lokasi murmur
Cara Cepat :

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 54


 MISA-S (murmur Sistolik  Mitral Insufisiensi atau Stenosis Aorta)
 MSAI-D (murmur Diastolik  Mitral Stenosis atau Aorta Insufisiensi)

• Stenosis (tidak bisa buka sempurna)  beban tekanan di ruang sebelah atas dari katup
• Insufisiensi / Regurgutasi (tidak bisa tutup sempurna)  beban volume di ruang sebelah bawah dari
katup
Etiologi: Streptococus beta hemolitik tipe A (streptococus pyogens)
Penyakit jantung rematik Gejala demam rematik: KaPoCES (Karditis, Poliartritis, Chorea, Eritema marginatum,
Subkutan nodul)
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

Asianotik (Tidak Berwana Biru)


 VSD (Ventrikular Septal Defect) Murmurnya Pansistolik
 ASD (Atial Septal Defect) Murmurnya Split Diastolik
 PDA Murmurnya Machinery / Countinious Murmur
 Coarcatio Aorta : TD berbeda antar extremitas
2. Sianotik (Berwarna Biru)
 Eisenmenger syndrome (Awalnya tidak Sianosis Menjadi Sianosis).
 TOF (Tetralogi of Fallot) Terdiri dari PROV (Pulmonal Stenosis, Right Ventrikel Hipertropi,
Overaiding aorta, pulmonal Stenosis, VSD
 Transposition of Great Arteries
3. Koarktasio Aorta  Tekanan darah Ekstremitas Atas > Tekanan Darah Ekstremitas Bawah

SMART WAY :
CARA MUDAH DIAGNOSIS : PERHATIKAN di SOAL

ENDOKARDITIS INFECTIVE
Infeksi pada permukaan endokardium, dimana bisa menginfeksi katub jantung, dinding permukaan endokardium
atau defek septal.
Faktor Resiko : Inj. Intravena, operasi gigi, operasi katup prostetik
Etiologi : Streptococcus sp, Stafilococcus aureus (pada riw IV atau katup prostetik)
Gejala dan Tanda :
1. Demam
2. Murmur
3. Ditemukan 1 atau lebih tanda klasik IE ( Petechie, Subungual Hemoraghe, Osler Nodes, Janeway Lesion,
Roth Spot).
Pemeriksaan Penunjang :
 Kultur Darah
 Echocardiograph : Dijumpai Vegetasi Kuman
Tatalaksana : Pemberian Antibiotik (Penisilin)

PERICARDITIS
Inflamasi Pada Pericardium
Gejala dan Tanda :
 Frution Rub Pericardium
 Nyeri dada tajam , Menjalar
DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 55
 Sesak Nafas/Pernafasan Cepat
 Batuk
 Disfagia
Etiologi :
 Idiopatic
 Infeksi : Virus, Bakteri, TB
 Inflamasi : RA, SLE, Demam Reumatik
 Gangguan Metabolik : Gagal Ginjal, Hipotiroid
Pemeriksaan Penunjang : EKG : ditemukan ST Elevasi di semua Lead
Tatalaksana :
 Pemberian NSAID 7 – 14 Hari
 Pemberian Kortikosteroid
 Pembedahan
DISEKSI AORTA
Robekan yang terjadi pada tunica intima dinding aorta menyebabkan darah mengalir menuju media, memisahkan
lapisan – lapisan aorta dan menciptakan Lumen Palsu
Gejala :
 Nyeri Dada hebat , Mendadak
 Rasa Seperti : Dirobek, disayat atau di tusuk
Pemeriksaan Penunjang :
 Foto Thorax : Gambaran Mediastinum Melebar
 Echocardiography
 CT – Scan
Tatalaksana :
 Betablocker
 Nitrat
PERIPHERAL ATERIAL DISEASES
Penyakit yang disebabkan oleh Hipoperfusi jaringan karena aterosklerosis akut embolik atau trombotik
Gejala :
 Nyeri, Mati Rasa, Keram, Kesemutan, di otot kaki terutama saat mendaki dan berjalan.
 Kebiruan dan Pucat warna kulit
 Lemah atau tidak ada pulsasi di kaki
 Luka sulit sembuh pada kaki dan jari
TOMBOANGITIS OBLITERANS (BURGER’S DISEASES)
Penyakit Okulsi kronis pembuluh darah arteri atau vena yang berukuran sangat kecil atau sedang
Faktor Resiko :
Berhubungan dengan perokok berat

Gejala Klinis :
 Tangan dan Kaki Pucat, Kebiruan, Hitam dan Ganggren
 Tangan dan Kaki terasa dingin
 Nyeri Hebat pada kaki yang terkena
 Rasa Terbakar dan kesemutan pada tangan dan Tungkai

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 56


SOAL LATIHAN UKMPPD KARDIOLOGI
No. SOAL
1. Seorang laki-laki mengeluh nyeri dada sejak 1 jam SMRS. Pada pemeriksaan EKG didapatkan ST Elevasi pada lead II,
III, AVF dan pada sadapan dada kanan ST Elevasi lead V3-V5. Diagnosis…
a. STEMI Inferior
b. STEMI Anterolateral terbatas
c. STEMI Inferiorolateral
d. STEMI Posteroinferior
e. STEMI Posterolateral
2. Pria 45 tahun datang ke UGD karena nyeri dada yang dirasakan sejak 2 jam yg lalu. Nyeri dada dirasakan seperti
tertindih dan berlangsung selama 10 menit. Sebelumnya pasien sedang bermain bulu tangkis saat serangan nyeri dada
terjadi. Pada Pemeriksaan Fisik tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 98 x/menit, frekuensi nafas 18x/menit.
Dilakukan pemeriksaan EKG dan enzim jantung dalam batas normal. Apa pemeriksaan paling tepat untuk menunjang
diagnosis?
a. Ekokardiografi
b. Foto toraks
c. BNP
d. Treadmill strest test
e. Intervensi perkutan
3. Seorang wanita 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada kiri > 30 menit, yang menjalar ke bahu dan lengan
kiri, nyeri dada dirasakan dibelakang tulang dada seperti ditindih beban berat. Pasien memiliki riwayat hipertensi
namun tidak mengkonsumsi obat teratur. Pemeriksaan fisik TD 150/90, Nadi 82 kali/menit, suhu 37 C. Telah dilakukan
pemeriksaan EKG dan laboratorium. Hasil laboratorium belum ada. Apa diagnosis pasien diatas berdasarkan gambaran
EKG ?

a. STEMI Anterior
b. STEMI lateral
c. STEMI inferior
d. NSTEMI
e. Angina pectoris unstable
4. Laki-laki, 50 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1 jam yang lalu. Mempunyai riwayat HT dan PJK. Dari
EKG didapatkan ST Elevasi di II, III dan AVF. Pemeriksaan selanjutnya yang tepat untuk mendiagnosa kasus tersebut
adalah ?
a. LDL
b. CK MB
c. Troponin I
d. Myoglobin
e. CK BB
5. Laki-laki, 49 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri yang terasa hingga ke punggung serta pundak kiri dan sesak
yang berlangsung 30 menit. Membaik dengan istirahat. Dari pemeriksaan fisik TD 139/80 mmHg, N 100x/menit, RR
24x/menit EKG T inverted di V1, V2, V3. Diagnosa kasus tersebut adalah ?
a. Atipikal Angina
b. Infark miokard akut
c. Stable angina pectoris
d. Unstable angina pectoris
e. Sindroma koroner akut
6. Seorang wanita usia 65 tahun diantar ke IGD oleh anaknya karena keluhan nyeri dada kiri tembus ke punggung. Dari
hasil pemeriksaan fisik dan hasil EKG, dokter mendiagnosis OMI. Bagaimana gambaran pada EKG yang mendukung
diagnosis dokter tersebut?
a. ST elevasi
b. ST depresi
c. T inversi
d. Q patologis
e. LBBB
7. Laki-laki 46 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri. Pemeriksaan fisik TTV normal. Hasil lab: CKMB 50,
ST elevasi di V1, V2, V3, V4. Bagaimana gambaran hasil EKG nya?
a. STEMI anterior
b. STEMI lateral
c. STEMI posterior
d. STEMI inferior
e. STEMI anteroseptal
8. Seorang pria 30 tahun datang ke klinik karena mengeluh nyeri dada setelah mendorong mobil, nyeri terasa selama 30
menit, membaik dengan istirahat. Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal. Hasil EKG didapatkan ST depresi pada
lead II, III, aVF V4 dan V5. CKMB (-). Apakah diagnosis pasien ini?
a. NSTEMI

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 57


b. STEMI
c. UAP
d. SAP
e. Angina prinzmental
9. Seorang pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 30 menit yang lalu. Terapi awal yang diberikan
sebelum dirujuk adalah ?
a. Clopidogrel
b. Oksigen
c. Morfin
d. Nitrat
e. Captopril
10. Tn. J 47 tahun dibawak ke RS karena mengalami nyeri dada kiri selama 1 jam disertai keringat dingin, lemas, muntah
dan pucat. Pasien mendapatkan terapi Oksigen, Nitrat, Aspirin, dan Clopidogrel, sehingga nyeri berangsur-angsur
membaik. Mekanisme kerja dari aspirin dan clopidogrel adalah...
a. Antiplatelet
b. Antiplatelet & fibrinolitik
c. Antihipertensi & tissue plasminogen activator
d. Antidislipidemia & trombolitik
e. Fibrinolitik
11. Laki-laki 60 th dat5ang ke UGD dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar sampai lengan sejak 12 jam yang lalu. Di
EKG hasil STEMI. Pemeriksaan penunjang yang tepat ?
a. CK
b. CK-MB
c. HsCRP
d. Myoglobin
e. Troponin-T
12. Pasien laki-laki usia 45 tahun diantar ke UGD, mengeluhkan nyeri dada kiri sejak 30 menit yang lalu, tidak membaik
dengan istirahat dan menjalar ke lengan kiri. Saat dilakukan anamnesis pasien mendadak mengalami penurunan
kesadaran, dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan TD 75/30 mmHg, Nadi 106x/m, Laju Nafas 24x/m, t 37 C, SpO2
94%, Akral dingin, CRT 4 detik. Tatalaksana yang tepat untuk mengatasi kegawat daruratan pada pasien adalah?
a. Acetosal
b. Clopidogrel
c. Oksigen
d. Dopamine
a. Nitrat
13. Pria 43 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada seperti ditekan disertai penjalaran ke tangan kiri hingga
keringat dingin. Nyeri dirasakan 6 jam sebelum masuk IGD. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
Pada TV, TD 90/70, HR 120x/i. Pada auskultasi terdengar murmur pansistolik di parasternalis ICS IV. Pada gambaran
EKG tampak ST elevasi V3-V6, I, Avl. Diagnosis?
a. STEMI inferior
b. STEMI anteroseptal
c. STEMI anterolateral
d. STEMI anterior ekstensif
e. NSTEMI
14. Pasien laki-laki 47 tahun datang ke UGD RD sengan keluhan nyeri dada sejak 6 jam yang lalu, nyeri dirasakan seperti
tertindih beban berat. Nyeri dirasakan menjalar hingga ketiak kiri. Pada Pemeriksaan Fisik tekanan darah 100/60
mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 22x/menit. Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal.
Dilakukan pemeriksaan EKG didapatkan ST elevasi II, III, Avf. Pembuluh darah jantung mana yang kemungkinan
terganggu?
a. Circumflex artery
b. Left anterior descending artery
c. Right coronary artery
d. Proximal left coronary artery
e. Left main artery
15. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri dada seperti ditekan dengan penjalaran ke
lengan kiri, disertai keringat dingin sejak 6 jam sebelum masuk UGD. Pasien memiliki riwayat merokok dan kadar
kolesterol tinggi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 70/40 mmHg, denyut nadi 120x/mnt, frekuensi
napas 36x/mnt. Dari auskultasi terdengar murmur pansistolik di parasternal ICS IV. EKG menunjukkan ST elevasi di
V1-V6. Apakah terapi awal yang dapat diberikan sebelum pasien dirujuk?
a. dobutamin
b. nitrat
c. betabloker
d. diuretic
e. ACE inhibitor
16. Pasien 40 tahun datang mengeluh nyeri dada kiri yang menjalar ke lengan kiri sejak 2 jam. Pada Pemeriksaan Fisik
jantung paru dalam batas normal. Dari EKG ST elevasi pada sadapan II, III, Avf. Oleh dokter IGD diberikan ISDN.
Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?
a. Menghambat agregasi trombosit
b. Relaksasi pembuluh darah koroner
c. Menghambat fungsi faktor pembekuan
d. Meningkatkan denyut jantung
e. Menghancurkan trombus yang terbentuk dalam darah
17. Pasien usia 67 tahun, mengeluh sesak, berjalan 20 meter menyebabkan pasien sesak dan lelah, tidur terlentang dan
masih menggunakan 1 bantal. Ro: Cardiiomegali (+), pemfis : edema (+) ekstremitas, ronkhi basal paru (+). Diagnosis
yang tepat adalah ...
a. HF Stage C FC NYHA III
b. HF Stage C dan FC NYHA I
c. HF Stage B dan FC NYHA II
DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 58
d. HF Stage D dan FC NYHA III
e. HF Stage D dan FC NYHA IV
18. Wanita 60 tahun datang ke poli dengan keluhan cepat lelah sejak 1 bulan yg lalu. Pasien merasa lelah jika berjalan 100
meter atau naik tangga 1 tingkat. Pemeriksaan fisik, vital sign TD: 140/90, N: 90x/menit, RR: 18x/menit. Diagnosa
penunjang apa yang diperlukan?
a. ECG & Roentgen dada
b. ECG & Echocardiografi
c. Roentgen dada & Echocardiografi
d. ECG, Echocardiografi & MRI
e. ECG, CT Scan
19. Pasien 57 tahun datang ke dokter untuk pemeriksaan rutin. Saat ini pasien tidak ada keluhan apapun. Riwayat
hipertensi sejak 20 tahun (+). TD 150/90, hr 92, RR 20, T 36.7. Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran sebagai
berikut

Diagnosis
a. STEMI
b. Stable angina pectoris
c. Left ventricular Hipertrophy
d. Atrial fibrilasi
e. AV blok derajat II
20. Pasien usis 56 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 1 bulan terakhir. Pasien juga
mengeluhkan kakinya sering tampak bengkak dan nyeri perut kanan atas. Pasien adalah perokok berat dan sering batuk
berdahak. Pada PF ditemukan HR 100, RR 28, TD 140/90. Sianosis (+). Bunyi jantung S1 normal, S2 mengeras, gallop
(+). JVP meningkat dan terdapat pitting edema di kedua tungkai. Foto rontgen toraks menunjukkan hiperinflasi paru.
Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran P pulmonal. Diagnosis?
a. Gagal jantung kongestif
b. Gagal jantung sistolik
c. Edema paru akut
d. Cor pulmonale
e. Penyakit jantung koroner
21. Pasien 56 tahun, sesak napas memberat sejak 3 jam yang lalu. Riwayat nyeri dada terutama saat beraktifitas. Tidur
dengan 4 bantal dan sering terbangun karena sesak. Pada PF TD 150/100, HR 102, RR 25, T afebris. Terdapat
peningkatan JVP, murmur sistolik pada auskultasi di apeks, ronki basah halus di kedua basal oaru, pitting edema di
kedua tungkai. Keluhan pasien muncul karena 1 minggu terakhir tidak minum obat yang diresepkan oleh dokter
jantungnya. Diagnosis?
a. Congestive heart failure
b. Acute decompensated heart failure
c. Kardioiopati dilatasi
d. Bronkiektasis
e. Efusi pleura
22. Pria 72 tahun datang ke poli RS dengan keluhan sesak bertambah berat dan kaki bengkak sejak 4 minggu yang lalu.
Pasien mengeluhkan sesak napas yang muncul jika berjalan sedikit ke kamar mandi. Jika tidur pasien menggunakan 3
bantal dan keluhan membaik. Keluhan nyeri dada, berdebar2 atau batuk disangkal. Riwayat DM (+) dan hipertensi
sejak 10 tahun yg lalu. Pada PF TD 150/60 mmHG, HR 94 x/i, RR 24 x/i, batas jantung kiri 2 cm lateral
midclavicularis sinisra. Murmur holosistolik (+) di apeks. Klasifikasi pasien ini menurut NYHA?
a. NYHA functional class I
b. NYHA functional class II
c. NYHA functional class III
d. NYHA functional class IV
e. NYHA functional class V
23. Pasien laki-laki 58 tahun datang dengan keluhan sesak sejak sehari yang lalu. Riwayat hipertensi (+) sejak 10 tahun.
Pada PF TD 170/120. Dari PF jantung didapatkan kesan pembesaran jantung. Dari hasil foto toraks terlihat apeks
tertanam di diafragma, segmen pulmonal tidak menonjol. Apa yang paling mungkin terjadi pada pasien ini?
a. Pembesaran atrium kanan
b. Pembesaran atrium kiri
c. Pembesaran ventrikel kanan
d. Pembesaran ventrikel kiri
e. Penyakit jantung kongestif
24. Tn. Rezki, usia 56 tahun mengeluh sesak sejak 2 minggu terakhir. Sesak timbul pada saat melakukan aktivitas dan
berkurang saat istirahat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 140/90mmHg, RR 36x/menit, ronkhi basah basal dan
terdapat pitting oedem pada ekstremitas bawah. Diagnosis pada kasus ini?
a. Gagal jantung kiri
b. Gagal jantung kanan
c. Gagal jantung kongestif
d. Hipertensi pulmonal
e. Kardiomiopati

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 59


25. Wanita usia 55 tahun datang dengan keluhan sesak nafas diantar oleh anaknya. Riwayat hipertensi sejak 15 tahun lalu.
Riwayat kaki bengkak sejak 3 bulan lalu (+). Saat ini sesak tidak mereda dengan istirahat. Tekanan darah 200/100
mmHg, nadi 120 x/m ireguler, didapatkan ronkhi pada seluruh lapangan paru. Terapi pertama yang dapat diberikan
adalah…
a. Captopril
b. Furosemide
c. Valsartan
d. Nitrogliserin
e. Spironolactone
26. Pasien diantar keluarga ke IGD dengan keluhan tidak sadarkan diri. Pasien memiliki riwayat DM 7 tahun dan PJK. Dari
pemeriksaan fisik pasien tidak sadar, nadi tidak teraba, dari hasil EKG. Tindakan yang harus dilakukan :

a. Cardioversi 100 joule


b. Inj amiodaron
c. Inj adenosin
d. B Blocker
e. Defibrilasi 360 joule
27. Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke punggung kiri. Dari pemeriksaan TD 160/90 mmhg, N
98x/menit RR 24x/menit. Pada pemeriksaan EKG hasilnya. Tindakan yang dilakukan :

a. Digoxin inj
b. Amiodaron inj
c. Vagal manuver
d. Diltiazem inj
e. Kardioversi
28. Pasien datang dengan keluhan berdebar-debar. Pulsus deficit. Dilakukan EKG dengan hasil berikut. Diagnosis yang
tepat adalah ?

a. Atrial fibrilasi
b. Atrial flutter
c. Ventricular takikardi
d. Ventricular fibrilasi
e. Ventrikel ekstrasisto
29. Pasien dibawa ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran. Sebelumnya diketahui mengalami nyeri dada kiri,
menjalar ke lengan, keringat dingin. TD 80/Palpasi. Terapi yang tepat adalah?
a. Dopamin
b. Adrenalin
c. Dobutamin
d. Amiodarone
e. Nitrat
30. Tn. Legolas 41 tahun dibawa ke IGD setelah sebelumnya ditemukan tidak sadar 1 jam yang lalu. Sesaat sebelum tidak
sadar pasien dikatakan memegang dada kirinya. Pada pemeriksaan ditemukan nadi tidak teraba dan langsung dilakukan
resusitasi jantung paru. Setelah 5 siklus, pemeriksaan EKG menunjukkan hasil berikut :

Apa yang kemudian dilakukan ?


a. Lanjutkan RJP
b. Epinefrin 1 mg setiap 3-5 menit
c. Amiodarone bolus 300 mg
d. Shock monofasik 360 J
e. Shock monofasik 200 J
31. Seorang pria berusia 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan berdebar debar. Nadi 180x/min, TD 150/80 mmhg.
Gambarang ekg :

Yang harus dilakukan ?


a. Adenosine
DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 60
b. Furosemide
c. ISDN
d. Amiodarone
e. Digoxin
32. Pasien laki laki usia 45 tahun datang sendiri ke UGD dengan keluhan jantung berdebar debar kencang dirasakan sejak
30 menit yang lalu. Pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri dada, sesak, serta riwayat pingsan. TD 105/70 mmHg,
Detak Jantung 180x/m regular, RR 24x/m, t 36 C. Dari hasil EKG ditemukan gambaran :

Tatalaksana yang tepat diberikan adalah:


a. Kardioversi
b. Defibrilasi
c. Adenosine
d. Amiodarone
e. Sulfas Magnesium
33. Pasien 50 tahun datang dengan keluhan berdebar-debar. Pada PF TD 120/80 mmHg, HR 180x/i, reguler isi cukup, RR
20x/i, T afebris. Riwayat nyeri dada, sesak napas, dan penurunan kesadaran disangkal. Dilakukan pemasangan EKG
didapatkan

PD Auskultasi : bruit di karotis positif. Tatalaksana yang tepat?


a. Kardioversi
b. Defibrilasi
c. Vagal manuver
d. Adenosin
e. Amiodaron
34. Pasien wanita usia 45 tahun mengeluhkan pusing dan lemas sejak 1 jam yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak dan tidak
nyaman pada bagian dada sejak keluhan tersebut timbul. Dari pemeriksaan Vital Sign ditemukan TD 85/40 mmHg, N
38x/m; ireguler, t 36 C, RR 30x/m. Pulmo: Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-). Hasil EKG ditemukan sebagai berikut :

Tatalaksana yang tepat pada kasus tsb adalah:


a. Atropin
b. Dopamine
c. Epinefrine
d. Sulfas Atropin
e. Kardioversi
35. Pasien laki laki usia 50 tahun datang sendiri ke UGD dengan keluhan jantung berdebar debar kencang dirasakan sejak
10 menit yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak. TD 100/70 mmHg, Detak Jantung 187x/m regular, RR 34x/m, t 36 C.
Ditemukan ronkhi kasar pada kedua lapang paru. Hasil EKG sebagai berikut:

Tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut adalah


a. Defibrilasi 200 J Bifasik atau 320 J Monofasik
b. Kardioversi 50-100 J
c. Kardioversi 120 – 200 J
d. Manuver Vagal
e. Adenosine
36. Laki-laki, 55 th datang dengan keluhan sesak napas. pasien memiliki riwayat DM dan gagal jantung pernah dirawat di
RS 3 bulan yll. Pasien merupakan perokok aktif. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan TD 100/70mmhg, nadi
120x/menit, RR 22x/menit, T 36°c. namun tiba-tiba pasien henti napas. pada pemeriksaan nadi karotis tidak teraba
pulsasi nadi. pada pemeriksaan ekg didapatkan

Tindakan apakah yang harus dilakukan?


a. kardioversi dengan sinkronisasi
b. kardioversi tanpa sinkronisasi
c. RJP dan inj. epinefrin
d. defibrilator
e. isosorbitdinitrat
37. Seorang wanita usia 70 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan dada berdebar debar. Keluhan ini juga pernah dialami
pasien 3 bulan yang lalu. Tanda-tanda vital pasien TD 150/90 mmhg, Nadi 150x/menit, RR 24x/menit. Dilakukan

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 61


Elektrokardiografi didapatkan gambaran sebagai berikut:

Apakah diagnosis pasien tersebut?


a. Atrial Fibrilasi
b. Atrial Flutter
c. Ventrikel Fibrilasi
d. Ventrikel Takikardi
e. Supraventrikular Takikardi
38. Pasien 60 tahun datang dengan keluhan sesak. Pada PF TD 130/80, HR 72x/i, RR 24x/i, T 36.5 C. Terdapat ronki di
vasal kedua paru. EKG menunjukkan amplitudo QRS lebih dari 5 kotak, interval QRS 0.16 detik, dan terdapat M
shaped di lead I, V5, V6. Diagnosis?
a. LBBB
b. RBBB
c. Blok AV derajat I
d. Blok AV derajat II
e. SVT
39. wanita 28 th datang ke ugd dg keluhan dada berdebar sejak 3 hari yang lalu. sebelumnya sejak seminggu yg lalu px
merasakan mata melotot, sering berkeringat, BB turun padahal nafsu makannya meningkat. Pada PF 130/80 mmHg N
120 irreguler TD 120/80 RR 20 T 37 C. eksoftalmus (+) benjolan di leher (+). aritmia yg mana yg terjadi pada pasien
ini?
a. Ventricular junction
b. Atrial fibrilasi
c. Ventricular takikardi
d. Atrial takikardi
e. Supraventrikular takikardi
40. Pasien 72 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sesak bertambah berat dan kaki bengkak sejak 4 minggu yang
lalu. Keluhan nyeri dada, berdebar-debar atau batuk disangkal. Pasien mempunyai riwayat DM dan hipertensi sejak 10
tahun, tidak terkontrol. Pada Pemeriksaan Fisik TD 148/60 mmHg, HR 94x/i, RR 24x/i, batas jantung kiri 2 cm lateral
linea midklavikularis sinistra. Ditemukan murmur diastolik di ICS II linea parasternalis dextra dan murmur holosistolik
di apeks. Apa kemungkina kelainan katup pasien?
a. Stenosis mitral dan aorta
b. Regurgitasi mitral dan stenosis aorta
c. Regurgitasi mitral dan aorta
d. Stenosis mitral dan regurgitasi pulmonal
e. Regurgitasi mitral dan pulmonal
41. Pasien anak 8 tahun, sesak napas sejak 1 hari. Terdapat riwayat demam sejak 2 minggu yang lalu dan riwayat sering
sakit tenggorokan. Pada PF TD 110/70, HR 120x/i, RR 28x/i, T 38.9C. Auskultasi jantung didapatkan murmur
diastolik di daerah apeks. Kelainan katup yang terjadi pada pasien ini?
a. Regurgitasi katup mitral
b. Stenosis katup mitral
c. Stenosis katup aorta
d. Stenosis katup tricuspid
e. Regurgitasi katup trikuspid
42. Anak 10 tahun mengeluh sesak terutama saat beraktivitas yang makin memberat sejak 3 bulan yang lalu. Pasien
mengeluh nyeri sendi yang berpindah-pindah sejak 3 tahun yang lalu. Sewaktu kecil, pasien sering radang tenggorokan
namun jarang berobat. Sejak saat itu, pasien sering merasa sesak napas namun tidak datang ke dokter. Saat ini pada
pemeriksaan fisik sianosis (-), didapatkan bising pansistolik grade 3-4 di apeks dan terdapat nodul subkutan di tubuh.
Diagnosis?
a. Demam rematik
b. Endokarditis infektif
c. Penyakit jantung rematik
d. Defek septum atrium
e. Defek septum ventrikel
43. Anak 10 tahun, datang diantar ibunya ke poliklinik dengan keluhan demam 1 minggu yll. Riwayat pilek berulang dan
nyeri sendi berpindah-pindah. Pasien bertempat tinggal di rumah susun yang padat penghuninya. TTV normal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan bising pansistolik 1 jari lateral ICS VI linea midclavicula sinistra. Bakteri yang menjadi
etiologi kasus di atas adalah …
a. Streptococcus viridans
b. Streptococcus B-hemolyticus grup A
c. Streptococcus aureus
d. H. influenza
e. Klebsiella
44. Anak 14 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 1 bulan. Lemas terutama dirasakan pada kedua tungkai. Pasien tidak
pernah seperti ini sebelumnya. Tanda vital dalam batas normal, kecuali denyut nadi arteri radialis dan arteri tibialis

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 62


asimetris, TD pada ektremitas atas 120/80, dan ekstremitas bawah 100/60. Refleks patologis (-). Refleks fisiologis (+).
Diagnosis?
a. Koarktasio aorta
b. Penyakit arteri perifer
c. Fenomena raynaud
d. Giat cell artritis
e. Duktus arteriosus patent
45. Bayi 5 bulan datang ke puskesmas dengan keluhan menyusu hanya bisa sebentar-sebentar, dan tampak cepat lelah.
Bayi sering batuk pilek. Pasien lahir premature dengan berat lahir 1700 gr. Pada PF bayi tidak sianosis, HR 140x/i, RR
40x/i. Terdengar bising pansistolik grade 3/6 sela iga III/IV linea sternalis sinistra sepanjang garis sternal. Diagnosis?
a. ASD
b. VSD
c. PDA
d. TOF
e. Koarktasio aorta
46. Pasien anak laki-laki usia 10 tahun datang diantar ibunya ke RS dengan keluhan kebiruan pada bibir dan ujung jari. Hal
ini terutama dialami pasien saat menangis dan bermain. Pasien memiliki pertumbuhan yang kurang berkembang. Pada
pemeriksaan tanda vital normal, sianosis pada mukosa bibir dan ujung ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan
adanya murmur ejection sistolik grade 3/6 di ICS 2 kiri. Apa diagnosis pasien tersebut ?
a. TOF
b. Stenosis pulmonal
c. Sindrom Eisemenger
d. Transposisi arteri besar
e. Koarktasio aorta
47. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa orang tuanya ke poliklinik RS karena mudah lelah dan sering
berdebar-debar. Pada inspeksi tidak tampak sianosis, jari tabuh, dan gangguan tumbuh kembang. Pada auskultasi
didapatkan bunyi jantung S2 splitting, bising jantung ejeksi sistolik pada ICS IV parasternal kiri. Diagnsosis yang tepat
untuk kasus di atas
a. Tetralogi of fallot
b. Defek septum atrium
c. Transposisi arteri besar
d. Defek septum ventrikel
e. Duktus arteriosus persisten
48. Bayi usia 1 minggu dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan sesak dan tidak mau menetek sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat sebelumnya lahir prematur usia kehamilan 35 minggu dan sempat dirawat di ruang intensif menggunakan
CPAP selama 3 hari. Pada pemeriksaan fisik bayi terlihat sesak, sianosis (-), bunyi jantung I-II tunggal, didapatkan
bising kontinyu pada subklavia kiri. Apakah diagnosis bayi tersebut?
a. PDA
b. ASD
c. VSD
d. Stenosis Pulmonal
e. TOF
49. Seorang anak perempuan usia 4 tahun BB 12 kg datang bersama ibunya ke Poli Anak RS dengan keluhan tampak kurus
dan pertumbuhan terhambat dibandingkan anak seusianya. Pasien juga dikeluhkan sering batuk dan berdebar-debar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan statis gizi kurang, nadi 100x/m reguler, RR 34x/m, sianosis (-), S1 dan S2 tunggal,
bising sistolik tipe ejeksi pada ICS 2-3 parasternal line sinistra derajat II/6. Apakah kemungkinan diagnosisnya apa?
a. VSD
b. ASD
c. PDA
d. Demam Rematik
e. PJR
50. Pasien 54 rahun datang ke IGD karena oingsan. Sebelumnya pasien mengeluh nyeri dada yang sangat berat di daerah
pertengahan dada. Nyeri digambarkan sebagai nyeri yang tajam seperti dirbek. Pasien adalah perokok berat dan
mederita hipertensi. Pada PF TD kanan 130/50, TD kiri 100/30, HR 100x/i. Dan didapatksan murmur diastolik sela iga
II parasternal kanan. Pada pemeriksaan foto menunjukkan pelebaran mediastinum dan EKG menunjukkan hasil normal.
Diagnosis?
a. Perikarditis
b. Miokarditis
c. Diseksi aorta
d. Koarktasio aorta
e. Sindrom koroner akut
51. Laki-laki 35 tahun mengeluh kaki kanan terasa panas, memerah dan bengkak sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya, 2
bulan yang lalu pasien ada riwayat operasi patah tulang kaki kanan dan harus berbaring dalam waktu yang lama. Pada
pemeriksaan fisik, T: 120/80, nadi 80x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,7. Pemerisaan lokalis, didapatkan kaki kanan
edema dan eritema, homan sign +. Diagnosis pasien?
a. Acute limb necrosis
b. Chronic limb necrosis
c. Critical limb necrosis
d. Pheripheral arterial disease
e. Deep vein thrombosis
52. Pasien 40 tahun datang dengan nyeri tungkai sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan sudah sejak lama, akan tetapi
sekarang ini menjadi lebih nyeri. Sejak 3 hari ini pasien tidak sanggup lagi berjalan lebih dari 100 meter. Pasien
memiliki riwayat perokok berat. Pada Pemeriksaan Fisik umum normal, pada Pemeriksaan ekstremitas bawah tidak
adanya pulsasi a. Dorsalis pedis dan a. Tibialis anterior. Diagnosis?
a. DVT
b. Tromboangitis obliterans
c. Raynaud phenomon
d. Flebitis superficial
DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 63
e. Neuropati diabetikum
53. Laki-laki 55 tahun mengeluh nyeri dada sejak 5 hari yang lalu, nyeri tidak menjalar, tidak membaik dengan istirahat,
tidak membaik saat menahan napas. Dari pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 24 x/menit. Dari
pemeriksaan jantung: batas jantung tidak melebar, tidak ada bising, pericardial friction rub (+). Apakah diagnosis
pasien diatas?
a. Pericarditis
b. Endokarditis
c. Miokarditis
d. Pleuritis
e. Miokard infark
54. Pria 57 tahun datang ke UGD RD dengan keluhan nyeri dada dirasakan terutama saat menarik napas panjang. Nyeri
bersifat tajam keluhan disertai demam. Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan murmur, pericardial frictional rub, dan
kesan kardiomegali. Tanda vital dalam batas normal. Pada EKG dijumpai ST elevasi di semua lead. Apa yang paling
mungkin terjadi pada pasien ini?
a. Kurangnya oksigen ke pembuluh darah
b. Kelainan pada katup jantung
c. Robekan lapisan dinding aorta
d. Peradangan pada pericardium
e. Gangguan kontraksi otot jantung
55. Anak 11 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 2 jam yang lalu. Nyeri dirasakan saat sedang menarik napas.
Tanda vital dbn. Pemeriksaan fisik pericardial friction rub (+). Apa pemeriksaan EKG yang ditemukan pada pasien ini?
a. Q patologis
b. AV blok
c. ST elevasi
d. M shaped
e. ST depresi
56. Pria 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan cepat lelah. Keluhan disertai demam, batuk dan nyeri dada yang muncul
saat beristirahat. Pasien merupakan pengguna narkoba suntik. Pada pemeriksaan TD 90/60 mmHg, nadi 100x/i, RR
20x/i, T 38.5 C, leukosit 19.2200, trombosit 233.000. kultur darah staphylococcus sp (+). Ekokardiogram didapatkan
kesan vegetasi 1.5 cm pada katup trikuspid. Diagnosis?
a. Penyakit jantung rematik
b. Endokarditis bakterialis
c. Miokarditis bakterialis
d. Perikarditis bakterialis
e. Acute coronary syndrome
57. Pasien 35 tahun datang dengan keluhan demam sejak 2 minggu lalu. Pasien juga mengeluh batuk dan nyeri dada.
Pasien merupakan pengguna narkoba suntik. Pada pemeriksaan jantung didapatkan murmur diastolik pada sela iga III-
IV parasternal kiri. Pemeriksaan ekokardiografi menunjukkan vegetasi di katup trikuspid. Pemeriksaan ekokardiografi
menunjukkan vegetasi di katup trikuspid. Pemeriksaan yang penting dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada
pasien ini?
a. Pemeriksaan enzim jantung
b. Kultur darah
c. EKG
d. Foto roentgen toraks
e. Pemeriksaan ASTO
58. Seorang laki-laki 60 tahun dengan demam tinggi 5 hari disertai dengan nyeri dada lemas. Hasil echocardiografi
ditemukan Vegetasi di 1,5 cm katub mitral. Diagnosis ?
a. Penyakit jantung rematik
b. Endokarditis
c. Pericarditis
d. Miokarditis
e. Pankarditis
59. Pria 31 tahun datang dengan keluhan cepat lelah sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengaku sering sesak apabila
berjalan jauh atau sedang berlari. Pasien juga mengeluh demam tidak tinggi yang hilang timbul. Sebelumnya pasien
tidak pernah seperti ini. Riwayat sakit jantung dikeluarga disangkal. Setelah anamnesis lebih lanjut, pasien memiliki
riwayat cabut gigi 3 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan TV dalam batas normal. Apa etiologi kasus di atas?
a. Streptococcus viridans
b. Staphylococcus aureus
c. Hemophilus ducreyi
d. Streptococcus pneumonia
e. Cryptococcus neoformans
60. Seorang perempuan 35 tahun datang dengan keluah demam 4 hari. Riwayat operasi penggantian katub jantung 10 tahun
yang lalu. Pemeriksaan fisik TD 110/70 mmHg, Nadi 145 x/menit, pernafasan 23x/menit, suhu 39,1C. Pada auskultasi
jantung terdengar mitral metalic sound dan mitral regurgitasi. Dokter mendiagnosa infektif endocarditis. Pemeriksaan
penunjang?
a. MRI Jantung
b. Elektrokardiografi
c. CT scan thorax
d. Foto thorax
e. Echokardiografi

DOA dan USAHA adalah KUNCI KEBERHASILAN | 64

Anda mungkin juga menyukai