Anda di halaman 1dari 18

PERMOHONAN SURAT KETERANGAN

SAKIT
No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/06/2023

SOP No. Revisi : 02


Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertian Surat keterangan sakit adalaha laporan tertulis untuk pasien yang
memerlukan istirahat yang dibuat oleh dokter sesauai dengan penyakitnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat surat
keterangan sakit.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. Alat tulis
2. Formulir Surat keterangan sakit Puskesmas Tamalanrea.

Langkah-langkah :
1. Setelah dokter memeriksa pasien, dokter mencatat di Rekam Medis.
2. Dokter menulis dan menandatanagani surat keterangan sakit sesuai
dengan keadaan pasien dan diagnosa pasien, bagi pasien yang
memerlukan Surat keterangan sakit.
3. Surat keterangan sakit diberikan kepada pasien atau keluarga pasien.

6. Bagan alir

Dokter memeriksa pasien dan


mencatat di dalam rekam medis

Dokter menulis dan


menandatangani surat
keterangan sakit

Surat keterangan sakit


diserahkan kepada pasien atau
keluarga pasien

7. Hal yang Surat keterangan sakit diberikan maksimal tiga hari.


Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait  Poli Umum
 Poli gigi

1/4
 Poli KIA-KB
 Poli MTBS

9. Dokumen Rekam medis, Formulir surat keterangan sakit


terkait

10. Rekaman Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
06/2023

2/4
RUJUKAN INTERNAL
No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/07/2023
No. Revisi : 02
SOP
Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertian Rujukan internal merupakan system penyelenggaraan kesehatan yang


melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu/ lebih
kasus penyakit atau masalah Kesehatan agar dapat diberikan pemeriksaan
atau pengobatan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan Rujukan
internal.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. Alat tulis
2. Formulir rujukan internal

Langkah-langkah :
1. Setelah melakukan pemeriksaan petugas mempersiapkan formulir
rujukan internal dan mengisi hasil kajian pada rekam medis pasien.
2. Petugas memastikan pasien yang dirujuk sesuai dengan kriteria
pasien-pasien yang perlu/ harus dirujuk guna mendapatkan
pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut.
3. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien
mengenai alasan pasien dirujuk.
4. Petugas menulis secara lengkap data di dalam formulir rujukan
internal, diantaranya : Identitas pasien, hasil anamnesa atau kajian
terhadap pasien, permohonan pemeriksaan atau pengobatan lebih
lanjut, tanggal dan paraf petugas.
5. Petugas menyerahkan surat rujukan internal kepada pasien atau
keluarga pasien dan mengarahkan pasien ke unit terkait.
6. Bagan alir

Petugas melakukan pemeriksaan


terhadap pasien

Petugas mengisi hasil kajian


pada rekam medis.

Petugas memastikan pasien yang dirujuk


sesuai dengan kriteria.
7. Hal yang Unit tujan rujukan internal
Perlu
Diperhatika
n
8. Unit Terkait  Poli Umum
 Poli Gigi
 Poli KIA-KB
 P2P
 Kesehatan Lingkungan
 Poli Gizi

9. Dokumen Rekam medis, formulir rujukan internal


terkait

10. Rekaman Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
07/2023
RUJUKAN RAWAT JALAN
No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/08/2023
No. Revisi : 02
SOP
Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertian Rujukan rawat jalan adalah penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan yang


mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan Kesehatan
secara timbal balik vertical maupun horizontal
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan rujukan rawat
jalan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. Kertas
3. Komputer
4. Printer

Langkah-langkah :
1. Pasien melakukan pendaftaran di loket pendaftaran.
2. Pasien menunjukkan kartu BPJS, surat rujukan balik dari RS jika ada.
3. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medis.
4. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
5. Petugas memanggil pasien masuk poli umum sesuai nomor antrian.
6. Dokter melakukan pemeriksaan, jika pasien membutuhkan rujukan
baru maupun perpanjang rujukan, dokter mencatat instruksi rujukan
dalam rekam medis.
7. Petugas membuat rujukan rawat jalan melalui sistem P-Care.
8. Dokter memeriksa kembai apakah surat rujukan sudah sesuai dan
menandatangani surat rujukan.
9. Surat rujukan diberikan kepada pasien atau keluarga pasien.

6. Bagan alir

Pasien
Pasien menunjukkan kartu
melakukan
BPJS, surat rujukan balik
pendaftaran di
dari RS jika ada
loket
pendaftaran

Petugas melakukan Petugas mencocokan


pemeriksaan tanda-tanda identitas pasien dengan
vital rekam medis

Petugas memanggil
Dokter melakukan
pasien masuk poli umum
pemeriksaan,
sesuai nomor antrian
7. Hal yang Memeriksa kembali poli tujuan dan Rumah Sakit dalam surat rujukan.
Perlu
Diperhatika
n
8. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Poli KIA-KB
4. Poli MTBS
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait
2. Surat rujukan

10. Rekaman Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
08/2023
PERMOHONAN SURAT KETERANGAN
BERBADAN SEHAT
No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/09/2023

SOP No. Revisi : 02


Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/3

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertia Surat keterangan berbadan sehat adalah suatu keterangan hasil


n pemeriksaan fisik kesehatan seseorang oleh dokter yang menyatakan orang
tersebut sehat jasmani.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan Surat
Keterangan Berbadan Sehat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. Blanko Surat Keterangan Berbadan Sehat

Langkah-langkah :
1. Pasien datang mengambil nomor antrian dan menunggu dipanggil
oleh petugas.
2. Petugas pendaftaran memanggil sesuai dengan nomor antrian.
3. Petugas menanyakan keperluan pasien.
4. Pasien menjelaskan maksud dan keperluan untuk membuat surat
keterangan berbadan sehat.
5. Petugas menjelaskan persyaratan untuk membuat surat keterangan
berbadan sehat yaitu kartu identitas (KTP/ KK) dan menjelaskan biaya
administrasi sesuai dengan tarif Peraturan Daerah.
6. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
7. Petugas mengarahkan pasien ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan
pemeriksaan oleh dokter.
8. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila
diperlukan.
9. Dokter mencatat seluruh hasil pemeriksaan di dalam rekam medis.
10. Jika pasien memenuhi syarat berbadan sehat maka dokter menulis
data pasien di dalam blanko Surat Keterangan Berbadan Sehat,
menandatangani dan menuliskan nomor surat.
11. Surat keterangan Berbadan sehat diberikan kepada pasien.

6. Bagan alir

Pasien datang
Petugas pendaftaran
mengambil nomor
memanggil sesuai dengan
antrian dan
nomor antrian
menunggu dipanggil
oleh petugas

Pasien menjelaskan
maksud dan keperluan Petugas menanyakan
untuk membuat surat keperluan pasien
keterangan berbadan
sehat
7. Hal yang Jenis pemeriksaan penunjang yang diperlukan.
Perlu
Diperhatika
n
8. Unit Terkait Poli Umum
9. Dokumen 1. Rekam medis
terkait
2. Blanko Surat Keterangan berbadan Sehat
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
10. Rekaman diberlakukan
Historis
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
09/2023

PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN


SOP No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/10/2023
No. Revisi : 02
Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertian Uji visus/ tajam penglihatan adalah Upaya untuk mengetahui ketajaman
penglihatan berupa angka perbandingan yang menggambarkan kemampuan
penglihatan pasien yang diuji bila dibandingkan dengan penglihatan orang
normal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan tajam
penglihatan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. Snellen chart

Langkah-langkah :
1. Petugas menjaga privasi pasien.
2. Petugas menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien.
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk berdiri di depan Snellen chart
dengan jarak 6 meter mata dan Snellen chard harus sejajar.
4. Petugas meminta pasien untuk menutup mata sebelah kiri
menggunakan telapak tangan dan tidak ditekan.
5. Petugas meminta pasien untuk menyebutkan arah bentuk yang
terdapat pada Snellen chard dimulai dari atas ke bawah hingga pasien
tidak dapat menyebutkan arah bentuk Snellen chard.
6. Petugas melakukan pemeriksaan yang sama pada mata sebaliknya.
7. Petugas menulis hasil pemeriksaan di dalam Rekam medis.
8. Petugas mempersilahkan pasien duduk dan menjelaskan hasil
pemeriksaan.
9. Pemeriksaan selesai.

6. Bagan alir
Petugas menjelaskan
Petugas menjaga prosedur yang akan
privasi pasien dilakukan pada pasien

Petugas mempersilahkan
Petugas meminta pasien pasien untuk berdiri di
untuk menutup mata sebelah depan Snellen chart
kiri menggunakan telapak dengan jarak 6 meter
tangan dan tidak ditekan mata dan Snellen chard
harus sejajar

Petugas meminta pasien


untuk menyebutkan arah
bentuk yang terdapat pada
Snellen chard dimulai dari
atas ke bawah hingga pasien
tidak dapat menyebutkan
7. Hal yang Jarak pasien dan Snellen chart.
Perlu
Diperhatika
n
8. Unit Terkait Poli Umum
9. Dokumen Rekam medis
terkait

10. Rekaman Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
10/2023

PERTOLONGAN PERTAMA PADA


KECELAKAAN (P3K)
No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/11/2023

SOP No. Revisi : 02


Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertian P3K merupakan Tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban


dengan tujuan mencegah keadaan buruk sebelum korban mendapatkan
perawatan dari tenaga medis lebih lanjut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Persiapan :
1. Petugas yang ditunjuk untuk bertugas sebagai tim P3K
mempersiapkan peralatan dan obat-obatan yang akan dibawa.
2. Sopir ambulans mempersiapkan mobil ambulans dan
kelengkapannya.
3. Tim P3K yang telah siap segera menuju lokasi yang ditentukan.
4. Melakukan persiapan di tempat yang telah ditunjuk seperti
pemasangan tenda, persiapan oksigen, dll.

Penatalaksanaan :
Pelaksanaan P3K mengikuti sistematika pertolongan pertama yaitu :
1. Jangan panik.
2. Menjauhkan dan menghindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
3. Memperhatikan jalan pernapasan dan denyut jantung korban.
4. Mewaspadai adanya perdarahan.
5. Mewaspasai terjadinya tanda-tanda syok.
6. Tidak memindahkan korban secara terburu-buru.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah selesai pelaksanaan :
1. Petugas mengemasi peralatan dan obat-obatan ke dalam ambulans.
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan.
3. Petugas kembali ke Puskesmas.

6. Bagan alir

Petugas melakukan
Petugas menuju lokasi yang
persiapan alat, obat-
telah ditentukan
obatan dan
ambulans.

Petugas melakukan
Menjauhkan dan penatalaksanaan jika
menghindarkan korban dari terdapat pasien
kecelakaan berikutnya

Memperhatikan jalan
Observasi tanda
pernapasan dan denyut
perdarahan
jantung korban
Segera transportasikan korban Observasi tanda-tanda syok
ke sentral pengobatan

7. Hal yang Kelengkapan alat dan obat-obatan.


Perlu
Diperhatika
n
8. Unit Terkait Poli Umum
9. Dokumen
terkait

10. Rekaman Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
11/2023

PENULISAN RESEP
No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/12/2023
No. Revisi : 02
SOP
Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertian Penulisan resep adalah penulisan nama obat yang akan diberikan kepada
pasien di kertas resep setelah pemeriksaan telah selesai.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan penulisan
resep.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. Kertas resep

Ketentuan :
1. Yang berhak menulis resep adalah petugas medis yang memiliki
Surat Izin Praktek di Puskesmas Tamalanrea.
2. Resep narkotikan dan psikotropika harus disertai tanda tangan dokter,
untuk obat selain narkotika dan psikotropika cukup paraf dokter.
3. Penulisan resep harus lengkap jelas dan dapat dibaca, menggunakan
istilah dan singkatan yang lazim atau yang sudah ditetapkan sehingga
tidak menimbulkan salah penegertian.
4. Resep dituliskan pada blanko resep yang memiliki kop Puskesmas
Tamalanrea.
5. Dokter harus melakukan penyelarasan obat (medication
reconcilliation) sebelum menulis resep. Penyelarasan obat adalah
membandingkan antara daftar obat yang sedang digunakan pasien
dan obat yang akan diresepkan agar tidak terjadi duplikasi atau
terhentinya terapi suatu obat.
6. Dokter harus memikirkan kemungkinan adanya kontraindikasi,
interaksi obat dan reaksi alergi.
7. Dokter harus mengenali obat-obatan yang masuk dalam daftar Look
Alike Sound Alike (LASA) yang diterbitkan ruang Farmasi, untuk
menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga kesehatan lain.
8. Obat yang diresepkan harus sesuai dengan Formularium Puskesmas
Tamalanrea.
9. Setiap obat yang diresepkan harus sesuai dengan yang tercantum
dalam rekam medis.
10. Jika resep obat yang dituliskan tidak tersedia, maka apoteker akan
menghubungi dokter yang bersangkutan.

Langkah-langkah :
1. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang bersangkutan.
2. Dokter menentukan terapi yang akan diberikan.
3. Dokter menulis resep sesuai aturan yang berlaku di Puskesmas
Tamalanrea.
4. Dokter memberikan resep kepada pasien untuk dibawa ke ruang
Farmasi.
5. Pasien mengambil obat di ruang Farmasi.
6. Bagan alir

Dokter melakukan
Dokter menentukan terapi
pemeriksaan
yang akan diberikan
terhadap pasien
yang bersangkutan
7. Hal yang Obat yang diresepkan sesuai denga Formularium obat.
Perlu
Diperhatika
n
8. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli gigi
3. Poli KIA-KB
4. Poli MTBS
5. P2P
6. Ruang Farmasi
7. Dokumen 1. Rekam medis
terkait
2. Blanko resep obat

10. Rekaman Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
12/2023

TES BUTA WARNA


No. Dokumen :
SOP/UKP/P.UMUM/13/2023
No. Revisi : 02
SOP
Tgl. Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/3

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea
TTD Kepala Puskesmas : Nip.196801222005022002

1. Pengertian Tes buta warna adalaha pemeriksaan untuk mengetahui mata seseorang
dalam mendeteksi berbagai warna.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tes buta
warna.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tamalanrea No.
440/29/PKM.TREA/SK/I/2023 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Buku Ishihara

Langkah-langkah :
1. Dokter menjelaskan mengenai prosedur tes buta warna dan
memastikan pasien mengenali angka.
2. Dokter memposisikan buku ishihara sejauh 66-75 cm dari mata pasien
dan buku dimiringkan agar plates menghadap ke jalur penglihatan
pasien.
3. Dokter meminta pasien untuk menyebutkan setiap angka yang ada di
dalam buku ishihara, pasien diperbolehkan menggunkaan kacamata
atau lensa koreksi yang biasa dipergunakan.
4. Pasien diberikan waktu menjawab dalam 3-4 detik.
5. Jika pasien tidak dapat menyebutkan plates angka maka pasien
diminta untuk menulusuri garis dari tepi ke tepi lain dalam 10 detik.
6. Jika pasien dapat menyebutkan semua angka maka pasien
dikategorikan tidak buta warna.
7. Jika pasien hanya dapat menyebutkan ≤ 13 paltes maka pasien
dikategorikan buta warna partial.
8. Jika pasien hanya dapat menyebutkan angka pada plates pertama
atau sama sekali tidak dapat menbaca semua plates maka pasien
dikategorikan buta warna total.
9. Dokter menjelaskan hasil pemeriksaan dan menuangkan hasil
pemeriksaan dalam rekam medis.
10. Periksaan selesai.

6. Bagan alir

Dokter menjelaskan mengenai prosedur tes buta


warna dan memastikan pasien mengenali angka

Dokter memposisikan buku ishihara sejauh 66-75


cm dari mata pasien dan buku dimiringkan agar
plates menghadap ke jalur penglihatan pasien
Dokter meminta pasien untuk menyebutkan setiap
angka yang ada di dalam buku ishihara, pasien
diperbolehkan menggunkaan kacamata atau lensa
koreksi yang biasa dipergunakan

7. Hal yang Pemeriksa tidak buta warna dan pasien dapat mengenali angka.
Perlu
Diperhatika
n
8. Unit Terkait Poli Umum

9. Dokumen Rekam medis


terkait
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
10. Rekaman diberlakukan
Historis
Perubahan
1 Nama Kepala drg. Melfina Syamsuddin 05 Januari 2023
Puskesmas
2 Nomor dokumen SOP/UKP/P.UMUM/ 05 Januari 2023
13/2023

Anda mungkin juga menyukai