Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN DOUBLE MEDREC

(NOMOR GANDA)

: SOP/C7/DAF&RM/
No. Dokumen
/PKM TT/I/2019
SOP No. Revisi :1
Tanggal Terbit : 02 Januari 2019
Halaman : 1/2
Moh. Rizal Sumaga, SKM
PUSKESMAS TETE
Nip. 19720123 199402 1 002

1. Kegiatan menentukan nomor rekam medis yang akan dipakai untuk


kunjungan selanjutnya.
2. Kegiatan menyatukan dua berkas rekam medis pada satu nomor, dimana
nomor tersebut akan dipakai untuk kunjungan selanjutnya. (Baik bentuk

1. Pengertian fisiknya/ berkas rekam medis pasien itu sendiri maupun data elektroniknya
pada komputer.
3. Kegiatan menghapus nomor rekam medis yang tidak dipakai lagi untuk
kunjungan selanjutnya/ nomor rekam medis yang telah digabung ke nomor
rekam medis yang lain

2. Tujuan Sebagain Informasi medis pasien berkesinambungan

3. Kebijakan Surat keputusan kepala Puskesmas Tete nomor SK/C7/UKP/153/PKM TT/VI/2017

4. Referensi Panduan pedoman pendaftaran


1. Siapkan berkas rekam medis pasien
2. Cek pada buku registrasi pasien untuk menentukan nomor rekam medis
mana yang akan dipakai dan nomor rekam medis yang akan di hapus.
Pastikan dua nomor rekam medis tersebut benar milik satu orang yang sama.
Syarat- syarat yang harus diperhatikan dalam menetukan nomor rekam medis
5. Prosedur/
langkah-langlah yang akan dipakai untuk kunjungan berikutnya adalah sbb :
- Apabila dua-duanya rawat jalan, nomor rekam medis yang dipakai untuk
kunjungan selanjutnya adalah nomor rekam medis yang jumlah
kunjungannya paling banyak, sedangkan apabila jumlah kunjungannya
sama, nomor rekam medis yang dipakai untuk kunjungan berikutnya
adalah nomor rekam medis yang lama.
3. Satukan berkas rekam medis pasien dalam satu folder/ map dan satukan juga
data-data pasien pada nomor rekam medis yang sudah ditetapkan untuk
kunjungan selanjutnya.
4. Catat nomor rekam medis double medrec tersebut pada buku register.

6. Unit terkait Unit pendaftaran

7. Dokumen
Rekam medis
terkait

NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


8. Rekaman diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai