Anda di halaman 1dari 42

dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya Sp.

M
Ilmu Kesehatan Mata
 Penyakit mata dengan karakteristik
neuropati saraf optik dengan ekskavasi
glaukomatosa serta kerusakan lapang
pandang dengan peningkatan tekanan
bola mata sebagai salah satu faktor resiko.
 Tekanan bola mata normal: 15-21 mmHg.
 Tekanan bola mata tinggi  kerusakan
saraf optik  gangguan lapang pandang.
 Tekanan intraokular  kecepatan
terbentuknya cairan mata (humor akuous)
bola mata oleh badan siliar dan hambatan
yang terjadi pada jaringan trabecular
meshwork
 Humor akuous  dihasilkan badan siliaris 
masuk ke bilik mata belakang  melalui pupil
 menuju ke bilik mata depan  ke sudut
bilik mata depan  ke jaringan trabekulum 
mencapai kanal Schlemm  keluar dari bola
mata.
 Glaukoma dibedakan menjadi:
- Glaukoma Primer
- Glaukoma Sekunder
- Glaukoma Kongenital
 Glaukoma Primer  tidak diketahui
penyebabnya.
Dibedakan menjadi:
- Glaukoma sudut tertutup (Closed Angle
Glaucoma, Acute Congestive Glaucoma)
- Glaukoma sudut terbuka (Open Angle
Glaucoma, Chronic Simple Glaucoma).
 Glaukoma Sekunder  akibat penyakit lain
dalam bola mata
 Disebabkan oleh:
1. Kelainan Lensa:
- Luksasi
- Pembengkakan (intumesen)
Fakomorfik
- Fakolitik
- Fakoanafilaktik
2. Kelainan uvea:
- Uveitis
- Tumor
 Trauma:
- Hifema
- Perforasi kornea dan prolaps iris
 Pembedahan
 Penyebab lain:
- Rubeosis iridis (trombosis vena sentralis)
- Penggunaan kortikosteroid topikal
berlebihan
GLAUKOMA PRIMER
 Pada bilik mata depan (BMD) yang dangkal
 lensa dekat dengan iris  hambatan
aliran humor akuous  dari bilik mata
belakang ke bilik mata depan  hambatan
pupil (pupillary block)  meningkatnya
tekanan di bilik mata belakang.
 Pada sudut BMD yang sempit  iris
menutup trabecular meshwork  humor
akuous tidak dapat keluar  glaukoma
akut sudut tertutup.
 Faktor resiko:
- Wanita >> pria  sudut BMD lebih
dangkal
- Usia  kedalaman dan volume BMD
menurun seiring bertambahnya usia, sering
usia: 55-65 tahun
- Hipermetropia  kedalaman dan volume
BMD menurun pada penderita
hipermetropia
 Disebut juga dengan Acute Congestive Glaucoma.
 Glaukoma akut  sering terjadi pada glaukoma
sudut tertutup primer
 Sudut tertutup  kontak antara iris dan trabecular
(iridotrabecular contact / ITC).
 Blok pupil  > 90% dari kasus sudut tertutup primer
 Sudut tertutup primer akut  saat TIO naik dengan
cepat  blokade trabecular meshwork oleh iris yang
luas dan mendadak
 Sebagian besar serangan sudut tertutup akut
adalah unilateral, hanya 5-10% bilateral
 Penglihatan kabur mendadak
 Mata merah
 Nyeri di dalam dan di sekitar mata, menyebar kesisi dahi
 Sakit kepala pada bagian depan pada sisi mata yang sakit
 Mual dan Muntah
 Melihat warna pelangi (halo) di sekitar cahaya
 Lapangan pandang menyempit
 Faktor resiko:
- Riwayat keluarga menderita glaukoma
- Miopia
- Usia > 60 tahun
- Penderita diabetes mellitus
 Tajam penglihatan menurun
 Peningkatan tekanan bola mata mendadak > 21
mmHg, sering sampai dengan ≥ 40-50mmHg.
 Segmen anterior:
- Edema palpebra
- Hiperemi konjungtiva (kongestif)
- Edema kornea
- Bilik mata depan dangkal
- Pupil midmidriasis
- Refleks pupil menurun
 Sinekia Anterior Perifer:
- Perlekatan iris dan jaringan trabekulum
- Pengeluaran akuous humor terhambat
 Katarak
 Atrofi papil saraf optik
 Glaukoma kongestif kronik:
- Edema palpebra membaik, hiperemi
konjungtiva, edema kornea membaik,
kornea keruh, pupil midriasis, TIO mulai
menurun dibandingkan glaukoma akut
 Glaukoma absolut:
- Buta total, nyeri bola mata, TIO tinggi,
bulous keratopati
 Sudut tertutup primer akut  salah satu
kedaruratan di bidang mata  terapi
harus segera dimulai
 Tujuan terapi:
- Menurunkan TIO secepat mungkin 
mencegah kerusakan lebih lanjut pada
saraf optik
- Menjernihkan kornea
- Mengurangi inflamasi intraokular
-Mencegah terjadinya sinekia anterior
perifer dan sinekia posterior
 Medikamentosa:
* Miotikum:
- Pilokarpin 2-4%
- Melepaskan iris dari trabekulum  sudut bilik mata depan terbuka
* Carbonic anhidrase inhibitor:
- Acetazolamide 500 mg, tappering tiap 4 jam 1 tablet
- Mengurangi produksi humor akuous
* Obat hiperosmotik:
- Gliserin 50% oral dosis: 1-1,5gram/kgBB
- Mannitol 20%
- Mempertinggi daya osmosis plasma
* Steroid topikal: Mengurangi gejala dan inflamasi akut
 Medikamentosa  pengobatan darurat dan jangka pendek  tetap
dilakukan pembedahan
 Laser Iridotomi
 Pembedahan:
1. Iridektomi Perifer: Lubang  di bagian perifer iris
- Indikasi: Fase prodromal, Glaukoma akut, Preventif pada mata
yang sehat
2. Pembedahan filtrasi (Trabekulektomi):
- Mengangkat trabekulum  celah  mengalirkan cairan
mata masuk ke dalam kanal Schlemm
- Indikasi: glaukoma akut berlangsung lama, glaukoma
kongestif kronik
 Disebut juga dengan Glaukoma Kronik atau
Chronic Simple Glaucoma
 Penyakit berlangsung lama (kronik) tanpa
ada tanda yang jelas dari luar dan tekanan
bola mata yang meningkat
 Bahaya penyakit ini  tidak banyak
memberi keluhan kepada penderita
 Bila penderita sudah mulai mengeluh 
penyakit sudah lanjut
 Faktor resiko:
Peningkatan TIO, penurunan tekanan
perfusi, advanced age, kornea sentral tipis,
riwayat keluarga positif.
 Penyebab:
- Jaringan trabekulum tertutup oleh iris
- Hambatan pada jaringan trabekulum 
celah trabekulum sempit
 Tidak memberi tanda-tanda dari luar
 Perjalanan penyakit perlahan-lahan dan progresif
dengan merusak papil saraf optik (ekskavasi)
 Biasanya penderita baru sadar bila keadaan telah lanjut
 Bilateral, sering pada penderita umur 40 tahun keatas
 Tajam penglihatan masih baik  bila keadaan belum
lanjut
 Tekanan intra okuli > 24 mmHg dan tidak terlalu tinggi
 Funduskopi: ekskavasi  bila sudah berlangsung lama
 Gangguan lapang pandang  Skotoma parasentral
 Gonioskopi  sudut BMD lebar
 Pengobatan:
- Miotikum: Pilokarpin 2-4% 
membesarkan pengeluaran cairan mata
- Simpatomimetik: Epinefrin 0,5-2% 
menghambat produksi humor akuous
- Beta blocker: Timolol Maleate 0,25-0,50%
 menghambat produksi humor akuous
- Carbonic anhidrase inhibitor:
Acetazolamide  menghambat produksi
humor akuous
 Pengobatan diberikan secara teratur dan
pembedahan hanya dilakukan bila
pengobatan tidak mencapai hasil yang
memuaskan
 Pembedahan:
- Bila dengan pengobatan secara maksimal 
TIO > 21 mmHgdan lapangan pandang terus
menurun
- Laser Trabeculoplasty
- Trabekulektomi
- Glaukoma Drainage Device
GLAUKOMA SEKUNDER
 Glaukoma yang timbul sebagai penyulit penyakit
intraokular
 Jenis:
1. Glaukoma karena kelainan lensa mata:
- Luksasi lensa  ke depan maupun ke belakang
- Lensa yang membengkak  Glaukoma Fakomorfik
karena katarak atau trauma  gejala seperti glaukoma
akut  dikelola seperti glaukoma akut dan bila sudah
tenang maka lensa dikeluarkan.
- Katarak hipermatur  lensa leakage dan membuntu
trabecular meshwork  Glaukoma Fakolitik
- Protein lensa  uveitis  tekanan bola mata meningkat
 Glaukoma Fakoanafilaktik  pada katarak hipermatur
2. Glaukoma sekunder karena kelainan Uvea:
- Uveitis  dapat terjadi glaukoma 
terbentuk perlekatan iris bagian perifer
(sinekia) dan eksudat menutup celah
trabekulum  outflow humor akuous
terhambat
- Tumor dari uvea  menyempitkan rongga
bola mata atau mendesak iris ke depan 
menutup sudut bilik mata depan
3. Glaukoma Sekunder karena Trauma atau
Pembedahan
- Hifema di BMD  karena trauma pada bola
mata  menghambat saluran outflow
trabekulum
- Perforasi kornea  iris terjepit  BMD
dangkal  humor akuous tidak bisa mencapai
jaringan trabekulum untuk penyaluran keluar
- Pembedahan katarak  BMD tidak
terbentuk  perlekatan iris bagian perifer 
penyaluran humor akuous terhambat
4. Glaukoma karena Rubeosis Iris:
- Trombosis vena retina sentral dan
retinopati diabetik  neovaskularisasi iris
 di bagian iris perifer  pembuluh darah
mengakibatkan perlekatan-perlekatan 
sudut BMD menutup
- Nyeri dan sulit diobati
 Glaukoma karena Kortikosteroid:
- Gejala mirip dengan glaukoma sudut
terbuka
- Pemakaian kortikosteroid jangka lama 
pemeriksaan tekanan bola mata secara
berkala.
 Stadium terakhir semua jenis glaukoma
disertai kebutaan total
 Bila disertai nyeri hebat 
Cyclocryotherapy  untuk mengurangi
nyeri
 Enukleasi
 Bila tidak disertai nyeri  bola mata
dibiarkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai