Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KB IMPLAN DENGAN AMENORE

NAMA : NIA KURNIAWATI

NPM : 8121077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

TAHUN 2021
A. DEFINISI

- Pengertian Kontrasepsi implan adalah bentuk kontrasepsi

yang sangat efektif karena angka kegagalan penggunaannya

lebih kecil.( Manuaba, 2010). Kontrasepsi implan adalah untuk

menghubungkan pemakaian suatu metode kontrasepsi yang

berdaya kerja panjang (lama) yang tidak membutuhkan

pemakaian setiap hari atau setiap bersenggama tetap

revelsibel ( Arum, 2011). Implan adalah kontrasepsi yang

diberikan untuk 3 tahun (Hartanto, Hanafi. 2004 )

B. JENIS KB IMPLAN

- Biodegradebel Implan : Efektif memberikan perlindungan

selama 12 sampai 18 bulan, bahan pembawa progestinnya

kapsul dapat larut dan dapat diserap oleh tubuh tanpa perlu

dikeluarkan lagi. Jenis Implan ini yaitu capronor dan pellets

- Non biodegradabel Implan adalah berbahan kapsul silatik

berisi levanolgestrel yang tidak dapat larut dan diserap oleh

tubuh dan harus dikeluarkan setelah masa perlindungan

kontrasepsinya berakhir. Jenis ini diantaranya norplan 6 kapsul,

norplan 2 kapsul, implanon, indoplan, dan sinoplan.

C. CARA KERJA

- Mencegah ovulasi kadar progestin tinggi sehingga

menghambat lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif

sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating


hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH

(LH Surge).Menghambat perkembangan folikel dan

mencegah ovulasi.Progestogen menurunkan frekuensi

pelepasan (FSH) dan (LH).

- Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan

kemampuan penetrasi sperma. Perubahan - perubahansiklus

yang normal pada lendi rserviks. Secret dari serviks tetap

dalam keadaan di bawah pengaruh progesterone hingga

menyulitkan penetrasi spermatozoa.

- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.

- Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk

implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu

mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium

sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium

untuk memungkinkan nidasidari ovum yang telah di buahi.

- Menghambat transportasi gamet oleh tuba. Mungkin

mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallop

iatau memberikan perubahan terhadap kecepatan

transportasi ovum (telur) melalui tuba. ( Prawihardjo, 2011)

D. CARA PEMBERIAN

- Pastikan klien tidak alergi terhadap anastesi.

- Masukan jarum tepat pada tempat insisi (0,3 / 0,5 ml), lakukan

aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk pembuluh

darah.
- Pegang scalpel dengan sudut 45 derajat, buat insisi dangkal

hanya unruk menembus kulit (2mm).

- Renggangkan kulit ditempat pemasangan dan masukkan

jarum insetr tepat dibawah kulit, masukkan seluruh jarum

insetr, pasang pendorong insetr.

- Tarik secara perlahan jarum sambil menopang insetr

ditempatnya untuk menepatkan satu kapsul.

- Geser jarum, masukkan kearah sesuai pola dan tari jarum

sehingga jarum kedua terpasang.

- Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan

semua kapsul sudah terpasang dengan baik.

- Ujung dari kapsul tidak ada diluka insisi.

- keluarkan trokar pelan-pelan

E. Keuntungan Keuntungan penggunaan kontrasepsi KB Implan

a. Sangat efektif.

- Pencegahan kehamilan jangka panjang.

- Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.

- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.

- Efek samping sedikit.


- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak

serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan

darah.

- Klien tidak perlu menyimpan obat implan.

- Membantu mencegah kanker endometrium.

- Mencegah terjadinya kanker jinak payudara.

- Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul. (

Arum, 2011 )

F. KERUGIAN

a. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

- Siklus haid yang memanjang atau memendek.

- Perdarahan banyak atau sedikit.

- Perdarahan tidak teratur atau bercak.

- Tidak haid sama sekali.

- Klien bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.

- Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan

berikutnya.

- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi

menular seksual, hepatitis B atau infeksi HIV.

- Terlambatnya kembali kesuburan setelah menghentikan

pemakaian.

- Permasalahan berat badan merupakan efek samping

tersendiri. ( Arum, 2011 )


G. Efek Samping Dan Penanganannya

a. Gangguan Haid

- Amenorhoe adalah tidak datangnya haid selama akseptor mengikuti

implan berturut-turut atau lebih.

- Spotting adalah bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi

selama akseptor mengikuti KB implan.

- Metrorhagie adalah perdarahan yang berlebihan di luar siklus haid.

a. Menometorhagie adalah datangnya darah haid yang berlebihan

jumlahnya tetapi masih dalam siklus haid.

Penyebabnya: karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga

endometium mengalami perubahan histologi, keadaan amenorhea

disebabkan atropi endometrium. Penanganannya : berikan pil KB

hari ke-1 sampai ke-2 masing – masing 3 tablet, selanjutnya hari ke-4

diberikan 1 x 1 selama 3 – 5 hari ( amenorrhea ). Jika terjadi

perdarahan dapat pula diberikan preparat estrogen, misal Lynoral 2 x

1 sehari sampai perdarahan berhenti.

b. Depresi

Penyebabnya: diperkirakan adanya hormon progesteron terutama

yang berisi Ignon steroid menyebabkan kerkurangan Vit B6 dalam

tubuh dan adanya retensi garam. Penanganannya : berikan vitamin

B6 50 mg 1 x 1 tablet.

c. Keputihan
Penyebabnya: karena efek progesteron merubah pH vagina,

sehingga jamur mudah tumbuh di vagina dan menimbulkan

keputihan. Penanganannya : berikan preparat anti cholinergic

seperti extrabelladona 10 mg, 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan

yang berlebihan, perubahan warna dan biasanya disebabkan oleh

adanya infeksi.

d. Jerawat

Penyebabnya: terutama Ig-na progestine menyebabkan kadar

lemak meningkat. Penanganannya : berikan vitamin A dan E dosis

tinggi.

e. Perubahan Berat Badan

Penanganannya : anjurkan diet dan olahraga teratur.

f. Pusing dan Sakit Kepala

Penyebabnya: berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap progesteron.

Penanganannya : berikan anti prostaglandin untuk mengurangi

keluhan, acetosal 500 mg 3 x 1 tablet/hari.

g. Hematoma

Penanganannya : kompres dingin pada daerah yang membiru

selama 2 hari. Setelah itu ganti menjadi kompres hangat sehingga

warna biru menjadi hilang. ( Sri Handayani, 2010 )

H. Indikasi
- Usia reproduksi (20-30 tahun).

- Telah memiliki anak maupun belum mempunyai anak.

- Ingin menggunakan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi.

- Menyusui dan membutuhkan alat kontrasepsi yang sesuai.

- Post abortus.

- Anemia defisiensi, dapat memakai kontrasepsi yang menggunakan

estrogen.

- Sering lupa menggunakan pil

- Mendekati usia menopause. (Affandi, 2011)

I. KONTRAINDIKASI

a. Hamil atau dicurigai hamil.

b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c. Penyakit hati.

d. DM disertai komplikasi.

e. Menderita kanker payudara.

f. Ibu menginginkan haid teratur.

g. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan.

h. Ibu yang menderita sakit kuning (liver) kelainan jantung.

j. Varises (urat kaki keluar).

k. Hipertensi (tekanan darah tinggi).


l. Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang

menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.

m. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini.

n. Depresi berat. (Affandi, 2011)

HASIL PENELITIAN TERKAIT PERSALINAN

Judul Reser, Link Jurnal Metode Rekomendasi


Penelitian dan Penelitian Penelitian
Tahun

Pengaruh KB https://akper-sandikarsa.e-jour Purpostif Mempengaruhi


implan nal.id sampling hormon
terhadap pregesteron
gangguan
menstruasi,
2021

Hubungan https://eprints.umpo.ac.id Teknik Mempengaruhi


pengetahuan consecutife aksekktor dalam
aksektor KB sampling kunjungan ulang
implan dengan
kepatuhan
kunjungan
ulang, 2012

Gambaran efek http://eprints.poltekkesjogja.ac. Teknik Mempengaruhi


samping id consecutife berat badan. dan
kontrasepsi sampling sakit kepala
implan pada
aksektor KB
suntik, 2015

Hubungan http://eprints.poltekkesjogja.ac. Purpostif Peningkatan berat


penggunaan id sampling badan 8x lebih
KB implan tinggi
progestin
dengan
peningkatan
berat badan
aksektor KB,
2022

DAFTAR PUSTAKA

Depkes.(2008). Pelatihan Klinik Asuhan

Persalinan Normal. Jakarta: USAID FKUI.

(2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.

Jakarta: Media Aesculapius.

Gary dkk. (2006). Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta, EGC.

Hafifah. (2011). Laporan Pendahuluan pada Pasien dengan

Persalinan Normal. Dimuat dalam http:///D:/

MATERNITY%20NURSING/LP%20PERSALINAN/laporan-pe

ndahuluan-pada-pasien- dengan.html (Diakses tanggal

18 Maret 2012)
Mc Closky & Bulechek. (2000). Nursing Intervention

Classification (NIC). United States of America: Mosby.

Meidian, JM. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC).

United States of America: Mosby. Mitayani. (2009). Asuhan

Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Wiknjosostro. (2002). Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima

pustaka Sarwana Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai