1
Rangkaian kejadian yang terjadi pada organ genitalia yang
bertujuan untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang viabel dari
uterus ke dunia luar melalui vagina
Persalinan : ekspulsi atau ekstraksi janin yang viabel dari
uterus
Persalinan dapat pervaginam, secara spontan atau dengan bantuan
(tindakan), dan dapat pula perabdominam (seksio sesaria).
Persalinan preterm (< 37 minggu) atau Persalinan aterm (37 –
42 minggu) atau Persalinan post term (> 42 minggu)
Kriteria :
Spontan dalam onset dan aterm
Presentasi verteks (belakang kepala)
Terminasi alami dengan bantuan yang minimal
Tidak ada komplikasi yang mempengaruhi kesehatan ibu
dan
janin 2
Teori
Terjadinya
Persalinan
Rangsangan
oxytocin
Cortisol fetus
Pengeluaran
.
prostaglandin
Peregangan otot-otot
Penurunan kadar
progesteron
3
His tidak efisien (tdk adekuat)
Faktor Janin (malpresentasi,
malposisi, janin besar)
4
5
Inersia Uteri (Primer & Sekunder)
= Hypotonic uterine contraction Mulai dari Sudut
His terlalu Kuat di fundus uteri
= Hypertonic uterine contraction
Incoordinate uterine contraction Simetris ke seluruh
korpus uteri (50 mmHg)
His Adekuat : Kontraksi yang…
lamanya 60 detik Relaksasi Merata (10 mmHg)
mencapai tekanan 50 - 60 mm Hg
Terjadi perubahan pd serviks
terjadi setiap 2 - 3 menit (pendataran/pembukaan)
menghasilkan kemajuan persalinan
yang baik
6
Sering pada primigravid tua
Multigravida, gemelli, hidramnion &
inersia uteri
Herediter
Kelainan letak, DSP
Kelainan embrional uterus
bikornis unicollis
Tidak diketahui
7
Manajemen Distosia
RUJUK UNTUK PENANGANAN LEBIH LANJUT
• Persalinan tidak maju tanpa CPD
•Amniotomi
•Augmentas oksitosin jika kontrasi tidak adekuat
• Persalinan tidak maju dgn CPD
- Seksio Sesaria
9
10
Jenis2 Panggul :
Ginekoid :
transversa p.a.p A.P
panggul tengah & p.b.p cukup luas
Antropoid :
A.P p.a.p > transversa
Arkus pubis menyempit
Android
p.a.p bentuk (menyempit ke depan)
Spina iskiadika menonjol
arkus pubis menyempit
Platipelloid
A.P jauh lebih pendek transversa
arkus pubis luas
11
ANATOMI RONGGA PANGGUL
PELVIS MAYOR
Berada di atas linea terminalis
Dibentuk oleh : vertebra lumbalis di
posterior fossa iliaka di lateral bagian
bawah dinding abdomen di anteriorly
PELVIS MINOR
Penting pada proses persalinan
Dibentuk oleh :
promontorium dan os sakrum
Linea terminalis
Simfisis pubis
Bagian bawah terdapat pintu bawah
panggul
BIDANG HODGE
I = pintu atas panggul
II = sejajar dengan tepi bawah simfisis pubis
III= setinggi spina ischiadika
IV = setinggi os koksigeus
12
▣ Kesempitan panggul
TB lebih pendek (<140 cm)
Anamnesis keadaan persalinan terdahulu
Pelvimetri :
Luar tdk banyak artinya
Dalam p.a.p, panggul tengah & p.b.p
Rontgenologik berbahaya untuk janin
Perubahan bentuk panggul
Kelainan pertumbuhan intra uterin
Penyakit pd tulang2 panggul/ sendi panggul
Penyakit tulang belakang
Penyakit kaki
13
Konjugata vera < 10 cm transversa < 12cm
Kepala tertahan di p.a.p tekanan kepala pd serviks kurang
inersia uteri & lambannya pembukaan.
Bila ketuban pecah bahaya prolapsus funikuli
Asinklitismus anterior lebih menguntungkan daripada asinklitismus
posterior.
14
Janin:
▣ Asfiksia, sepsis, • Dehidrasi
kematian • Oliguria
Ibu: • Keto-asidosis
▣ Sepsis, ruptura uteri,
• Sepsis
perdarahan, fistula,
kematian
15
• Pencegahan
- Gizi yang baik sejak kecil
16
17
LETAK
SIKAP / HABITUS PRESENTASI POSISI
/
SITUS
H ub ungan Hubungan antara Bagian Hubungan antara
antara sumbu fetus tubuh fetus bagian tertentu
bagian-bagian dengan sumbu yang fetus dengan
badan fetus jalan lahir. terdapat di bagian kiri, kanan,
satu sa ma 1. Letak bagian depan, belakang,
lain. Biasanya memanjang terbawah atau lintang
fetus berada 2. Letak jalan lahir terhadap jalan
dalam sikap Melintang lahir.
fleksi. 3. Letak Oblik
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
18
Oksiput diarah posterior dari transversal pelvis
PALPASI : bagian kecil janin teraba dibagian anterior, DJJ
disamping.
PDV : UUK ke arah sakrum, UUB mudah teraba bila kepala
defleksi.
▣ Persalinan akan terganggu (lama) bila rotasi spontan tidak terjadi (90
% akan terjadi rotasi spontan menjadi oksiput ant.)
▣ Pecahkan ketuban
▣ Bila kepala tdk turun (teraba > 3/5 diatas PAP) lakukan seksio
sesarea
▣ Bila pembukaan serviks belum lengkap, tdk ada tanda2 obstruksi
drips oksitosin
▣ Pembukaan lengkap & Kala II lama & tdk ada tanda2 obstruksi
drips oksitosin
▣ Syarat2 terpenuhi ekstraksi vakum atau forseps.
19
PRESENTASI DAHI PRESENTASI MUKA
Ekstensi parsial kepala janin Defleksi maksimal
Palpasi : Kepala lebih Palpasi : - teraba lekukan
separuh diatas pelvis, antara oksiput & punggung
DJJ sepihak dgn bagian janin (sudut Fabre) - DJJ
kecil janin. sepihak dgn bagian kecil
PDV : teraba UUB & orbita. janin
Yang masuk PAP PDV : dgn mudah teraba
terbesar sulit lahir per wajah (mulut, tulang pipi,
vaginam tulang orbita & bagian
rahang)
20
PRESENTASI MAJEMUK/GANDA
Ekstremitas teraba disamping bagian terendah janin
(kepala/ bokong)
PENANGANAN: RUJUK
▣ Pada panggul normal bisa partus pervaginam
▣ Bisa dilakukan reposisi lengan
▣ Bila ditemukan prolaps funikuli penanganan tergantung
besarnya pembukaan & kondisi janin
21
▣ BB bayi > 4000 gram (5,3%)
▣ Panggul Normal bisa lahir spontan
▣ Faktor keturunan, Ibu dg DM, post matur atau grande multipara
▣ bisa terjadi FPD Seksio Sesarea.
▣ Komplikasi : distosia bahu, perlukaan n.brakialis &
sternokleidomastoidens
22
▣ Perlekatan 2 janin Tdk simetris
Simetris
23
▣ Tali pusat disamping atau melewati bagian terendah
janin setelah ketuban pecah (disebut tali pusat terdepan
bila ketuban belum pecah)
24
25