Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti
(Notoatmodjo, 2014).
Variabel Bebas Variabel Terikat

Terapi aktivitas kelompok Kemampuan membuka diri


sosialisasi

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. H0 : Tidak ada pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap
kemampuan membuka diri pada klien isolasi sosial di RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang.
2. Ha : Ada pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap
kemampuan membuka diri pada klien isolasi sosial di RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang.

C. Jenis dan Rancangan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen semu (Quasi
Eksperimental Design) yaitu penelitian yang menguji coba suatu
intervensi pada sekelompok subjek dengan atau tanpa kelompok
pembanding namun tidak dilakukan randomisasi untuk melakukan
subyek kedalam kelompok perlakuan atau kontrol, dari perlakuan

33
34

tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap suatu


variabel yang lain (Dharma, 2014).
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang berbentuk pretest-posttest group with
control design dengan tanpa adanya kelompok pembanding (kontrol).

Q1 X Q2 Y1 = Q1 : Q2

Y2 = Q3 : Q4
Q3 0 Q4

Gambar 3.2. Desain Penelitian


Keterangan:
Q1 = kemampuan membuka diri sebelum diberikan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi pada kelompok intervensi
X = Diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Q2 = kemampuan membuka diri setelah diberikan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi pada kelompok intervensi
Q3 = kemampuan membuka diri saat observasi awal diberikan
terapi aktivitas kelompok sosialisasi (berkenalan) pada
kelompok kontrol
0 = Diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (berkenalan)
pada kelompok kontrol
Q4 = kemampuan membuka diri saat observasi akhir diberikan
terapi aktivitas kelompok sosialisasi (berkenalan) pada
kelompok kontrol
Y1 : Perbedaan kemampuan membuka diri sebelum dengan
setelah diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi pada
kelompok intervensi
Y2 : Perbedaan kemampuan membuka diri saat observasi awal
dengan observasi akhir diberikan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi (berkenalan) pada kelompok kontrol.
35

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian akan dilakukan di RSUD dr. R. Soetrasno
Rembang.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2022.

E. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2014). Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Saryono, 2014).
Populasi pada penelitian ini didapatkan pasien gangguan jiwa
isolasi sosial yang dirawat di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang pada
bulan Januari 2022 sebanyak 26 orang (SIM-RSUD dr. R. Soetrasno
Rembang, 2022).
2. Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
a. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diharapkan dapat
mewakili atau representatif populasi. Sampel sebaiknya memenuhi
kriteria yang dikehendaki dari populasi yang akan diteliti secara
langsung (Riyanto, 2014).
Menurut Arikunto (2014), jika subyek penelitian <100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Sehingga jumlah sampel sebanyak 26 orang. Adapun
kriteria yang menjadi responden adalah :
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel penelitian
yang dapat dimasukan atau layak diteliti, antara lain :
a) Pasien gangguan jiwa isolasi sosial yang dirawat di RSUD
dr. R. Soetrasno Rembang
36

b) Pasien menarik diri yang tidak pernah diberi terapi aktivitas


kelompok sosialisasi
c) Pasien tidak mengalami disfungsi panca indera
d) Pasien menarik diri yang bisa membaca dan menulis.
e) Pasien yang tenang dan kooperatif (tidak dalam fase amuk,
mampu mengikuti perintah dari perawat, perpenampilan
rapi, ekspresi wajah tenang, tidak mengalami disorientasi
waktu, tempat, dan orang).
f) Pasien menarik diri yang bersedia menjadi responden
dengan menandatangani lembar persetujuan penelitian
(informed consent).
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau
mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari
studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi penelitian ini
adalah :
a) Responden yang tiba-tiba tidak dapat menyelesaikan
program penelitian sampai akhir.
b. Tehnik sampling
Tehnik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh atau
total sampling, yaitu tehnik penentuan sampel dimana semua
anggota populasi dijadikan sebagai sampel (Rachmat, 2014). Sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah 26 responden, terbagi
kedalam 2 kelompok yakni 13 responden kelompok intervensi dan
13 responden kelompok kontrol.
37

F. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Skala
Operasional
1. Terapi Tindakan Check list 1. Mendapat Nominal
aktivitas keperawatan mengikuti TAKS
kelompok yang rutin TAKS dari berkenalan
sosialisasi dilakukan untuk sesi pertama 2. Mendapat
memfasilitasi sampai sesi TAKS
kemampuan ke tujuh & sampai
sosialisasi klien SOP TAKS sesi ke
menarik diri, tujuh
terdiri dari 7 sesi Sumber :
dan dilakukan 3 Happy
kali pertemuan Cahyani
Sunusi (2014)
2. Kemampuan Kemampuan Kuesioner 1. Sangat Ordinal
membuka membuka diri dengan cara tidak baik,
diri dalam hal wawancara jika skor
berkomunikasi 0-25%
menggunakan 2. Tidak
kata-kata maupun baik, jika
lisan atau tertulis. skor 26-
50%
3. Baik, jika
skor 51-
75%
4. Sangat
baik, jika
skor 76-
100%
Sumber :
Hidayat (2014)

G. Instrumen Penelitian dan Tehnik Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitan
Instrumen atau alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan
menggunakan kuesioner kemampuan membuka diri yang telah diuji
validitas dan reliabilitas pada 30 klien menarik diri di RS Marzoeki
Mahdi Bogor (Nyumirah, 2014) dimana kuesioner terdiri dari:
a. Kuesioner karakteristik responden
Kuesioner karakteristik responden merupakan instrumen
untuk mendapatkan gambaran karakteristik responden terdiri dari
38

usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lama


sakit, dan peran serta responden pada kegiatan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS). Data karakteristik responden masuk
dalam lembar kuesioner yang terdiri dari 6 pertanyaan dan diisi
dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban yang dipilih
oleh responden atau mengisi titik-titik yang telah disediakan.
b. Kuesioner kemampuan membuka diri
Instrumen yang dipakai untuk mengukur kemampuan
membuka diri pasien menarik diri dengan beberapa pertanyaan dan
akan dikembangkan dengan pilihan jawaban selalu, sering, jarang,
dan tidak pernah. Jika klien menjawab selalu akan diberi nilai 4,
klien menjawab sering akan diberi nilai 3, klien menjawab jarang
akan diberi nilai 2 sedangkan jika klien menjawab tidak pernah akan
diberi nilai 1. Instrumen ini akan diisi oleh responden ditemani oleh
peneliti. Kisi-kisi indikator kuesioner kemampuan membuka diri,
sebagai berikut:
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner kemampuan membuka diri
Soal
Variabel Indikator
penialian
Kemampuan 1. Amount (pengungkapan diri) 4, 5, 18
membuka diri 2. Valence Self-Disclosure 7, 8, 9, 10
(penyingkapan diri)
3. Accuracy / Honesty (ketepatan 1, 2, 11,
dan kejujuran individu) 12,
4. Intention (niat) 3, 6, 15, 17
5. Intimacy (keakraban) 13, 14, 16

Untuk mengetahui presentase dari hasil kemampuan


membuka diri setiap pasien akan dihitung berdasarkan rumus:
Σ Skor pada setiap item
P ( % )= X 100 %
Skor maksimum
c. Standar operasional prosedur terapi aktivitas kelompok sosialisasi
(TAKS).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan sesuai dengan tahapan sesi. Setiap
39

pertemuan umumnya dilaksanakan selama 45 menit setiap harinya.


Penilaian menggunakan lembar observasi dan SOP.
2. Tehnik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik yang dilakukan
untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui pengukuran, angket, wawancara,
pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya (Nursalam, 2013). Data
dalam penelitian ini meliputi :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara
langsung dari tangan pertama. Sumber data primer diambil dengan
menggunakan metode observasional langsung kepada responden.
Observasional merupakan kegiatan pengumpulan data melalui
pengamatan langsung terhadap aktivitas responden atau partisipan
yang terencana, dilakukan secara aktif dan sistematis (Dharma,
2014).
Pada penelitian ini, data primer meliputi hasil penilaian
kemampuan membuka diri yang diperoleh melalui observasi dengan
menggunakan kuesioner dan lembar observasi pada sebelum dan
setelah diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang
diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari
subyek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data
dokumentasi / laporan yang telah tersedia (Azwar, 2012).
Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang mengenai database pasien gangguan jiwa.
3. Langkah-langkah pengumpulan data
Langkah-langkah pengambilan data dilakukan dengan tujuan pada
saat pengambilan dan penelitian mendalam mendapatkan informasi
40

berupa jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden. Langkah-


langkah pengumpulan data sebagai berikut :
a. Peneliti meminta surat ijin penelitian di institusi STIKES Cendekia
Utama Kudus Prodi S1 Keperawatan.
b. Mengajukan surat permohonan untuk pengambilan data sekunder
kepada Direktur RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.
c. Setelah mendapatkan ijin penelitian dari institusi pendidikan dan
Direktur RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, dilakukan pengambilan
responden sesuai dengan kriteria sampel dengan terlebih dahulu,
kemudian diambil responden yang masuk kategori maintenance
untuk mengikuti diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi
(TAKS). Responden yang terpilih kemudian mengisi informed
consent sebagai pernyataan kesediaan menjadi responden selama
penelitian.
d. Menjelaskan SOP / cara penelitian pemberian terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS)..
e. Penilaian kemampuan membuka diri sebelum dan setelah diberikan
terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS).
f. Pengelolaan dan analisa data melalui klasifikasi data.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas atau
kesalahan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengkur apa yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul yidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud (Arikunto, 2014). Uji validitas dapat dilakukan dengan
menggunakan uji product moment person dan dinyatakan valid, jika
korelasi tiap butir nilai positif dan nilai rxy > r tabel (Rachmat, 2014)
41

Pengukuran dikatakan valid bila rxy yang didapatkan hasil


pengukuran item soal lebih besar dari r tabel yang didapatkan dari r
product moment person dengan nilai α = 5%. Penilaian validitas
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid
b. Jika nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Jumlah responden ujicoba validitas adalah 15 pasien terhadap
kuesioner kemampuan membuka diri di RSUD dr Loekmonohadi Kudus
pada bulan April 2022.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2014). Pertanyaan yang
sudah dinyatakan valid kemudian diukur reliabilitasnya. Uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan metode alfa cronbach. Yaitu
membandingkan antara r hasil dengan r tabel pada taraf kepercayaan
95% atau tidak signifikan 5%. Suatu instrumen (kuesioner) dikatakan
reliabel apabila r hasil (nilai cronbach’s alpha) > 0,70 (Ghozali, 2016).

I. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data


Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan
langkah - langkah sebagai berikut (Saryono, 2014) :
1. Pengolahan data
Langkah pengolahan data yang akan dilakukan sebagai berikut :
a. Editing
Pengecekan terhadap kelengkapan data dan keseragaman
data. Editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga
apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
42

b. Coding
Memberikan kode angka pada variabel guna mempermudah
analisis data.
1) Untuk variabel terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan
kode ;
a) Kode 1 : Mendapat TAKS berkenalan
b) Kode 2 : Sudah mendapat TAKS sampai sesi ke tujuh
2) Untuk variabel kemampuan membuka diri dengan kode ;
a) Kode 1 : Sangat tidak baik
b) Kode 2 : Tidak baik
c) Kode 3 : Baik
d) Kode 4 : Sangat baik
c. Scoring
Memberikan penilaian terhadap item-item yang perlu diberi
penelitian atau skor.
1) Sangat tidak baik, jika skor 0-25%
2) Tidak baik, jika skor 26-50%
3) Baik, jika skor 51-75%
4) Sangat baik, jika skor 76-100%
d. Tabulating
Pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban yang telah diberi
kode kemudian dimasukkan ke dalam tabel.
e. Cleaning
Tahapan untuk mengetahui kesalahan atau missing dalam
menginput data, pada penelitian ini hasilnya tidak ada yang missing.
Membuang data yang sudah tidak terpakai.
2. Analisa data
Analisis data suatu penelitian meliputi prosedur bertahap
antara lain:
43

a. Analisa Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteritik setiap variabel penelitian. Untuk data
numerik digunakan nilai mean atau rata-rata. Pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase
dari tiap variable (Notoatmodjo, 2014). Rumus yang digunakan
adalah:

f
x= x 100 %
n

Keterangan :
x = hasil presentase
f = frekuensi hasil penelitian
n = total seluruh observasi
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap
kemampuan membuka diri pada klien isolasi sosial di RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang, yang selanjutnya diolah secara statistik
menggunakan uji statistic non parametik Wilcoxon test.
Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil
pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau
tidak. Uji Wilcoxon ini digunakan untuk data yang bertipe nominal
dan ordinal.
Rumus :

z=
T−
[ 1
4 N ( N +1 ) ]
√ 1
24 N ( N +1 ) ( 2 N + 1 )
Keterangan :
Z : Banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan
yang berbeda.
44

T : Jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif (apabila


banyaknya selisih yang positif lebih banyak dari
banyaknya selisih negatif).
N : Jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila
banyaknya selisih yang negatif > banyaknya selisih yang
positif).
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk
menggunakan uji t Wilcoxon. Dalam hal ini untuk uji komparasi
antar dua nilai pengamatan berpasangan, digunakan pada :
a) Satu sampel (setiap elemen ada 2 pengamatan pre-test dan
post-test)
b) Uji normalitas data tidak berdistribusi normal
c) Statistik data non parametrik (bersifat kategorik, misalnya
ordinal)

J. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2016), etika yang harus digunakan dalam sebuah
penelitian antara lain :
1. Lembar persetujuan
Lembar persetujuan akan diedarkan sebelum peneliti
dilaksanakan dengan maksud supaya responden mengetahui tujuan
penelitian. Jika subyek bersedia diteliti maka mereka harus
menandatangani surat persetujuan tersebut, jika tidak bersedia diteliti
maka peneliti harus menghargai hak responden.
2. Non Maleficience
Tidak berbahaya bagi responden sebagai sampel.
3. Autonomy
Sampel bebas menentukan keputusan sendiri yaitu bersedia atau
tidak untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
4. Anomity (tanpa nama)
45

Identitas responden tidak perlu dicantumkan pada lembar


pengumpulan data, untuk mengikuti keikutsertaannya peneliti cukup
dengan menuliskan kode pada masing-masing lembar pengumpulan data.

K. Jadwal Penelitian
Terlampir
LAMPIRAN
Lampiran 2

JADWAL PENELITIAN

Bulan

No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus


2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan & ACC
1
Judul
2 Studi Pendahuluan

3 Konsul BAB I, II, III


Ujian Proposal
4
Skripsi
Pengumpulan
5
Proposal
6 Penelitian
Analisis dan
7
Pengolahan Data
8 Konsul BAB IV, V

9 Ujian Skripsi

10 Pemberkasan Skripsi
Lampiran 3

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Nur Indah Lestari
NIM : 202101059
Institusi : STIKES Cendekia Utama Kudus
Mohon kesediaan saudara untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian
dengan judul “Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap
kemampuan membuka diri pada klien isolasi sosial di RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang”.
Identitas Saudara akan dijamin kerahasiaannya serta terlindungi dari eksploitasi.
Bila Saudara bersedia dimohon dapat mengisi lembar menjadi responden.
Atas partisipasinya kami mengucapkan terima kasih.

Rembang,............................2022
Peneliti

Nur Indah Lestari


Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : ....................................
Umur : ....................................
Alamat : ....................................
Setelah mendapatkan penjelasan, dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi
responden untuk penelitian:
Nama : Nur Indah Lestari
NIM : 202101059
Judul Skripsi “Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap
kemampuan membuka diri pada klien isolasi sosial di RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang”.
Saya bersedia menjadi responden, secara sukarela tanpa ada unsur paksaan dari
siapa pun dan data yang dihasilkan dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan
dipergunakan hanya untuk keperluan pengolahan data saja.

Rembang, 2022
Responden

( )
Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan antara
lain proses perijinan, yaitu peneliti meminta surat pengantar dari institusi
STIKES Cendekia Utama Kudus Prodi S1 Keperawatan yang berisi ijin untuk
melakukan penelitian. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada Direktur
RSUD dr. R. Soetrasno Rembang untuk memohon ijin melakukan penelitian
dan pengambilan data.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, pada bulan April 2020.
Tahap pelaksanaan dimulai dengan mendapat persetujuan dari pembimbing
dan RS tujuan.
a. Tahap Pretest
Pretest dilakukan pada klien dengan cara peneliti mengisi lembar
observasi yang terkalit dengan penelitian berdasarkan keterangan dari
responden. Pretest dilakukan secara individu pada setiap klien yang akan
dijadikan responden.
b. Tahap Intervensi
Intervensi terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS)
dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan sesuai dengan tahapan sesi.
Setiap pertemuan umumnya dilaksanakan selama 45 menit setiap
harinya. Responden sebanyak 26 orang yang dibagi kedalam 4 kelompok
kecil. Rincian pertemuan pada kelompok intervensi sebagai berikut:
Pertemuan I
TAKS Sesi I: Memperkenalkan Diri dan Sesi II: Berkenalan dengan
Teman-temannya
Kegiatan:
1. Leader akan memberikan kertas berwarna pada setiap pasien dengan
acak
2. Klien mencari pasangan sesuai dengan warna kertas yang dipegang
3. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil
mengedarkan bola tenis
4. Klien yang memegang bola tenis ketika musik berhenti akan
memperkenalkan dirinya, dilakukan sampai semua klien
memperkenalkan diri
5. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil
mengedarkan bola tenis
6. Pasangan yang memegang bola tenis ketika musik berhenti akan
saling berkenalan dan menanyakan identitas selengkapnya, seperti
nama, umur, alamat, hobi, serta ketrampilan yang dimiliki.
Dilakukan sampai semua pasangan saling berkenalan.
Pertemuan II
TAKS Sesi III: Bercakap-cakap dengan Teman, Sesi IV: Memilih
Topik Pembicaraan, dan Sesi V: Menceritakan Masalah Pribadi
Kegiatan:
1. Mengevaluasi TAKS sebelumnya, yakni sesi I dan sesi II
2. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil
mengedarkan bola tenis
3. Klien yang memegang bola pada saat musik berhenti akan
memberikan topik yang akan dibahas, dilakukan sampai semua klien
memberikan topik
4. Leader membantu klien untuk menetukan topik yang akan
dibicarakan
5. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil
mengedarkan bola tenis
6. Klien yang memegang bola pada saat musik berhenti akan
memberikan pendapat atas topik yang telah dipilih, dilakukan sampai
semua klien memberikan pendapat atas topik yang dipilih
Pertemuan III
TAKS Sesi VI: Mengajak Klien Ikut Berpartisipasi Dalam
Permainan dan Sesi VII: Mengajar Klien untuk Memberikan
Pendapat Atas TAKS yang telah Dilakukan
1. Mengevaluasi TAKS sesi III, IV, dan V
2. Leader memberikan kesempatan kepada klien untuk memilih
pasangannya
3. Leader memberikan balon pada setiap pasangan
4. Leader akan memutar lagu dan setiap pasangan akan
mempertahankan posisi balon pada masing-masing kepala
5. Pasangan yang bolanya jatuh ke lantai akan diberi hukuman berupa
menyanyi di depan, dilakukan samapi semua pasangan mendapat
giliran menyanyi
6. Leader akan memutar lagu untuk berjoget bersama sambil
mengedarkan bola tenis
7. Klien yang memegang bola pada saat musik berhenti akan
memberikan pendapat atas TAKS yang telah dilakukan sampai
semua klien memberikan pendapat

c. Tahap Posttest
Setelah tahap intervensi selesai dilaksanakan, makan pada
pertemuan selanjutnya akan diadakan kegiatan posttest pada klien yang
telah dilakukan intervensi terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS)
untuk mengetahui kondisi akhir kemampuan membuka diri klien.
3. Tahap Akhir
Beberapa hal yang dilakukan pada tahap akhir antara lain, peneliti
membandingkan kemampuan berkomunikasi verbal klien berdasarkan nilai
pretest dan posttest yang telah diperoleh. Setelah data selesai diberi kode,
kemudian data diolah menggunakan bantuan program SPSS 23.0 for window
dan beberapa data menggunakan proses manual.
Lampiran 6

KUESIONER KARAKTERISTIK RESPONDEN

Petunjuk : Isi dan berikan tanda centang (v) pada salah satu kolom pilihan
jawaban yang sesuai Bapak/Ibu (jawaban pilih satu)
1. Nama Responden :
2. Usia Responden :
3. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan

4. Tingkat Pendidikan Terakhir


a. Tidak Tamat SD/Sederajat
b. Tamat SD/Sederajat
c. Tamat SMP/Sederajat
d. Tamat SMA/Sederajat
e. Tamat Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan Sekarang
a. Tidak Bekerja
b. Petani
c. Buruh
d. Pedagang/Wiraswasta
e. Pegawai Swasta
f. PNS/POLRI/TNI
g. Lain-lain (sebutkan………………………)
Lampiran 7

KUESIONER KEMAMPUAN MEMBUKA DIRI


Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Berilah tanda (√) pada selalu jika lebih dari 3 kali sehari
2. Berilah tanda (√) pada sering jika 2-3 kali sehari
3. Berilah tanda (√) pada jarang jika kurang dari 2 kali sehari
4. Berilah tanda (√) pada tidak pernah jika tidak pernah sama sekali
Jawaban
No
Pernyataan T J Sr Sl
.
P
1. Saat berkomunikasi, menggunakan kalimat yang jelas
2. Saat berkomunikasi, suara dapat terdengar oleh lawan
bicara
3 Saat berkomunikasi, berbicara dengan lawan bicara
4. Saat berkomunikasi, akan bertanya jika ada kalimat yang
tidak dimengerti
5. Saat berkomunikasi, mengungkapkan perasaan saat
berinteraksi dengan orang lain
6. Saat berkomunikasi, fokus dalam pembicaraan
7. Berkomunikasi untuk menyampaikan kritik atau perasaan
tidak senang kepada orang lain
8. Berkomunikasi pada saat menerima kritik dari orang lain
9. Berkomunikasi saat menerima penolakan kepada orang
lain
10. Berkomunikasi saat menyampaikan penolakan kepada
orang lain
11. Berkomunikasi saat orang lain meminta maaf
12. Berkomunikasi untuk meminta maaf pada orang lain
13. Saat berkomunikasi mengucapkan salam
14. Saat berkomunikasi, memperkenalkan diri
15 Saat berkomunikasi, ada kontak mata
16 Saat berkomunikasi, tersenyum
17 Saat berkomunikasi, duduk tegak dan rileks
18 Saat berkomunikasi, menjawab pertanyaan
TOTAL SKOR

Anda mungkin juga menyukai