PENYAKIT
KANDUNGAN DAN KB
HORMONAL
OUTLINE
Latar Belakang
Mekanisme Kerja KB
Hormonal
Obat KB Hormonal
Mengapa perlu Program KB ?
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih
01 menjadi permasalahan utama bidang kesehatan
serta masih jauh dari target global SDGs.
Menjaga
TUJUAN
Meningkatkan Kesehatan ,menur
partisipasi laki-
unkan AKI, bayi
laki dalam KB
dan anak
Meningkatkan
layanan KB dan
kesehatan reproduksi
No Metode
Klasifikasi Metode Kontrasepsi
Hormonal Non Hormonal MKJP Non MKJP Modern Tradisional
1 AKDR Co ⩗ ⩗ ⩗
2 AKDR LNG ⩗ ⩗ ⩗
3 IMPLAN ⩗ ⩗ ⩗
4 Suntik ⩗ ⩗ ⩗
5 pil ⩗ ⩗ ⩗
6 kondom ⩗ ⩗ ⩗
7 tubektomi ⩗ ⩗ ⩗
8 vasektomy ⩗ ⩗ ⩗
9 Metode laktasi ⩗ ⩗ ⩗
10 Masa Subur ⩗ ⩗ ⩗
11 Sanggama terputus ⩗ ⩗ ⩗
METODE KONTRASEPSI
HORMONAL
Uterus, atau rahim : adalah
organ yang berongga, berbentuk
buah pir dengan dinding berotot
tebal.Uterus dibagi menjadi dua
bagian: korpus (tubuh), dan
serviks (leher).
https://melakafertility.com/wp-content/uploads/2020/02/
Chapter1id-min.pdf
lapisan endometrium tersebut
menebal dalam persiapan untuk
potensi kehamilan dan menjadi
gudang sementara selama
menstruasi apabila kehamilan
tidak terjadi. Lapisan tengah dari
rahim dikenal sebagai
miometrium. Lapisan otot ini
tersusun dari sel-sel otot polos,
yang secara koletif memberi
rahim kekuatan untuk
berkontraksi dan mengeluarkan
janin pada saat melahirkan.
Lapisan terluar dari uterus adalah
serosa, yang dikenal juga sebagai
perimetrium.
Serviks adalah bagian bawah rahim yang
menyempit yang bergabung dengan bagian atas
vagina. Pembukaan serviks kecil ke dalam
vagina disebut os eksternal sedangkan yang di
rongga rahim disebut os internal. Serviks
memungkinan untuk sperma dapat memasuki
rahim selama berhubungan seks dan cairan
menstruasi mengalir keluar dari rahim selama
menstruasi. Leher rahim dapat di buat
visualisasinya dari vagina.
Tuba Falopi / Tabung Fallopi Tuba Falopi,
secara sederhana disebut dengan
tabung ,adalah dua saluran yang
menghubungkan ovarium ke rahim.
Mereka memiliki struktur utama dalam
memfasilitasi fertilisasi (pembuahan).
Setiap tabung dibagi menjadi 5 bagian
utama:
Fimbriae
Infundibulum
Ampulla
Istmus
interstitium
FERTILISASI
https://www.youtube.com/watch?
v=rCCsoiDUcuM
SIKLUS MENSTRUASI
Folikel yang sudah melepas sel telur, berubah menjadi korpus luteum ===
menghasilkan estrogen dan progesteron
6 kondom Pil
Mekanisme kerja
Estrogen
- Hipotalamus release of
GnRH
- Pitutary : LH ==
menghambat ovulasi, FSH
Progestin
- Menghambat sekresi GnRH dan LH ==
terjadi hambatan ovulasi
- Menghambat proliferasi endometrium
- Mempengaruhi mucus serviks
- Menghambat bertemunya sperma dan
ovum
KB Hormonal Sintetis
Progestin
Sintetis
Estrogen
35
Instruksi pasien
• Jelaskan apa saja efek samping yg mungkin terjadi
• KO dpt dimulai pada hari pertama haid atau pada
hari tertentu periode haid. Pil harus diminum
setiap hari & dilanjutkan pada kemasan
berikutnya begitu kemasan pertama habis (utk 28
pil/kemasan) atau 1 minggu setelah
menghabiskan 1 kemasan isi 21 (walaupun haid
belum selesai)
• Penggunaan kontrasepsi tambahan seperti
kondom perlu bila pasien mulai minum kemasan
pertama 5 hari atau lebih setelah haid, bila lupa
minum dan bila diare / muntah
Kontrasepsi hormonal lain
• Kontrasepsi emergensi : progesteron dosis tinggi
(50 μg) sekali pakai dpt menghambat ovulasi,
menyebabkan luruhnya endometrium &
mencegah implantasi embrio, dipakai dlm 72
jam setelah intercourse. Contoh : Nordette
• Kontrasepsi transdermal : Efektivitas sama
dengan KO. Dipakai 3 minggu. Mengandung EE &
norelgestromin
• Cincin kontrasepsi : Cincin vaginal yg melepaskan
perlahan hormon (EE & etonogestrel). Dipakai 3
mgg saat tdk haid
Kontrasepsi hormonal lain
• Injeksi atau implant long-acting : melepaskan
steroid (umumnya progestin saja atau kombinasi
dgn estrogen)
Progestin bekerja dgn :
• menghambat LH 🡪 mencegah ovulasi
• mengurangi motilitas telur di tuba falopii
• menipiskan endometrium 🡪 mengurangi
kesempatan implantasi
• menipiskan mukus serviks 🡪 penghalang
penetrasi sperma
Kontrasepsi hormonal lain
• Contoh injeksi : Depoprovera (berisi
Depomedroksiproesteron asetat 150 mg/ml).
Disuntikkan i.m. bekerja selama 3 bulan.
Keuntungan :
•Tdk mempengaruhi tekanan darah,
•Tdk berinteraksi dgn antikonvulsan
(Bahkan mengurangi resiko kejang)
• Menurunkan resiko anemia karena
mengurangi hilangnya darah saat haid.
• Dpt digunakan utk wanita menyusui,
6 minggu setelah melahirkan (bahkan
memperlama masa menyusui)
Kontrasepsi hormonal lain
• Contoh implant subdermal : Norplant (satu set
t.d. 6 implant, tabung silikon tak terdegradasi,
berisi masing-masing 36 mg levonorgestrel
kristalin). Implan di bawah kulit bekerja selama 5
tahun (utk wanita gemuk masa kerja lebih
pendek)
• IUD (Intra Uterine Devices) bekerja dgn
menimbulkan inflamasi ringan & meningkatkan
produksi prostaglandin.
Umumnya berbentuk T, bisa mengandung
Tembaga, progesteron atau levonorgestrel.
Kerugian : resiko infeksi karena masuknya bakteri
saat pemasangan IUD.