1. Pengertian Pengkajian awal klinis adalah wawancara yang dilakukan terhadap pasien
mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga, hasil kajian
dicatat dalam rekam medis dan mudah diakses oleh petugas yang
bertanggung jawab.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah petugas agar petugas
memperoleh informasi yang lengkap sesuai kebutuhan pasien
1. Pengertian Rencana layanan medis adalah rencana tindakan dan pengobatan yang
dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai kebutuhan pasien
dan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah petugas yang efektif jika
pasien mendapatkan penanganan oleh tim kesehatan yang
terkoordinasi,dan juga untuk meningkatkan kualitas Pelayanan guna
memberikan kepuasan pada pasien
3. Kebijakan SK Pelayanan Klinis Puskesmas Mukapayung
4. Referensi
5. Prosedur/langkah- 1. Petugas medis dan paramedis menentukan tindakan medis yang akan
langkah dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien
2. Petugas medis dan paramedis memberikan tindakan medis sesuai
dengan rencana,
3. Petugas medis dan paramedis menjelaskan tentang tindakan yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien,
6. Unit terkait Pendaftaran
Semua Unit Pelayanan
7. Dokumen Terkait Rekam Medis
8. Rekaman historis
perubahan N Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
o diberlakukan
PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
Ditetapkan Di : Mukapayung
Pada Tanggal : Januari 2022
Kepala Puskesmas Mukapayung
Hj.Teti Rustini.,Amd.Keb.,SKM
NIP. 19690108198803 2002
RUJUKAN
8. Rekaman historis
perubahan N Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
o diberlakukan
IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN
KELUHAN PASIEN
No. Dokumen :SOP/MKP/31/UKP/IV/2022
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 3 April 2022
Halaman : 1 /2
1. Pengertian Penanganan dan tindak lanjut keluhan adalah suatu cara mengatasi
keluhan yang ada dari pasien dan pelanggan serta tindak lanjutnya di
Puskesmas Mukapayung
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam menangani
keluhan dari pasien dapat ditindaklanjuti segera untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pelayanan klinis di Puskesmas Mukapayung
3. Kebijakan SK Pelayanan Klinis Puskesmas Mukapayung No 040/KAPUS/1/2017
4. Referensi
5. Prosedur/langkah- 1. Pelaksanaan pelayanan klinis dan/atau petugas pendaftaran menerima
langkah keluhan dari pasien,
2. Petugas pelayanan klinis dan/atau petugas pendaftaran mencatat keluhan
dari pelanggan di dalam buku keluhan yang ada di tiap unit pelayanan,
3. Petugas pelayanan klinis dan/atau petugas pendaftaran melaporkan keluhan
dari pasien kepada penanggung jawab UKP
4. Ketua manajemen mutu menerima laporan dari koordinator pelayanan
klinis dan/atau dari petugas pendaftaran,
5. Ketua manajemen mutu mengidentifikasi keluhan pasien juga dari kotak
saran yang dibuka sebulan sekali
6. Ketua manajemen mutu melaporkan semua keluhan yang diperoleh kepada
Kepala Puskesmas,
7. Kepala Puskesmas memberikan instruksi untuk melakukan pembahasan
terhadap penanganan keluhan yang dilaporkan,
8. Kepala Puskesmas, ketua tim mutu puskesmas dan penanggung jawab
UKP membahas mengenai penanganan keluhan pasien
9. Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP dan semua petugas membuat
rencana penanganan terhadap keluhan pasien
10. Penanggung jawab UKP mencatat hasil pembahasan penanganan keluhan
pelanggan,
11. Penanggung jawab UKP dan semua petugas melaksanakan hasil rencana
penanganan terhadap keluhan pelanggan,
12. Penanggung jawab UKP mengevaluasi pelaksanaaan keluhan pasien
dengan mengidentifikasi keluhan kembali bulan depan.
6. Unit terkait Semua unit rawat jalan
7. Dokumen Terkait
8. Rekaman historis
perubahan N Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
o diberlakukan
DOKTER POLI UMUM
No. Revisi :0
SOP
TanggalTerbit : 17 Januari 2022
Halaman : 1/ 3
1. Pengertian Dokter yang bertugas di poli umum dan membantu Kepala Puskesmas dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mukapayung
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengatur tugas dan fungsi dokter di poli umum guna
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dan lancar
3. Kebijakan
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
TanggalTerbit : Januari 2022
Halaman :
1. Pengertian Adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung,sinus dan saluran udara yang
besar
3. Kebijakan
4. Referensi www.medicastore.com
5. Prosedur/langkah- a. Petugas mencuci tangan memakai Apd sesuai kebutuhan masker,sarung
langkah tangan,gaun
b. Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut,memastikan pasien
menggunakan masker dengan baik
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
e. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
f. Petugas memberikan pengobatan diantaranya :
Noza 3x1
Vit C 3x1
g. Petugas menganjurkan untuk banyak istirahat,minum air putih,dan
banyak makan makanan bergizi
h. petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam
medic
i. petugas menulis jenis pengobatan ke rekam medic.
j. petugas menyerahkan resep ke pasien
k. petugas menulis diagnose pasien ke buku register.
6. Bagan Alir
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
TanggalTerbit : Januari 2022
Halaman :
1. Pengertian Diare adalah buang air besar (BAB) dengan jumlah tinja lebih banyak
dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi
defekasi yang meningkat.
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer atau cair lebih
dari tiga kali sehari.
Secara klinis diare karena infeksi akut terdiri dari dua golongan:
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien diare.
3. Kebijakan
4. Referensi Kapita Selekta Kedokteran, Jild 1 hal 500-504, Jild 2 hal 470-476
Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan 2002
5. Prosedur/langkah- a. Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut
langkah b. Petugas menulis identitas pasien ke buku register
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
d. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, sejak kapan BAB cair, berapa
kali BAB dalam sehari, apakah terdapat lendir, darah atau ampas dalam
tinja, adakah orang lain yang terkena diare dan makanan atau minuman
yang dikonsumsi sebelum diare.
e. Petugas menanyakan keluhan penyerta diare, apakah pasien mengeluhkan
demam, mual, muntah, nyeri perut sampai kejang perut.
f. Petugas menanyakan adanya gejala dehidrasi seperti lemas, merasa haus,
lidah dan kerongkongan kering, suara serak, pada bayi ubun-ubun cekung,
air mata tidak keluar dan turgor kulit menurun.
g. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
h. Petugas mengukur suhu tubuh pasien
i. Petugas mengukur nadi pasien
j. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah bising usus
meningkat, nyeri tekan pada bagian perut, turgor kulit menurun, selaput
lendir mulut dan bibir kering.
k. Petugas membuat pengantar rujukan internal untuk pemeriksaan
laboratorium
l. Petugas menerima hasil pemeriksaan laboratorium
m.Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan fisik,
anamnesa dan laboratorium
n. Petugas menuliskan resep untuk mengobati gejala dan penyebab diare:
adsorben : kaolin pectin, attapulgit, norit
anti muntah : antacid, B 6, domperidon
Penyebab diare :
1) Kolera : Kotrimoksazol 2 x 3 tab (awal) dilanjutkan 2 x 2 tab / hari
atau Tetrasiklin 4 x 500 mg
2) E. Coli : tidak memerlukan terapi
3) Salmonela : Ampisilin 4 x 1 g atau Kotrimoksazol 4 x 500 mg atau
Siprofloksasin 2 x 500 mg
4) Shigella : Ampisilin 4 x 1 g atau Kloramfenikol 4 x 500 mg
5) Amebiasis : Metronidazol 4 x 500 mg atau Tetrasiklin 4 x 500 mg
6) Giardiasis : Klorokuin 3 x 100 mg atau Metronidazol 3 x 250 mg
7) Virus : Simtomatik & Suportif
Terapi Suportif: Oralit, umur < 12 bulan : 400 ml/hari (2 bungkus); 1-4
tahun 600-800 ml/hari (3-4 bungkus); > 5 tahun : 800-1.000 ml/hari (4-
5 bungkus); dewasa 1.200-2.800/hari
o. Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi, petugas merujuk pasien ke
Rumah Sakit
p. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medic
pasien
q. Petugas menulis hasil diagnose pada buku register.
6. Bagan Alir
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
TanggalTerbit : Januari 2022
Halaman :
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes melitus.
3. Kebijakan
4. Referensi Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27, Kapita
Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
TanggalTerbit : Januari 2022
Halaman :
1. Pengertian Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan
oleh bakteri Salmonella typhi.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis demam tifoid dan melakukan
pengobatan demam tifoid.
3. Kebijakan
4. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 421-425.
5. Prosedur/langkah- a. Petugas memakai APD
langkah b. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
c. Petugas menulis identitas pasien di buku register
d. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
demam terutama malam hari, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual,
muntah, obstipasi atau diare.
e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
f. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
g. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat lidah kotor,
pembesaran hati, pembesaran limpa.
i. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan darah rutin
atau Widal ke laboratorium.
j. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
k. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya
pasien ke laboratorium
l. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
m. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, hasil uji Widal tunggal dengan titer
antibodi O 1 : 320 atau titer antibodi H 1 : 640 menyokong diagnosis
demam tifoid pada pasien dengan gambaran klinis khas.
n. Petugas memberikan resep untuk pengobatan demam Tifoid:
Antibiotik : -. Kloramfenikol dosis 4 x 500 mg
-. Thiampenicol 4 x 500 mg
Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam
Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet dan vitamin B 6
o. Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat total minimal 7 hari bebas
demam,
p. Petugas mengedukasi pasien untuk diet makanan halus dimulai dari
bubur saring, bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan.
q. Petugas mengedukasi Pasien juga diminta menghindari makanan yang
asam dan pedas serta rendah serat.
r. Petugas menyerahkan resep kepada pasien.
s. Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan tanda-tanda kegawatan
seperti ileus obstruktif atau perforasi usus.
t. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien.
u. Petugas menandatangani rekam medic
v. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan.
6. Bagan Alir