Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : MIKRO DAN MAKRO EKONOMI

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Romansyah Sahabuddin, M.Si.

SISTEM EKONOMI TERPUSAT


DAN TEORI PASAR

Adriansyah
220019101001

PROGRAM STUDI S3 PENDIDIKAN


EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sejarah kehidupan manusia kehidupan manusia berkembang
berbagai sistem ekonomi. Sistem ekonomi merupakan cara yang ditempuh untuk
memenuhi kebutuhan hidup dengan memanfaatkan sumberdaya yang terbatas.
Ada yang dinamakan Sistem ekonomi komando atau sistem ekonomi terpusat
berpaham sosial-komunis merupakan wujud pemikiran Karl Marx (1818-1883).
merupakan sebuah sistem ekonomi yang lahir dan berkembang di Eropa. Sistem
ekonomi komando adalah sistem yang terpusat, dan terdominasi. Sebagian besar
sistemnya akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam proses produksi
mulai dari peralatan hingga ke fasilitasnya. Faktor dominasi sendiri jelas terlihat
pada sumber daya berharga, karena sesuatu yang mampu menghasilkan
keuntungan terbesar akan dikuasai oleh pemerintah dan sumber daya lainnya akan
dikelola oleh rakyat. Meski demikian jika pemerintah mampu membuat kebijakan
yang tepat maka banyak keuntungan yang akan didapat seperti terciptanya
pemerataan pembangunan dari pemanfaatan sumber daya milik negara tersebut.
Negara yang menerapkan sistem perekonomian ini diantaranya Korea Utara,
Republik Rakyat China, Vietnam dan Kuba.

Sistem ekonomi komando adalah menetapkan pemerintah pusat sebagai


pembuat kendali dan keputusan ekonomi. Sistem ini tidak bergantung pada
hukum penawaran dan permintaan yang beroperasi dalam sistem ekonomi pasar.
Ekonomi komando juga mengabaikan kebiasaan yang memandu ekonomi
tradisional. Atas dasar ini, sumber daya produksi dan modal semuanya dikuasai
oleh pemerintah.

Terlepas dari sistem apa yang dianut oleh sebuah negara pada dasarnya
tujuan sebuah negara adalah mensejahterakan rakyat. Keberhasilan suatu negara
dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan negara dalam
mengendalikan pasar, yaitu menjaga Pemintaan dan Penawaran dalam sebuah
negara dalam artian pengelolaan pasar.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Sistem Ekonomi Komando


Salah satu macam sistem ekonomi yang berada di Indonesia yaitu Sistem
Ekonomi Terpusat. Sistem ekonomi terpusat adalah wadah bagi pemerintah untuk
membuat sebuah keputusan ekonomi. Pemerintah mempunyai kekuasaan yang
berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Sistem ini dibuat agar pemerintah bisa lebih
kolektif secara mudah untuk mempunyai alat produksi yang tidak bergantung pada
hukum permintaan atau penawaran yang bekerja dalam ekonomi pasar. Sistem
ekonomi terpusat ini biasanya diabaikan dalam menuntun ekonomi tradisional.

Sistem ekonomi terpusat ini juga dilakukan dengan melalui sebuah


pembatasan-pembatasan pada aktivitas ekonomi yang dikerjakan bagi anggota
masyarakat. Terdapat beberapa negara yang menggunakan sistem ekonomi
terpusat seperti RRC, Rusia, serta negara lainnya yang berada di Eropa Timur atau
bekas dari negara Uni Soviet.

Di dalam dunia ekonomi, sistem ekonomi terpusat ini lebih dikenal


dengan istilah sistem ekonomi sosialis, sistem ekonomi komando, atau sistem
ekonomi terpimpin. sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi yang semua
peraturannya berada di bawah pusat kepemimpinan pemerintah pusat. seorang ahli
sosiologi yang menciptakan paham komunisme, dalam bukunya yang diterbitkan
pada tahun 1867 dengan judul “Das Capital” menjelaskan bahwa sistem ekonomi
terpusat adalah sistem ekonomi yang paling efektif daripada sistem ekonomi
lainnya. Dirinya menilai sistem ekonomi ini jauh lebih efektif dan lebih efisien

Sistem ekonomi terpusat sangat efektif sebab mempunyai beberapa


kelebihan yang antara lain : Pengendalian aktivitas ekonomi negara yang dapat
lebih mudah untuk dilakukan, Segala aktivitas ekonomi berada di tanggung jawab
pemerintah,Dapat menangani kesenjangan antar golongan miskin dengan kaya.
Selain itu, Karl Marx juga memberitahukan bahwa apabila kepemilikan
pribadi dihapus, maka tak akan ada kelas di masyarakat sehingga akan dapat
berguna bagi semua pihak. Gagasan tersebutlah yang mendasari sistem ekonomi
terpusat. Akan tetapi sebelum Karl Marx menyatakan hal itu, Kongsi Dagang
Hindia Timur Belanda atau VOC telah menggunakan sistem ekonomi ini.

B. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Terpusat

Sebab adanya sistem ekonomi yang beraneka macam, tentunya terdapat


beberapa hal yang membedakan sistem ekonomi satu dengan yang lainnya. Salah
satu pembedanya berupa ciri-ciri yang dipunyai oleh tiap sistem ekonomi. Berikut
ini adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi terpusat yang perlu untuk anda kenali, dan
pahami, seperti :
1. Kekuasan tertinggi sistem ekonomi terpusat dipegang oleh pihak
pemerintah.
2. Pihak swasta tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadap pasar
ataupun sumber daya yang ada.
3. Hak individu tidak diakui sebab semua diatur oleh pihak
pemerintah
4. Sumber ekonomi berupa modal, alat produksi, dan tanah
merupakan milik pemerintah. Individu tidak memiliki kebebasan
dalam memiliki atau memproduksi suatu sumber daya.
5. Produk yang diedarkan di beberapa pasar didasarkan atas keinginan
pemerintah, bukan hasil kreasi dari masyarakat. Jadi akan ada
kesenjangan dalam memenuhi kebutuhan. Karena akan produk
yang tidak diproduksi namun dibutuhkan oleh masyarakat.
6. Pihak swasta tidak berhak untuk melakukan aktivitas ekonomi
secara bebas.
7. Pemerintah mempunyai tanggung jawab penuh terhadap keputusan
aktivitas ekonomi yang terdiri dari produksi, distribusi, dan
konsumsi.
8. Semua warga negara maupun masyarakat ialah karyawan untuk
negara.
9. Warga negara tidak dapat bebas untuk menentukan yang
diinginkannya
10. Masyarakat yang berhubungan dalam aktivitas ekonomi dalam
sistem ekonomi ini perlu untuk mengikuti aturan yang telah
ditetapkan pemerintah.
11. Jenis pekerjaan beserta pembagian kerja oleh dipegang langsung
oleh pemerintah
12. Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada atau tidak diakui
13. Harga beserta tingkat bunga ditetapkan oleh penguasa yaitu pihak
pemerintah

C. Negara-Negara yang Menerapkan Sistem Ekonomi Terpusat

Negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat biasanya memiliki sistem


pemerintahan yang bersifat komunis. Berikut adalah 3 contoh negara yang
menerapkan sistem ekonomi terpusat.

1. Korea Utara

Sistem ekonomi negara Korea Utara ini dimiliki dan juga dikelola oleh
pihak pemerintah secara penuh. Hampir semua bidang usaha yang penting
bagi kelangsungan hidup masyarakat dikendalikan oleh negara. Disini
masyarakat hanya berperan sebagai pegawai atau karyawan saja.Oleh
karena itu, masyarakat Korea Utara sangatlah bergantung pada pemerintah
dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mulai dari makanan, rumah,
serta pendidikan dan juga kesehatan. Keuangan di Korea Utara
diprioritaskan untuk membiayai teknologi nuklir yang mereka kembangkan.

2. Cina
Cina mulai menerapkan sistem ekonomi terpusat saat berada di bawah
kekuasaan Mao Zedong. Mereka meniru Uni Soviet dan partai komunis.
Meskipun Cina sudah mulai melakukan reformasi ekonomi, namun
pengaruh dari politik partai komunis masih sangat kental.

Namun, Cina sudah mengizinkan para pengusaha dalam mencari


keuntungan. Akan tetapi tetap dengan aturan tertentu, yaitu tidak
mengganggu kepentingan umum dan kekuasaan pemerintah.

3. Kuba

Kuba adalah negara selanjutnya yang menerapkan sistem ekonomi terpusat.


Negara ini dipengaruhi oleh negara Spanyol saat masa pendudukan tentara
sekutu. Saat Uni Soviet runtuh, negara ini mengalami krisis pangan. Hal itu
terjadi karena Kuba sangat bergantung pada pasokan minyak, pangan, dan
juga bahan pertanian lain. Kemudian setelah itu, Kuba menerapkan
perubahan di sektor ekonomi. Mulai dari pertanian, pendidikan, dan juga
pemberdayaan masyarakat.

D. Dampak Sistem Ekonomi Terpusat


Sistem ekonomi terpusat mempunyai beberapa dampak langsung terhadap
masyarakat dan negaranya. Berikut dampak sistem ekonomi terpusat :
1. Bisa untuk Menekan Angka Pengangguran
Dengan diterapkannya sistem ekonomi terpusat pada beberapa negara, bisa
untuk meminimalisir atau menekan angka pengangguran di negara tersebut.
Kekuasan dipegang seutuhnya oleh pemerintah pada semua faktor produksi
beserta sumber daya. Seperti di negara Korea Utara, karyawan BUMN
negara tersebut berasal dari warga aslinya negaranya sendiri. Sehingga
terbukanya lapangan pekerjaan secara luas bagi warga negara Korea Utara.
2. Tanggung Jawab perekonomian pada Pemerintah
Akibat pemerintah sebagai pemegang kendali penuh, dan khusus, Maka
pemerintah bertanggung jawab akan semua kondisi perekonomian tersebut.
Oleh karena itu pemerintah harus dapat lebih berinovasi dalam kebijakan
ekonomi agar menjadi lebih stabil, berkembang dan maju guna mencapai
kesejahteraan warganya.
3. Ada Jaminan untuk Masyarakat
Perekonomian yang maju harus bertujuan untuk kemakmuran rakyat.
Dengan sistem ekonomi terpusat, maka aktivitas produksi dikuasai oleh
pemerintah, serta pemerintah juga dapat membuat produk dan jasa yang
tepat yang diperlukan oleh warga negaranya.
4. Kemudahan dalam Pengendalian Harga dan Pemerataan
Sistem ekonomi terpusat dikontrol oleh pemerintah sehingga kondisi harga
produk dan jasa akan dapat mudah untuk dikendalikannya. Pelaku bisnis
beserta pihak yang bersangkutan tidak dapat menurunkan harga dengan
seenaknya, ia hanya dapat memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, negara
yang menggunakan sistem ekonomi terpusat tersebut perlu untuk
mempunyai sebuah harga yang mengarahkannya pada kestabilannya
sehingga mudah mencapai permintaan ekonominya.
5. Inflasi Mudah Dikendalikan
Inflasi di Indonesia diakibatkan merosotnya mata uang rupiah. Namun untuk
negara dengan sistem ekonomi terpusat, inflasi akan dapat mudah untuk
dikendalikan serta relatif stabil.
6. Kondisi Pasar dalam Negeri Bisa Berjalan lancar
Pemerintah yang mempunyai wewenang penuh, dapat membuat sebuah
peraturan pasar dalam negerinya dengan lebih leluasa. Pemerintah bisa
memproduksi barang untuk dijual ke negeri sendiri, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Serta akan selalu memperoleh keuntungan. Kegiatan
impor di negara dengan sistem ekonomi terpusat, dapat dilakukan secara
maksimal.
E. Pengertian pasar
Menurut Mankiw (2007) pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual
dari sebuah barang atau jasa tertentu. Para pembeli sebagai sebuah kelompok yang
menentukan permintaan terhadap produk dan para penjual sebagai kelompok yang
menentukan penawaran terhadap produk (Zayinul Fata, 2010).

Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah
kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah
(kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang mejadi objek transaksi. Kedua
pihak, pembeli dan penjual, mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau
pasar. Pihak pembeli hestanto.web.id mendapatkan barang yang diinginkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan
imbalan pendapatan untuk selanjutnya digunakan untuk membiayai aktivitasnya
sebagai pelaku ekonomi produksi atau pedagang.

Pasar dapat terbentuk dengan adanya syarat-syarat yaitu adanya penjual,


adanya pembeli, tersedianya barang yang tempat transaksi jual beli antara penjual
(pedagang) dan pembeli (konsumen) memiliki peran dan fungsi penting dalam
kegiatan ekonomi masyarakat.

F. Fungsi Pasar
Adapun fungsi pasar ada tiga macam :
1. Fungsi Distribusi
Dalam kegiatan distribusi, pasar berfungsi mendekatkan jarak antara
konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Pasar memiliki
fungsi distribusi menyalurkan barang-barang hasil produksi kepada
konsumen. Melalui transaksi jual beli, produsen dapat memasarkan barang
hasil produksinya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
konsumen atau kepada pedagang perantara lainnya. Melalui transaksi jual
beli itu pula, konsumen dapat memperoleh barang dan jasa yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya secara mudah dan cepat.
2. Fungsi Pembentukan Harga
Sebelum terjadi transaksi jual beli terlebih dahulu dilakukan tawar
menawar, sehingga diperoleh kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli. Dalam proses tawar menawar itulah keinginan kedua belah pihak
(antara pembelidan penjual) digabungkan untuk menentukan kesepakatan
harga, atau disebut harga pasar.
3. Fungsi Promosi
Pasar merupakan sarana paling tepat untuk ajang promosi, karena di pasar
banyak dikunjungi para pembeli. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan
dengan berbagai cara, misalnya memasang spanduk, membagikan brosur
penawaran, membagikan sampel atau contoh produk kepada calon
pembeli, dan sebaginya.
G. Jenis-jenis Struktur Pasar

Dalam perekonomian, bentuk-bentuk pasar dapat dibedakan menjadi 4 jenis,


yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan
monopolistis, dan pasar oligopoli.

1. Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna di dalam teori ekonomi mikro pada umumnya
adalah suatu pasar yang ditandai oleh tidak adanya sama sekali persaingan
yang bersifat pribadi diantara perusahaan-perusahaan individu yang ada
didalamnya.
Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
a) Jumlah penjual dan pembeli masing-masing banyak dan mereka masing-
masing bertindak sebagai penerimaharga.
b) Jenis barang yang diperjualbelikan bersifat homogen (sama).
c) Adanya kebebasan bagi penjual dan pembeli untuk keluar masuk pada
bidang usaha atau pasar barang yang bersangkutan.
d) Setiap pembeli dan penjual memiliki pengetahuan yang sempurna
tentang keadaan pasar.
e) Adanya mobilitas sumber daya yang ada secara sempurna, artinya
pembeli mudah untuk mendapatkan sumber daya produksi.

Pada pasar yang bersaing sempurna terdapat kebebasan keluar masuk


dalam pasar atau industri. Seorang produsen yang memandang bahwa dalam
pasar suatu produk menguntungkan, iya bebas memasuki pasar tanpa ada
rintangan apapun. Tantangan yang dihadapi adalah harus berani
hestanto.web.id bersaing. Jika keuntungan yang diperoleh merupakan
keuntungan yang cukup baik menurut pandangan mereka, maka mereka
tetap dalam pasar. Sebagai implikasi adanya kebebasan keluar masuk pasar
atau industri, adalah adanya kebebasan untuk mengalokasikan sumber-
sumber ekonomi yang dimiliki (modal, tenaga kerja, dan sebagainya).
Dalam pasar persaingan sempurna tidak diperlukan promosi, karena penjual
dan pembeli relatif banyak.

2. Pasar Monopoli
Pengertian monopoli murni adalah suatu pasar hanya ada satu
penjual atau produsen yang tidak ada substitusinya. Struktur pasar yang
demikian ini di mana hanya ada satu penjual atau produsen tidak
dipengaruhi harga dan produk dari produsen lain. Pasar monopoli adalah
suatu pasar yang mempunyai ciri-ciri yaitu hanya ada satu penjual, tidak ada
penjual lain yang menjual output yang dapat mengganti secara baik (close
subtitute) output yang dijual monopolis, ada halangan (baik alami maupun
buatan) bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar.

3. Pasar Persaingan Monopolistik


Model pasar persaingan monopolistis dibandingkan dengan model pasar
persaingan sempurna atau monopoli relatif masih baru. Ciri-cirinya adalah
di pasar terdapat cukup banyak penjual dan juga pembeli, produk yang
dihasilkan produsen heterogen, terdapat kebebasan bagi perusahaan untuk
masuk dan keluar dari pasar, dalam batas-batas tertentu produsen dapat
mempengaruhi harga (meskipun tidak sekuat monopoli), dan diperlukan
promosi untuk memperluas pasar .

4. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari beberapa produsen saja, namun
ada kalanya pasar oligopoli terdiridari dua perusahaan saja, yang dinamakan
duopoli. Dalam pasar oligopoli tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat
berbagai industri. Sebagian perusahaan menghasilkan barang yang sangat
bersamaan, tetapi ada pula perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
barang berbeda corak. Biasanya struktur industri dalam pasar oligopoli
terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar
oligopoli, antara 70% sampai 80% dari seluruh nilai penjualan.
Ciri-ciri pasar ologopoli yaitu jika dalam pasar hanya terdapat dua
penjual disebut duopoly, jika produk yang dijual homogen disebut pure
poligopoly, jika produk yang dijual hestanto.web.id adalah berbeda disebut
differentiated oligopoly, kemungkinan produsen baru dapat masuk dalam
pasar atau industri, dan kemudian masuknya produsen tersebut tidak sulit
seperti monopoli dan tindakan seorang produsen dalam pasar oligopoli akan
mempengaruhi produsen lain.

5. Pasar Tradisional
Menurut Laksono yang dimaksud sebagai pasar tradisional adalah pasar
yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah. Pemerintah daerah, Swasta,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa
toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola pedagang kecil, menengah,
swadaya masyarakat, atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil,
dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
H. Kenaikan harga minyak di indonesia danntervensi pemerintah dalam Upaya
penangannannya Pemerintah dalam

Kenaikan harga minyak goreng kemasan mulai dirasakan masyarakat pada


akhir tahun 2021 kemarIn. Untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak goreng
yang semakin meroket maka pemerintah mengeluarkan kebijakan Harga Eceran
Tertinggi (HET), Kementrian Perdagangan menetapkan kebijakan domestic
market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) per 27 Januari
2022 yang tertuang dalam Permendag No 1 hingga 6, Tahun 2022. Kenaikan
harga minyak goreng kemasan mulai dirasakan masyarakat pada akhir
tahun 2021 kemaren. Untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak goreng
yang semakin meroket maka pemerintah mengeluarkan kebijakan Harga Eceran
Tertinggi (HET), Kementrian Perdagangan menetapkan kebijakan domestic
market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) per 27 Januari
2022 yang tertuang dalam Permendag No 1 hingga 6, Tahun 2022. Kebijakan
tersebut menghasilkan hilangnya minyak goreng dipasaran, pada awalnya
kebijakan ini diharapkan dapat menekan harga minyak goreng namun muncul
permasalahan baru yaitu kelangkaan, sehingga minyak goreng susah didapat. Jika
pun masyarakat memperoleh minyak goreng ini dipastikan dengan harga yang
tinggi tidak sesuai dengan HET yang diberlakukan oleh pemerintah.

Penyelidikan pun dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya


kelangkaan tersebut, salah satunya oleh Ombudsman RI yang menyatakan bahwa
terdapat beberapa hal yang menyebabkan kenaikan harga minyak goreng yaitu
adanya ketidaksamaan data domestic market obligation (DMO) minyak sawit
yang diberitahukan dengan realisasi; kebijakan DMO tidak dibarengi dengan
musyawarah antara eksportir CPO/olahannya dengan produsen minyak goreng;
diduga terjadi aktivitas rumah tangga/ pelaku UMKM meningkatkan stok minyak
goreng; adanya panic bullying di tengah masyarakat 1. Selanjutnya penyelidikan
juga dilakukan oleh Kemendag dengan hasil minyak goreng banyak diserap oleh
pelaku industri ketimbang masyarakat umum; adanya produsen minyak goreng
yang taak taat aturan melakukan ekspor tanpa ijin (melanggar hukum) Undang-
undang (UU) Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan UU Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan konsumen.

Dari sisi produsen yang terhimpun dalam Gabungan Pengusaha kelapa Sawit
Indonesia (GAPKI) memberikan pernyataan bahwa kelangkaan minyak goreng
disebabkan oleh minimnya ketersediaan yang diakibatkan oleh perubahan
kebijakan pemerintah yang terlalu cepat. Untuk menormalkan arus komoditas,
produsen wajib berkoordinasi dengan distributor terlebih dahulu kemudian ke
tahap peritel sehingga membutuhkan waktu yang cukup Panjang. Menurut Toga
selaku ketua GAPKI untuk bahan baku tidak terjadi kelangkaan, ia juga
menyanggah isu yang mengatakan bahwa minyak goreng banyak di ekspor
sehingga terjadi kelangkaan hal ini dibuktikan dengan ekspor CPO tahun 2021
lebih rendah dibanding dengan ekspor CPO tahun 2020 yaitu sebanyak 33 juta ton
dari tahun sebelumnya 34 juta ton3. Dengan adanya permasalahan kelangkaan ini
maka Menteri perdagangan mencabut Permendag No 1 hingga 6, Tahun 2022
yang menyatakan bahwa harga minyak goreng kemasan akan mengikuti harga
mekanisme pasar. Setelah dicabutnya permendag no. 1 hingga 6 tahun 2022
mendadak minyak goreng melimpah dipasaran. Keadaan ini menyebabkan adanya
beberapa spekulasi seperti adanya penimbunan, adanya praktik kartel, dan lain
sebagainya. Kenaikan harga minyak goreng ini dirasa sangat membebankan
masyarakat, jika kondisi seperti ini berkenjutan bukan tidak mungkin akan
terjadinya inflasi yang tinggi.

I. Intervensi pemerintah dalam penanganan Kenaikan Harga Minyak Goreng

Pemerintah sudah menyiapkan skema subsidi minyak goreng curah.


Subsidi itu diberikan agar harga minyak goreng curah di pasaran sesuai dengan
harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter. Untuk itu, Pemerintah
menyiapkan nilai subsidi secara keseluruhan mencapai Rp 7,6 Triliun untuk 6
bulan.

Selama enam bulan tersebut, minyak goreng curah yang akan diprioduksi
mencapai 1,2 juta ton. Itu artinya, subsidi minyak goreng curah setara dengan
Rp.6.300/kilogram. Dengan harga jual berdasarkan HET (Harga Eceran
Tertinggi) yang senilai Rp.14 ribu/liter, maka harga asli minyak goreng curah
(Sebelum diberi subsidi) mencapai Rp 20 ribu/liter.

Pemerintah menerangkan, subsidi itu akan disalurkan kepada pabrik


minyak goreng curah yang terdaftar di Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit
(BPDPKS) dengan sistem reimbursement. Dalam hal ini, besaran subsidi setara
dengan selisih antara harga minyak sawit yang digunakan untuk memasok minyak
curah dengan harga pasar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Intervensi pemerintah sebagai penyedia dan pengelola sangat tergantung


dengan kondisi pasar. Apabila pasar sudah efektif, maka intervensi pemerintah
cenderung rendah. Pada umumnya pemerintah hanya akan memposisikan dirinya
sebagai regulator dan supervisor, sementara untuk penyediaannya diserahkan
kepada pasar (sektor privat). Namun apabila pasar belum efektif (misal, masih ada
gap antara permintaan masyarakat dan suplainya), maka mau tidak mau
pemerintah harus masuk sebagai market player, baik turun langsung maupun
melalui institusi yang dibentuk, seperti BUMN. Efektif tidaknya suatu pasar pun
akan berubah seiring dengan perkembangan ekonomi, maka tingkat intervensi
pemerintah juga harus adaptif
DAFTAR PUSTAKA

TIAN, Guoqiang. (2007). Microeconomic Theory. Texas: Department of


Economics Texas A&M University

Wickens, Michael. (2008). Macroeconomic Theory A Dynamic General


Equilibrium Approach. London: Princeton University Press.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/27/103000569/sistem-ekonomi-komando--
pengertian-ciri-kelebihan-dan-kekurangan.

https://www.gramedia.com/literasi/sistem-ekonomi-terpusat/

Anda mungkin juga menyukai