Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN GANGGUAN

PENGLIHATAN
No. :SOP/NA-BPU-26/
Dokumen 2023
No. Revisi : 03
SOP Tanggal
: 10 April 2023
Terbit
Halaman : 1/3

PUSKESMAS drg.RR.SITI NUR HIDAJATI FL


PLANDAAN NIP. 197011192006042007

1. Pengertian Penatalaksanaan gangguan penglihatan adalah penanganan klinis


pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan setelah
dilakukan pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan di
Puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas
kesehatan dalam melakukan penatalaksanaan gangguan
penglihatan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Plandaan No. 188.4/3922/415.17.15/2023
Tentang Standar Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07 / MENKES / 1186 /
2022 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Alat dan Bahan 1. ATK
2. Tensimeter
3. Stetoscope
4. Snellen Chart
5. Blangko rujukan eksternal
6. Blanglo pemeriksaan laboratorium
7. Kertas resep
8. Aplikasi P-care / SIMPUS
6. Langkah - 1. Petugas pemberi layanan klinis ( selanjutnya disebut petugas )
langkah memanggil pasien ke ruang periksa
2. Petugas menanyakan kembali identitas pasien
3. Petugas melakukan anamnesa yang biasanya didapatkan tanda
dan gejala sebagai berikut :
a. Penglihatan kurang jelas / kabur
b. Sakit kepala, pusing, mata cepat lelah
4. Petugas melakukan pemeriksaan visus dengan menggunakan
Snellen Chart dan pemeriksaan penunjang ( bila diperlukan )
5. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan yang telah dilakukan
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi ( KIE ) kepada
pasien / keluarga bahwa pasien membutuhkan rujukan untuk
pemeriksaan lebih lanjut
7. Petugas memberi surat rujukan untuk pemeriksaan di Poli Mata
1/3
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut / Rumah Sakit
8. Petugas mempersilahkan pasien pulang atau berangkat menuju
tempat rujukan
9. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan pada buku Rekam
Medis, Register Rawat Jalan serta aplikasi P-care / SIMPUS
7. Diagram Alir -
8. Hal – hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Loket pendaftaran
2. Laboratorium
3. Rumah Sakit
10. Dokumen 1. Register Rawat Jalan
Terkait 2. Rekam medis
3. Arsip Rujukan Pasien
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Revisi 1 a. Penulisan unit Semula: 02 Januari


kerja Puskesmas UPTD Puskesmas Plandaan 2019
Menjadi:
Puskesmas Plandaan
( tanpa UPTD)
b. Penulisan kode Semula: BPU-26 02 Januari
dokumen dan Menjadi: NA-BPU-26 2019
ruangan
Revisi 2 a. Penulisan unit Semula: 04 Januari
kerja Puskesmas Puskesmas Plandaan 2020
Menjadi:
BLUD Puskesmas Plandaan
b. Penulisan kode Semula : 04 Januari
dokumen dan SOP /NA-BPU-26 / 2019 2020
ruangan Menjadi :
SOP /NA-BPU-26 / 2020
Revisi 3 a. Format penulisan Semula penulisan nama dan tanda 10 April 2023
kop heading SOP tangan Kepala Puskesmas berada di
bagian kanan kop heading SOP diubah
menjadi berada di bagian tengah kop
heading SOP
Semula memakai diagram alir diubah
b. Diagram alir menjadi tidak memakai diagram alir 10 April 2023
Semula:
SK Kepala Puskesmas Plandaan No.
c. Peraturan yang 188.4/235.19/415.25.15/2015 tentang 10 April 2023
menjadi dasar Standar Layanan Klinis
kebijakan Menjadi:
SK Kepala Puskesmas Plandaan No.
188.4/3922/415.17.15/2023 Tentang
Standar Pelayanan Klinis
Semula:
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
d. Bahan Referensi 10 April 2023
2/3
yang menjadi HK.02.02 / MENKES / 514 / 2015
dasar pembuatan tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
SOP Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
https://id.scribd.com > document >
SOP Pemeriksaan Kesehatan Mata
Versi 2 > Diunggah oleh Suban Anune
Menjadi:
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022
tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama

3/3

Anda mungkin juga menyukai