Anda di halaman 1dari 42

Dr.Andi Yulia R.Sp.

OG
Persalinan normal

• janin yang terjadi pada kehamilan cukup


bulan, lahir spontan, dengan presentase
belaPersalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran kang kepala
berlangsung 18 sampai 24 jam tanpa
komplikasi ibu dan janinnya
Persalinan patologis
• Dikenal juga dengan istilah Dystocia
( bahasa Yunani)
• Dys atau dus  jelek atau buruk
• Tocos  persalinan
• Faktor faktor yang mempengaruhi  3P
 His tidak efisien (tidak adekuat)

 Faktor Janin (Malpresentasi, malposisi, janin besar)

 Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina,tumor)


KELAINAN HIS

 Inersia Uteri (Primer & Sekunder)

= Hypotonic Uterine Contraction


 HIS terlalu kuat

= Hypertonic uterine contraction


 Incordinate uterine contraction
HIS PADA PERSALINAN NORMAL
Mulai dari sudut
Di fundus uteri

Simetris ke seluruh
Korpus uteri (50 mmHg)

Relaksasi merata (10 mmHg)

Terjadi perubahan pada serviks


(pendataran/pembukaan)
Kala satu
 Fase Laten
 Fase Aktif
Kala Dua
 Pasif
 Aktif
Kala Tiga
Kala Empat
His Adekuat Kontraksi yang…..
• Lamanya 60 detik

• Mencapai tekanan 50 – 60 mmHg

• Terjadi setiap 2 – 3 menit

• Menghasilkan kemajuan persalinan yang baik


Masalah Persalinan Lama

Fase Laten > 8 jam


Persalinan telah berlangsung 12 jam atau
lebih bayi belum lahir
Dilatasi serviks di kanan garis waspada
pada persalinan fase aktif
Etiologi Kelainan HIS
 Sering pada primigravid tua
 Multigravida, gemelli, hidramnion & inersia uteri
 Herediter
 Kelainan letak, DSP
 Kelainan embrional  uterus bikornis
 Tidak diketahui
Manajemen Distosia
 Persalinan tidak maju tanpa CPD

- amniotomi

- pertimbangkan augmentasi oksitosin  jika


kontraksi tidak adekuat
 Persalinan tidak maju dengan CPD

- seksio sesaria
Augmentasi Persalinan
• Dosis awal oksitosin 1 – 2 mU / min

• Interval dinaikkan setiap 30 min


• Dosis kenaikan 1 – 2 mU
• Dosis biasa untuk persalinan

yang baik 8 – 10 mU / min


Kekuatan kontraksi dengan Oksitosin Tergantung
pada :

dosis oksitosin

dan

Sensitivitas uterus terhadap oksitosin


Efek samping Oksitosin

Efek samping Mekanisme Pencegahan

Hipoksia janin Hiperstimulasi Dosis tepat

Ruptur uterus Hiperstimulasi Dosis tepat

Intoksikasi Air Efek ADH Batasi cairan

Hipotensi Vasodilatasi Dosis rendah


Distosia karena Kelainan passage/
jalan lahir /Panggul
Jenis-jenis Panggul

 Ginekoid :

- Ø transversa p.a.p ≥ Ø A.P


- panggul tengah & p.b.p cukup luas
 Antropoid :

- Ø A.P p.a.p > Ø transversa


- Arkus pubis menyempit
Jenis-jenis Panggul

 Android
- p.a.p bentuk ∆ (menyempit ke depan)
- spina iskiadika menonjol
- arkus pubis menyempit
 Platipelloid
- Ø A.P jauh lebih pendek Ø transversa
- Arkus pubis luas
Dx.Panggul Sempit
TB lebih pendek daripada ukuran normal

Anamnesis keadaan2 persalinan terdahulu

Pelvimetri :
 Luar  tidak banyak artinya

 Dalam  p.a.p, panggul tengah & p.b.p

 Rontgenologik agak berbahaya untuk janin


Klasifikasi Menurut MUNRO KERR

Perubahan bentuk karena :


 Kelainan pertumbuhan intra uterin

 Penyakit pada tulang2 panggul/sendi panggul

 Penyakit tulang belakang

 Penyakit kaki
Kesempitan P.A.P
Konjugata vera < 10 cm Ø transversa < 12 cm
Kepala tertahan di p.a.p → tekanan kepala pd
serviks kurang → inersia uteri & lambannya
pembukaan
Bila ketuban pecah → bahaya prolapsus
funikuli
Asinklitismus anterior lebih menguntungkan
daripada asinklitismus posterior.
Kesempitan Panggul
Tengah
 Distansia interspinarium < 9,5 cm

 Sering ditemukan :

 Posisi oksipitalis post persisten

 UUK lintang tetap ( Transverse arrest )


Risiko Berkaitan dengan partus lama bila dibiarkan

Janin :
 Asfiksia, sepsis, kematian

Ibu :
 Sepsis,ruptura uteri, perdarahan, fistula,
kematian
Gambaran Klinis Pasien dengan partus lama

 Dehidrasi

 Oliguria

 Keto-asidosis

 Sepsis
Komplikasi Partus Lama
Maternal :
• Ruptura uteri, Vesiko-vaginal Fistula, Rekto-
vaginal Fistula, Sepsis Puerpuralis

Fetal :
• Asfiksia / cerebral palsy,Sepsis neonatal,
Kematian
Penatalaksanaan
 Pencegahan :

- Gizi yang baik sejak kecil


- Promosi asuhan antenatal

- Penggunaan partogram di unit kesehatan

- Pembangunan sistem dan waktu rujukan yang


tepat

 Seksio Sesaria
Malpresentasi &
Malposisi
Malpresentasi → semua presentasi janin selain
verteks

Malposisi → posisi kepala janin relatif terhadap


pelvis dengan oksiput sebagai titik referensi
Oksiput Posterior
 Oksiput diarah posterior dari Ø transversal
pelvis
 Pem.abdominal : bagian terendah datar,
bagian kecil janin teraba dibagian anterior, djj
disamping
 Pem.vagina : Fontanela posterior ke arah
sakrum, font.ant. Mudah teraba bila kepala
defleksi
Penanganan
Terjadi partus lama bila rotasi spontan tidak terjadi

- Pecahkan ketuban

- Bila kepala tidak turun > 3/5 diatas  SC

- Tidak ada tanda2 obstruksi  drips oksitosin

- Syarat2 terpenuhi  EV atau forseps


Presentasi Dahi
• Ekstensi parsial kepala janin  oksiput lebih tinggi
daripada sinsiput
• Palpasi : Kepala lebih separuh diatas pelvis, djj
sepihak dengan bagian kecil janin.
• PD : Oksiput lebih tinggi daripada sinsiput, teraba
font.ant. & orbita
• Bagian yang masuk PAP adalah antara tulang orbita
& uub  Ø terbesar  sulit lahir per vaginam
Presentasi Dahi

• Janin hidup  seksio sesarea

• Janin mati 

- Pembukaan belum lengkap  SC

- Pembukaan lengkap  kraniotomi


• Jangan lakukan EV/Forseps
Presentasi Muka
•Ekstensi penuh kepala janin (defleksi maksimal)

•Palpasi : - teraba lekukan antara oksiput &


punggung janin (sudut febre)
- DJJ sepihak dengan bagian kecil
janin
•PD : dengan mudah teraba wajah (mulut,tulang
pipi, tulang orbita & bagian rahang)
Presentasi Muka
• Dagu merupakan titik acuan  dagu anterior atau dagu
poterior
• Sering terjadi partus lama

• Dagu anterior  mungkin bisa pervaginam dengan


terjadinya fleksi (T/oksitosin drips atau forseps)
• Dagu posterior kesulitan penurunan karena kepala
defleksi maksimal (T/seksio sesarea atau bila janin mati
lakukan kraniotomi)
• Jangan lakukan ekstraksi vakum
Presentasi
Majemuk/Ganda

Ekstremitas prolaps disamping bagian


terendah janin (kepala/bokong)
Presentasi Ganda
 Pada panggul normal  bisa partus pervaginam

 Bisa dilakukan reposisi lengan

 Bila ditemukan prolaps funikuli  penanganan


tergantung besarnya pembukaan & kondisi janin
Janin Besar
 BB bayi > 4000 gram (5,3 %)
 Panggul normal  bisa lahir spontan
 Faktor keturunan
 Ibu dgn DM, post matur atau grande multipara
 Bisa terjadi FPD  Seksio, Sesarea
 Komplikasi : distosia bahu, perlukaan n.brakialis &
sternokleidomastoidens
Prolapsus Funikuli
 Tali pusat disamping atau melewati bagian
terendah janin setelah ketuban pecah (disebut
tali pusat terdepan bila ketuban belum pecah )
 Pada letak kepala,sangat berbahaya  janin
bisa segera mati krn gangguan oksigenasi janin
 T/ reposisi atau seksio sesarea
Hidrosefalus
 Penimbunan cairan serebro spinalis di ventrikal
otak (500 – 1500 ml/5000 ml)
 b/ letak sungsang  DSP
 D/ tidak sulit  sutura melebar, tulang kepala tipis
& mudah ditekan
 USG, MRI
 Komplikasi ruptura uteri
 Bisa dilakukan dgn jarum spinal shg kepala
mengecil  lahir pervaginam (ventrikulosentesis)
Janin Kembar Melekat (Double Monster)

 Perlekatan 2 janin tidak simetris


Simetris
(kraniopagus, figopagus, torakopagus,
ontalopagus, disefalus, sinsefalus)
 Dx. Agak sukar
 Persalinan bisa macet  seksio sesarea atau
embriotomi
Pencegahan Distosia
 Diagnosis persalinan yang kuat
 Manajemen fase laten yang memanjang
 Persiapan persalinan
 Pendampingan saat kelahiran
 Ambulasi
 Analgesia
 Amniotomi (ARM)
 Ukuran Janin
Manajemen Aktif
Persalinan
 Diagnosis persalinan yg tepat

 Pengawasan yg ketat thd kemajuan persalinan dgn


partogram
 Dukungan yg berkesinambungan selama persalinan

 Intervensi dini untuk memperbaiki kemajuan


persalinan yg tdk adekuat

- Amniotomi (ARM)
- Oksitosin

Anda mungkin juga menyukai