Fagositosis oleh
Kuman mati
makrofag alveolus paru
Kuman hidup
berkembang biak Masa inkubasi
Pembentukan fokus primer (2-12 minggu)
Penyebaran limfogen
Penyebaran hematogen
Sakit TB Infeksi TB
Komplikasi kompleks primer
Komplikasi penyebaran hematogen
Komplikasi penyebaran limfogen Imunitas optimal
Meninggal
Imunitas turun
Reaktivasi / reinfeksi
Sembuh Sakit TB
Kompleks Primer
Sebagian besar
sembuh sendiri Erosi Bronkus TB Tulang
(3-24 bulan) (3-9 bulan) (dalam 3 tahun)
Pleural effusion Meningitis TB Ginjal
(3-6 bulan TB Milier (setelah 5 tahun)
(dalam 12 bulan)
INFEKSI
HIPERSENSIVITAS KEKEBALAN
1 tahun
2-12 minggu
(6-8 minggu)
Risiko tertinggi untuk
Risiko menurun
Komplikasi Lokal dan Diseminasi
Pemeriksaan diagnosis
1. Pemeriksaan bakteriologis melalui pemeriksaan
sputum, pada anak sulit dilakukan sehingga tidak
secara rutin dilakukan
2. Pemeriksaan penunjang:
uji tuberkulin/mantoux test
foto toraks
DIAGNOSIS
Pasti : M. Tuberkulosis
Sulit :
Pengambilan sampel
Jumlah Kuman Sedikit
Diagnosis Kerja :
Klinis, Radiologis (Tidak Spesifik)
Tuberkulin
Laboratorium lain
Foto Rontgen :
Rontgen tidak khas kecuali Milier
“BP, KP belum dpt disingkirkan, proses spesifik masih
mungkin” ??
Non sugestif : infiltrat minimal (flek paru)
Sugestif :
Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal
dgn/tanpa infiltrat
Konsolidasi segmental / Lobar
Milier
Kalsifikasi
Bronkiektasis
Kavitas
Efusi pleura,
destroyed lung
Foto Rontgen :
PA & LATERAL
Rontgen Paru tidak jelas – CT Scan thoraks
Uji Tuberkulin
Positif Negatif
1. Infeksi TB alamiah 1. Tidak ada infeksi TB
a. Infeksi TB tanpa sakit 2. Masa inkubasi infeksi TB
b. Infeksi TB dan sakit TB 3. Anergi
c. Pasca terapi TB
2. Imunisasi BCG (Infeksi
buatan)
3. Infeksi M. Atipik / M.
Leprae
Petunjuk WHO untuk Diagnosis Tuberkulosis Anak
a. Dicurigai Tuberkulosis
Anak sakit dengan riwayat kontak penderita
tuberkulosis dengan diagnosis pasti
Anak dengan :
Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita
campak atau batuk rejan
Berat badan menurun, batuk dan mengi yang
tidak baik dengan pengobatan untuk penyakit
pernapasan
Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit
Petunjuk WHO untuk Diagnosis Tuberkulosis Anak
b. Mungkin Tuberkulosis
Anak yang dicurigai tuberkulosis ditambah :
Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih)
Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis
Respons yang baik pada pengobatan dengan
OAT
10 – 14 2 tablet 2 tablet
15 – 19 3 tablet 3 tablet
20 – 32 4 tablet 4 tablet
Catatan
• Bila BB > 33 Kg, dosis di sesuaikan dengan tabel 1 (perhatikan dosisi maksimal).
• Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.
• Obat Tidak Boleh diberikan setengah dosis tablet.
• Anak dengan BB antara 9 – 10 diberikan 1 tablet.
Evaluasi Terapi
Penting : Keadaan Klinis
Rontgen hanya penunjang
“Kritisi : status quo ante , bertambah buruk”
Tuberkulin tes : (+) tetap (+)
LED tidak spesifik
Strategi DOTS atas 5 komponen (WHO) :
1. Komitmen politis pada para pengambil keputusan,
termasuk dukungan dana.
2. Diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis*
3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas
menelan obat (PMO).
4. Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek
dengan mutu terjamin.
5. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk
memudahkan pemantauan dan evaluasi program
penanggulangan TB.*
Masalah :
Poin 2 : Sulit ( ganti Tuberkulin ? )
Poin 5 : Format > 15 th ( < 15 th ? )
PENCEGAHAN
Imunisasi BCG
Kemoprofilaksis
INH 5-20 mg/kg bb/hari
Primer : cegah infeksi, kontak tidak aktif (BTA -)
Sekunder : cegah aktifitas infeksi (Mt + ,klinis & rontgen -)
Balita
Morbili
Varisela
Pertusis
Imunosupresi lama
Hindari kontak
Diagnosis/obati kasus TB dengan benar (DOTS)
Matur Nuwun