TB ( TUBERCULOSIS)
Disusun oleh :
Kelompok 2 :
1. Fitria Yeni A
( 1204015180)
( 1204015182)
( 1204015197)
4. Mamay Mumtahanah
( 1204015249)
5. Mariana
( 1204015251)
Kelas : 7 C1
Dosen : Ridha Elvina, M.Farm.,Apt
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Kasus
Tn G, 40 th, BB 47 Kg, TB 150 cm datang ke puskesmas dengan keluhan
batuk berdahak sejak 2 bulan yang lalu disertai penurunan BB. Dari
pemeriksaan diketahui Tn. G mengalami infeksi TB dengan BTA (+).
Dokter meresepkan obat sebagai berikut :
R/ Rifampicin 450 mg No. XL
S 1 dd 1
R/ INH 300 mg No. XLV
S 1 dd 1
R/ PZA 500 mg No. XC
S 1 dd 2
R/ Etambutol 500 mg No. XC
S 1 dd 2
R/ Glutrof No. X
S 1 dd 1
B. Pertanyaan
1. Berdasarkam terapi yang diperoleh pengobatan pasien berada pada
fase apa?
Jawab:
Berdasarkan terapi yang diperoleh pasien, jika dilihat dari gejala pasien
seperti batuk berdahak sejak 2 bulan, penurunan BB, Adanya pemeriksaan
penunjang BTA (+), serta regimen pengobatan pasien berada pada fase /
tahap intensif dengan kategori 1. Selama fase intensif biasanya
menggunakan 4 macam obat. Pada pengobatan awal akan terjadi
pengurangan jumlah kuman disertai perbaikan klinis/ pasien yang infeksi
menjadi non infeksi dalam 2 minggu. ( Priyanto, 2008 Hal 149)
2. Kapan Etambutol tidak diberikan pada pasien TB, Jelaskan !
Jawab :
Etambutol tidak diberikan pada penderita anak berumur dibawah 6 tahun,
karena tidak dapat menyampaikan reaksi yang mungkin timbul seperti
gangguan penglihatan serta pada pasien TB dengan adanya gangguan
penglihatan dengan penurunan visual, buta warna dan penyempitan
lapangan pandang. Gangguan awal penglihatan bersifat subjektif; jika
e. Mengurangi
atau
menghilangkan
faktor
risiko,
yakni
menghindari
meludah
sembarangan,
batuk
Indikasi
Aturan pakai
Lama
penggunaa
Rifampici
TB aktif ( DIH)
n
Pada resep : 1 x sehari 45 hari
1tablet.
Pemberian 1 jam sebelum
makan / 2 jam setelah
makan dengan segelas air
INH
( AHFS)
Antibiotik untuk pengobatan Pada resep : 1 x sehari 1 45 hari
TB (DIH)
tablet.
Pemberian 1 jam sebelum
makan / 2 jam setelah
makan dengan segelas air
PZA
( AHFS)
Terapi pengobatan infeksi TB Pada resep: 1 x sehari 2 45 hari
(DIH)
tablet.
Pemberian
jam
makan (AHFS)
Terapi pengobatan infeksi TB Pada resep: 1 x sehari 2 45 hari
(DIH)
tablet.
Pemberian
jam
Suplementasi
dengan
untuk
penurunan
makan (AHFS)
pasien Pada resep : 1 x sehari 1 10 hari
sistem tablet.
atau
menjelang
tidur.
6. Jelaskan perbedaan anti TB (FDC) & (Kombipak)
Jawab :
Obat Anti Tuberkulosis-Fix Dose Combination, jenis obat anti TB yang
dibuat dalam bentuk sediaan tablet yang ada sudah berisi 2, 3 atau 4
campuran OAT dalam satu kesatuan., sedangkan
Kombipak, Kemasan obat anti TB berisi satu paket pengobatan untuk
tahap intensif dan tahap lanjutan ( DepKes RI 2005 Hal 32)
7. Bagaimana penatalaksanaan TB ?
Jawab :
8. Bagaimana aturan penggunaan kombipak & FDC?
Jawab :
9. Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan dalam penetapan
diagnosis TB ?
Jawab :
a. Diagnosis TB paru pada orang dewasa yakni dengan pemeriksaan
sputum atau dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan
dinyatakan positif apabila sedikitnya 2 dari 3 spesimen SPS BTA
hasilnya positif. Apabila hanya 1 spesimen yang positif maka perlu
dilanjutkan dengan rontgen dada atau pemeriksaan SPS diulang.
(malnutrisi,
penyakit
sangat
berat,
pemberian
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis. Dirjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.
Anonim. 2014. MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 14. Jakarta : BIP.
Anonim. 2011. AHFS Drug Information Essentials. American Society of
Health-System Pharmacists., USA
Koda-Kimble MA, Yee Young L, Kradjan WA, Guglielmo BJ, Alldredge BK, and
Corelli RB. 2010. Hand Book of Applied Therapeutics, Tenth Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams& Wilkins.
Lacy CF, Armstrong LL, Goldman MP, Lance LL. 2008. Drug Information
Hand Book 17th Editon. American : Lexi-Comp
Priyanto, 2008. Farmakoterapi & Terminologi medis. Leskonfi
Wells BG, Dipiro JT, Schwinghammer TL. 2008. Pharmacotheraphy Hand
Book, Seventh Editions. New York: Lange Medical Books, McGraw Hill.