Anda di halaman 1dari 47

Sumber :

1. Ilmu Keuangan Negara – Dalam Teori Dan


Praktek : M. Suparmoko
2. Asas2 Ilmu Keuangan Negara : M.
Suparmoko
Keuangan negara adalah ilmu yg mempelajari
penerimaan dan pengeluaran negara beserta dgn
seluruh akibatnya.
Keuangan negara didefinisikan juga berdasar obyeknya
yg meliputi semua hak dan kewajiban negara yg dpt
dinilai dgn uang termasuk kebijakan dan kegiatan dlm
bidang fiskal, moneter dan pengelolaan keuangan
negara yg dipisahkan spt uang dan barang yg dpt
dijadikan milik negara.
Dr sisi proses, keuangan negara mencakup seluruh
kegiatan yg berkaitan dgn obyek keuangan negara mulai
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dgn pertanggungjawabannya (Mulia Nasution, 2004).
Ilmu keuangan negara mrpk bagian dr ilmu ekonomi yg
mempelajari tentang kegiatan2 pemerintah dlm bidang
ekonomi yg terkait dgn penerimaan dan pengeluaran
pemerintah beserta dgn pengaruh2nya di dlm
perekonomian tsb.
Keuangan negara membahas dampak dr realisasi anggaran
dan belanja negara thd perekonomian terutama thd
pencapaian 7an kegiatan ekonomi spt : pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga, distribusi penghasilan,
peningkatan efisiensi serta penciptaan kesempatan kerja.
Definisi :
1. Carl C. Phlem
Keuangan negara adalah ilmu yg mempelajari
tentang penggunaan dana oleh pemerintah utk
memenuhi pembiayaan kegiatan pemerintah.
2. Musgrive
Keuangan negara adalah ilmu yg mempelajari
masalah2 yg luas & kompleks yg berkaitan dgn
pemasukan dan pengeluaran pemerintah.
3. Suparmoko
 Keuangan negara adalah bagian dr ilmu ekonomi yg
mempelajari tentang kegiatan2 pemerintah dlm
bidang ekonomi terutama mengenai penerimaan dan
pengeluarannya beserta pengaruh2nya di dlm
perekonomian tsb.
 Keuangan negara mrpk studi tentang pengaruh2 dr
anggaran penerimaan dan belanja negara thd
perekonomian, terutama pengaruhnya thd pencapaian
7an kegiatan ekonomi, spt :
lanjutan
• Pertumbuhan ekonomi
• Stabilitas harga2
• Distribusi penghasilan yg lbh merata
• Peningkatan efisiensi
• Penciptaan kesempatan kerja
Jd ilmu keuangan negara itu membahas tentang apa yg
seharusnya atau ilmu ekonomi normatif sedangkan ilmu
ekonomi yg mempelajari tt apa adanya atau ilmu ekonomi
posistif.
Setiap negara berusaha meningkatkan taraf hidup bangsanya.
Bahkan sdh ada kesepakatan dunia pd saat ini utk scr ber-
sama2 mencapai sasaran pemb yg sifatnya universal, spt yg
dirumuskan dlm 7an pembangunan Abad melenium
(Millenium Development Goals = MDGs).
Tujuan pembangunan milenium mrpk sbh paradigma pemb
global dideklarasikan oleh KTT Milenium yg dihadiri 189
negara anggota PBB di New York pd bulan Sept 2000. Semua
negara yg hadir tsb (termasuk INDONESIA) berkomitmen utk
mengintegrasikan tujuan pemb abad milenium (MDGs) ke dlm
program pembangunan masing2 negara.
Beberapa tujuan MDGs
diantaranya :
- Mencapai pendidikan dasar utk semua orang
- Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
- Menurunkan angka kematian anak
- Meningkatkan kesehatan ibu
- Memerangi HIV/AIDS malaria dan penyakit menular
lainnya
- Memastikan kelestarian lingkungan hidup dan
- Membangun kemitraan global utk pembangunan.
Peranan Pemerintah dalam Perekonomian

1. SISTEM KAPITALIS
Tujuan dr pembangunan ekonomi adalah
mencapai tkt kemakmuran yg lbh tinggi. Dlm
mencapai 7an tsb pemerintah dpt ikut campur
scr aktif maupun pasif.
Dlm sistem perekonomian liberalisme/kapitalisme
murni, dikehendaki adanya kebebasan individu
mutlak dan tdk membenarkan pengaturan ekonomi
oleh pemerintah, kecuali dlm hal yg tdk biasa diatur
sendiri oleh para individu atau masyarakat.
lanjutan
Menurut kaum klasik, terutama Adam Smith,
pemerintah memiliki 3 fungsi, yt : bidang
pertahanan nasional, keadilan sosial dan
pekerjaan umum.
Kegiatan2 macam itu tdk pernah menarik perhatian para
individu, baik scr bersama atau sendiri utk
mengusahakannya. Hal ini disebabkan oleh krn tdk ada
keuntungan yg tercipta dr usaha tsb. Seringkali
pengeluaran2nya jauh lbh besar drpd penerimaannya,
sehingga justru menciptakan kerugian.
lanjutan
Disamping itu kaum klasik mengatakan bahwa
yg penting bagi pemerintah ialah tdk
mengerjakan aktivitas2 yg telah dikerjakan oleh
para individu, entah itu baik atau jelek.
Pemerintah hendaknya mengerjakan aktivitas2
yg sama sekali belum pernah dikerjakan oleh
sektor swasta, baik perorangan maupun
bersama.
lanjutan
John Stuart Mill, mengatakan : “kehidupan
perusahaan lbh baik dijalankan oleh sektor
swasta, yg memang sdh tertarik utk
mengusahkannya dan membiarkan usaha2 tsb
tanpa campur tangan pemerintah. Hanya saja
memang ada bbrp pengecualiannya. Ia
mempertahankan pendapatnya dgn mengajukan
bbrp alasan, yt :
lanjutan
1. Bahwa campur tangan pemerintah membatasi
adanya kebebasan individu, walaupun
peranan pemerintah dlm memelihara
perdamaian dan melindungi para individu atas
serangan dr luar maupun dr dlm tetap
dibutuhkan.
2. Para individu adalah subyek yg paling
tertarik atas masalah2nya sendiri.
lanjutan
3. Pemerintah adalah inferior dlm hal
mengusahakan industri maupun
perdagangan, dibanding dgn kalau usaha2
itu dijalankan oleh swasta.
4. Orang akan dpt menambah kepercayaan
thd dirinya sendiri, apabila orang tsb
mengerjakan pekerjaan2 demi
kepentingannya sendiri.
Kesimpulan :
Dgn kebebasan bertindak dan berusaha utk
memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dgn apa yg
diinginkannya, diharapkan mrk akan dpt
mencapai kehidupan yg harmonis. Apbl setiap
orang sdh merasa makmur– semua
kebutuhannya telah dipenuhi—mk semua orang
dlm negara ybs dgn sendirinya juga akan merasa
makmur.
2. Sistem Sosialis
Dengan melihat adanya kekurangan dan bahaya
yg ditimbulkan oleh sistem kapitalis, mk
timbulah faham (sistem) sosialis.
Dikatakan bahwa sistem kapitalis membawa
kehidupan manusia ke arah kehancuran, krn
kebebasan mutlak dr para individu akan
menimbulkan banyak pertentangan kepentingan
diantara para individu itu sendiri.
lanjutan
Akibatnya, golongan ekonomi kuat akan terus
-menerus mendesak golongan ekonomi lemah.
Sehingga sosialisme dlm bentuknya yg murni
menghendaki dihapuskannya kebebasan individu
dan pengaturan kehidupan ekonomi hrs dipegang
oleh pemerintah sbg organisasi yg mewakili para individu
tadi. Pemerintahlah yg mengatur perencanaan dan
penggunaan dr faktor2 produksi, melaksanakan kegiatan2
produksi dan mengatur distribusi barang2
konsumsi,mengatur pendidikan, kesehatan dsb.
Kritik Thd Sistem Sosialis
Dengan dihapuskannya kebebasan individu akan
mengurangi hak2 asasi manusia dan juga
mengurangi inisiatif individu. Bahkan seringkali
kebijaksanaan2 pemerintah itu akan mrpk
kebijaksanaan yg dipaksakan, sehingga dpt
menimbulkan kegagalan pemerintah
(governmet failure).
lanjutan
Dalam perkembangan ekonomi bangsa2 pd
pertengahan abad ke-20, ternyata tdk ada lagi
sistem ekstrim yg murni. Hal ini disebabkan krn
telah dirasakan kekurangan2 dr sistem2 ekstrim yg
murni tsb. Sehingga sistem perekonomian yg ada
sekarang ini mrpk sistem perekonomian yg bersifat
campuran. Mengenai mana yg dikatakan lbh bersifat
sosialistis atau kapitalistis hanya tergantung pd derajat
atau sampai seberapa jauh peranan pemerintah dlm
perekonomian negara ybs.
2. Kepincangan2 dlm Mekanisme
Pasar
Pemerintah hrs ikut campur tangan dlm
kegiatan2 ekonomi krn mekanisme pasar yg
dianut oleh sistem kapitalis yg murni, memiliki
bbrp kelemahan, yt :
a. Adanya barang2 kolektif (collective goods)
Ini adalah barang & jasa yg scr sederhana tdk dpt disediakan
melalui jual beli di pasar. Barang & jasa ini tdk boleh tdk hrs
disediakan utk orang2 sbg suatu keseluruhan dan bukannya
kpd orang-perorang scr individual. Ini adalah prinsip “non
rivalry” (tdk bersaing)
Lanjutan
 Penyediaannya tdk dpt dibatasi pd orang2 yg
bersedia membayarnya saja. Barang2 & jasa2
yg demikian itu tdk dpt ditarik dr konsumsi
apbl ada sebagian orang/individu yg menolak
utk membayarnya. Contoh : Pertahanan
Nasional. Keamanan yg ditimbulkan krn
adanya angkatan bersenjata kita (ABRI)
dinikmati oleh seluruh penduduk negara.
lanjutan
Dalam hal2 yg bersifat privat (private goods),
kesulitan spt tsb di atas tdk mungkin terjadi.
Jika seseorang menyukai suatu barang/jasa,
sedangkan orang yg lain tdk menginginkannya,
mk orang yg pertama akan membayarnya dan
menerima barang/jasa yg dekehendakinya,
sedangkan orang yg kedua tadi tdk akan
membayar dan tdk akan menerima apa2.
lanjutan
Untuk private goods ini, jika ada seseorang yg
tdk mau melakukan pembayaran, ttp
menginginkan suatu barang/jasa, mk dgn
mudah si penjual barang/jasa itu akan
menolaknya.
Dalam private goods dikenal “exclusion principle”
yt suatu prinsip yg menyatakan bahwa seseorang
tdk bersedia melakukan pembayaran dpt
dikecualikan dr penggunaan/pemanfaatan
barang/jasa tsb. Contoh : pendidikan.
lanjutan
Pendidikan disediakan oleh Pemerintah kpd
semua anggota masyarakat, ttp hanya orang2
yg bersedia membayarnya diperkenankan utk
memanfaatkan jasa2 pendidikan yg diberikan
oleh pemerintah tsb.
Perkecualian yg terjadi ialah bagi mrk yg tdk
sanggup membayar, ttp kpd mrk ini tetap di-
ijinkan utk menggunakan jasa2 yg disediakan
oleh pendidikan tadi.
lanjutan
Hal ini kemungkinan krn mrk itu sangat pandai
dan cakap, sehingga mendapatkan perlakuan
istimewa dr pemerintah (pemberian beasiswa
pendidikan kepada orang yg tdk mampu ttp
berprestasi).
lanjutan
Sebenarnya kebutuhan itu dpt dipuaskan
melalui pasar dan kegiatan diserahkan kpd
swasta, tp nyatanya tdk. Hal ini krn konsumen
menghendaki penggunaan uangnya utk
pembelian barang & jasa, sehingga perlu campur
tangan pemerintah utk mengarahkan konsumsi yg
penting dan utk kepentingan rakyat banyak.
Kebutuhan2 semacam ini disebut : merit wants.
lanjutan
Sedangkan barang collective goods yg
pemanfaatannya tdk mengeluarkan
seseorang yg tdk bersedia membayarnya
tadi digunakan utk memenuhi kebutuhan
disebut : social wants.
b. Harga, Biaya dan Keuntungan
Dalam perekonomian pd umumnya, seringkali
persaingan sempurna mrpk suatu alat yg dpt
memaksimalkan keuntungan bagi para produsen
dan memaksimalkan kepuasan bagi para
Konsumen, melalui penentuan harga barang2 &
jasa2 di dlm perekonomian tsb
Jadi, harga : mrpk suatu alat yg digunakan utk
merencanakan hubungan antara cost dan benefit (manfaat
=penerimaan)
lanjutan
Bagi seorang produsen swasta , dlm hal2
tertentu tdk hrs membayar semua biaya yg
terjadi dlm perekonomian yg timbul krn
kegiatannya, dan di lain fihak ia mungkin sekali
tdk dpt menarik keuntungan/manfaat
seluruhnya yg timbul dr usaha tsb. Sehingga
akhirnya keputusan swasta yg didasarkan atas
harga2 tsb tdk akan dpt mencapai 7an masyarakat
scr maksimal.
lanjutan
Perbedaan ini sering disebabkan oleh adanya
“external economics” dan “external
diseconomics”. Contoh : dalam pendidikan.
Kalau kita mendidik anak sendiri dgn sebaik2nya
mk hasilnya bukan kita sendiri yg menikmatinya,
ttp juga masyarakat scr keseluruhan. Demikian
juga sebaliknya, kalau kita tdk mampu mendidik
anak kita dgn baik.
c. Adanya risiko yg sangat
besar
Semua orang sbg individu maupun ber-sama2
selalu berusaha utk menekan risiko yg mungkin
terjadi. Dlm kenyataan, masing masing2 usaha
memiliki resikonya sendiri2, baik ringan maupun
berat. Biasanya risiko yg sangat berat tdk akan
dijalankan oleh swasta, misal : mendirikan sumber
tenaga atom utk aliran listrik, krn butuh dana
penelitian besar dan waktu lama utk mendapatkan
hasil.
d. Sifat2 monopoli
Banyak usaha2 tertentu yg sebaiknya diusahakan
scr monopoli, artinya oleh satu organisasi yg
benar2 menghasilkan barang & jasa utk
kepentingan masyarakat. Jenis2 usaha ini
mempunyai sifat2 tertentu yt bahwa biaya
rata2nya selalu menurun dgn semakin
banyaknya barang atau jasa yg dihasilkannya
(decreasing cost activities).
Oleh krn itu monopoli oleh pemerintah
lbh mrpk organisasi yg cocok utk
wadah jenis usaha tsb, sebab tanpa
campur tangan pemerintah akan timbul
kerugian yg besar (harga terlalu tinggi
dan jml produksi terlalu sedikit.
lanjutan
Tetapi hendaknya di-ingat bahwa tanpa adanya campur
tangan pemerintah, mk akan timbul kerugian sosial yg
besar dlm masyarakat krn penentuan harga yg kurang adil,
oleh monopolis tsb. Usaha itu misalnya : listrik, gas,
telepon.
e. Adanya inflasi dan deflasi.
Mekasnisme pasar tdk dpt mengatasi tekanan2
inflasi maupun deflasi scr otomatis. Pemerintah
dpt mencegah timbulnya inflasi-deflasi dgn
mempergunakan kekuasaannya.
lanjutan
Pemerintah dpt mempergunakan politik fiskal
maupun politik moneternya utk mengatasi
inflasi-deflasi. Misal : apbl ada kenaikan harga2
umum (inflasi) dgn politik moneter, pemerintah
dpt menjalankan tight money policy (kebijakan
uang ketat). Sedangkan kebijakan fiskal
dilakukan utk penghematan pengeluaran dan
meningkatan penerimaan negara.
f. Semakin berkembangnya
perusahaan2 dan pabrik2
Dgn mekanisme pasar, perusahaan2 dan pabrik2
berkembang, ttp dgn semakin berkembangnya
perusahaan-pabrik tsb, kemampuan para
pengusaha dan pengawasan scr otomastis akan
menjadi semakin lemah. Perkembangan pabrik2
itu tdk dpt dicegah begitu saja, sehingga
memerlukan campur tangan pemerintah, baik bagi
perkembangannya maupun pengarahannya.
g. Adanya distribusi pendapatan tdk merata

Mekanisme pasar tdk mempersempit/mengurangi


perbedaan penghasilan dlm masyarakat. Dgn
mekanisme pasar, golongan yg kaya menjadi
semakin kaya dan golongan yg lemah menjadi
semakin miskin.
Perusahaan2 besar melalui persaingan bebas akan
menghancurkan perusahaan2 kecil yg tdk
mampu bersaing.
Eksternalitas dan Barang Publik
Barang publik adalah barang2 yg mempunyai dua sifat
pokok, yt :
1. Tdk bersaing dlm konsumsi (non rival consumption)
2. Tdk menolak dlm pemanfaatnnya (non-exclusion).
Kalau suatu benda atau barang mempunyai dua sifat tsb,
apakah dihasilkan oleh pemerintah atau oleh swasta
mk barang tsb berfungsi sbg barang publik (public
goods)
Non-rival consumption artinya , ada sejumlah orang
dpt mengkonsumsikan scr simultan akan suatu barang,
atau dpt dikatakan pd tkt produksi tertentu, konsumsi
yg dilakukan thd suatu barang tdk akan mengurangi
jml yg tersedia bg orang lain. Contoh : jalan raya
dan pertahanan nasional, dimana konsumsi thd dua
hal tsb seseorang tdk akan mengurangi kesempatan bg
orang lain utk mengkonsumsikan barang tsb.
Sedangkan Non-exclution berarti bahwa apakah
seseorang bersedia atau tdk bersedia membayar
dlm mengkonsumsi suatu barang, ia tetap dpt
memperoleh manfaat. Non exclution berarti tdk
dpt membatasi manfaat barang publik itu pd
orang2 tertentu, yt orang yg sanggup
membayar saja.
Dlm hal suatu pihak (perusahaan, rumah
tangga atau pemerintah) memproduksi,
mendistribusikan dan/atau mengkonsumsi
suatu barang, akibat sampingan yg berupa
manfaat/kerugian dpt terjadi pd pihak lain
yg tdk scr langsung terlibat dlm kegiatan
tsb.
Akibat sampingan semacam ini disebut
eksternalitas selama tdk menciptakan
pembayaran atas dampak tsb. Apbl sdh terjadi
pembayaran atas timbulnya eksternalitas tsb, mk
eksternalitas itu tdk ada lagi, krn sdh
diinternalkan. Dgn kata lain manfaat/biaya
eksternalitas sdh diinternalkan melalui
pembayaran.
Eksternalitas dpt digolongkan menjadi “external
benefit” kalau ada manfaat, dan “external cost” kalau
timbul kerugian. Immunisasi thd suatu penyakit yg
dilakukan akan menimbulkan “external benefit” yt
kemungkinan terjangkitnya penyakit tersebut dlm
masy menjadi kecil. Contoh : merokok atau
mengendarai mobil akan menimbulkan polusi udara
yg mrpk gangguan dan kerugian bg orang lain, mrpk
external cost bg mrk yg tdk mengendarai mobil.
Dengan kelemahan mekanisme pasar, mk kegiatan
pemerintah menjadi 4 gol:
1. Kegiatan dlm mengalokasikan faktor2 produksi
maupun barang2 dan/atau jasa2 utk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Misal : pertahanan & keamanan,
pendidikan dan keadilan.
2. Kegiatan dlm mengadakan redistribusi penghasilan
atau mentransfer penghasilan, dgn cara mengenakan
pajak atau memberikan distribusi. Ini memberikan
koreksi thd distribusi penghasilan yg ada dlm
masyarakat yg kurang merata.
lanjutan
3. Kegiatan yg menstabilisir perekonomian. Ini
adalah menghubungkan kebijaksanaan2
moneter dan kebijakasanaan2 lain (fiskal,
perdagangan) utk meningkatkan atau
mengurangi agregate demand (permintaan
agregat), sehingga dpt mempertahankan full-
employment (kesempatan kerja penuh) dan
menghindari inflasi atau deflasi.
lanjutan
4. Kegiatan yg mempercepat pertumbuhan
ekonomi (development function). Ini
dimaksudkan utk meningkatkan standar hidup
penduduk pd tkt yg layak dan mencapai
kesejahteraan ekonomi
Jadi scr ringkas dpt dikatakan bahwa kegiatan
pemerintah meliputi bidang : alokasi,
distribusi, stabilisasi dan pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai