Anda di halaman 1dari 28

PROMIL: DIPERIKSA APA

SAJA YA?
Dr. Dewi Prabarini, SpOG

Rumah Sakit Permata Depok


21 April 2018
Subfertilitas
Definisi
 Subfertilitas adalah
kegagalan pasangan
untuk mendapatkan
kehamilan sekurang-
kurangnya dalam 12
bulan berhubungan
seksual secara teratur
tanpa kontrasepsi
 85 % pasangan akan mengalami
kehamilan pada tahun pertama
Epidemiologi
 Data BPS 2011: jumlah
penduduk di Indonesia
237.642.326
 Data BPS 2008: jumlah
pasangan usia subur: +
39.8 juta pasangan
 Prevalensi subfertilitas
10-15%: di Indonesia,
+ 4 juta pasangan
mengalami
subfertilitas
Faktor penyebab Subfertilitas
 Faktor laki-laki (faktor
sperma)
 Faktor perempuan
 Gangguan pematangan
sel telur (ovulasi)
 Gangguan pada saluran
telur (tuba dan pelvis,
termasuk endometriosis)
 Gangguan rahim/uterus
(mioma submukosum,
polip endometrium)
 Gangguan mulut rahim
(serviks)
Secara Statistik - Equal
Faktor Risiko

Obesitas Stress

Faktor
Lingkungan Merokok
(Paparan Zat
Kimia)

Penyakit Medis
Alkohol (DM, Tiroid,
PHS,Autoimun)
Tahap Pemeriksaan PROMIL
Bagaimana proses hamil?
SPERMA menjumpai SEL TELUR di SALURAN TELUR
atau TUBA

Simak video ini..


Investigasi 3 Faktor Utama

Pemeriksaan Sperma Konfirmasi Ovulasi Pemeriksaan Tuba

• Abnormal  diulang • Siklus menstruasi • Rontgen panggul dengan


setelah 3 bulan • Lab darah: Kadar hormon pemberian zat kontras
• Azoospermia / progesteron serum dan AMH HISTEROSALPINGOGRAFI
Oligozoospermia berat  • USG Sel Telur
konfirmasi dalam 2-4
minggu

*Pemeriksaan tambahan seperti indeks fragmentasi DNA dapat dilakukan dimana hasil >30% berhubungan dengan keberhasilan program
FIV
Pemeriksaan lain (ke-4)
 Menyingkirkan
kemungkinan adanya
abnormalitas anatomi
panggul
 USG Transvaginal
 Mioma Submukosum, Polip,
Endometriosis

Apabila faktor ovulasi, tuba,


sperma, dan anatomi
panggul baik namun belum
hamil 
UNEXPLAINED INFERTILITY
Kunjungan Pertama
 Pada kunjungan pertama pasangan
suami istri, bila memungkinkan datang
pada saat hari ke-2 atau ke-3 siklus
haid istri.
 Dilakukan anamnesis (wawancara,
menyingkirkan FR atau penyakit medis
lain) dan pemeriksaan mulut rahim dan
panggul, akan dilakukan USG untuk
menilai jumlah folikel (telur), untuk
menilai cadangan ovarium.
 Istri akan diberikan antibiotik profilaksis
Chlamydia, sebagai bakteri penyebab
terbanyak kerusakan tuba Falopii, dan
suplementasi asam folat
Konseling
 Menyamakan persepsi dan harapan pasien terhadap keberhasilan
penanganan infertilitas, meliputi:
 Angka kehamilan kumulatif pada tahun pertama perkawinan sebesar
84%, selanjutnya pada tahun kedua mencapai 92%
 Fertilitas dan fekunditas perempuan akan menurun seiring dengan
meningkatnya umur
 Anjuran untuk melakukan hubungan seksual setiap 2-3 hari,
menghentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol, serta
memiliki indeks massa tubuh antara 20-25 kg/m2
 Jenis pekerjaan (pabrik) dan obat-obat (zat kimia) yang berbahaya
bagi fertilitas
 Pentingnya pemberian asam folat 400 ug per hari sebelum kehamilan
 Pentingnya penapisan kelainan serviks (Pap smear) dan anatomi
panggul
Kunjungan Pertama (2)
 Pasca Konseling, pasangan diberikan pengantar
untuk selanjutnya dijadwalkan untuk pemeriksaan
 Analisa sperma dan IFD / Index Fragmentasi DNA
(HALO)
 Histero-SalpingoGrafi (HSG) pada hari ke-9/10 siklus
haid
 Lab darah termasuk kadar AMH

 Papsmear dan lab detail hormonal (bilamana perlu)


Analisa Sperma
USG Folikel dan Lab AMH
Histero-Salpingo Graphy (HSG)
Pap Smear
Analisis Hormon
 Gangguan Haid
 Usia >35 tahun
 Riwayat Operasi pada
Organ Reproduksi
 Ada produksi cairan
abnormal dari
payudara
 Ada penyakit
metabolik penyerta
Kapan periksa hormon ?
 Siklus haid tidak teratur >35 hari
atau < 26 hari. Pemeriksaan
yang biasa diperlukan antara
lain: FSH, LH, Estradiol, dan
kadar Prolaktin darah.
 Konfirmasi ovulasi, dengan
pemeriksaan hormon progesteron
pada fase luteal madya.
 Curiga cadangan ovarium
menurun, terutama pada wanita
usia>35 tahun, ada riwayat
endometriosis, atau pernah ada
riwayat operasi pada indung
telur. Pemeriksaan hormon untuk
melihat cadangan ovarium
adalah AMH (Anti-Mullerian
Hormon).
Kunjungan Kedua
 Datang kembali pada
hari ke-9/10 siklus haid,
dan akan dikerjakan :
 Analisa sperma dan IFD ,
Lab darah istri(baca hasil)
 Dilakukan HSG
 Dan bila didapatkan
kelainan di kavum uteri,
seperti polip endometrium
atau septum, dapat
dijadwalkan untuk
kuretase / histeroskopi /
terapi
Office Hysteroscopy
Kunjungan Ketiga (bila perlu)
 Kunjungan ketiga akan
dijadwalkan pada
sekitar 7 hari sebelum
haid berikutnya.
 Kunjungan ini biasanya
dilakukan konfirmasi
ovulasi dengan USG.
Lalu akan didiskusikan
hasil pemeriksaan dan
diagnosis, serta tahap
penanganan –
 start Promil
Analisa k3 faktor – Start PROMIL
 Penangan selanjutnya
akan disesuaikan dengan
bukti pemeriksaan yang
didapat sebelumnya.
Dapat dilakukan induksi
ovulasi dengan obat oral
maupun injeksi, dan
selanjutnya dapat
dilakukan sanggama
terjadwal, inseminasi intra
uterin (IIU), ataupun In-
Vitro Fertilisation (IVF).
Tatalaksana
Eliminasi Faktor Risiko

Penurunan Relaksasi
Berat Badan dan gaya
hidup Sehat

Hindari Stop
Paparan Zat Merokok
Kimia

Hindari Pengobatan
Alkohol Kelainan
Medis
Tatalaksana

References: Wiweko et all. Best Practice on Imperial. 2012


Terima kasih 

Terima kasih
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai