O L E H:
Di Sususn Oleh
Mengetahui
PEMBIMBING AKADEMIK
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama/Initial : Ny.”M”
Umur : 57 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Babakan Utara
Pekerjaan : Tidak ada
Lama bekerja : -
Pendidikan : Tidak Sekolah
Suku : Sasak
Agama : Islam
Status pernikahan : Kawin
Tanggal MRS : 10 April 2022
Tanggal Pengkajian : 11 April 2022
No. Register : 332929
Dx Medis : Hemiparese Dextra ec SNH
Sumber informasi : klien dan keluarga
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn”Z”
Suku : Sasak
Umur : 62 tahun
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Tiak ada
Alamat : Babakan Utara
Hub. Dengan pasien : Suami
3. Keluhan Utama
4. Riwayat Penyakit
kanan sejak pukul 23.30 (9/4/2022) pada saat mau duduk dengan cucu dan
mau makan, kaki terasa sakit dan pusing. Klien kemudian dibawa ke RS
ekstremitas kanan, pusing, sempat kejang pada kaki kanan 1x dirumah dan
2x di rumah sakit, mual, susah tidur, TD: 140/82 mmHg, N: 117 x/mnt,
RR: 21 x/mnt, S: 36,8 C, GDS Stik: 427 mg/dL dan di tempatkan di Red
Zone. Kemudian di berikan terapi IFVD NS 0,9% 20 tpm, inj. PCT 1 gr,
obat IVFD NS 0,9% extra loading 500 cc habis dalam 3 jam selanjutnya 20
tpm, Apidra 6 ui IV bolus extra, cek ulang GDS besok pagi, Depaken syr
Kembali ke dr. spesialis saraf dengan advice IVFD NS 0,9% 1000 cc/24
jam, Triway dengan NS 3% 500 cc/24 jam, 1x saja, kemudian cek ulang
elektrolit, suding scale dengan GDS Stik/3 jam, Farmasal 1x100 mg,
berkurang, mual tidak, ma/mi mau, belum bisa ke kamar mandi sendiri,
6. Riwayat Keluarga
a. Kebiasaan hidup tidak sehat : klien mengatakan suami dan anak laki-
penyakit menular
dalam keluarganya
7. Genogram
Keterangan:
Garis keturunan
8. Lingkungan Tempat Tinggal
Anak klien mengatakan bahwa apabila klien merasa sakit akan dibawa
b. Kebutuhan Nutrisi
3 liter perhari.
Saat Sakit : anak klien mengatakan klien akan dengan baik, klien
Sebelum Sakit : anak klien mengatakan klien biasa tidur siang sekitar
tidur
e. Pola Perseptual
f. Pola Aktivitas
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
g. Oksigenasi
diderita oleh klien, klien percaya penyakit yang diderita adalah cobaan
dari ALLAH dan mengikuti arahan dari dokter dan perawat dengan
baik.
Anak klien mengatakan klien merupakan orang tua yang perlu dijaga
dengan baik.
a. System Pernafasan
Bentuk dada simestris, pola nafas teratur, RR: 18 x/mnt, SPO2: 99%,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada batuk, tidak ada sianosis.
b. System Cardiovaskular
Tidak ada keluahan nyeri dada, tidak ada berdebar, N: 84 x/mnt, irama
c. System Persyarafan
1 5
d. System Pengindraan
1) Mata
Bentuk simetris, pupil isokor, reflek cahaya baik, gerak bola mata
baik.
2) Hidung
Bentuk simetris, tidak ada nyeri hidung, tidak ada mimisan, tidak
3) Telinga
Pendengaran baik, tidak ada cairan yang keluar dari dalam telinga,
4) Perasa
Klien dapat merasa asam, manis, asin dan pahit dengan baik
5) Peraba
Klien dapat merasakan suhu panas dan dingin dengan baik, klien
e. System Perkemihan
Tidak ada gangguan BAK, BAK 7-8 x/hr, warna kuning jernih, klien
menggunakan pempers
f. System Gastrointestinal
BB: 60 kg, TB: 153 cm, mulut bersih, tidak ada nyeri tenggorokan,
tampak datar, tidak ada nyeri tekan abdomen, tidak teraba pembesaran
g. System Integumen
Kulit sawo matang, tidak ada sianosis, akral teraba hangat, turgor kulit
elastis, tidak ada gatal-gatal, tidak ada luka, terpasang infus di tangan
kiri.
h. System mukuloskeletal
j. System Imunitas
Anak klien mengatakan klien tidak ada alergi makanan, tidak ada alergi
k. System Endokrin
l. System Reproduksi
a. Laboratorium
Kesan
Cardiomegaly
Kesan
d. Terapi Medis
keluarga
DO Stroke iskemic
keluarga
DO Kelemahan
C. RENCANA KEPERAWATAN
Pupil seimbang dan dan mengejan berlebihan tekanan intra kranial dan potensial terjadi
reaktif perdarahan ulang
7. Ciptakan lingkungan yang tenang dan 7. Rangsangan aktivitas yang meningkat
batasi pengunjung dapat meningkatkan kenaikan TIK.
Istirahat total dan ketenangan mungkin
diperlukan untuk pencegahan terhadap
perdarahan dalam kasus stroke
hemoragik / perdarahan lainnya
8. Kolaborasi dengan tim dokter dalam
8. Memperbaiki sel yang masih viable
pemberian obat neuroprotektor
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi 1. Terapi medic yangtepat dapat Krisna
keperawatan selama 3x24 Medik dalam merencanakan program terapi memungkinkan pemulihan tingkat
jam diharapkan masalah yang tepat. aktivitas
intoleransi aktivitas dapat 2. Bantu klien untuk mengidentifikasi 2. Menelaah kemampuan aktivitas klien
teratasi dengan kriteria hasil: aktivitas yang mampu dilakukan.
1. Berpartisipasi dalam 3. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan 3. Untuk melindungi saat melakukan
aktivitas fisik tanpa aktivitas seperti kursi roda, krek. aktivitas
disertai peningkatan 4. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas 4. Pemenuhan aktivitas dapat terpenuhi
tekanan darah, nadi dan yang disukai. sesuai dengan keinginan.
RR 5. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan 5. Kebutuhan aktivitas lebih teratur
2. Mampu melakukan diwaktu luang.
aktivitas sehari-hari 6. Bantu pasien atau keluarga untuk 6. Menghindari pemaksaan penggunaan
(ADL’s) secara mandiri mengidentifikasi kekurangan dalam energi dalam beraktivitas
3. Tanda-tanda vital normal beraktivitas.
4. Energi psikomotor 7. Bantu pasien untuk mengembangkan 7. Memberikan penguatan dan motivasi
5. Level kelemahan motivasi diri dan penguatan. pada klien agar mampu melakukan
6. Mampu berpindah 8. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan aktivitas
dengan atau tanpa spiritual. 8. Mengurangi resiko kelelahan saat
bantuan alat 9. Kolaborasi dengan ahli terapi okupasi beraktivitas
7. Status kardiopulmunari fisik/fisioterapi 9. Dengan melakukan terapi fisik dapat
adekuat menghilangkan rasa letih dan lemah pada
8. Sirkulasi status baik klien
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien 1. Identifikasi tingkat resiko dan tindakan Krisna
keperawatan 3 x 24 jan berdasarkan kondisi fisik, fungsi kognitif pencegahan jatuh dapat mencegah resiko
diharapkan tidak terjadi dan riwayat perilaku yang dapat jatuh
trauma atau jatuh meningkatkan potensi jatuh
Kriteria hasil 2. Identifikasi lingkungan yang dapat 2. Kejadian jatuh lebih mungkin dialami
1. Keseimbangan dan meningkatkan potensi jatuh oleh seorang individu jika sekitarnya
kemampuan untuk tidak akrab seperti penempatan furniture
mempertahankan bentuk dan peralatan di daerah tertentu
tubuh 3. Pastikan kunci roda terpasang dengan 3. Meningkatkan pencegahan resiko jatuh
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
HARI 1
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
HARI 2
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
HARI 3
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
E. EVALUASI KEPERAWATAN
A
Masalah belum teratasi
P
Intervensi dilanjutkan
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan kondisi fisik, fungsi kognitif dan riwayat perilaku
yang dapat meningkatkan potensi jatuh
Identifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan potensi jatuh
Pastikan kunci roda terpasang dengan benar
Gunakan side rail untuk mencegah jatuh dari tempat tidur sesuai kebutuhan
Sediakan bed/matras yang sesuai
Imobilisasi bagian tubuh sesuai kebutuhan
Pasang lebel fall risk pada gelang identitas pasien
Anjurkan keluarga untuk selalu tinggal bersama klien