Kelompok 2
Rani Stmarotul F 11151020000007
Difa Zhuhra 11151020000008
Dhimas Aditya 11151020000023
Devi Ananda 11151020000025
Mariyatul Qibtiyah 11151020000047
Kasus 1
a. Bagaiamna cara yang tepat untuk
menggunakan antipiretik pada penangan
pasien yang sedang dalam pengobatan
antibiotik?
Antipiretik dapat menghambat atau meningkatkan pertumbuha bakteri
atau jamur, mengubah kepekaan bakteri terhadap antiobiotik, serta
dapat menginduksi atau megnurangi frekuensi mutasi yang
menyebabkan resistensi antimikroba. beberapa antipiretik daoat
mempengaruhi aktivitas anitmikroba
Contohnya asam salisilat dapat meningkatkan resistensi antimikroba
terhadap beberapa patogen, kemudian asam salisilat dapat
meningkatakan resistensi H.pylori terhadap claritomycin dan
amoxiciliin
Solusinya adalah dengan monitoring penggunaan antibiotik dan
antipiretik. jika menghambat kerja antibiotik, maka segera hentikan
pengugunaan antipiretik
b. Hal-hal yang dapat mengkonfirmasi
adanya infeksi
demam
nyeri
terjadi pembengkankan/penegangan/kemerahan pada daerah
produktif)
Mengalami fatigue
Berkeringat pada malam hari
Kehilangan bobot badan seberat 7 kg
2. Jelaskan cara-cara transmisi/penularan dari penyakit TB! Faktor
apa saja yang mempengaruhi penularan TB tersebut pada
sesorang? Bagaimana upaya untuk mencegah penularan tersebut?
Jawab :
Sumber penyebaran adalah individu actively-infected (penderita TB
aktif). Pada waktu batuk atau bersin, penderita ini menyebarkan
kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang
mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar
selama beberapa jam. Seseorang dapat terinfeksi jika droplet
tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman TBC
masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman TBC
tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya yaitu
melalui sistem peredaran darah,sistem saluran limfe, saluran nafas
atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya (Rafflesia,
2014).
Faktor yang mempengaruhi penularan TB
Faktor pengetahuan, semakin tinggi
Perilaku merokok dapat memicu pengetahuan seseorang tentang
kemungkinan tertularnya kuman TB kesehatan maka akan semakin tinggi
seperti hasil penelitian Soejadi kesadaran untuk berperan serta dalam
(2006), responden yang mempunyai kesehatan (Notoatmojo, 2010).
kebiasaan merokok terdapat 70,3 % Menurut (Soejadi, 2006) menunjukan
menderita TB. ada pengaruh tingkat pengetahuan
terhadap kejadian TB sebesar 65,9% .
terjadi kekambuhan.
Efek samping INH berupa gejala-gejala saraf tepi, kesemutan, rasa terbakar di
kaki, dan nyeri otot. Pasien DM juga sering disertai dengan gejala neuropati,
maka perlu diberi vitamin B6 (piridoksin) 100 mg/hari untuk mencegah
neuropati perifer akibat pemberian INH (Wijaya, 2015).
9. Jika Nyonya A lupa minum obat sebanyak 3 kali bertururt-turut, apa
yang perlu dilakukan oleh yang bersangkutan? Haruskah Ny A memulai
terapinya dari awal lagi?
Pemilihan regimen
untuk ITBL dapat
didasarkan pada
rekomendasi WHO
(WHO 2015) dan
disesuaikan dengan
kondisi pasien masing-
masing, sebagai berikut
ini:
11. Apa saja yang menjadi penyebab
resistensi terhadap antituberkolosis?
Faktor utama penyebab terjadinya resistensi kuman terhadap OAT adalah
ulah manusia, baik penyedia layanan, pasien, maupun program/sistem layanan
kesehatan yang berakibat terhadap tatalaksana pengobatan pasien TB yang
tidak sesuai dengan standar dan mutu yang ditetapkan (Depkes RI, 2011)
intestinal
Sumber: Kep.MENKES RI No.364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid
c. Terapi apa yang tepat untuk Ny.B dengan
dugaan yang kuat untuk demam tifoid ini? Apakah
penanganan ini termasuk terapi empiris atau
definitif?
Penanganan pada kasus Ny.B merupakan terapi empiris
karena kasus ini belum diketahui jenis bakteri penyebabnya
(masih menunggu hasil kultur darah)
Lama pemberian: antibiotik empiris diberikan untuk jangka