Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PEMBERIAN HAND MASSAGE TERHADAP

KECEMASAN PASIEN KANKER PAYUDARA


PRE KEMOTERAPI DI RUANG TULIP
RUMAH SAKIT DR MOEWARDI

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh :
DINI SEPTI PRATIWI
NIM ST211010

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2022
PENGARUH PEMBERIAN HAND MASSAGE TERHADAP KECEMASAN
PASIEN KANKER PAYUDARA PRE KEMOTERAPI DI RUANG TULIP
RUMAH SAKIT DR MOEWARDI

Dini Septi Pratiwi1), Dewi Suryandari2)


Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Kusuma Husada Surakarta
Email: diniseptipratiwi00@gmail.com
dewi.suryandari@ukh.ac.id

ABSTRAK

Kemoterapi adalah salah satu terapi yang efektif dalam penatalaksanaan kanker.
Kemoterapi yang dilakukan secara berulang dapat menyebabkan pasien mengalami rasa
cemas. Salah satu upaya membatu menurunkan kecemasan pasien pre kemoterapi adalah
dengan pemberian hand massage. Tujuan peneltian ini adalah mengetahui pengaruh
pemberian hand massage terhadap kecemasan pasien kanker payudara pre kemoterapi di
Ruang Tulip Rumah Sakit Dr Moewardi.
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Rancangan dengan Quasy
Eksperimen dan menggunakan pendekatan pretest-post test with control group design.
Sampel penelitian sebanyak 40 pasien kemoterapi kanker payudara, dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian terdiri
dari pemberian hand massage sesuai Standar Operational Prosedur (SOP) dan kuesioner
kecemasan dari Hamilton Rating Scale for Anxiety. Data penelitian dianalisis
mengunakan paired sample test.
Hasil penelitian: Rata-rata nilai kecemasan kelompok eksperimen pada saat pre test
sebesar 12,80 dan post test 5,95. Rata-rata kecemasan kelompok kontrol saat pre test
11,35 dan post test sebesar 11,20. Hasil uji paired sample test menunujukkan nilai p =
0,001.
Kesimpulan: Ada pengaruh pemberian hand massage terhadap kecemasan pasien kanker
payudara pre kemoterapi.

Kata kunci: hand massage, kecemasan, kanker payudara, pre kemoterapi

1
ABSTRACT

Chemotherapy is one of the effective therapies in cancer management.


Chemotherapy that is done repeatedly can cause patients to experience anxiety. One of
the efforts to help reduce the anxiety of pre-chemotherapy patients is by giving hand
massage. The purpose of this study was to determine the effect of hand massage on
anxiety of pre-chemotherapy breast cancer patients in the Tulip Room of Dr. Moewardi
Hospital.
The type of this research is quantitative research. Design with Quasy Experiment
and using pretest-post test approach with control group design. The research sample was
40 breast cancer chemotherapy patients, with the sampling technique using consecutive
sampling. The research instrument consisted of giving hand massage according to
Standard Operational Procedure (SOP) and anxiety questionnaire from Hamilton Rating
Scale for Anxiety. The research data were analyzed using paired sample test.
Research results: The average anxiety score of the experimental group during the
pre-test was 12.80 and the post-test was 5.95. The average anxiety of the control group
during the pre-test was 11.35 and the post-test was 11.20. The results of the paired
sample test showed a p value = 0.001.
Conclusion: There is an effect of giving hand massage on the anxiety of pre-
chemotherapy breast cancer patients.

Keyword: hand massage, anxiety, breast cancer, pre chemotherapy

PENDAHULUAN Februari 2022 di Ruang Tulip rawat jalan


Kanker payudara merupakan penyakit sebanyak 626 kunjungan.
akibat adanya pertumbuhan sel-sel Salah satu pengobatan kanker
payudara yang tidak terkendali yang payudara adalah kemoterapi. Kemoterapi
awalnya dari sel–sel di saluran, lobulus adalah salah satu pengobatan kanker yang
dan jaringan ikat payudara yang dapat bertujuan menghambat penyebaran sel
menyebar melalui pembuluh getah bening kanker dan untuk mencegah sel kanker
ke kelenjar getah bening dan organ tubuh tumbuh kembali (Sasaki et al, 2017).
yang lain (Mardiana & Kurniasari, 2021). Kemoterapi membuat sebagian besar
Data dari Global Cancer Observatory pasien yang telah terdiagnosis menderita
tahun 2020 kanker payudara menduduki kanker diliputi rasa khawatir, kecemasan,
urutan pertama kasus baru tertinggi di takut menghadapi ancaman kematian
dunia yaitu 2.261.419 kasus atau 11,7 % serta rasa sakit saat menjalani terapi
dari total 19.292.789 kasus kanker yang (Sana et al, 2016). Penanganan
lainnya, dengan kematian mencapai kecemasan yang bersifat non farmakologi
684.996 kasus di seluruh dunia. Di salah satu nya adalah dengan hand
Indonesia, kanker payudara juga massage.
menempati urutan pertama kasus baru Hand massage dikenal dengan pijat
tertinggi yaitu 68.858 kasus. Menurut sederhana yang memberikan rasa
data dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah nyaman, pemijatan dilakukan dengan
tahun 2020 kasus kanker payudara santai khususnya bagi yang mengalami
mencapai 9.170 kasus. Berdasarkan data stres, mengalami kesulitan dalam
yang di peroleh saat studi pendahuluan di membina hubungan dengan orang lain,
Rumah Sakit Dr. Moewardi prevalensi hand massage ini juga dapat berguna
pasien kanker payudara 3 bulan terakhir untuk mengurangi atau menghilangkan
yaitu dari bulan Desember 2021 sampai rasa sakit karena menimbulkan efek

2
relaksasi dan dapat mengurangi Tabel 1 diketahui rata-rata usia
kecemasan (Pramesti, 2020). responden kelompok eksperimen 46,40
Berdasarkan hasil wawancara yang tahun dan kelompok kontrol adalah 49,80
penulis lakukan pada bulan Maret 2022 di tahun.
rawat jalan Ruang Tulip Rumah Sakit Dr
Moewardi terhadap 10 orang pasien Tingkat Pendidikan
kanker payudara didapatkan hasil 10 Tabel 2. Distribusi Karakteristik
orang pasien mengeluh cemas sebelum Responden Berdasarkan Tingkat
dilakukan kemoterapi. Pendidikan
Tujuan penelitian adalah menganalisa Pendidikan Kelompok Kelompok
pengaruh pemberian hand massage Eksperimen Kontrol
terhadap kecemasan pasien kanker F % F %
payudara pre kemoterapi di Ruang Tulip Sarjana 1 5 4 20
Rumah Sakit dr Moewardi. SMA 13 65 12 60
SMP 6 30 4 20
METODE PENELITIAN Total 20 100 20 100
Jenis dari penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Rancangan Tabel 2 diketahui responden kelompok
penelitian dengan quasy eksperimen yaitu eksperimen dan kontrol paling banyak
dengan pendekatan pretest-post test with berpendidikan SMA masing-masing 65%
control group design. Populasi penelitian dan 60%.
adalah pasien kemoterapi kanker
payudara yang berada di rawat jalan Status Pekerjaan
Ruang Tulip Rumah Sakit Dr Moewardi Tabel 3. Distribusi Karakteristik
sebanyk 165 pasien. Sampel yang Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
digunakan dalam penelitian sebanyak 20 Status Kelompok Kelompok
responden pada masing–masing pekerjaan Eksperimen Kontrol
kelompok, baik kelompok eksperimen F % F %
maupun kelompok kontrol. Teknik Ibu Rumah
16 80 15 75
pengambilan sampel dengan metode Tangga
Pegawai
consecutive sampling. penelitian 1 5 0 0
Negeri
dilakukan di rawat jalan Ruang Tulip Swasta 3 15 5 25
pada bulan Agustus 2022. Total 20 100 20 100
Alat Penelitian menggunakan lembar
kuesioner untuk tingkat kecemasan yang
Tabel 3 diketahui responden paling
berdasarkan Hamilton Rating Scale for
banyak adalah ibu rumah tangga.
Anxiety (HARS) dan tindakan hand
Kelompok eksperimen 80% dan
massage sesuai Standar Operational
kelompok kontrol 75%.
Prosedur (SOP), data penelitian
dikumpulkan dan dilakukan Paired T Test
Status Pernikahan
dan Independen T Test.
Tabel 4. Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan Status
HASIL PENELITIAN
Pernikahan
Usia
Status Kelompok Kelompok
Tabel 1. Distribusi Karakteristik pernikah Eksperimen Kontrol
Responden Berdasarkan Usia an F % F %
Kelompok Mean min- Menikah 20 100 20 100
N SD
(tahun) maks
Total 20 100 20 100
Eks 46,40 8,65 32-65
perimen 20
Kontrol 20 49,80 9,14 31-62

3
Tabel 4 diketahui semua responden Kecemasan N Mean SD
Min-
kedua kelompok dengan status menikah maks
(100%). Pre test 20 11,35 5,79 2-24
Post test 20 11,20 5,70 0-24
Frekuensi Kemoterapi
Tabel 5. Distribusi Karakteristik Tabel 7 rata-rata nilai kecemasan
Responden Berdasarkan Frekuensi kelompok kontrol saat pre test sebesar
Kemoterapi 11,35± 5,79, nilai terkecil 2 dan
Siklus Kelompok Kelompok terbesar 24. Nilai rata-rata kecemasan
kemoterapi Eksperimen Kontrol saat post test sebesar 11,20 ± 5,70, nilai
F % F % terkecil 2 dan terbesar 24.
1-6 kali 20 100
17 85
(Seri 1) Uji Normalitas
7-12 kali
0 0 3 15 Tabel 8. Hasil Uji Normalitas
(Seri 2)
Total 20 100 20 100 Variabel Z p-value Distribusi
Skor kecemasan 0,888 0,065 Normal
Tabel 5 diketahui frekuensi pre test kel.
kemoterapi responden antara 1-6 kali Eksperimen
pada kelompok eksperimen 100% dan Skor kecemasan 0,934 0,183 Normal
pada kelompok kontrol 85%. post test test kel.
Eksperimen
Kecemasan Pasien Kanker Skor kecemasan 0,957 0,485 Normal
Payudara Pre Kemoterapi Sebelum pre test kel.
Kontrol
dan Sesudah Diberikan Hand
Skor kecemasan 0,954 0,438 Normal
Massage Pada Kelompok post test kel.
Eksperimen Kontrol
Tabel 6. Statistik Kecemasan Pasien
Kanker Payudara Pre Kemoterapi
Kelompok Eksperimen Tabel 8 data skor kecemasan dari
kedua kelompok baik pre test maupun
Min- post test mempunyai signifikansi p > 0,05
Kecemasan N Mean SD sehingga data berdistribusi normal.
maks
Pre test 20 12,80 4,75 4-24
Post test 20 5,95 3,73 0-15 Uji Homogenitas
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Data Pre
Tabel 6 rata-rata nilai kecemasan Test Skor Kecemasan
pada saat pre test sebesar 12,80 ± 4,75, pre test skor
p-value Kesimpulan
nilai terkecil 4 dan terbesar 24. Nilai kecemasan
rata-rata kecemasan saat post test Kel. Intervensi
sebesar 5,95 ± 3,73, nilai terkecil 0 dan 0,392 Homogen
Kel. Kontrol
terbesar 15.
Tabel 9 diketahui hasil uji
Kecemasan Pasien Kanker Payudara homogenitas pre test skor kecemasan dari
Pre Kemoterapi Sebelum dan Sesudah kedua kelompok diperoleh nilai p-value =
Diberikan Hand Massage Pada 0,392 (p > 0,05), sehingga dapat
Kelompok Kontrol disimpilkan data pre test skor kecemasan
Tabel 7. Statistik Kecemasan Pasien dari kedua kelompok mempunyai varian
Kanker Payudara Pre Kemoterapi yang sama (homogeny).
Kelompok Kontrol

4
Analisa Perbedaan Kecemasan Pasien Pengaruh Pemberi Hand Massage
Kanker Payudara Pre Kemoterapi Terhadap Kecemasan Pasien Kanker
Sebelum dan Sesudah Pemberian Payudara Pre Kemoterapi
Hand Massage Pada Kelompok Tabel 12. Pengaruh pemberian hand
Eksperimen massage terhadap kecemasan pasien
Tabel 10. Analisa Perbedaan Kecemasan kanker payudara pre kemoterapi
Responden Sebelum dan Sesudah Post test Mean Mean P
Pemberian Hand Massage Kelompok kecemasan different
Eksperimen Kel.
5,95
Kecemasan Mean Mean P Eksperimen 5,20 0,001
different Kel. Kontrol 11,15
Pre test 12,80
6,68 0,001 Hasil uji independent t test diperoleh
Post test 5,95
nilai signifikansi p-value = 0,001 (p <
Hasil uji paired sample t test 0,05) sehingga keputusan hipotesa yang
diperoleh nilai signikansi p-value = 0,001 diambil adalah Ho ditolak. Ho ditolak
(p < 0,05) sehingga keputusan hipotesa artinya ada pengaruh pemberian hand
yang diambil adalah Ho ditolak. Ho massage terhadap kecemasan pasien
ditolak artinya ada beda kecemasan kanker payudara pre kemoterapi.
pasien kanker payudara pre kemoterapi
sebelum dan sesudah pemberian hand PEMBAHASAN
massage. Usia
Hasil penelitian data rata-rata usia
Analisa Perbedaan Kecemasan Pasien responden kelompok eksperimen adalah
Kanker Payudara Pre Kemoterapi 46,40 tahun dan rata-rata usia responden
Sebelum dan Sesudah Pemberian kelompok kontrol adalah 49,80 tahun.
Hand Massage Pada Kelompok Faktor risiko usia dapat menentukan
Kontrol seberapa besar risiko kanker payudara,
Tabel 11. Analisa Perbedaan Kecemasan jadi semakin tua usia seseorang
Responden Sebelum dan Sesudah kemungkinan terjadinya kanker payudara
Pemberian Hand Massage Pada semakin tinggi karena kerusakan genetik
Kelompok Kontrol (mutasi) semakin meningkat dan
kemampuan untuk beregenerasi sel
Kecemasan Mean Mean P menurun (Putra, 2015).
different Hasil penelitian Pratiwi (2015) sekitar
Pre test 11,35 62,9% responden berada pada usia 41-60
0,36 0,083
Post test 11,20 tahun. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Sari (2016)
Hasil uji paired sample t test menunjukan sebanyak 72 % pasien
diperoleh nilai signikansi p-value = 0,083 kanker payudara pada usia > 40 tahun,
(p > 0,05) sehingga keputusan hipotesa dengan nilai rata-rata usia responden 43
yang diambil adalah Ho diterima. Ho tahun. Kanker payudara jarang terjadi
diterima artinya tidak ada perbedaan pada wanita berusia dibawah 30 tahun,
kecemasan sebelum dan sesudah sebagian besar wanita penderita kanker
pemberian informasi pemberian payudara berusia 40 tahun ke atas.
kemoterapi.
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden 65%
adalah SMA. Pendidikan merupakan hal
yang sangat penting dalam
mempengaruhi pikiran seseorang.

5
Menurut Misgiyanto & Dwi (2014) kemoterapi akan dapat mempengaruhi
seseorang yang memiliki tingkat kecemasannya.
pendidikan yang baik mampu berpikir Dukungan suami berarti suatu upaya
dengan lebih kritis dan memiliki yang diberikan oleh suami baik moril
pengetahuan yang lebih luas sehingga mupun materiil untuk memotivasi istrinya
mampu memutuskan tindakan apa yang dalam menjalani sesuatu. Suami sebagai
terbaik untuk dirinya dalam pengobatan orang yang paling dekat dengan istri
baik menjalani kemoterapi ataupun tidak mempunyai peranan dalam mendukung
menjalani kemoterapi. dan perduli terhadap keadaan istrinya.
Berdasarkan uraian diatas peneliti Frekuensi Kemoterapi
berpendapat bahwa semakin tinggi Hasil penelitian pada frekuensi
pendidikan seseorang maka akan semakin kemoterapi responden kelompok
mudah seseorang tersebut dalam eksperimen maupun kelompok kontrol
menerima informasi khususnya dalam hal sebagian besar dengan frekuensi
kesehatan sehingga dapat mempengaruhi kemoterapi antara 1 sampai 6 kali yaitu
pengetahuan dan sikap seseorang dalam pada kelompok eksperimen dengan
meningkatkan kesehatan. frekuensi 1–6 kali ada 20 responden (100
Status Pekerjaan %) pada kelompok eksperimen,
Status pekerjaan responden sebagian sedangkan pada kelompok kontrol
besar adalah ibu rumah tangga (80%). dengan frekuensi kemoterapi 1–6 kali ada
Menurut Notoadmojo (2012), jenis 17 responden (85%) dan frekuensi
pekerjaan erat kaitannya dengan tingkat kemoterapi > 6 kali ada 3 responden
penghasilan keluarga dan lingkungan (15%).
kerja, dimana bila penghasilan tinggi Semakin banyak frekuensi pemberian
maka pemanfaatan pelayanan kesehatan kemoterapi maka sel kanker yang
dan pencegahan penyakit juga meningkat, mengalami kerusakan dan kematian
dibandingkan dengan penghasilan rendah semakin banyak pula, kerusakan tidak
akan berdampak pada kurangnya hanya terjadi pada sel kanker, setelah
pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam menjalani beberapa periode satu sampai
hal pemeliharaan kesehatan, kurang tiga minggu, sel sehat juga akan
kemampuan dalam daya beli obat ataupun mengalami kerusakan. Kerusakan pada
transportasi dalam mengunjungi pusat sel sehat akan berefek pada fungsi dan
pelayanan kesehatan. ketahanan tubuh, dimana akan terjadi
suatu penurunan dan hal ini akan terus
Status Pernikahan berlanjut pada pemberian kemoterapi
Hasil penelitian ada status pernikahan berikutnya (Smeltzer & Bare. 2012).
menunjukan semua responden memiliki Penelitian Butar, et al (2016),
status pernikahan sudah menikah. Hal ini menyebutkan beberapa pasien
sejalan dengan penelitian yang dilakukan menganggap efek samping kemoterapi
Subekti (2020) dalam penelitian yang sangat melemahkan tersebut sebagai
hubungan dukungan keluarga terhadap sesuatu yang lebih buruk daripada
pasien kanker payudara yang menjalani penyakit kanker itu sendiri. Konsekuensi
kemoterapi menunjukan responden kemoterapi membuat sebagian besar
tentang status perkawinan pada penelitian pasien diliputi rasa khawatir, cemas dan
ini dapat dilihat bahwa 26 orang atau takut menghadapi ancaman kematian dan
86.7% responden sudah menikah. Pasien rasa sakit saat menjalani terapi.
yang sudah menikah jika mendapat
dukungan dari suami dalam menghadapi

6
Kecemasan Pasien Kanker Payudara sedangkan nilai kecemasan sebelum
Pre Kemoterapi Sebelum dan pemberian hand massage 11,20.
Sesudah Pemberian Hand Massage Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Pada Kelompok Eksperimen oleh Setyani (2020) mengenai tingkat
Berdasarkan hasil penelitian kecemasan pasien kanker payudara yang
didapatkan nilai kecemasan sebelum menjalani kemoterapi menunjukkan 25%
pemberian hand massage pada tidak mengalami kecemasan, 43,3%
kelompok eksperimen yaitu 12,80 mengalami tingkat kecemasan ringan,
sedangkan nilai kecemasan sesudah 13,33% mengalami tingkat kecemasan
pemberian hand massage yaitu 5,95. sedang, 13,33% mengalami kecemasan
Kecemasan yang terjadi pada pasien berat dan 5% mengalami tingkat
kanker yang menjalani kemoterapi adalah kecemasan berat sekali. Penelitian ini
karena keterbatasan fisik dan hilangnya sejalan dengan penelitian yang
kapasitas kerja yang terjadi pada dirinya dilakukan peneliti menunjukan hasil
akibat efek samping yang ditimbulkan rata-rata nilai kecemasan pasien kanker
selama kemoterapi, yang akibatnya payudara pre kemoterapi adalah 11,35.
adalah efek samping pada pasien karena
kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya Analisa Perbedaan Kecemasan Pasien
(Pratiwi, 2017). Kanker Payudara Pre Kemoterapi
Penelitian ini sejalan dengan Sebelum dan Sesudah Pemberian
Hand Massage pada Kelompok
penelitian yang dilakukan Li, et al
Eksperimen
(2020), dalam penelitiannya
didapatkan hasil tingkat kecemasan Berdasarkan hasil uji statistik beda
kecemasan pasien kanker payudara pre
pada pasien sesudah dilakukannya
kemoterapi kelompok eksperimen
terapi hand massage rata-rata menilai mengalami penurunan kecemasan setelah
bahwa pijat tangan mempunyai efek diberikan hand massage yaitu dari 12,80
yang cukup baik untuk menurunkan menjadi 5,95 sehingga diperoleh nilai p =
kecemasan pasien pre operasi, setelah 0,001, yang artinya ada perbedaaan yang
mendapatkan hand massage terdapat signifikan kecemasan responden antara
78 orang (83,9%) pasien yang sebelum dan sesudah pemberian terapi
merasa lebih rileks, 71 orang (76,3%) hand massage.
pasien merasa lebih tenang, 23 orang Relaksasi pemijatan pada tangan
(24,7%) pasien merasa senang, 13 dapat membantu mengendalikan emosi
orang (14%) pasien merasa yang akan membuat tubuh seseorang
menjadi rileks. Ketika tubuh dalam
mengantuk, 9 orang (9,7%) pasien
keadaan rileks, maka ketegangan pada
merasa rasa nyeri yang mereka otot berkurang yang kemudian akan
rasakan berkurang dan 4 orang (4,3%) mengurangi kecemasan (Yuliastuti,
pasien merasa lebih bertenaga. 2015). Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Kusmirayanti (2021) tentang
Kecemasan Pasien Kanker Payudara pengaruh pemberian hand massage
Pre Kemoterapi Sebelum dan terhadap tingkat kecemasan pasien pre-
Sesudah Pemberian Hand Massage operasi menyebutkan pasien sebelum
pada Kelompok Kontrol diberikan terapi hand massage 55,6%
Berdasarkan hasil penelitian responden mengalami cemas sedang dan
didapatkan nilai kecemasan sebelum sesudah menerima terapi hand massage
pemberian hand massage pada kecemasan menurun menjadi 22,2%.
kelompok kontrol yaitu 11,35

7
Analisa Perbedaan Kecemasan Pasien diberikan informasi mengenai kemoterapi
Kanker Payudara Pre Kemoterapi oleh perawat menunjukan bahwa
Sebelum dan Sesudah Pemberian responden tetap merasakan cemas.
Hand Massage Pada Kelompok Menurut pendapat peneliti tidak adanya
Kontrol perubahan dalam penurunan kecemasan
Berdasarkan hasil uji statistik beda dikarenakan pengalaman kemoterapi
kecemasan pasien kanker payudara pre sebelumnya juga menjadikan faktor yang
kemoterapi kelompok kontrol diperoleh menyebabkan kecemasan responden tidak
nilai p = 0,083, yang artinya tidak ada berubah selain itu informasi juga harus
perbedaaan kecemasan responden antara diberikan kepada keluarga sehingga
sebelum dan sesudah pemberian keluarga dapat memberikan dukungan
informasi mengenai pemberian dan motivasi kepada pasien.
kemoterapi secara lisan perawat.
Pemberian informasi dapat digunakan Pengaruh Pemberian Hand Massage
untuk mengatasi cemas yaitu berupa Terhadap Kecemasan Pasien Kanker
koping adaptif. Payudara Pre Kemoterapi
Menurut Hawari (2016) koping pasien Berdasarkan hasil analisis independent
dapat dijadikan pedoman untuk t test pengaruh pemberian hand massage
mengontrol emosi dan stress akibat terhadap kecemasan pasien kanker
kemoterapi. Koping dipandang sebagai payudara pre kemoterapi diperoleh nilai p
suatu faktor penyeimbang yang dapat = 0,001 sehingga dapat dinyatakan ada
membantu individu beradaptasi dengan pengaruh pemberian hand massage
kondisi yang menekan. Koping adalah terhadap kecemasan pasien kanker
mekanisme untuk mengatasi perubahan payudara pre kemoterapi. Hasil penelitian
yang dihadapi oleh individu. Apabila ini sejalan dengan penelitian Baderiyah
mekanisme koping ini berhasil, pasien (2021) yang menjelaskan ada pengaruh
akan dapat beradaptasi terhadap hand massage terhadap tingkat
perubahan, tetapi bila koping tidak kecemasan pasien pre operasi pada
berhasil maka akan mengalami gangguan pembedahan elektif dengan nilai p =
psikis seperti cemas yang tidak menurun. 0,001.
Penelitian Astuti, et al (2020) Efek samping kemoterapi yang
mengenai factor-faktor yang ditimbulkan membuat pasien merasa
mempengaruhi tingkat kecemasan tidak nyaman, takut, cemas, malas,
pasien kanker payudara yang menjalani bahkan frustasi atau putus asa dengan
kemoterapi di rumah sakit swasta pengobatan yang dijalani. Hand massage
Yogyakarta menunjukkan hasil uji mampu merelaksasikan beberapa
statistik diperoleh p-value 0,226 (p kumpulan otot di area punggung tangan
valuee <0,05) yang menunjukan tidak yang akan merangsang sistem limbik di
ada hubungan antara informasi petugas hipotalamus untuk mengeluarkan
dengan tingkat kecemasan. Corticotropin Releasing Factor (CRF).
Pada hasil penelitian ini, kecemasan Substansi tersebut akan menstimulasi
responden kelompok kontrol pada post hipofisis untuk meningkatkan sekresi
test menunjukkan tidak adanya perubahan endorfine dan Pro Opioid Melano Cortin
kecemasan. Nilai rata-rata kecemasan (POMC) yang akan meningkatkan
saat post test sebesar 11,20 dan rata-rata produksi ensefalin oleh medula adrenal
kecemasan saat pre test 11,35 ± 5,79, sehingga akan mempengaruhi suasana
yang artinya tidak ada perbedaan. hati dan memberikan perasaan rileks.
Tidak adanya perbedaan atau Setiap teknik relaksasi akan menstimulasi
perubahan kecemasan responden antara sekresi endorfin di otak (Black, &
pre test dan post test meskipun sudah Hawks, 2014).

8
maupun keluarga sebagai
KESIMPULAN pengetahuan dan keterampilan untuk
1. Rata-rata usia responden kelompok membantu menurunkan kecemasan
eksperimen 46,40 tahun, kelompok pasien menjelang pengobatan
kontrol adalah 49,80 tahun. kemotarapi.
Responden kelompok eksperimen 3. Bagi Rumah sakit
dan kontrol paling banyak Hasil penelitian ini diharapkan dapat
berpendidikan SMA masing-masing sebagai masukan bagi rumah sakit
65% dan 60%. Responden paling untuk dapat memberikan terapi hand
banyak adalah ibu rumah tangga, massage pada pasien kanker
kelompok eksperimen 80% dan payudara sehingga diharapkan adanya
kelompok kontrol 75%. Siklus peningkatan status kesehatan dengan
kemoterapi paling banyak antara 1-6 penurunan kecemasan.
kali kelompok eksperimen 100% dan 4. Institusi Pendidikan
kelompok kontrol 85%. Hasil penelitian ini setidaknya dapat
2. Rata-rata nilai kecemasan kelompok menambah literatur penelitian bagi
eksperimen pada saat pre test institusi mengenai keperawatan
sebesar 12,80. Rata-rata kecemasan komplementer khususnya terapi hand
kelompok eksperimen saat post test massage dalam meningkatkan status
sebesar 5,95. kesehatan pasien kanker payudara.
3. Rata-rata nilai kecemasan kelompok
kontrol saat pre test sebesar 11,35. DAFTAR PUSTAKA
Rata-rata kecemasan saat post test Astuti, Novita, et al. (2022). Faktor-
sebesar 11,20. Faktor yang Mempengaruhi
4. Ada beda kecemasan pasien kanker Tingkat Kecemasan Pasien
payudara pre kemoterapi sebelum Kanker Payudara yang Menjalani
dan sesudah pemberian hand Kemoterapi di Ruang Kemoterapi
massage pada kelompok eksperimen Rumah Sakit Swasta Yogyakarta.
dengan p-value = 0,001. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
5. Tidak ada perbedaan kecemasan Volume 15, Nomor 2
pasien kanker payudara pre Black, J.M., & Hawks, J.H. (2014).
kemoterapi sebelum dan sesudah Keperawatan Medikal Bedah.
pemberian hand massage pada Edisi 8. Singapore : Elsevier.
kelompok kontrol dengan p-value = Butar, D., Yustina, H., dan Ikhsanuddin,
0,083. A. (2016). The Relationship of
6. Ada pengaruh pemberian hand Pain Characteristics with Anxiety
massage terhadap kecemasan pasien of Breast Cancer Patients
kanker payudara pre kemoterapi Undergoing Chemotherapy in dr.
dengan p-value = 0,001 Pirngadi Medan Hospital. Idea
Nursing Journal.
SARAN Dinkes Jateng. (2020). Buku Saku
1. Bagi pasien Kesehatan 2020.
Pasien dapat melakukan hand https://dinkesjatengprov.go.id/v2
massage sendiri ataupun meminta 018/storage/2021/02/1_Buku_Sa
bantuan dari anggota keluarga untuk ku_Kes_2020_Final.pdf . Diakses
mengatasi rasa cemas yang dirasakan tanggal 7 maret 2022
pasien. Global Cancer Observatory. (2021).
2. Bagi Keperawatan Cancer Today. International
Perawat dapat memberikan edukasi Agency for Research Cancer.
tata cara hand massage kepada pasien https://gco.iarc.fr/today/data/facts

9
heets/populations/360-indonesia- Health Research" Forikes
fact-sheets.pdf di akses pada Voice").
tanggal 28 Januari 2021 jam Pratiwi, S., Widianti, E. dan Solehati T.
21.00 (2017). Gambaran Faktor-Faktor
Hawari, D. (2016). Manajemen Stress yang Berhubungan dengan
Cemas dan Depresi. Jakarta: Kecemasan Pasien Kanker
Balai Penerbit FKUI. Payudara dalam Menjalani
Hafsah, L. (2022). Gambaran Tingkat Kemoterapi. J Pendidik
Kecemasan Pada Pasien Kanker Keperawatan Indonesia
Yang Menjalani Kemoterapi Di Putra. (2015). Kanker Payudara Lengkap.
RSUD M Yunus Bengkulu. Yogyakarta: Laksana
Jurnal Vokasi Keperawatan Sana, Begum, N., Mutha, S. S., Marda,
(JVK) Volume 5. Sachin S & Bakshi, V. (2016).
Kusmirayanti (2021) Pengaruh Assessment of Psychological
Pemberian Hand Massage Impact of Breast Cancer in
Terhadap Tingkat Kecemasan Women. International Journal of
Pasien Pre-Operasi di Ruang Applied Pharmaceutical Sciences
Janger RSD Mangusada. Jurnal and Research.
Skolastik Keperawatan | Vol. 7 Sasaki, H., Tamura, K., Naito, Y.,
Li, Z., Bauer, B., Aaberg, M., Pool, S., Ogata, K., Mogi, A., Tanaka,
Van Rooy, K., Schroeder, D., & T., Ikari, Y., Masaki, M.,
Finney, R. (2020). Benefits of Nakashima, Y., and Takamatsu,
hand massage on anxiety in Y. (2017). Patient Perceptions
preoperative outpatient: A quasi- of Symptoms and Concerns
experimental study with pre- during Cancer Chemotherapy:
and post-tests. National Library ‘Affects My Family’ is the
of Medecine. Most Important. International
Mardiana, A., & Kurniasari, L. (2021). Journal ofClinical Oncology.
Hubungan Pengetahuan Setyani, F., Bunga, B., & Milliani, C.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (2020). Tingkat Kecemasan
(SADARI) dengan Kejadian Pasien Kanker Payudara Yang
Kanker Payudara di Kalimantan Mendapatkan Kemoterapi.
Timur. Borneo Student Research. Carolus Journal of Nursing
Misgiyanto & Dwi, S. (2014). Hubungan Smeltzer, S., & Bare, B. (2012).
antara dukungan keluarga dengan Keperawatan Medikal Bedah
tingkat kecemasan penderita Volume 3 Edisi 8. Jakarta: EGC
kanker servix paliatif. Jurnal Subekti RT, Muhammadiyah U,
Keperawatan. Vol. 5 No. 1 Lampung P. (2020). Hubungan
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Dukungan Keluarga terhadap
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Tingkat Kecemasan. Jurnal
Rineka Cipta. Kesehatan Panca Bhakti
Pramesti, R. (2020). Pengaruh Kombinasi Lampung
Aromaterapi Lavender dan Hand Yuliastuti, C. (2015). Effect of Handheld
Massage Terhadap Perubahan Finger Relaxation on Reduction
Kecemasan, Tekanan Darah dan of Pain Intensity in Patients with
Kortisol pada Pasien Hipertensi. Post-Apendectomy at Inpatient
Jurnal Penelitian Kesehatan Ward RSUD Sidoarjo.
"Suara Forikes" (Journal of International Journal of Medicine
Pharmaceutical Sciences

10

Anda mungkin juga menyukai