(Differential Cost)
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Akuntansi Manajemen
dibimbing oleh
Ibu Veronica Christina M. P.P, DR., M.SI., AK
Disusun oleh :
Zainy Fitratur Rijal (1518204001)
Alnovtia Puspita Putri (1518204002)
Fergisa Rindang Primadi (1518204016)
Bakhrul Ulum Asysyidiqi (151702008)
UNIVERSITAS WIDYATAMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka
dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam
alternative. Untuk memutuskan alternatif yang harus dipilih, mereka menghadapi ketidakpastian.
Oleh karena itu manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian yang
mereka hadapi, sehingga memungkinkan mereka menentukan pilihan dengan baik. Salah satu
informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan adalah informasi akuntansi diferensial.
Akuntan seringkali mengira bahwa dengan sendirinya manajemen memerlukan informasi
akuntansi di dalam pengambilan keputusan. Anggapan ini tidak selamanya benar, karena
pengambil keputusan adalah manusia yang memiliki perilaku tertentu di dalam pengambilan
keputusan. Dalam pengambilan keputusan, manajemen menggunakan berbagai masukan di
dalam model pengambilan keputusan mereka, yang dapat bersifat keuangan, nonkeuangan, dan
bahkan yang bersifat nonkuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap Pengambilan Keputusan dan Peran Informasi Akuntansi dalam Setiap Tahap
Pengambilan Keputusan
Pencarian tindakan alternatif dan Memisahkan alternatif tindakan yang satu dari
pengkuantifikasian konsekuensi setiap alternatif tindakan yang lain
tindakan alternatif
Menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif
tindakan yang akan dipilih
Pemilihan alternatif optimum atau alternartif Membantu menganalisis dan menilai berbagai
yang memuaskan alternatif tindakan yang akan dipilih
Implementasi dan penindaklanjutan Umpan balik untuk memantau keputusan dan
tindakan koreksi penyimpangan
Informasi akuntansi diferensial terdiri dari biaya, pendapatan, dan/atau aktiva. Informasi
akuntansi diferensial yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva diferensil (differential
assets) dan yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial
(differential revenues) dan yang hanya berkaitan dengan biaya disebut biaya diferensial
(differential costs).
Biaya Diferensial sebagai Biaya Masa yang akan Datang (Future Cost)
Informasi biaya yang diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah biaya masa
yang akan datang. Biaya masa yang akan datang (future cost) adalah biaya yang dapat
diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang. Karena biaya ini merupakan biaya
yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang maka jumlahnya harus ditaksir dan
terjadinya harus diramalkan.
Manajemen sangat berkepentingan dengan biaya masa yang akan datang karena alasan
yang sangat sederhana, yaitu biaya tersebut merupakan satu-satunya biaya yang dapat
dikendalikan oleh manajemen. Biaya historis hanya dapat diamati dan dinilai terjadinya. Apabila
biaya masa yang akan datang tidak hanya sekadar diharapkan, tetapi secara resmi dituangkan
dalam bentuk rencana kegiatan menyeluruh perusahaan untuk jangka wajtu tertentu di masa yang
akan datang, biaya tersebut merupakan biaya yang dianggarkan (budgeted cost).
Biaya Diferensial versus Biaya Keluar dari Kantong (Out of Pocket Cost)
Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat
dari keputusan manajemen disebut sebagai biaya keluar dari kantong. Biaya depresiasi aktiva
tetap dalam pengambilan keputusan jangka pendek bukan merupakan biaya keluar dari kantong.
Pembayaran kas (atau setidak-tidaknya kesanggupan untuk membayar kas) telah terjadi pada
masa yang lalu, yaitu pada saat aktiva tetap tersebut diperoleh. Pada saat perolehan aktiva tetap
tersebut harga perolehan aktiva tetap merupakan biaya keluar dari kantong, sedangkan pada
masa sesudahnya, biaya depresiasi aktiva tetap bukan merupakan biaya keluar dari kantong.
Biaya-biaya depresiasi, deplesi dan amortisasi merupakan biaya terbenam (sunk cost) dan bukan
merupakan biaya diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek. Biaya terbenam
merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari pengambilan keputusan yang telah lalu. Biaya
keluar dari kantong merupakan salah satu elemen biaya diferensial, namun biaya diferensial
tidak hanya terbatas pada biaya keluar dari kantong saja.
2.4 Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
Umumnya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek
yaitu:
1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision)
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or process further)
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian
perusahaan (stop or continue product line)
4. Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision)
Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini:
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk
dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang
mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen memilih
alternatif membeli dari lua
Membuat atau
Membeli
Dapat dilihat dari data diatas bahwa lebih menguntungkan bagi PT A untuk membeli
suku cadang dari luar, karena harga beli dari luar sebesar Rp 25, lebih rendah Rp 2 per buah dari
bila dibandingkan jika membuat sendiri sebesar Rp 27 per buah. Tetapi tidak selalu demikian,
dalam pengambilan keputusan ini perlu dibandingkan antara biaya terhindarkan dengan harga
jika beli diluar. Jika biaya terhindarkan > dari harga jika membeli dari luar, maka alternatif
membeli dari luar dapat dipilih, begitu sebeliknya jika harga beli dari luar lebih tinggi dari biaya
terhindarkan, alternatif memproduksi sendiri lebih baik dipilih.
Manfaat:
Biaya diterima (Biaya terhindarkan)
Biaya-biaya variabel (BB,BTKL,BFOH) Rp 18
Biaya tetap terhindarkan Rp 4
+
Jumlah Biaya terhindarkan jika membeli Rp 22
dari luar
Pengorbanan:
Biaya diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp 25
Contoh:
Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi suku cadang A tetap menganggur jika suku cadang
A dibeli dari luar. Bilamana fasilitas tersebut dapat dipakai dalam aktivitas produksi lain yang
menghasilkan laba atau dapat disewakan kepada pihak luar maka dalam hal ini terdapat biaya
kesempatan dalam membuat sendiri suku cadang A tersebut. Jika misalnya fasilitas tersebut tidak
digunakan untuk memproduksi suku cadang A dapat disewakan kepada pihak luar dengan
penghasilan sewa sebesar Rp 400.000.
Dari data tersebut diatas ternyata PT A lebih baik membeli suku cadang A dari
pemasok luar.
2. Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan
oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif
memproses lebih lanjut dipilih.
Menjual atau
memproses lebih
lanjut
Biaya
Diferensial Rp XX
Biaya depresiasi Rp XX
A
A
Aktiva diferensial
B
Keputusan :
i. Jika A posiitif
Pilih alternatif memproses lebih lanjut
ii. Jika A negative
Jangan pilih alternatif memproses lebih lanjut
Keputusan:
i. Jika Jumlah nilai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih besar daripada B
Alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya dipilih
ii. Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih kecil daripada B
Alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya tidak dipilih
Contoh :
Per Satuan 10.000 Satuan
Biaya bahan baku Rp 2.000 Rp 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.000 Rp 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp 1.500 Rp 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp 1.300 Rp 13.000.000
Biaya administrasi & umum tetap Rp 500 Rp 5.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp 750 Rp 7.500.000
Total biaya penuh per satuan produk A Rp 7.050 Rp 70.500.000
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp 10.000 per satuan pada kondisi sekarang.
Biaya penuh (full costs) per satuan produk dihihtung berdasarkan gambar diatas. Dari data diatas,
pada kondisi sekarang produk A mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 29.500.000
(Rp100.000.000-Rp70.500.000) pada volume penjualan 10.000 satuan.
Misalnya, di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan konsumen
terhadap produk A-1 pada harga Rp 18.500 per satuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan
lebih lanjut produk A. jika hanya dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut
menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp 8.500 per satuan.
Misalnya pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 tersebut tidak memerlukan
investasi dalam mesin dan equipment, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut
(biaya diferensial) sebesar Rp 5.000 per satuan, maka perhitungan informasi akuntansi
diferensial adalah:
Karena alternative pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 tersebut
menghasilkan pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alernatif
pengolahan leih lanjut produk A tersebut dapat dipilih
Manajemen PT X mengahadapi pemilihan alternative memproses lebih lanjut produk A
menjadi produk A-1 atau menjual pada kondisi sekarang. Kapasitas produksi adalah 10.000 per
tahun. Biaya penuh untuk produk A adalah Rp 7.050 per satuan atau Rp70.500.000 per tahun dan
harga jual pada kondisinya sekarang Rp10.000 per satuan. Dengan tambahan biaya pengolahan
sebesar Rp5.000 per satuan, produk A tersebut dapat diubah menjadi produk A-1 dengan harga
jual Rp18.500 per satuan. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 tersebut
misalnya memerlukan investasi dalam mesin dan equipment sebesar Rp100.000.000 dan
diperkirakan mempunyai umur ekonomis 3 tahun. Jika return yang diinginkan dari investasi
tersebut sebesar 20% per tahun.
Pendapatan diferensial (Rp18.500- Rp 85.000.000
Rp10.000) X 10.000 satuan
Biaya diferensial (Rp5.000 X 10.000 Rp 50.000.000
satuan) +
Laba diferensial Rp 35.000.000
Nilai tunai laba diferensial:
Dari perhitungan tersebut investasi dalam mesin dan equipment sebesar Rp100.000.000
tersebut tidak mampu menghasilkan return yang diinginkan jika laba diferensial yang dihasilkan
dari pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 tersebut hanya menghasilkan
Rp35.000.000 per tahun. Dalam pengambilan keputusan ini informasi akuntansi diferensial yang
dimanfaatkan oleh manajemen adalah biaya diferensiasi, pendapatan diferensiasi dan aktiva
diferensiasi.
Rumus discount :
Tahun ke 1 :
Tahun ke 2 : :
Tahun ke 3 :
3. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk tertentu atau Kegiatan usaha
Departemen Tertentu
Menghasilkan atau
melanjutkan produk
kegiatan
Biaya Diferensial : Rp XX
Biaya diferensial:
Biaya terhindarkan Rp XX
Pendapatan diferensial : RP XX Biaya kesempatan Rp XX
Pendapatan diferensial Rp XX
A
Keputusan:
Keputusan :
i. Jika A positif
Penghentian produksi produk sebaiknya dipilih
ii. Jika A negative
PenghEntian produksi produk sebaiknya tidak dipilih
Informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah
biaya diferensial dan pendapatan diferensial. Dengan dihentikannya produksi produk tertentu
atau kegiatan departemen tertentu perusahaan akan tersebut. Pendapatan yang hilang ini
merupakan informasi pendapatan diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung
karena pemilihan alternative menghentikan produksi atau kegiatan usaha departemen tertentu,
perusahaan menikmati manfaat berupa biata terhindarkan yang merupakan informasi biaya
diferensial. Jika biaya terhindarkan lebih besar dari pendapatan yang hilang akibat dihentkannya
produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tersebut
sebaiknya dipilih. Namun jika biaya terhindarkan lebih kecil dari pendapatan yang hilang akibat
dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif
penghentian tersebut sebaiknya tidak dipilih
Contoh:
Suatu toko memiliki 3 departemen kosmetika, departemen pakaian, departemen barang
kelontong. Laporan rugi laba tiap departemen tahun anggaran:
Kosmetika Pakaian Barang Kelontong
Hasil penjualan Rp 50.000.000 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
Jika manajemen puncak memperkirakan kerugian yang dialami oleh Departemen Barang
Kelontong akan berlangsung terus di masa yang akan datang, maka manejemen perlu
mempertimbangkan keputusan untuk menghentikan atau meneruskan kegiatan usaha
Departemen Barang Kelontong tersebut. Perhitungan informasi akuntansi diferensial yang
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Manfaat
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan
Dengan ditutupnya kegiatan usaha Departemen
Barang Kelontong:
Biaya Variabel Rp12.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp11.000.000
Pengorbanan
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
usaha Departemen Barang Kelontong Rp25.000.000
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap 300 45.000.0000
Biaya komersial tetap 150 22.500.0000
Misalnya, perusahaan menerima pesanan khusus (di luar pesanan yang regular) sebanyak 30.000
satuan produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan adalah Rp 750 per
satuan.
Jika dilihat sepintas, harga yang diminta oleh pemesan tersebut jauh berada di bawah harga jual
yang normal, bahkan berada di bawah biaya penuh produk X tersebut, sehingga seolah-olah
dengan penerimaan pesanan khusus tersebut perusahaan akan menderita kerugian.
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi
diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan
diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus
tersebut), maka pesanan khusus sebaiknya diterima. Di lain pihak, jika pendapatan diferensial
lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
Jika dianalisis lebih mendalam dengan mendasarkan informasi akuntansi diferensial, maka PT A
sebaiknya menerima pesanan khusus tersebut.
Pendapatan diferensial
30.000 satuan x Rp 750 Rp 22.500.000
Biaya diferensial
Biaya produksi variabel Rp 12.000.000
Biaya komersial variabel 3.600.000
15.600.000
Laba diferensial 6.900.000