Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN KUESIONER DAN STRATEGI PENELITIAN

KUANTITATIF

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Penelitian


Kuantitatif yang diampu oleh Dr. Leni Armayati, S.Psi, M.si

Oleh :

BIMA RIZKY 218110267


NURA REZKHI ARYUNI 218110191
RANGGA ADHITYA ROSMAN 218110071
INDAH EDRIA CHASIMA 218110176
SISKA APRILIA 218110267

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita


semua. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita rahmat dan kesempatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Penyusunan Kuesioner dan Strategi Penelitian
Kuantitatif”.

Makalah ini dibuat guna memenuhi penilaian kelompok mata kuliah


Penelitian Kuantitatif. Rasa terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu
ibu Dr. Leni Armayati, S.Psi, M.si yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini. Kami tahu makalah yang kami buat masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian agar kami bisa memperbaiki diri dan menjadi lebih baik lagi. Kami
berharap makalah ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan. Sekian yang
dapat kami sampaikan, sekali lagi kami ucapkan terimakasih.

Pekanbaru, 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBUKAAN

A. Pendahuluan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Metode penelitian

BAB II ISI
A. Defenisi kuesioner
B. Apa saja jenis-jenis kuesioner
C. Apa saja hal yang penting dalam penyusunan kuesioner
D. Apa saja jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner
E. Bagaimana prosedur penyusunan kuesioner yang benar
F. Apa saja kelebihan dan kelamahan metode kuesioner dalam penelitian
G. Apa strategi penyusunan penelitian kuantitatif
H. Jelaskan apa itu penelitian eksperimen dan non eksperimen dalam
penelitian kuantitatif

BAB III PENUTUP


A. Rangkuman

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk yang penuh dengan rasa penasaran. Bak dalamnya
lautan samudura manusia akan terus berusaha untuk memenuhi rasa haus akan
keingintahuanya yang mendalam. Oleh karena itu sepanjang sejarah peradaban
manusia, selalu ditemukan pengetahuan-pengetahuan baru yang banyak
berdampak pada kehidupan sehari-hari dan kemajuan peradaban. Penemuan hebat
yang kita ketahui sekarang tidak lepas dari berbagai trial and error yang
dilakukan para pendahulu sehingga terjadi pengakumulasian pengetahuan hingga
menjadi seperti sekarang. Dalam upaya mengungkap kebenaran atau mencari
pengetahuan baru manusia banyak menciptakan metode-metode yang dianggap
terbaik dalam melakukan tugasnya dalam hal ini metode yang ilmiah, empiris,
sistematis, dan rasional. Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam
Perspektif Moral, Sosial, dan Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya
metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh
pengetahuannya berdasarkan: a) kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan
argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil disusun, b) menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka
pemikiran tersebut
dan c) melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji
kebenaran pernyataannya secara faktual. Kemudian metode tersebut banyak
diserap oleh pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang melakukan penelitian
dengan mengolah data yang kemudian diukur secara numerik. Artinya penelitian
ini berkutat pada pengukuran suatu variabel/subjek yang kemudian dianalisis
dalam bentuk data numerik. Pendekatan kuantitatif mengedepankan objektifitas
daripada subjektifitas penelitian kuantitatif berusaha untuk se-objektif mungkin
dalam penelitiannya. Sehingga kebenaran/pengetahuan yang diolah terkesan
sempit dan kaku untuk sebagaian orang khususnya orang yang lebih prefer
pendekatan kualitatif. Meskipun begitu pendekatan kuantitatif sendiri memiliki
kelebihannya tersendiri salah satunya pastinya adalah informasi yang didapat itu

2
objektif sehingga dapat di geralisasi. Dalam penelitian kuantitatif pada umumnya
bertujuan unutk mencari hubungan antara pengaruh suatu variabel terhadap
variabel yang lain. Jadi pendekatan ini berusaha untuk mencari sebab dari suatu
akibat. Maka variabel-variabel penelitian kuantitatif merupakan variabel yang
harus ada proses manipulasi dan ada kontrol variabel agar tidak ada variabel lain
yang mempengaruhi variabel yang kita observasi. Pendekatan kuantitatif memiliki
banyak metode dalam penelitiannya seperti eksperimen, eksperimen kuasi,
eksperimen murni, dan non-eksperimen seperti survey, korelasi, kuesioner, dan
sebagainya. Salah satu metode yang sering digunakan oleh peneliti kuantitatif
yang akan kita bahas yaitu kuesioner. Kuesioner ini merupakan alat pengumpulan
data berupa kumpulan pertanyaan mengenai subjek penelitian atau variabel yang
ingin diteliti pada responden. Kemudian jawaban dari responden itu berupa data
kemudian diolah secara statistik. pada intinya penelitian kuantitatif berusaha
untuk mengungkap kebenaran/informasi yang objektif, sistematis, dan empiris
sehingga informasi yang di dapat bisa di pertanggung jawabkan validitasnya.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat penulis rangkum dari latar belakang
di atas adalah sebagai berikut:
1.Apa defenisi kuesioner?
2.Apa saja jenis-jenis kuesioner?
3.Apa saja hal yang penting dalam penyusunan kuesioner?
4.Apa saja jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner?
5.Bagaimana prosedur penyusunan kuesioner yang benar?
6.Apa saja kelebihan dan kelamahan metode kuesioner dalam penelitian
7.Apa saja strategi penyusunan penelitian kuantitatif
8.Jelaskan apa itu penelitian eksperimen dan non eksperimen dalam
penelitian kuantitatif

3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:

3
1.Mengetahui apa itu kuesioner, jenis-jenisnya, tujuan pembuatan kuesioner,
prosedur penyusunan kuesioner, dan kelebihan dan kelemahan kuesioner.
2.Mengetahui apa strategi penelitian kuantitatif dan pembagiannya.

B. Metode
Makalah ini dibuat menggunakan metode penelitian pustaka dengan
pendekatan kualitatif. Metode penelitian pustaka artinya dilakukannya studi dan
analisis terhadap jurnal, buku, artikel, karya seseorang yang memiliki kesamaan
dengan masalah dalam makalah peneliti. Teknik mengumpulkan data dilakukan
dengan cara membaca, menganalisa, dan mencatat. Teknik ini bertujuan agar
pemakalah atau peneliti dapat menguasai dan memperdalam pengetahuan peneliti
terhadap masalah yang dikaji.

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFENISI KUESIONER
Kuesioner merupakan salah satu instrumen penelitian dalam
pengumpulan data, data yang dikumpulkan dilakukan dengan cara menyusun
daftar pertanyaan-pertanyaan dan Jawaban responden merupakan data yang
peneliti akan teliti dan analisis. Kuesioner merupakan bentuk transformsi isi
kerangka teori dan kerangka konsep suatu objek yang akan diteliti. Kuesioner
yang berisi daftar pertanyaan, yang mengukur pengetahuan, sikap, pendapat,
perilaku, dan informasi lainya yang di maksudkan dalam tujuan penelitian
yang dilakukan. Data yang di dapat dari kuesioner akan menjadi bentuk
variabel-variabel penelitian yang akan di olah menjadi sebuah informasi atau
di cari sebab akibat dari informasi tersebut. Isi yang secara umum masuk ke
dalam format penyusunan kuesioner antara lain, pengenalan diri dan intitusi,
mendeskripsikan dua atau tiga pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian,
menjelaskan relevansi penelitian, memberikan petunjuk pengisian secara
umum, dan ciri dari responden yang menjadi sukarelawan.

4
B. JENIS-JENIS KUESIONER
I. Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner dengan jenis pertanyaan
uraian atau yang sering didengar essay. Dalam hal ini, responden perlu
memberikan jawaban berupa pendapat atau penjelasan pada pertanyaan
yang tersedia. Kuesioner terbuka lebih bersifat subjektif dan meluas
sehingga data yang diperoleh dari kuesioner terbuka biasanya
digunakan untuk memperoleh informasi mendalam.
II. Kuesioner Tertutup
Pada kuesioner tertutup, pertanyaan yang diberikan ialah
berupa pilihan ganda atau checklist. Dengan begitu, responden hanya
dapat menjawab pertanyaan dengan pilihan yang tersedia. Hasil
kuesioner tertutup tergolong mudah diolah dan tak memakan banyak
waktu.
III. Kuesioner Gabungan
Jenis kuesioner semi terbuka atau gabungan merupakan
percampuran dari kuesioner tertutup dan terbuka, sehingga Jawaban
yang diperoleh dari responden lebih bersifat objektif tapi juga subjektif
dengan kata lain mengerucut tapi juga luas. Sehingga responden dapat
menjawab sesuai kondisi yang sebenarnya.
IV. Kuesioner Rating Scale
Jenis kuesioner bentuk ini berupa pernyataan diikuti oleh
kolom-kolom kosong yang menunjukkan tingkatan-tingkatan dari
terkecil ke terbesar, mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak
setuju.

C. HAL YANG PENTING DALAM PENYUSUNAN KUESIONER


Sebelum masuk ke tahapan Menyusun kuesioner ada hal yang
harus diperhatikan. Karena kuesioner adalah sebuah Teknik pengumpulan
data berupa pertanyaan-pertanyaan maka peneliti sebelum menyerahkan

5
kuesioner pada responden wajib untuk mempertimbangkan 3 hal untuk
membuat pertanyaan. Pertama pertanyaan harus mudah dimengerti, kedua,
mudah dijawab, dan ketiga mudah diproses. Hal ini tentu jika dilakukan
dengan tepat maka responden dapat lebih bisa mengeluarkan hasil atau
jawaban yang baik karena mereka dapat mengerti apa yang di maksud
dalam pertanyaan tentu hal ini akan berdampak baik terhadap pengolahan
data karena responden menjawab pertanyaan dengan leluasa dan seadanya.

D. JENIS-JENIS PERTANYAAN
a. Free Respons
Pertanyaan yang menanyakan opini, persepsi, dan motif sehingga
jawaban responden cendrung subjektif dan luas. Contoh bagaiamana
pendapat saudara mengenai kebijakan pemerintah tahun ini?
b. Directed Respons
Sedikit berbeda dengan free respons, pertanyaan ini lebih
menekankan pada arah pertanyaan. Artinya pertanyaan memang bersifat
subjektif tapi jawaban yang diharapkan sudah diarahkan terlebih dahulu.
Contoh: Bagiamana opini saudara mengenai kebijakan kenaikan harga
BBM belakangan ini?
c. Multiple Choice
Jenis pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan terlebih
dahulu dan bersifat objektif. Contoh, Apakah saudara setuju dengan
kebijakan kenaikan harga BBM ya atau tidak.

E. PROSEDUR PENYUSUNAN KUESIONER


1. Decide the topic for the reserch
Tentu untuk Menyusun sebuah kuestioner peneliti sudah harus
mengetahui topik apa yang mau di angkat. Kemudian menentukan
variable apa dari responden yang ingin diukur dan sebagainya.
2. Decide the information required.
Cari tahu informasi yang dibutuhkan, dalam hal ini informasi
apa yang dimaksud yaitu segala informasi yang berkaitan dengan hal-

6
hal apa yang perlu diketahui dari responden. Apakah pengalamannya
saat kerja, kuliah, di sekolah dan sebagainya. Apa yang peneliti
harapkan dari responden sebagai tujuan utama dilakukannya sebuah
kuestioner. Alat ukur seperti apa yang diperlukan yang sesuai dengan
topik peneliti dan sebagainya.
3. Define the target respondents.
Peneliti harus mendefinisikan populasi dari responden yang
ingin digeneralisasikan dari data sampel yang akan dikumpulkan.
Bagaimana kategorisasi dari responden yang ingin di teliti.
Kemudian dalam merancang kuesioner peneliti juga harus
memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, pendidikan, dll dari
responden sasaran. Tentukan sampel dan populasi penelitian yang
mau diukur cari tahu darimana, siapa, mengapa populasi atau
sampel tersebut yang diambil.
4. Choose the method of reaching your target respondents.
Peneliti kemeudian harus menentukan apa
metode/pendekatan yang dilakukukan dalam hal media yang
digunakan oleh responden. Apakah media yang digunakan secara
online, email, pribadi atau kelompok. Mengapa hal ini penting
sebab, lingkungan itu bisa berpotensi mempengaruhi
Jawaban/kemampuan menjawab responden. Misal, jika dilakukan
secara online maka peneliti memiliki keterbatasan dalam
mengontrol kondisi menjawab pertanyaan responden, jika missal
responden yang menjawab sedang di tempat yang berisik besar
kemungkinan ia terganggu dan Jawaban yang diharapkanpun tidak
tercapai. Tapi jika media yang dilakukan adalah kelompok dalam
sebuah ruangan yang sama, maka tercipta sebuah kontrol yang
jelas dan Jawaban dari respondenpun bisa maksimal.
5. Decide on question content.
Peneliti harus menyiapkan sebuah pertanyaan yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Bagaimana kita membuat sebuah
pertanyaan yang kritis dan evaluatif hindarkan pertanyaan yang

7
tidak sesuai dengan topik penelitian. Kemudian pertanyaan jenis
apakah yang digunakan apakah pilihan ganda, subjektif atau
gabungan.
6. Develop the question wording.
Peneliti kemudian mengembangkan penyusunan kata dalam
pertanyaan. Hindari pengulangan pertanyaan dengan substansi
yang sama terus menerus. Pertanyaan yang disediakan haruslah
mudah dipahami dan mudah dijawab. Hal ini penting supaya
jawaban dari responden bisa maksimal.
7. Put questions into a meaningful order and format.
Kemudian peneliti menyusun pertanyaan secara teratur dan
sistematis. Pertanyaan harus mengalir dalam semacam urutan
psikologis, sehingga mengarah secara linier maju kedepan secara
alami ke yang berikutnya. Pertanyaan tentang satu aspek tertentu
dari variabel, harus dikelompokkan bersama. Sebab jika tidak,
maka Responden mungkin merasa bingung untuk terus berpindah
dari satu topik ke topik lain, atau diminta untuk kembali ke topik
yang mereka pikir telah mereka berikan pendapat mereka
sebelumnya. Responden kemungkinan menjadi cepat bosan dan
gelisah ketika ditanya pertanyaan serupa terus menerus. Oleh
karena itu, peneliti harus memvariasikan pertanyaan responden dari
waktu ke waktu.

8. Check the length of the questionnaire.


Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah seberapa
Panjang juestioner yang di buat. Pastikan waktu yang dibutuhkan
untuk menjawab kuestioner tidak terlalu lama. Karena dapat
berpotensi membuat responden jenuh sehingga mengganggu
jawaban yang di buat.
9. Pre-test the questionnaire.
Setelah kuesionernya sudah di buat, pastikan untuk
melakukan tes percobaan kepada kelompok kecil terlebih dahulu.

8
Hal ini guna memberikan gambaran pada peniliti hal apa yang akan
terjadi dan sebagai bahan evaluasi alat tes tersebut.

10. Develop the final survey form.


Hal terakhir yang perlu dilakukan agar kuesioner yang
dibuat dapat berjalan dengan baik yaitu degan mengevaluasi
kuesioner yang sudah dibuat. Apakah masih ada yang kurang entah
itu dalam segi pertanyaan, kualitas pertanyaan, dan sebagainya.
Setelah itu barulah kuestioner siap untuk digunakan.

F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KUESTIONER

Kelebihan metode kuesioner menurut Sukardi (2012) beberapa


kelebihan kuesioner adalah sebagai berikut:

 Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara


individual maupun kelompok terhadap permasalahan
 Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu
yang relatif singkat
 Tetap terjaganya kerahasiaan responden karena responden bisa
menggunakan inisial
 Alat penelitian yang terbilang murah
 Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang
telah diberikan peneliti
 Dapat mengolah informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat.
Menurut Sukardi (2012) beberapa kelemahan kuesioner tersebut
adalah sebagai berikut:

 Peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika memberikan


informasi melalui isian kuesioner

9
 Responden tidak memberikan jawaban dalam waktu yang telah
ditentukan
 Responden memberikan jawaban secara asal-asalan dan tidak jujur
dalam menjawab

G. STRATEGI PENYUSUNAN PENELITIAN KUANTITATIF


Penelitian kuantitatif menekankan fenomena-fenomena objektif dan
dikaji secara kuantitatif. Artinya data atau informasi yang diperoleh akan
dianalisis dan diolah secara numerik. Strategi penelitian dengan rancangan
kuantitatif selalu melibatkan pandangan post-positivisme (Nana Syaodih,
2010). Strategi penelitian kuantitatif meliputi kuasi eksperimen dan penelitian
korelasi dan juga penelitian yang hanya melibatkan satu subjek dalam
penelitiannya. Tujuan dari dilakukannya penelitian kuantitatif adalah unutk
mencari sebab dari suatu akibat suatu variabel. Apakah adap pengaruh dari
suatu variabel terhadap perubahan variabel yang lain. Contoh, adakah
pengaruh intensitas penggunaan media social terhadap depresi dan body image
perempuan. Dalam hal ini variabel yang mempengaruhi adalah media social
dan variabel yang terpengaruhi adalah tingkat depresi dan body image
perempuan. Di sebut juga ini adalah hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Penelitian kuantitatif umumnya melibatkan eksperimen-
eksperimen dengan variable yang kompleks dan treatment/intervensinya.
Strategi penelitian yang dilakukan umumnya adalah dengan menguji tsebuah
teori yang ada kemudian menarik hipotesis. Penelitian kuantitatif biasanya
menggunakan metode-metode kausalitas mencari sebab akibat suatu variabel
dan mengidentifikasi variabel-variabel ganda. Pada penelitian kuantitatif
dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian eksperimental dan
penelitian non eksperimental. Penelitian eksperimental meliputi eksperimental
murni, eksperimental kuasi, eksperimental lemah dan penelitian dengan hanya
melibatkan satu subjek. Sedangkan penelitian non eksperimental meliputi
penelitian deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ekspos facto dan
penelitian tindakan (Nana Syaodih, 2010).

10
H. PENELITIAN EKSPERIMEN DAN NON EKSPERIMEN DALAM
KUANTITATIF

i. Defenisi Penelitian Eksperimen


a) Menurut Fraenkel, dkk (2012)
Metode Eksperimen adalah metode ilmiah yang paling konklusif,
sebab dalam penelitian eksperimen, peneliti benar-benar membuat
treatement (perlakuan) yang berbeda dan kemudian mempelajari efeknya.
b) Menurut Best & Kahn (2006)
Penelitian eksperimen adalah sebuah penelitian di mana seorang
peneliti secara disengaja memanpulasi variabel independen untuk
diketahui dampaknya terhadap variabel dependen. Fokus dari penelitian
ini adalah untuk melihat efek atau hubungan varibel independen yang
senagaja dimanipulasi terhadap variabel dependennya.

ii. Karakteristik penelitian eksperimen


 Manipulasi (Manipulation)
Karakteristik pertama yang selalu ada dalam penelitian eksperimen
adalah tindakan memanipulasi variabel secara terencana diakukan oleh
peneliti, yang dimaksud dengan manipulasi yaitu tindakan atau perlakuan
yang dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek
dalam variabel terikat.
 Pengukuran (Measurement)
Adanya pengukuran variabel dependen baik pada kelompok
kontrol atau pun kelas treatment untuk mendapatkan skor dari masing-
masing kelompok kelas.

 Perbandingan (Comparison)

11
Setelah diukur, selanjutnya dilakukan perbandingan skor antara
kelas treatment dengan kelas kontrol sehingga dapat diketahui seberapa
besar pengaruh treatment yang diberikan.
 Kontrol (Control)
Upaya kontrol selalu sengaja dilakukan oleh peneliti terhadap
variabel atau ubahan yang ada. Mengontrol merupakan usaha peneliti
untuk memindahkan pengaruh variabel lain pada variabel terikat yang
mungkin mempengaruhi penampilan variabel tersebut. Kegiatan
mengontrol suatu variabel atau subjek dalam penelitian eksperimen
memiliki peranan penting karena tanpa melakukan kontrol secara
sistematis, seorang peneliti tidak munkin dapat melakukan evaluasi
dengan melakukan pengukuran secara cermat terhadap variabel terikat.

iii. Proses Penelitian Eksperimen


Merujuk pada pendapat dari Gay, dkk (2012) langkah-langkah dalam
penelitian eksperimen terbagi menjadi enam proses, sebagai berikut:

 Memilih dan menentukan masalah penelitian (Select & define a


problem)
 Memilih partisipan dan merumuskan instrumen penelitian (Select
participants and measuring instruments)
 Menyiapkan rencana penelitian (prepare a research plan)
 Menjalankan prosedur yang telah dibuat (Execute procedures)
 Menganalisis data (Analyze the data)
 Memformlasikan kesimpulan penelitian (Formulate conclusions)

iv. Jenis-jenis penelitian eksperimen


Ada empat macam eksperimen seperti:
12
 Eksperimen murni
metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan
memenuhi syaratsyarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat
tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok
control, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian
hasil
 Eksperimen kuasi
Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya
sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan
variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja,
yaitu variabel yang dipandang paling dominan.
 Eksperimen tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental),
merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.Dalam
pelaksanaaneksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen
murni, kuasi atau lemah berlaku.

v. Kelebihan dan kekurangan metode penelitian eksperimen


Di dalam bukunya yang berjudul Educational Research, Johnson &
Christiansen (2014) mengemukakan masing-masing kekurangan dan
kelebihan dari metode penelitian eksperimen, sebagai berikut.
 Kelebihan Metode Penelitian Eksperimen
o Memiliki kemampuan untuk membuktikan hubungan sebab
akibat, maksudnya bahwa kesimpulan hubungan sebab-
akibat yang dihasilkan dalam penelitian eksperimen ini
lebih kuat dibandingkan metode non-eksperimen.
o Kemampuan untuk memanipualsi secara tepat satu atau
lebih variabel yang diingingkan peneliti.
o Peneliti dapat memanipulasi variabel independen untuk
dilihat pengaruhnya terhadap variabel dependen secara
langsung.
 Kekurangan Metode Penelitian Eksperimen
13
o Hasil dari penelitian eksperimen sulit digeneralisasikan
dalam kehidupan sehari-hari, artinya hasil suatu penelitian
eksperimen tidak dapat langsung digunakan dalam
kehidupan nyata atau sehari-hari.
o Penelitian dengan metode eksperime membutuhkan waktu
yang cukup lama, hal ini karena beberapa vaiabel
independen yang harus dimanipulasi sekian lama agar
dampaknya terhadap variabel dependen tampak dan bisa
diamati.
o Penelitian metode eksperimen ini cenderung menganggap
manusia sebagai objek yang dapat dimanipulasi.

vi. Defenini penelitian non-eksperimen


Menurut Johnson & Christensen (2014)
Penelitian non-Eksperimen merupakan penyelidikan empiris yang
sistematis di mana ilmuwan tidak memiliki kontrol langsung terhadap
variabel independen karena manifestasinya telah terjadi atau bahkan
karena secara inheren variabel yang diteliti memang tidak dapat
dimanipulasi.
Menurut Ary, dkk (2010)
Penelitian non-eksperimen dalam pendekatan kuantitatif
merupakan penelitian di mana peneliti hanya dapat mengidentifikasi
hubungan antar-variabel tapi tidak dapat melakukan manipulasi variabel.

vii. Proses Melakukan Penelitian Non-Eksperimen


Menurut Johnson & Christiansen (2014), langkah-langkah dalam
penelitian non-eksperimen ini sebenarnya mirip dengan langkah-langkah
dalam penelitian eksperimen, yakni terdiri dari:
o Peneliti menentukan masalah penelitian dan hipotesis yang akan
diuji.
o Peneliti memilih variabel yang akan digunakan dalam
penelitiannya.
14
o Peneliti mengumpulkan data.
o Peneliti menganalisis data.
o Selanjutnya, peneliti melakukan interpretasi hasil penelitian.

viii. Jenis Penelitian Non-Eksperimen


Menurut James H. McMillan (2012)
o Penelitian Deskriptif, Penelitian yang tujuan utamanya
mendeskripsikan sebuah fenomena.
o Penelitian Komparasi, Penelitian yang bertujuan untuk
membandingkan nilai variabel dari dua level atau lebih variabel
independen.
o Penelitian Korelasi, merupakan penelitian yang bermaksud
menguji hubungan dua variabel.
o Penelitian Prediksi, Penelitian yang tujuannya untuk menguji
seberapa baik sebuah variabel independen memprediksi variabel
dependennya.
o Penelitian Ex Post Facto, penelitian yang bertujuan untuk menarik
kesimpulan kausal dengan membandingkan kelompok yang
menerima intervensi berbeda di masa lalu.

ix. Kelebihan dan kekurangan penelitian non-eksperimen


A. Kelebihan penelitian non-eksperimen
 Bisa menggunakan populasi yang besar
 Menjangkau lokasi terpencil dengan menggunakan surat, email,
atau telepon.
 Sampel yang besar memberi hasil signifikan secara statistik
 Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat
 Memiliki kemampuan tinggi dalam mengeliminasi
subjektivitas peneliti

B. Kekurangan penelitian non-eksperimen

15
 Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang
pertanyaan umum sehingga menghapus keunikan tiap
responden.
 Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel
memberikan respon.

BAB III
PENUTUP

E. Rangkuman
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan
oleh peneliti dalam megungkap kebenaran dengan mengolah data/informasi
berbentuk numerik yang terukur. Pendekatan kuantitatif erat dengan yang
namanya statistik sebagai salah satu cara mengolah data dan kemudian ditarik
kesimpulan. Tujuan dari penelitian kuantitatif secara umum untuk mencari
kausalitas suatu variabel, apakah variabel bebas yang sudah di tetapkan benar-
benar memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Maka ada manipulasi dan
kontrol dari peneliti agar hasil penelitian dapat berjalan dan berhasil. Penelitian
kuantitatif mengedepankan objektifitas dalam pengolahan dan interpretasi data.
Salah satu alat yang paling umum digunakan untuk mengumpulkan data
kuantitatif adalah kuesioner. Kuesioner merupkana alat pengumpulan data
berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai topik penelitian yang diangkat. Dalam
menyusun kuesioner tetnu memiliki prosedurnya tersendiri terlebih bagaimana
peneliti mengkrontuksikan pertanyaan yang diajukan. Kuesioner sendiri memiliki
kelebihan dalam hal seberapa banyak data yang bisa diolah sekaligus tapi hal ini
juga dapat punya kelemahan seperti hilangnya keunikan individu dalam data yang
sudah tergenaralisasi tersebut.

16
Daftar Pustaka

Lestari Fadjarwati, S.Pd., R. R. S. (2016). Kelebihan Dan Kelemahan


Kuesioner/Angket. BPMPK - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Retrieved September 21, 2022, from
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/
KM201627/materi1.html

Crawford, I. M. (1997). Marketing research and information systems. Food and


Agriculture Organization of the United Nations.

Dahlan, A. (2014, November 9). Pengenalan strategi-Strategi Dalam Penelitian.


Eureka Pendidikan. Retrieved September 21, 2022, from
https://eurekapendidikan.com/pengenalan-strategi-strategi-dalam#:~:text=Strategi
%20Kuantitatif&text=Strategi%20penelitian%20kuantitatif%20meliputi
%20kuasi,XIX%20dan%20awal%20abad%20XX.

dhee, M. (2020, April 16). Metode Penelitian Kuantitatif: Definisi Dan Jenis-
Jenisnya [terlengkap]. Ometlit. Retrieved September 21, 2022, from
https://ometlit.com/metode-penelitian-kuantitatif/

heryana, A. (2020). DESAIN Penelitian non eksperimental - researchgate.


reserchgate. Retrieved September 21, 2022, from
https://www.researchgate.net/profile/Ade-Heryana/publication/342123421_Desai
n_Penelitian_Non-Eksperimental/links/5ee35006a6fdcc73be73a84f/Desain-
Penelitian-Non-Eksperimental.pdf?origin=publication_detail

Untari SE.,MM, D. D. T. (2019). Buku Ajar Metodologi Penelitian (Penenlitian


kontemporer bidang ekonomi dan bisnis). CV. PENA PERSADA.

17

Anda mungkin juga menyukai