Preceptor :
dr. Franky Saputra Sp.A
Definisi
TB anak adalah
penyakit infeksi
yang disebabkan
oleh M. tuberculosis
pada anak berusia
< 15 tahun.
Etiologi
Mycobacterium
tuberculosis
adalah bakteri
aerob berbentuk
batang dan tidak
berspora dengan
ukuran sekitar
0.5 -3 m.
Epidemiologi
1. WHO memperkirakan 30% penduduk dunia
terinfeksi oleh M. tuberculosis terutama di
Afrika, Asia dan Amerika Latin.
2. Tuberkulosis merupakan penyebab
kesakitan dan kematian anak di negara
endemis TB.
3. Kesulitan mendiagnosis TB dan banyak
kejadian TB pada anak yang tidak
dilaporkan menyebabkan beban kejadian
TB pada anak tidak diketahui secara pasti
Faktor Risiko
Risiko Infeksi TB :
Kontak TB aktif,
Tinggal di daerah
endemis,
Kemiskinan,
Lingkungan yang
tidak sehat
Faktor Risiko
Risiko Penyakit TB
Klasifikasi
a. Terpapar
b. Latent
Tuberculosis
Infection (LTBI)
c. Penyakit TB
a. TB paru (pada
anak : TB paru
primer)
b. TB ekstraparu
Diagnosis
Anamnesis yang teliti termasuk
kontak TB dan gejalanya
Pemeriksaan fisik termasuk
penilaian pertumbuhan
Tes kulit tuberkulin
Konfirmasi bakteriologi bila
memungkinkan
Pemeriksaan penunjang yang
relevan umtuk kemungkinan
TB paru dan TB ekstraparu
Pemeriksaan HIV pada daerah
dengan prevalensi HIV yang
tinggi
Pemeriksaan
Penunjang
a. Tes Kulit Tuberkulin
Dilakukan dengan
menyuntikkan purified
protein derivative (PPD)
RT23 2TU, secara
intradermal 0,1 ml pada
permukaan volar lengan
bawah. Pembacaan
dilakukan 48-72 jam
sesudah injeksi.
b. Konfirmasi Bakteriologi
pemeriksaan batang
tahan asam (BTA) dan
kultur baik dari sediaan
sputum (disarankan pada
anak usia 10 tahun,
aspirat cairan lambung,
cairan tubuh lain (pleura,
perikardial, dll), biopsi
kelenjar limfe ataupun
organ lain bila fasilitas
laboratorium tersedia.
c. Pemeriksaan
Radiologi
Rontgen thorax pada
TB paru tidak khas,
dan gambaran normal
tidak dapat
menyingkirkan
diagnosis TB jika klinis
dan pemeriksaan
penunjang lain
mendukung.
Gambaran
radiologis yang
sering ditemukan
adalah pembesaran
kelenjar limfe hilus,
milier, konsolidasi
segmental / lobar,
efusi pleura,
ateletaksis,
kalsifikasi disertai
infiltrat dan
tuberkuloma.
d. Interferon Gamma
Release Assay (IGRA)
Merupakan
pemeriksaan yang
mengukur IFN-
dalam tubuh secara
kuantitatif.
IFN- disekresikan
oleh memory T-cell
sebagai reaksi
terhadap bakteri
M.Tuberculosis di
dalam tubuh.
Nama
obat
Tatalaksana
Medikamentosa
Dosis
Dosis
Efek samping
harian
maksim
(mg/kg
al
BB/hari) (mg/har
i)
Isoniazid 5-15
Rifampisi 10-20
300
Hepatitis,
600
hipersensitivitas
Gastrointestinal,
meuritis
hepatitis,
perifer,
reaksi
kulit,
trombositopeni,
berwarna
oranye
2000
kemerahan
Toksisitas
1200
gastrointestinal
Neuritis optik, ketajaman mata
hepar,
atralgia,
21
Lini kedua
Etionamid
1000
Muntah,
Ofloksasin
15-20
Levofloksasin 7.5-10
Moksifloksasi 7.5-10
800
750
400
hipotiroid
Insomnia, atralgia
Insomnia, atralgia
Insomnia, atralgia
n
Kanamisin
1000
Ototoksik,
1000
nefrotoksik
Ototoksik,
1000
nefotoksik
Ototoksik,
Amikasin
15-20
15-30
15-30
Kapreomisin
Sikloserin
15-30
10-20
2-3
Asam
amino
(dibagi 1000
dosis
per
hari)
para 150-200
(dibagi
nefotoksik
Psikosis,
depresi,
kejang
12.000 Diare,
2-3
hepatitis,
hipotiroid
muntah,
Prinsip
Pengobatan
TB
Prinsip : minimal 3
macam (6-12 bulan)
2RHZ (intensif)/4RH
(lanjutan)
Pada TB berat; ( TB milier,
TB ekstraparu)
Fase intensif minimal 4
macam; (RHZE)
Fase lanjutan; RH (10
bulan )
Regimen Retreatment
Sebelumnya pernah diobati dengan BTA (+)
(relaps, pengobatan sudah terputus, gagal)
: inisial (2HRZES / 1HRZE), lanjutan (5HRE)
Regimen MDRTB
Pada pasien MDR
TB perlu dirujuk
ke faskes yang
memiliki klinik
MDR TB disana
akan diobati
Tb Pleura
2HRZ/4HR
2 HRSE/610HR
Prednison
Tb Abdomen
Limfadenopati TB
2HRZ/4HR
Tb sistem skeletal
2HRZE/12HR
Tb mata
2HRZ/4HR
Kortikosteroid topikal
TB SSP
2HRZ/12ES
Prednison
minggu)
2HRZ/12RH
Prednison (1-2
minggu)
(4-6
Tb Hati
2HRZE/HR
25
Tb ginjal
2HRSE/10HR
Tb jantung
2HRZE/10HR
Prednison (1-2
minggu)
Tb perinatal
2HRZE/10HR
26
Tata laksana
Dosis kombinasi TB pada anak (FDC)
Catatan:
bila BB 33 kg dosis disesuaikan dengan dosis OAT biasa
bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS
obat harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah)
27
Reintroduction therapy
a. Sesudah nilai SGPT < 2x nilai normal,
dapat dimulai pemberian rifampisin
dengan atau tanpa etambutol. Pada
penderita dengan regimen OAT yang terdiri
atas 3 macam obat reintroduction
therapy dimulai dengan rifampisin saja,
tetapi bila regimen OAT yang terdiri atas 4
macam obat reintroduction therapy
dimulai dengan rifampisin (bertahap) dan
etambutol (dosis penuh).
Thank You
Any Questions???