Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN

ANSIETAS

Ns. Madepan Mulia, M.Kep., Sp.Kep.J


PENDAHULUAN
Ansietas merupakan salah satu kondisi
yang sering luput dari perhatian perawat di Puskesmas
maupun di masyarakat. Pasien sering datang ke
Puskesmas dengan keluhan fisik yang berulang dan
menyatakan tanpa ada perbaikan. Di masyarakat,
individu dengan masalah fisik kronis juga sering ditemui
mengalami ansietas.

Jika kondisi ansietas tidak ditangani dengan baik dapat


menganggu aktivitas pasien sehari-hari. Oleh karena itu,
asuhan keperawatan ansietas perlu diketahui oleh
perawat Puskesmas agar dapat membantu pasien dan
keluarga mengatasi ansietas.
TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN UMUM
UMUM (TPU)
(TPU)
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
melakukan asuhan keperawatan ansietas

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep ansietas
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan ansietas :
a. Melakukan pengkajian ansietas
b. Menetapkan diagnosis keperawatan ansietas
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien ansietas
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien
ansietas
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat pasien ansietas
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan ansietas
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan ansietas 
POKOK
POKOK BAHASAN
BAHASAN
A. Konsep Ansietas
1. Pengertian Ansietas
2. Proses terjadinya Ansietas
3. Tanda dan Gejala Ansietas

B. Langkah – langkah proses keperawatan


ansietas
KONSEP ANSIETAS
1.
1. PENGERTIAN
PENGERTIAN

Ansietas adalah
perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan
sebagai ancaman
TINGKATAN
TINGKATAN ANSIETAS
ANSIETAS
 Kehilangan kendali diri
 Aktivitas motorik
meningkat
 Persepsi dan pikiran
irrasional
 Pusat perhatian yang
lebih selektif/penting
 Dapat melakukan
sesuatu dengan Panik
arahan
Berat
 Persepsi sangat
menyempit
Sedang  Fokus pada satu hal
 Perlu banyak arahan
Ringan
 Masalah – masalah
untuk hal yang lain

sehari-hari
 Waspada
 Persepsi meningkat
2.
2. PROSES
PROSES TERJADINYA
TERJADINYA ANSIETAS
ANSIETAS
FAKTOR
FAKTOR FAKTOR
FAKTORPRESIPITASI
PRESIPITASI
PREDISPOSISI
PREDISPOSISI
o Riwayat keluarga o Penyakit
BIOLOGIS
BIOLOGIS dengan ansietas

o Kehilangan cinta & o Ancaman identitas,


perhatian masa kanak- harga diri, integritas
kanak
PSIKOLOGIS o HDR diri
PSIKOLOGIS o Ancaman kehilangan
o Trauma masa
pertumbuhan orang yang berarti
(perpisahan, kehilangan) o Perceraian

o Tidak adekuatnya
hubungan interpersonal o Perubahan status
SOSIAL
SOSIAL
BUDAYA pada masa bayi pekerjaan, fungsi dan
BUDAYA o Kemampuan komunikasi peran, lingkungan,
rendah sosial.
3. TANDA DAN GEJALA
SUBJEKTIF
SUBJEKTIF
Khawatir,
Khawatir,cemas,
cemas,was-was,
was-was,merasa
merasategang,
tegang,takut
takutakan
akanterjadi
terjadisesuatu
sesuatu
  

OBJEKTIF
OBJEKTIF
Kognitif
Emosi Perilaku

Fisik Sosial
3. TANDA DAN GEJALA

a. Kognitif/ Pikiran
Perhatian kurang
Konsentrasi kurang
Penilaian salah
Daya ingat terganggu (pelupa)
Blocking
Lapang persepsi menurun
Khawatir/cemas yang berlebih
(bingung)
Banyak bertanya
Takut mati
10
3. TANDA DAN GEJALA

b. Emosi
Mudah
tersinggung
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Takut
Frustrasi

11
3. TANDA DAN GEJALA

c. Fisik
Nafsu makan menurun
Jantung berdebar-debar
Pernafasan cepat (sesak/pendek)
Berkeringat dingin
Kesulitan untuk tidur
Sakit kepala
Seperti melayang
Sensasi gatal
Ketegangan otot
Sakit lambung

12
3. TANDA DAN GEJALA

d. Tingkah Laku/ Perilaku


Gelisah
Ketegangan fisik
Tremor
Gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi

13
3. TANDA DAN GEJALA

e. Sosial
Kadang-kadang menghindari kontak
dengan orang lain/sosial
Aktivitas sosial menurun
Kadang-kadang menunjukkan sikap
bermusuhan

14
PROSES
PROSES KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
ANSIETAS
ANSIETAS
1. PENGKAJIAN
WAWANCARA:
• Tanyakan apa yang dirasakan
• Tanyakan penyebab ansietas
• Tanyakan yang dirasakan saat ansietas
• Tanyakan situasi pencetus ansietas
• Tanyakan apa yang dilakukan saat ansietas
• Tanyakan bagaimana hasilnya
• Tanyakan akibat dari perilaku cemasnya

OBSERVASI
• Observasi perilaku pasien

• Identifikasi tingkat ansietas pasien


• Simpulkan masalah yang dialami pasien
2. DIAGNOSIS
KEPERAWATAN

Ansietas (sedang/berat/panik)
3. TINDAKAN
KEPERAWATAN
PASIEN
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pasien akan :
a. Mengenal ansietas
b. Melaksanakan cara-cara mengatasi ansietas :
Cara distraksi verbal, auditori dan perilaku
Relaksasi nafas dalam
Hipnotis lima jari
Cara spiritual
Patuh minum obat
TINDAKAN UNTUK PASIEN

a. Bina hubungan saling percaya


b. Bantu Pasien mengenal ansietas
dengan cara :
Bantu pasien mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan
Bantu pasien menjelaskan situasi yang
menimbulkan ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
Bantu pasien menyadari perilaku akibat
ansietas
TINDAKAN UNTUK PASIEN

c. Latih mengatasi ansietas


1) Latih cara mengatasi ansietas
dengan teknik distraksi:
Melihat pemandangan alam daerah
pantai atau pegunungan
Mendengar suara alam seperti bunyi
air mengalir, suara burung berkicau,
musik instrumental atau musik lembut
Melakukan kegiatan menonton film
seperti komedi, kartun, membaca
novel, membaca kata-kata dengan
huruf terbalik, mengunyah permen
karet, melihat benda-benda sekitar,
mendekatkan dua jari sedekat
mungkin berulang-ulang
TINDAKAN UNTUK PASIEN
2) Latih cara mengatasi ansietas :
relaksasi nafas dalam
Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh
rileks dan tidak ada tekanan pada otot yang
menghambat aliran darah
Tarik nafas melalui hidung dengan sangat
perlahan
Tiup melalui mulut dengan sangat perlahan.
Tiup sambil mengempeskan
perut
Lakukan berulang kali
Mata boleh dibuka atau
dipejamkan
TINDAKAN UNTUK PASIEN
3) Latih cara mengatasi ansietas:
HIPNOTIS LIMA JARI
Posisi
Posisi duduk
duduk atau
atau berbaring
berbaring dengan
dengan mata
mata ditutup
ditutup dan
dan
tubuh
tubuh rileks.
rileks. Pikiran
Pikiran dikosongkan.
dikosongkan.
Sentuhkan
Sentuhkan ibuibu jari
jari dengan
dengan telunjuk.
telunjuk. Mulai
Mulai
membayangkan
membayangkan tubuh tubuh yang
yang sehat
sehat pada
pada masa
masa yang
yang
lalu
lalu
Sentuhkan
Sentuhkan ibuibu jari
jari dengan
dengan jari
jari tengah.
tengah. Mulai
Mulai
membayangkan
membayangkan orang orang yang
yang peduli
peduli dan
dan sayang
sayang pada
pada
saudara
saudara dandan hubungan
hubungan yang yang akrab
akrab
Sentuhkan
Sentuhkan ibuibu jari
jari dengan
dengan jari
jari manis.
manis. Mulai
Mulai
membayangkan
membayangkan saat saat mendapat
mendapat pujian
pujian dan
dan memiliki
memiliki
kemampuan
kemampuan yang yang dibanggakan
dibanggakan
Sentuhkan
Sentuhkan ibuibu jari
jari dengan
dengan kelingking.
kelingking. Mulai
Mulai
membayangkan
membayangkan pemandangan
pemandangan alam alam yang
yang indah
indah dan
dan
sedang
sedang berada
berada disana
disana
HIPNOTIS 5
1. Kenang semua
JARI
2. Kenangan manis
keadaan fisik yang dengan orang yang
sehat dan peduli dan sayang
menyenangkan

3. Kenang
semua
keberhasilan
dan prestasi

4. Kenang semua
tempat terindah
yang pernah
dikunjungi,
bayangkan Anda
di sana beberapa
saat.
TINDAKAN UNTUK PASIEN

4)
4) Latih
Latih mengatasi
mengatasi ansietas
ansietas dengan
dengan
cara
cara Spiritual
Spiritual
Diskusikan
Diskusikan tentang
tentang keyakinan
keyakinan
yang
yang dianut
dianut oleh
oleh pasien
pasien
Latih
Latih cara
cara mengontrol
mengontrol ansietas
ansietas
sesuai
sesuai keyakinan
keyakinan pasien
pasien
Motivasi
Motivasi pasien
pasien untuk
untuk
melakukannya
melakukannya
TINDAKAN UNTUK PASIEN

5)
5) Patuh
Patuh Minum
Minum Obat
Obat
Jelaskan
Jelaskan tentang
tentang prinsip
prinsip 66 benar
benar
minum
minum obat
obat
Jelaskan
Jelaskan manfaat
manfaat obat
obat
Jelaskan
Jelaskan pentingnya
pentingnya minum
minum obat
obat
teratur
teratur
Jelaskan
Jelaskan tentang
tentang pentingnya
pentingnya
kontiunitas
kontiunitas minum
minum obat
obat
STRATEGI PELAKSANAAN
PERTEMUAN 1 PASIEN
ANSIETAS
Pengkajian, Penjelasan diagnosis,
Tindakan
I. ORIENTASI
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya C, perawat Puskesmas A. Nama ibu siapa?”
“Oo… ibu A, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil ibu A ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang ibu A rasakan?
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir dan cemas?”
“Oo.. Jadi ibu A merasa khawatir dan cemas karena
memikirkan kebutuhan keluarga”.
“Sudah berapa lama ibu A merasakan hal ini?”

1.3. Validasi :
“Apa yang telah ibu A lakukan untuk mengatasi perasaan
khawatirnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
perasaan khawatir dan cemas yang ibu A rasakan dan
belajar cara mengatasinya?”
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan cemas
yang dialami”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Dimana baiknya kita berbicara?”
II. KERJA
2.1. Pengkajian
“Apa yang menyebabkan ibu A merasa khawatir atau
cemas?”
“Jadi penyebab ibu merasa cemas adalah……
“Apa yang ibu rasakan saat merasa cemas?”
“Biasanya apa yang terjadi sebelum ibu merasa
cemas?”
“Pada situasi apa biasanya rasa cemas muncul?”
“Apa yang biasanya ibu lakukan saat perasaan
cemas muncul?”
“Bagaimana hasilnya dari cara yang ibu lakukan?”
“Menurut ibu, apa akibat dari perilaku ibu saat
merasa cemas?”
II. KERJA

2.2. Diagnosis
“Ibu A merasa cemas akan kebutuhan hidup
dan jika pikiran itu muncul biasanya
disertai rasa pusing, ketegangan otot,
jantung berdebar, nafas sesak/pendek dan
sakit lambung”

“Ibu sedang mengalami kecemasan”


II. KERJA
2.3. Tindakan Keperawatan
2.3.1. Latih cara mengatasi ansietas dengan
teknik distraksi
• Melihat pemandangan alam
• Mendengar suara alam
• Melakukan kegiatan menonton film,
membaca novel, membaca kata-kata dengan
huruf terbalik, mengunyah permen karet,
melihat benda-benda sekitar, mendekatkan
dua jari sedekat mungkin berulang-ulang

2.3.2. Latih cara mengatasi ansietas : relaksasi


nafas dalam
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 kegiatan untuk
mengatasi rasa cemas?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama
untuk mengatasi cemas!”
“Coba sebutkan kembali cara mengatasi cemas dengan teknik
distraksi atau pengalihan!”
“Coba ulangi kembali cara mengatasi cemas dengan relaksasi
nafas dalam!
3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan mengalihkan?”
“Mau berapa kali latihan mengontrol cemas dengan relaksasi
nafas dalam?”
“Jangan lupa yaa bu, selain latihan sesuai jadual, cara yang
sudah dilatih tadi dilakukan saat cemasnya muncul!”
III. TERMINASI

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:


“Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke
Puskesmas untuk bertemu dengan saya dan
dokter. Seperti yang saya sampaikan tadi ada 4
cara untuk mengatasi cemas. Tadi sudah dua cara
yang ibu A pelajari. Minggu depan kita akan latihan
lagi cara mengatasi cemas dengan cara lain”

3.5. Salam : “Semoga ibu A lekas pulih kembali”


STRATEGI PELAKSANAAN
PERTEMUAN 2 PASIEN
ANSIETAS DI PUSKESMAS
I. ORIENTASI
1.1. Salam : “Selamat pagi, ibu A…”
1.2. Evaluasi :
“Bagaimana perasaan ibu A?”
“Bagaimana dengan perasaan cemasnya. Apakah masih sering
muncul selama satu minggu kita tidak berjumpa?”
1.3. Validasi :
“Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasinya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Bagaimana dengan jadual latihannya? Coba saya lihat!”
“Latihan mengalihkan…..?
“Latihan relaksasi nafas dalam….?”
“Bagus sekali!” Sudah dilakukan dan diberi tanda M dan beberapa
dengan tanda B”
Evaluasi Manfaat:
“Apa manfaat yang ibu A rasakan dengan melakukan latihan
mengalihkan rasa cemas dan relaksasi nafas dalam secara terjadual?”
“Apa manfaat melakukan relaksasi nafas dalam saat cemasnya
muncul?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Sesuai dengan janji kita minggu lalu, sekarang kita
akan latihan dua cara mengatasi cemas yang lain,
yaitu dengan tehnik hipnotis 5 jari dan dengan cara
ibadah”
“Tujuannya agar ibu A dapat mengatasi cemas yang
dialami”

1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 3o menit dari sekarang”

1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara disini yaa”
II. KERJA
2.1. Tindakan Keperawatan
2.1. Tindakan Keperawatan
2.1.1. Latihan teknik hipnotis 5 jari
2.1.1. Latihan teknik hipnotis 5 jari
2.1.2. Latihan cara spiritual
2.1.2. Latihan cara spiritual

2.1.3. Penjelasan tentang obat


2.1.3. Penjelasan tentang obat
“Ibu A, ini ada obat dari dokter. Sekarang saya akan
“Ibu A, ini ada obat dari dokter. Sekarang saya akan
sampaikan cara minum obat yang benar”
sampaikan cara minum obat yang benar”
(Jelaskan tentang cara minum obat yang benar)
(Jelaskan tentang cara minum obat yang benar)
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu A setelah latihan 2 cara mengatasi cemas
dan penjelasan tentang obat?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama tadi!”
“Coba peragakan kembali cara mengontrol cemas dengan hipnotis 5
jari!”
“Coba sebutkan kembali cara mengontrol cemas dengan cara
ibadah”
“Coba sebutkan kembali waktu untuk minum obatnya!”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien:
“Mau berapa kali latihan hipnotis 5 jari?”
“Mau berapa kali melakukan ibadah dalam sehari?”
“Obatnya diminum pada jam 7 pagi dan jam 7 malam setelah makan
yaa”
“Jangan lupa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat cemasnya muncul!”
III. TERMINASI

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:


“Baiklah, satu minggu lagi ibu A datang ke
Puskesmas untuk bertemu dengan saya. Saya ingin
melihat bagaimana latihannya dan menanyakan
manfaatnya bagi ibu A”

3.5. Salam:
“Semoga ibu A lekas pulih kembali”
3.
3. TINDAKAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
KELUARGA
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Mengenal masalah ansietas


Memutuskan pelayanan yang diperlukan pasien ansietas
Merawat pasien ansietas
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
aman untuk membantu pasien mengontrol ansietasnya
Melakukan follow-up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur
TINDAKAN UNTUK KELUARGA
1.1. Bina
Binahubungan
hubungansaling
salingpercara
percara
2.2. Diskusikan
Diskusikanmasalah
masalahyangyangdirasakan
dirasakanoleh
olehkeluarga
keluargadalam
dalammerawat
merawatpasien
pasien
3.3. Jelaskan
Jelaskantentang
tentangansietas:
ansietas:pengertian,
pengertian,tanda
tandadan
dangejala,
gejala,penyebab
penyebabansietas,
ansietas,
dan
danakibat
akibatjika
jikatidak
tidakdiatasi
diatasi
4.4. Diskusikan
Diskusikancara
caramerawat
merawatpasien
pasien::
 Tidak
Tidak menambah
menambahmasalah
masalahpasien
pasien(stres)
(stres)dengan
dengancara
carasikap
sikap positif
positif
 Memotivasi
Memotivasipasien
pasienuntuk
untuklatihan
latihanmengontrol
mengontrolansietas
ansietassesuai
sesuaijadual
jadual
 Memberi
Memberipujian
pujianjika
jikapasien
pasien telah
telahmelakukan
melakukanlatihan
latihansesuai
sesuaijadual
jadualdan
dan
menerapkan
menerapkancara
caramengontrol
mengontrolansietas
ansietasdidisaat
saatansietas
ansietasmuncul.
muncul.
5.5. Latih
Latihcara
caramerawat
merawatpasien
pasienansietas
ansietas
6.6. Diskusikan
Diskusikanperilaku
perilakupasien
pasienyang
yangperlu
perludirujuk
dirujukdan
dancara
caramerujuk
merujuk(lapangan
(lapangan
persepsi
persepsimenyempit,
menyempit,tidaktidakmampu
mampumenerima
menerimainformasi,
informasi,gelisah,
gelisah,tidak
tidakdapat
dapat
tidur)
tidur)
STRATEGI PELAKSANAAN
EDUKASI KELUARGA ANSIETAS
I. ORIENTASI

1.1. Salam
1.2. Evaluasi
“Coba bapak ceritakan apa yang
bapak rasakan dalam merawat
ibu?”
“Jadi…bapak bingung karena isteri
bapak sering merasa cemas.
Sejak kapan hal ini terjadi?”
I. ORIENTASI
1.3. Validasi:
“Apa yang telah keluarga lakukan untuk mengatasi
masalah ini?”

1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi
II. KERJA
2.1. Penjelasan tentang Ansietas (menggunakan leaflet)
2.1.1. Pengertian Ansietas
2.1.2. Tanda & Gejala Ansietas
2.1.3. Penyebab Ansietas
2.1.4. Akibat jika Ansietas tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat Ansietas
II. KERJA

2.2. Peran Keluarga


2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah dilatihkan pada
pasien untuk mengatasi ansietas
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga
untuk membantu anggotanya mengatasi ansietas:
• Memberi pujian setelah pasien melakukan jadual

latihan.
• Mengingatkan jika pasien lupa melakukan jadual

latihan.
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi subjektif:
“Apa yang bapak rasakan dengan penjelasan tadi?”
3.2. Evaluasi objeyang ibu ktif :
“Apa saja cara yang dapat bapak lakukan untuk membantu
isteri mengontrol rasa cemasnya?”
3.3. Rencana Tindak Lanjut Keluarga:
“Jangan lupa pak yaa berikan pujian setelah ibu A
melakukan latihan untuk mengalihkan rasa cemasnya dan
latihan relaksasi nafas dalam. Atau jika ibu A
menerapkannya jika cemasnya muncul. Ingatkan jika ia
lupa melakukan latihan sesuai jadual”.
III. TERMINASI
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Minggu depan bapak kembali ke Puskesmas bersama
ibu A yaa. Saya ingin melihat latihannya dan
menanyakan manfaatnya bagi ibu A serta manfaat bagi
keluarga dalam merawat ibu A”
3.5. Salam :
“Semoga ibu A cepat pulih kembali!”
DOKUMENTASI HASIL
ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)

Data O: (pasien dan keluarga)


Pasien:
Keluarga: A:

Diagnosis Keperawatan P:
P pasien:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P keluarga:
Keluarga:
Perawat
Rencana Tindak Lanjut
Pasien
(Topik , waktu, dan (nama perawat)
tempat)
Keluarga
4. EVALUASI
1. Pasien :
a. Ansietas berkurang/ terkontrol
b. Melakukan cara – cara mengurangi ansietas
c. Merasakan maafaat latihan mengontrol ansietas
2. Keluarga :
a. Memahami tentang ansietas
b. Merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas
c. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
(kontrol Pasien ke Puskesmas)
51
52

Anda mungkin juga menyukai