Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


PADA PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :

1. AFIF RIYANTO 200104001


2. ARIENO ROGO 200104008
3. ERINA 200104022
4. PURYANI 200104068

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2021
A. TOPIK
Relaksasi Progresif untuk Pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Resiko Perilaku Kekerasan

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK diharapkan pasien dengan resiko perilaku
kekerasan dapat mengontrol aggression self control nya
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot
b. Pasien mampu melaksanakan teknik relaksasi untuk mendapatkan
perasaan rileks
c. Pasien mampu mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami
pasien

D. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di
bidang kesehatan sudah demikian pesatnya hingga berdampak pada sumber daya
manusia yang menuntut pelayanan prima.Bidang pelayanan kesehatan psikiatri
juga terus mengembangkan mutu pelayanan antara lain dengan adanya berbagai
terapi baik medis, modalitas, konseling, psikoterapeutik, pendidikan kesehatan,
perawatan berkelanjutan, perawatan mandiri Activity Daily Living (ADL).
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi merupakan suatu terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Dalam hal ini klien dilatih untuk
mempersepsikan stimulus dari luar secara nyata, terapi ini bisa digunakan pada
pasien dengan risiko perilaku kekerasan (Prabowo, 2014).
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus
yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi.
Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam
kehidupan menjadi adaptif. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik
terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Prabowo, 2014).

E. SELEKSI PASIEN
1. Kondisi pasien kooperatif
2. Pasien yang sehat fisik.
3. Pasien dengan dengan resiko perilaku kekerasan
4. Pasien bersedia mengikuti TAK / senam
5. Proses seleksi pasien
a. Berdasarkan observasi pasien sehari – hari.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai
perilaku pasien sehari – hari.
c. Hasil diskusi kelompok.
d. Adanya kesepakatan dengan pasien.

F. JADWAL KEGIATAN
Hari/tanggal : .......Juni 2021
Tempat pelaksanaan TAK : RSUD Banyumas
Lama pelaksanaan TAK : 30 Menit

G. METODE
Ceramah, Tanya jawab dan Demonstrasi

H. MEDIA DAN ALAT


Laptop dan Speaker

I. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Afif Riyanto
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi
c. Menjelaskan topik dan tujuan
d. Menentukan tempat, kontrak waktu
e. Menjelaskan aturan main atau tata tertib
f. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
g. Menanyakan perasaan pasien setelah dilakukan terapi kelompok
h. Menyimpulkan dan menutup acara terapi aktivitas kelompok

2. Co leader : Puryani
a. Memimpin Tekhnik relaksasi Progresif

3. Fasilitator : Arieno Rogo


Tugas :
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti tekhnik relaksasi progresif

4. Observer : Erina
Tugas :
a. Mencatat serta mengamati respon pasien (dicatat pada format yang
tersedia).
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan
J. SETTING TEMPAT

LEADER

CO LEADER

PASIEN PASIEN

PASIEN PASIEN
FASILITATOR

PASIEN PASIEN

OBSERVER

K. ANTISIPASI KEGIATAN
Ada beberapa langkah yang diambil dalam mengantisispasi kemungkinan
yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil adalah:
1. Penanganan terhadap pasien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien, menyuruh klien untuk mengikuti gerakan tekhnik
relaksasi progresif
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin di ikuti oleh
klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
4. Bila pasien ingin BAB dan BAK
a. Jika pasien ingin BAB dan BAK angkat tangan dan minta izin kepada
petugas, acara tetap dilanjutkan dan pasien kembali mengikuti TAK
setelah urusan selesai

L. LANGKAH KEGIATAN TAK


1. Persiapan
a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan masalah
keperawatan resiko perilaku kekerasan
b. Membuat kontrak dengan pasien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada pasien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua pasien (beri papan nama)
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan kabar dan perasaan pasien saat ini
2) Menanyakan masih sering marah-marah atau tidak
3) Mengevaluasi kemampuan pasien dalam mengontrol marah
c. Penjelasan tujuan TAK
1) Menjelaskan tentang cara mengontrol marah dengan tindakan
tekhnik relaksasi progresif
d. Aturan Main
Pasien harus ikut kegiatan dari awal sampai akhir, dan jika ingin
meninggalkan kelompok atau TAK harus izin kepada leader dan jika
sudah dizinkan baru pasien dapat pergi.
e. Kontrak waktu
1) Perawat melakukan kontrak waktu sebelumnya yaitu selama 30
menit
2) Perawat melakukan TAK ditempat pertemuan atau halaman yang
luas
3) Perawat melakukan TAK dengan topik bagaimana mengontrol
marah dengan melakukan gerakan relaksasi progresif bersama
3. Kerja : dilakukan sesuai jenis atau topik TAK
a. Pasien diajak kumpul dihalaman dan berbaris yang rapi
b. Melakukan gerakan tekhnik relaksasi progresif dengan mengikuti
gerakan Co Leader
4. Terminasi
a. Leader melakukan evaluasi subjektif (menanyakan perasaan pasien
setelah mengikuti TAK)
b. Leader melakukan evaluasi objektif (menanyakan hal-hal terkait dengan
topik TAK yang sudah dilakukan)
c. Leader bersama klien membuat rencana tindak lanjut terkait topik TAK
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Membuat kontrak dengan pasien tentang topik TAK, waktu TAK, tempat
TAK yang akan datang
e. Salam penutup
M. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan
TAK.
LAMPIRAN
HASIL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Formulir evaluasi sebagai berikut :


Hari/tanggal : …..Juni 2021
Jam : WIB
Ruangan : RSUD Banyumas

No Aspek yang Nama pasien


dinilai

1 Keaktifan

2 Kesesuaian
gerakan

3 Konsentrasi
dalam kegiatan

4 Perasaan setelah
melakukan
gerakan tekhnik
relaksasi
progresif

Anda mungkin juga menyukai