SVT STABIL
6. Cek KI Vagal Maneuver: miokard infark, TIA/stroke < 3bln, VF, VT, bruit di a
karotis (apakah ada riwayat serangat jantung, pijat jantung, kejut listrik, stroke dlm 3
bln terakhir? Kmd cek bruit di a karotis kanan-kiri)
7. Pijat di a karotis secara sirkular 5-10 detik sambal melihat monitor
8. Jika tidak ada perubahan, evaluasi ulang (EKG, TD, kesadaran, nyeri dada iskemik,
suara nafas jantung paru, CRT, akral) > stabil
9. Ulangi no 7-8
10. Siapkan adenosin dan threeway
11. Berikan adenosin 6 mg + flush NS 20 cc lalu angkat tangan
12. Cek irama, apakah keluhan menetap
13. Jika tidak ada perubahan, evaluasi ulang (EKG, TD, kesadaran, nyeri dada iskemik,
suara nafas jantung paru, CRT, akral) > stabil
14. Berikan adenosin 12 mg + flush NS 20 cc lalu angkat tangan
15. Ulangi no 12-14
16. Cek irama, apakah keluhan menetap
17. Jika tidak ada perubahan, evaluasi ulang (EKG, TD, kesadaran, nyeri dada iskemik,
suara nafas jantung paru, CRT, akral) > tidak stabil
18. Kardioversi
a. Siapkan alat defib dan bagging
b. Inform consent ke keluarga
c. Sedasi : midazolam 0,1-0,3 mg/kgBB bolus lambat/ propofol 1mg/kgbb bolus
lambat
d. Setelah sedasi, cek kesadaran
e. Bagging
f. Sync cardioversion 50-100 J
g. Monitor ekg. Bila menetap > naikan dosis perlahan
19. Irama sinus rhythm, bagging hingga pasien sadar kemudian pindahkan ke ICU
MEGACODE BRADIKARDI
1. Pasangkan oksigen (bila hipoksia), IV line, pasangkan monitor EKG saturasi oksigen
2. Cek nadi
3. Analisis irama jantung (cth : sinus bradikardi)
4. Tanda stabil (HASIA) Hypotension, Altered mental status, Shock, Ischemic chest
discomfort, Acute heart failure
a. Sesak nafas
b. Nyeri dada seperti tertimpa, menjalar
c. Suara nafas dan suara jantung
d. CRT, akral
5. Apabila tanda tidak stabil > berikan SA 0,5 mg + flush NS 20cc lalu tangan diangkat.
Ulangi setiap 3-5 menit. Max 3 mg (6x)
6. Ulangi no 3-4
Bila SA tidak efektif, dopamine IV 2-20 mcg/kg/men IV atau epinefrin 2-10
mcg/men IV
Bila tidak respon, konsultasi SP. JP
7. Bila kembali sinus rhythm, monitor dan observasi
MEGACODE ACS/SKA
1. Pasangkan oksigen (bila hipoksia), IV line, pasangkan monitor, saturasi oksigen
2. Perika TD, Nadi
3. Analisis EKG (cth : STEMI)
4. Anamnesis terarah (OPQRST) Onset, Provocation, Quality, Radiation, Scale, Time
5. DD : diseksi aorta, emboli paru akut, tamponade jantung, tension pneumothorax,
pericarditis, GERD
Riwayat berbaring lama
Operasi tulang belakang
Riw kecelakaan daerah dada
Riw penyakit paru lama
Cek suara napas paru dan jantung
6. Aspirin 160-320 mg dikunyah
ISDN 5 mg SL (KI : SBP< 90, N < 50, N >150, infark ventrikel kanan, penggunaan
sildenafil < 24 jam)
7. Evaluasi ulang nyeri dada dan tanda vital
Jika tidak ada KI ISDN, dapat diulangi hingga 3x
8. Setelah 3x pemberian dan nyeri menetap, berikan morfin sulfat 2 mg
Siapkan troli emergensi dan naloxone
KI : depresi napas (RR<8) dan hipotensi (SBP < 90)
Larutkan 1 amp (10mg) dalam D5% 10 cc
9. Evaluasi ulang setelah 3-5 menit, pemberian morfin dapat diulangi hingga 2x
10. EKG 12 lead (cth : stemi di anterior)
11. Rencanakan reperfusi (onset, risiko stemi, risiko fibrinolitik, evaluasi waktu untuk
rujuk)
KI Fibrinolisis : SH, SNH >3 jam-<3 bln, Tumor intracranial, Kelainan
struktur vascular serebral, Trauma kepala/wajah < 3 bln, perdarahan internal
aktif, disesksi aorta
Streptokinase 1,5 jt U dalam D5% 100 cc selama 30-60 men
Selama pemberian, perhatikan perdarahan, alergi, hipotensi, aritmia
Tanda keberhasilan fibrinolitik :
i. Resolusi komplit dari nyeri dada
ii. STEMi menurun > 50%
iii. Aritmia reperfusi
MEGACODE EDEMA PARU AKUT
1. Pasangkan oksigen 2lpm, IV line, pasangkan monitor
2. Tanda vital (TD, N, RR)
3. Bila pasien sesak berat, posisikan setengah duduk
4. EKG (cth : sinus takikardi)
5. Anamnesis terarah, PF (suara paru, jantung)
6. Cek lab dan AGD bila memungkinkan
7. Cek saturasi oksigen, bilan hipoksia > tingkatkan
8. ISDN 5 mg SL (KI : SBP< 90, N < 50, N >150, infark ventrikel kanan, penggunaan
sildenafil < 24 jam)
9. Evaluasi ulang nyeri dada dan tanda vital
Jika tidak ada KI ISDN, dapat diulangi hingga 3x
10. Jika tidak ada perubahan dan SBP > 90, berikan Furosemid 0,5 – 1,0 mg/kgBB.
Tidak ada respon > 2mg/kgBB
Pasangkan kateter urin
11. Tidak ada perubahan
Bila TD N/Tinggi (KI nitrat, lih no 8)
i. Nitrogliserin IV 10-20 mcg/men (max 200 mcg/men)
ii. ISDN IV 1-10 mg/jam (1 amp=10 mg dalam D5% 50cc)
Bila TD menurun
i. Dopamin/ Dobutamin 2-20 mcg/kgBB/men IV
12. Evaluasi ulang tanda vital
13. Jika lini ke 2 tidak berhasil > konsultasi dg Sp.JP
MEGACODE VT DAN ASISTOL
1. Pasangkan oksigen, IV line, pasangkan monitor
2. Cek nadi
3. Cek EKG (cth : VT monomorfik)
4. Tanda stabil (HASIA) Hypotension, Altered mental status, Shock, Ischemic chest
discomfort, Acute heart failure
Sesak nafas
Nyeri dada seperti tertimpa, menjalar
Suara nafas dan suara jantung
CRT, akral
5. Tidak stabil > kardioversi 100 J
Inform consent ke keluarga
Siapkan alat defib dan bagging
Sedasi : midazolam 0,1-0,3 mg/kgBB bolus lambat/ propofol 1mg/kgbb bolus
lambat
Setelah sedasi, cek kesadaran
Bagging
Sync cardioversion 100 J
Monitor ekg. Bila menetap > naikan dosis perlahan
6. Hasil evaluasi monitor EKG asistol, pastikan true asystole, semua lead terpasang
dengan benar
7. RJP 30 : 2
8. Epinephrine 1 mg + flush NS 20 cc lalu angkatkan tangan
9. Intubasi
10. Cek apakah ETT terpasang simetris (basal paru kanan-kiri, apeks paru kanan-kiri,
epigastrium)
11. Kompresi dan ventilasi berjalan masing-masing. RJP 100-120x/men, ventilasi 5-6
detik/x
12. Setelah 5 siklus, stop RJP, tukarkan posisi, analisis irama
13. Hasil evaluasi monitor EKG asistol, pastikan true asystole, semua lead terpasang
dengan benar
14. Kompresi dan ventilasi berjalan masing-masing. RJP 100-120x/men, ventilasi 5-6
detik/x
15. Setelah 5 siklus, stop RJP, tukarkan posisi, analisis irama
16. Epinephrine 1 mg + flush NS 20 cc lalu angkatkan tangan
17. Kompresi dan ventilasi berjalan masing-masing. RJP 100-120x/men, ventilasi 5-6
detik/x
18. Cari penyebab : 5H + 5T
19. Setelah 5 siklus, stop RJP, tukarkan posisi, analisis irama
20. Irama sinus, nadi teraba > ROSC
MEGACODE CHAIN OF SURVIVAL