2022
KLIMAKTERIUM
A. Definisi Klimakterium
Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Pengertian lain
Klimakterium yaitu Masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium
dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.
B. Fase Klimakterium
1. Pramenopause yaitu Fase antara usia 40 tahun dan di mulainya fase klimakterik.
Tanda-tanda pada umumnya: siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang
memanjang, dan jumlah darah haid yang relative banyak diserti nyeri haid. Pada
endokrinologi fase folikuler memendek, kadar Estrogen ↑, kadar FSH ↑, fase luteal
stabil
2. Perimenopause yaitu fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause ditandai
dengan siklus haid yang tidak teratur serta siklus haidnya >38 hari .
3. Menopause yaitu sebuah keadaan wanita yang tidak mendapat haid selama 12 bulan
disertai terdapat tanda-tanda menopause sampai menuju senium, menoupe terjadi pada
umur 45- 51 tahun .
4. Pasca menopause adalah waktu dalam kehidupan wanita setelah periode berhenti paling
tidak satu tahun.
C. Nutrisi Pada Wanita Periode Klimakterium
1. Mengatur pola makan sehat dengan ( rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D,
E dan cukup serat )
2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen :
a. Isiflavon, terdapat pada kacang-kacangan
b. Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran
3. Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan.Tambahan
Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D
KONTRASEPSI
A. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan secara sengaja selama hubungan seksual. Alat
kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mengurangi risiko hamil atau mendapatkan
anak. Keluarga berencana adalah keputusan yang dibuat secara sadar mengenai kapan akan
mengandung atau menghindari kehamilan selama masa reproduktif. Pasangan yang wajib
menggunakan kontrasepsi :
3. Grand multipara
2. Situasional (C.I)
4. IUD
1. Fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar (fisik dan psikososial) dengan pedekatan
keluarga.
2. Pemberian pendidikan kesehatan kepada sasaran
3. Bantuan dalam deteksi dini adanya suatu penyimpangan
B. Sasaran dalam keperawatan maternitas :
2. Wanita usia subur (usia reproduksi)
3. Pasangan usia subur
4. Wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan
bayinya sampai usia 28 hari
5. Keluarga dengan wanita pada masa childbearing
6. Askep: Prenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi baru lahir, Keluarga dengan ibu hamil dan
melahirkan
C. Tujuan Keperawatan maternitas :
1. Membantu pasangan usia subur dan keluarganya dalam mengatasi masalah reproduksi
2. Membantu calon orang tua (t.u. calon ibu) melalui masa transisi menjadi seorang ibu
dan mempersiapkannya mempunyai pengalaman yang menyenangkan sepanjang period
childbearing
D. Pelayanan Maternitas Dan Model Konseptual Dalam Praktek Keperawatan
Maternitas
Sejarah Keperawatan Maternitas:
Dulu :
mahasiswa belajar apa yang penting untuk praktek di bagian kebidanan dengan
dokter kebidanan.
Dokter menolong persalinan & mengobati ibu hamil perawat hanya belajar apa
yang perlu untuk membantu hal ini
Kini :
Keperawatan membuat perubahan besar di dalam mendefinisikan dirinya sebagai
profesi “ terpisah dari kedokteran”
Keperawatan mempunyai “ model yang unik” dalam pemberian asuhan
Mahasiswa saat ini & yang akan datang akan belajar tentang askep pada ibu &
keluarga di dasarkan pada model-model konseptual keperawatan.
E. Model Konseptual Keperawatan
Model Konseptul Keperawatan berarti cara melihat sesuatu menjadi lebih berarti. Aplikasi
model konseptual family-Centered dalam pelayanan keperawatan maternitas terdapat :
Traditional care, Trend Pelayanan maternitas dan proses keperawatan
SIKLUS MENSTRUASI DAN GANGGUAN HAID
A. Definisi Menstruasi/Haid
Menstruasi adalah Perdarahan periodik & siklik dari uterus, akibat runtuhnya jaringan
endometrium, yg merupakan gambaran pengaruh hormonal pada endometrium tanpa terjadinya
suatu kehamilan .
B. Siklus haid
Periode waktu dari hari pertama terjadinya suatu perdarahan haid sampai dengan hari pertama
terjadinya perdarahan haid berikutnya. Menarche : Menstruasi yang pertama. Menarche lebih
dini berhubungan dengan Nutrisi dan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Haid normal :
1. Siklus 21 – 35 hari
2. Lama 3 – 7 hari
3. Perdarahan 20 – 80 cc/siklus
4. Tidak disertai rasa nyeri
5. Warna merah segar, tidak bergumpal
6. Tidak berbau busuk
Gangguan Haid :
1. Jumlah perdarahan
2. Lamanya perdarahan
3. Perdarahan di sela2 haid
4. Nyeri yang berhubungan dengan siklus haid
5. Lamanya siklus haid
D. Endometriosis
Endometriosis Pertumbuhan abnormal dari kelenjar Endometrium dan stroma diluar
uterus. Klasifikasi :
Ringan : Endometrium menyebar tanpa perlekatan pada anterior/posterior kavum
duglas/permukaan ovarium/peritoneum pelvis
Sedang : Endometrium pada 1 atau 2 ovarium disertai parut dan endmetrioma kecil.
Perlekatan minimal.
Berat : Endometrium pada 1 atau 2 ovarium, ukuran > 2 x 2 cm 2. Perlekatan 1 atau 2
ovarium. Perlekatan usus & traktus urinarius.
E. Pengobatan
Tujuan mengatasi nyeri & memperbaiki Infertilitas Terapi medikamentosa untuk supressi
hormone, Intervensi surgikal untuk membuang implant Endometriosis Pencegahan :
B. Fisiologi Laktasi
Masa hamil ukuran payudara bertambah besar. (2 – 3 x wanita normal) Ini disebabkan
proliferasi sel-sel yg memproduksi ASI Sekresi cairan tersebut karna pengaruh hormon
laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari hipofise Setelah persalinan dengan
terlepasnya placenta, kadar esterogen & progesterone menurun sedangkan prolaktin
tetap tinggi sebagai ASI dapat di sekresi.
C. Reflek Laktasi
1. The milk production reflex : reflek yg timbul akibat rangsangan pada puting susu
sabagai terjadi sekresi hormon prolaktin. Hormon ini menyebabkan sel-sel dalam
alveoli membentuk susu.
2. The let down reflex : reflek yg menekan air susu ke bagian depan payudara
karna hormon oksitosin menyebabkan sel-sel otot di sekeliling alveoli berkontraksi.
Faktor Psikologi
Faktor Fisik
1. Ibu Sakit (ex ; mastitis, abses payudara) Kelainan pd bayi (kelainan met. sejak lahir
& bibir sumbing dan celah palatum
2. Kurangnya petugas kesehatan yang memberikan informasi/dorongan tetang manfaat
pemberian ASI
3. Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pegganti ASI
A. Distosia
Penyebab :
1. Kelainan Tenaga (His)
Etiologi :
a. Primigravida
b. Inersia uteri
c. His yang terlampau kuat
Penanganan :
a. Awasi TTV/4 jam
b. DJJ dimonitor
c. Inersia uteri : pemberian oksitosin utk memperbaiki his shg serviks dpt membuka
d. Sectio Caesaria
2. Kelainan Janin
a. Posisi oksipitalis posterior persistens
b. Presentasi puncak kepala
c. Presentasi muka
d. Presentasi dahi
e. Letak sungsang
f. Letak lintang
g. Presentasi ganda
h. Pertumbuhan janin berlebih
i. Hidrosephalus
3. Kelainan Jalan Lahir
a. Panggul Sempit = Sectio Caesaria
B. Gangguan dalam Kala III Persalinan
1. Perdarahan Post Partum
a. Atonia uteri
b. Perlukaan jln lahir
c. Terlepasnya sebagian plasenta dari uterus
d. Tertinggalnya sebagian dari plasenta kotiledon
2. Retensio Plasenta
Plasenta belum lahir 0,5 jam setelah bayi lahir
Penyebab :
Plasenta belum lepas dari dinding uterus kontraksi uterus kurang kuat utk
melepaskan plasenta, plasenta merekat erat pd dinding uterus
Plasenta sudah lepas, tetapi belum dilahirkan tdk adanya usaha utk melahirkan atau
karena sa;ah penanganan kala III lingkaran konstriksi bgn bawah uterus yg
menghalangi keluarnya plasenta
3. Perlukaan pada Persalinan
Perlukaan vulva
a. Luka pada vulva
b. Robekan perineum
c. Episiotomi
C. ATONI UTERUS
The most causes 80 – 90% (cunningham dkk, 2001)
Faktor yg berkontribusi :
1. Overdistensi uterus (gemelli, makrosomia, hidroamnion)
2. Dysfungsional/persalinan lama abnormalitas kontraksi uterus
3. Pemberian pitosin utk induski persalinan
4. Grand multipara
5. Penggunaan anestesi & obat2an spt MgSO4 atau terbutaline (relaksasi uterus)
6. Kala III yg lama (> 30 menit)
7. Pre eklamsia
8. Etnis Asia
9. Persalinan dg pembedahan
10. Tertahannya sisa plasenta
11. Plasenta previa
Perdarahan Post Partum : Kehilangan darah > 500 ml setelah melahirkan
1. Early Hemorrhage Post Partum (EHPP)
perdarahan dalam 24 jam pertama setelah persalinan
2. Late Hemorrhage Post Partum (LHPP)
perdarahan setelah 24 jam – 6 mg setelah melahirkan
MMR di USA 10,5% (Anderson & Hopkins, 2002)
di Indonesia 40 % (Depkes, 1999)
Early Hemorrhage Post Partum (EHPP)
Causes :
1. Atoni uterus (40 – 50%)
2. Perlukaan sal genital
3. Tertahannya sisa plasenta/cotiledon
4. Hematoma subperitoneal
5. Inversio uterus
6. Ruptur uterus
7. Mas abnormlaitas implantasi plasenta
8. Mas maternal ggn koagulasi
1. Riwayat Kesehatan
a. Paritas tinggi
b. Riwayat HPP
c. Fibroid pd uterus
a. Overdistensi
b. Bleeding problems
Penatalaksanaan :
Kontrol atau dievaluasi setelah 2 mg masa pengobatan, bila terus tjd perdarahan
KURETASE
KOMPLIKASI INTRANATAL
A. Postnatal/Postpartum
Posnatal Periode 6 minggu pasca melahirkan. Pada periode ini terjadi perubahan yang
cepat dalam tubuh wanita untuk kembali ke masa sebelum kehamilan (Durham and Chapman,
2010). Postpartum Pemulihan program tubuh ibu seperti pada konsdisi sebelum kehamila
membutuhkan waktu 3 bulan (Sherwen, 2002) Perubahan Fisiologis Pada Masa Postnatal
diantaranya :
1. Uterus
2. Endometrium
3. Vagina dan Perineum
4. Payudara
5. Sistem Kardiovaskular
Wanita akan kehilangan darah normalnya sekitar 400-500ml terkait dengan melahirkan
secara normal.
6. Sistem Pernafasan
7. Sistem Urinarius Distensi pada kandung kemih
8. Sistem Endokrin
9. Sistem saraf dan Muskular Setelah melahirkan, otot-otot perut mengalami
pengurangan dan perut tambak lembut dan kendur
10. Sistem Gastrointestinal
B. Perubahan Psikologis Pada Masa Postnatal
1. Taking-in (Fase Ketergantungan) Dimulai segera setelah persalinan
2. Taking-hold (Tansisi ketergantungan dan kemadirian) Terjadi hari ke kedua dan ketiga
postpartum
3. Letting-go (Fase Mandiri) Berlangsusng antara 2 sampai 4 minggu setelah persalinan
C. Tantangan
MDGS :
KANKER PAYUDARA
A. Definisi Leher Rahim
Leher rahim adalah Bagian rahim yang terdapat pada puncak vagina (liang sanggama) yang
hanya dapat dilihat dengan alat (spekulum).Kanker leher Rahim adalah Penyakit tumor ganas
di leher rahim yang dapat menyebar (metastasis) ke organ-organ yang lain dan menyebabkan
kematian. Penyebab kanker leher Rahim Virus: HPV (Human Papiloma Virus) . Terjadinya
kanker leher Rahim :
3. Dalam beberapa tahun akan terjadi kelainan pada leher rahim yang disebut Lesi Pra
Kanker.
4. Lesi pra kanker bila tidak ditemukan dan diobati dapat berubah menjadi kanker leher
Rahim
C. KANKER PAYUDARA
Payudara : adalah bagian tubuh tubuh manusia yang terdapat pada daerah dada, yang terdiri
dari: Kelenjar susu dan salurannya (termasuk puting susu sebagai muara pengeluaran air susu),
Jaringan lemak, Kelenjar getah bening ,Otot-otot dada, Jaringan kulit Kanker payudara penyakit
tumor ganas di seluruh jaringan payudara kecuali jaringan kulit payudara yang dapat menyebar
(metastasis) ke organ-organ yang lain dan menyebabkan kematian. Terdapat faktor resiko
diantaranya yaitu :
4. Tidak menyusui
8. Riwayat keluarga
Deteksi Dini Kanker Payudara SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI) dengan cara :
1. Kita mengamati dengan teliti kedua payudara kita di muka cermin tanpa berpakaian
dengan kedua tangan diangkat ke atas, pindahkan tangan ke pinggang dan kemudian
condongkan badan ke depan, lihat apakah sama bentuk antara payudara kiri dan kanan
2. Rapatkan dan tekanlah telapak tangan dengan kuat sehingga payudara menonjol ke
depan sambil terus mengamati apakah ada benjolan, kulit mengerut seperti kulit jeruk,
atau cekungan seperti lesung pipi dan puting susu yang tertarik ke dalam.
3. Pencet dan urutlah pelan-pelan daerah sekitar puting sampai ujung puting dan amati
apakah keluar cairan yang tidak normal, seperti kekuning-kuningan yang terkadang
bercampur darah seperti nanah. Harus dibedakan dengan ASI pada perempuan yang
menyusui.
4. Pada posisi berbaring letakkan bantal dibelakang punggung, tangan kanan diletakkan di
belakang kepala, dan gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara sebelah kanan.
5. Rabalah dengan ujung dari tiga jari tengah yang dirapatkan, lakukan gerakan memutar
dengan tekanan lembut tapi mantap dimulai dari pinggir menuju ke puting searah
putaran jarum jam. Lakukan hal yang sama pada payudara kiri seperti pada payudara
kanan
6. Beri perhatian khusus pada daerah kuadran atas luar dekat ketiak karena sebagian besar
kanker ditemukan pada daerah tersebut.
KANKER OVARIUM
A. Definisi
Kanker indung telur adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel yang tidak lazim (kanker) pada
satu atau dua bagian indung telurKarsinoma ovarium merupakan tumor yang berasal dari
sel-sel yang menyusun ovarium yaitu sel epithelial, sel germinal dan sel stromal.
B. Etiologi
1. Hipotesis Incessant Ovulation
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Fathalla tahun 1972 yang menyatakan bahwa
pada saat terjadi ovulasi, terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium. Untuk
2. Hipotesis gonadotropin
Teori ini didasarkan pada pengetahuan dari percobaan binatang dan data epidemiologi.
Pada percobaan ini ditemukan bahwa jika kadar hormon estrogen rendah di sirkulasi
perifer, kadar hormon gonadotropin akan meningkat.
3. Hipotesis androgen
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Risch pada tahun 1998 yang mengatakan bahwa
androgen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium. Teori ini
didasarkan pada bukti bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen.
4. Hipotesis progesteron
Pemberian pil yang mengandung estrogen saja pada wanita pascamenopause akan
meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium, sedangkan pemberian kombinasi dengan
progesteron akan menurunkan risikonya.
5. Paritas
Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan paritas tinggi memiliki risiko terjadinya
kanker ovarium yang lebih rendah daripada nullipara, yaitu dengan risiko relatif 0,7.
6. Pil kontrasepsi
Penelitian dari Center for Disease Control menemukan penurunan risiko terjadinya kanker
ovarium sebesar 40% pada wanita usia 20-54 tahun yang memakai pil kontrasespsi yaitu
dengan risiko relatif 0,6
7. Talk
Pemakaian talk (hydrous magnesium silicate) pada daerah perineum dilaporkan
meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium dengan risiko relatif 1,9. Akan tetapi,
penelitian prospektif yang mencakup kohort 78.000 wanita ternyata tidak mendukung teori
di atas.
8. Ligasi tuba
Pengikatan tuba ternyata menurunkan risiko terjadinya kanker ovarium dengan risiko
relatif 0,3
9. Terapi Hormon Pengganti pada masa menopause
Pemakaian terapi hormon pengganti pada masa menopause dengan estrogen saja selama 10
tahun akan meningkatkan risiko relatif 2,2.
10. Obat-obat yang meningkatkan kesuburan
Obat-obat yang meningkatkan fertilitas akan menginduksi terjadinya ovulasi atau multipel
ovulasi
11. Faktor herediter
Dari studi metanalisis tahun 1988 ditemukan risiko relatif yang meningkat dan berbeda
pada anggota keluarga lapis pertama.
C. Faktor risiko
1. Riwayat keluarga kanker ovarium dan kanker payudara
2. Riwayat keluarga kanker kolon dan kanker endometrial
3. Wanita di atas usia 50 tahun
4. Wanita yang tidak memilki anak (nullipara)
5. Wanita yang memiliki anak lebih dari 35 tahun
D. Gejala
1. Nyeri perut (50,8%)
2. Perut buncit (49,5%)
3. Gangguan fungsi saluran cerna (21,6%)
4. Berat badan turun secara nyata (17,5%)
5. Perdarahan pervaginam yang tidak normal (17,1%)
6. Gangguan saluran kencing (16,4%)
7. Rasa tertekan pada rongga panggul (5,0%)
8. Nyeri punggung (4,9%)
9. Penderita bisa meraba sendiri tumor di bagian bawah perut (2,8%)