KELUARGA BERENCANA
DALAM TERANG ALKITAB
DISKUSI AWAL
1. Menurut anda, banyak anak banyak
………..?
2. Berapakah jumlah anak yang ideal ?
3. Menurut anda, apakah Keluarga
Berencana (KB) itu?
4. Sebutkan jenis-jenis alat Kontrasepsi
(KB) yang anda ketahui
TUJUAN
1. Memberikan petunjuk dan penuntun bagi
setiap pasangan yang masuk dalam
pernikahan, agar sungguh-sungguh
mempersiapkan secara rohani dan jasmani
untuk kelahiran setiap anak
2. Memberikan pengertian tentang metode-
metode keluarga berencana secara umum
dan metode yang dapat diterima dalam
iman Kristen
PENDAHULUAN
Kejadian 1: 28
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman
kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-
burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi.”
I Timotius 5: 8
“Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan
sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu
murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak
beriman”
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu
penemuan di bidang teknologi kedokteran modern
yang berupaya untuk mengatur jumlah kelahiran
dalam satu keluarga, sehingga ayah, ibu dan setiap
anak yang dilahirkan dapat hidup dengan sejahtera
lahir dan batin.
Prinsip utama KB adalah mencegah pertemuan
antara sperma dan sel telur sehingga tidak terjadi
fertilisasi (pembuahan)
Seorang wanita tanpa KB, secara normal dapat
memiliki sebanyak 21 anak selama masa suburnya.
PANDANGAN ALKITAB
1. Dalam Perjanjian Lama (Kej 1:28), Allah
memerintahkan untuk beranak cucu, berarti
berkembang biak dan bertambah banyak. Tetapi
Allah tidak pernah mendeskripsikan secara literal
berapa jumlah minimal atau jumlah maksimal
2. Dalam Perjanjian Baru (Mat 28: 19-20), tidak
menekankan jumlah kelahiran secara fisik, tetapi
lebih menekankan jumlah kelahiran secara rohani
(Mat 28: 19-20). Kelahiran baru atau keselamatan
jiwa jauh lebih berharga daripada kelahiran
seseorang yang lahir dalam dosa, apalagi yang
kelahirannya tanpa dikehendaki (Luk 15:10),
3. Kelahiran seorang anak perlu didoakan dan
dipertimbangkan secara matang oleh setiap
pasangan suami-isteri (I Tim 5:8)
METODE-METODE
KELUARGA BERENCANA
METODE KB (1)
Berdasarkan sifat permanen, metode KB dapat
dibagi menjadi 2 golongan Besar, yakni:
1. Metode KB yang dapat dipulihkan (reversibel):
- Pil dan Suntikan (hormon), mengandung hormon Estrogen dan
atau progesteron
- Kondom: Pria & Wanita, dengan krim/jelly, jika digunakan dengan
krim kontraseptif
- Diafragma vagina, sumbat dari karet yang kuat dan ringan
- Busa/ tissue/ krim vagina, mengandung zat pembunuh sperma
- Metode Pantang Berkala (kalender/abstinensia), menuntut untuk
tidak melakukan hubungan seks
- Coitus Interuptus (Metode Pencabutan), memaksakan
pembatasan yang keras pada suami istri
METODE KB (1 lanjutan..)
- Susuk KB, alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam
tubuh wanita
- IUD (Intra Uterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim), sebuah cakram plastik dengan
bentuk tidak beraturan (huruf T)
2. Pengendalian kehamilan secara permanen:
- Vasektomi (untuk pria), segala tindakan penutupan
kedua saluran mani secara permanen baik dengan
cara memotong, mengikat/menjepit
- Tubektomi (untuk wanita), tindakan penutupan
saluran telur sebelah kanan dan kiri secara
permanen, dengan cara memotong,
mengikat/menjepit
METODE KB (2)
Berdasarkan keadaan konsepsi (pembuahan),
metode KB juga dapat dibagi menjadi 2 kelompok
besar yakni:
I. Metode KB yang mencegah proses pembuahan sel telur
(ovum) oleh sperma, yang dapat dibagi menjadi 4 sub
kelompok, yakni:
1. Kontrasepsi hormonal, yakni pil, suntikan dan susuk KB
2. Metode Penghalang (Barrier), yakni kondom, diafragma, krim
3. Metode Alamiah (Natural), misalnya: termasuk yakni Metode
Pantang Berkala (kalender), Coitus Interuptus
4. Sterilisasi: Vasektomi dan tubektomi
II. Metode KB yang mencegah sel telur yang telah dibuahi
(zygote) menempel/ menempati dinding rahim aborsi
dini, yakni IUD/ AKDR
Siklus Haid
1. Kontrasepsi Hormonal
A. Pil KB, berupa pil yang mengandung hormon estrogen
dan atau progesteron.
Tujuannya adalah mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur)
atau menciptakan kondisi seperti sedang hamil, sehingga ovulasi tidak
terjadi. Estrogen berfungsi mengurangi perkembangan ovum sedang-
kan Progesteron mencegah terjadinya ovulasi dan mempertebal selaput
lendir serviks (mulut rahim)
Metode ini terbukti sangat efektif (99,7 %) jika digunakan secara benar
Ada 3 jenis yakni:
Monophasic: mengandung estrogen dan progesterone dosis tetap,
untuk siklus 21 hari (21 pil). Kemasannya bisa terdiri dari 21 pil
atau 28 pil (ditambah 7 pil plasebo)
Biphasic: mengandung estrogen yang dosisnya konstan sepanjang siklus,
namun dosis progestin yang terus meningkat sepanjang 11 hari terakhir
Triphasic: kadar estrogen dan progesterone bervariasi, mirip dengan
siklus hormonal alami, sehingga mengurangi resiko perdarahan yg
berlebihan
1. Kontrasepsi Hormonal
A. Pil KB (lanjutan..)
Efek samping yg bisa timbul: nausea (mual),
sakit kepala, bercak perdarahan, BB
meningkat, dll.
Sebaiknya tidak digunakan (kontraindikasi)
pada keadaan sedang menyusui (< 6 minggu
setelah melahirkan), usia > 35 tahun, ibu yang
merokok, penderita hipertensi, penyakit
jantung, diabetes.
PIL KB
1. Kontrasepsi Hormonal
B. Suntikan KB
Berupa suntikan medroxyprogesterone acetate
(Depo-Provera) setiap 12 minggu (3 bulan) atau
Lunelle (estrogen & progesterone sintetik) – setiap
30 hari (1 bulan).
Biasanya disuntik di daerah bokong (IM)
Cara kerjanya menghambat ovulasi, mengubah
endometrium dan mengubah mukus (selaput lendir) serviks
97%- 100 % efektif, dapat digunakan selama periode
menyusui
Resiko efek samping: siklus mens tidak teratur, sakit kepala,
BB meningkat, depresi ringan, osteoporosis
1. Kontrasepsi Hormonal
C. Susuk KB (Implant)
Yakni alat kontrasepsi yang dimasukkan (diinsersikan) ke
dalam tubuh wanita.
Implant atau Norplant, terdiri dari satu set 6 batang kecil,
yang di”tanamkan” di lengan atas wanita, melalui prosedur
bedah minor. Saat ini cukup 1-2 batang !
Implant mengandung hormon progesteron sintetik, yang
dilepaskan secara perlahan (dosis kecil) secara kontinu.
Cara kerjanya mencegah ovulasi dan menebalkan selaput
lendir serviks dan dinding rahim sehingga tidak
memungkinkan untuk terjadinya kehamilan
Masa kerjanya sampai dengan 5 tahun
Efek samping lebih kurang sama dengan metode hormon
lainnya (pil dan suntikan), ditambah resiko infeksi lokal dan
parut (scar) di sekitar tempat implant/ insersi implant.
Dapat digunakan pada periode menyusui
Implant
MASA RELATIF
AMAN
MASA AMAN
3. Metode Alamiah (Natural)
B. Coitus Interuptus adalah metode dengan melakukan
pencabutan alat kelamin laki-laki dari vagina sebelum
terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma) atau melakukan
ejakulasi di luar vagina.
Metode ini paling mudah, tidak membutuhkan
bantuan alat atau persiapan apapun, hanya perlu
pengendalian diri.
Secara umum metode ini kurang dapat
diandalkan, terkait masalah kontrol dan ada
kemungkinan sudah ada sperma yang keluar
sebelum ejakulasi
Efektifitas metode ini 73 %
4A. Metode Pembedahan
(Sterilisasi): PRIA
Tindakan untuk pria di-
sebut vasektomi, dengan
cara memotong/menjepit/
Mengikat/kauter saluran vas deferens, sehingga sperma
tidak dapat dikeluarkan lagi melalui alat kelamin pria.
Tindakan ini tidak sama dengan kastrasi (kebiri), dan
tidak mengganggu terjadinya ejakulasi, hanya
mengeluarkan cairan mani tanpa sel sperma yg
dikeluarkan.
Efektifitasnya s/d 100 %
STERILISASI: PRIA
VASEKTOMI
4B. Metode Pembedahan (Sterilisasi):
WANITA
Tindakan untuk wanita disebut tubektomi, dengan cara
memotong/menjepit/ mengikat/ kauter saluran tuba
Fallopi, sehingga sel sperma tidak dapat mencapai sel
telur.
Tuba Fallopi dipotong dan diikat ke arah belakang,
sehingga tidak memungkinkan diakses oleh sel sperma.
Tindakan berbeda dengan histerektomi (pengangkatan
rahim) atau pengangkatan organ reproduksi lainnya
(ovarium dan tuba fallopi)
Efektifitasnya s/d 100 %
STERILISASI: WANITA
TUBEKTOMI
KOMENTAR TENTANG
VASEKTOMI/ TUBEKTOMI
Pasangan Kristen disarankan untuk tidak
melakukan operasi ini (tubektomi/
vasektomi). Karena tindakan ini langsung
berkaitan dengan organ-organ reproduksi.
Alkitab berkata, bahwa hanya Allah yang
memiliki otoritas untuk membuka dan
menutup kandungan, bukan manusia.
Referensi, bacalah Kej 29:1; I Sam 1: 6; Yes
66: 9
5. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau
Intrauterine Devices (IUD) = Spiral