PERSALINAN LAMA
LABOR DYSTOCIA = ABNORMAL LABOR =
PROLONGED LABOR
b) fase aktif
2. KALA 2 KENALI PERMULAAN / ONSET PERSALINAN
KURVA FRIEDMANN
• Divisi Preparatori :
pembukaan servix masih
sedikit, komponen jaringan
lunak mulai tjd perubahan
sensitif thd sedasi
• Divisi dilatational:
pembukaan terjadi secara
cepat
• Divisi pelvic: tjd cardinal
movement pd letak kepala
William obstetric ed 25
William Obstetri : cervical dilatation of 3 to 5 cm or more, in the presence of
uterine contractions
DURASI NORMAL LABOR
ABNORMAL LABOR
Persalinan macet berkontribusi sekitar 2,8% dari penyebab kematian ibu di seluruh dunia.
Komplikasi : HPP, risiko infeksi, trauma/injury pada jalan lahir; Asfiksi, trauma pada bayi
• Penyebab 3P • kontraksi uterus tidak • Kelainan letak • kelainan jalan lahir keras
cukup adekuat • Kelainan presentasi, (tulang)
• koordinasi yang tidak tepat • Kelainan posisi • kelainan jaringan lunak
untuk menyebabkan • Kelainan struktur janin yang menjadi hambatan
penipisan dan dilatasi penurunan janin
serviks (disgungsi uterus)
• kekuatan otot volunter ibu
yang tidak kuat saat kala
dua
Kontraksi adekuat 3 contractions in 10 min each lasting for 45 sec -60 sec
causing intrauterine pressure of 65-75 mm of Hg or 220 Montevideo units.; fundal
dominan; ada fase relaksasai
• KEKUATAN IBU SAAT MENGEJAN DI KALA 2: Heavy sedation or regional analgesia may
reduce the reflex urge to push and may impair the ability to contract abdominal
muscles sufficiently
The sum of these five contractions is 242 Montevideo units.
CPD
• CEPHALOPELVIC DISPROPORTION :
KETIDAKSEIMBANGAN antara KEPALA janin dan UKURAN PANGGUL ibu
pelvis
Caldwell–Moloy
(1933, 1934)
anatomical
classification of
the pelvis is based
on shape
Penilaian ukuran panggul Apa saja yg diperiksa?
1. Promontorium : teraba (sebutkan brp
Dengan pemeriksaan dalam PAP cm) / tidak
2. Linea ischiadica
PTP 3. Spina ischiadica
4. Sakrum
5. Arcus pubis
PBP 6. Distansia intertuberosum
CLINICAL PELVIMETRI
Pintu atas
panggul
• Jarak bagian bawah simfisis sampai ke promontorium konjugata diagonalis (CD). Panggul
normal, promontorium tidak teraba dengan jari yang panjangnya 12 cm
• Conjugata Vera (CV) = tepi atas simfisis sampai ke promontorium CV = CD – 1,5
• konjugata obstetrika, yaitu jarak dari tengah simfisis bagian dalam ke promontorium,N=10,5cm
• Linea terminalis normal teraba < 2/3
Ukur linea terminalis
KESEMPITAN PINTU ATAS PANGGUL (PAP) BILA:
Panggul Sempit
Absolut
Pintu
tengah
panggul
Kurvatura Sakrum
Akibat :
- Gangguan Putar Paksi
- Gangguan Penurunan
Pintu bawah panggul
Pada panggul normal besai sudut (arkus
pubis) adalah >90". Jika kurang dari 90",
lahirnya kepala janin lebih sulit karena ia
memerlukan lebih banyak tempat ke posterior.
SEBAB :
1. AKOMODASI
2. FISIKA
PENGERTIAN “ LETAK “
Presentation Denominator
Vertex Occiput (uuk)
Breech Sacrum
POSISI DENOMINATOR
OA
ROA LOA
ROT LOT
ROP LOP
OP
STATION / PENURUNAN KEPALA
JANIN
DIAGNOSIS ABNORMAL LABOR
• FAKTOR RISIKO : Usia tua, TB ibu, TFU / Bayi besar?, Obesitas,
Grande multi, Postterm
• Diagnosis onset of labor harus akurat
• Monitoring progress / kemajuan persalinan Partograf
• Bila ada kelainan pada kemajuan persalinan identifikasi masuk
ke tipe abnormal labor yg mana
• Evaluasi 3P (power, passage, passanger)
PARTOGRAF
Kemajuan persalinan:
-Dilatasi serviks
-Penurunan kepala
-HIS (kontrasi uterus)
Kondisi ibu:
-Nadi, Tekanan darah, temperatur
-urine
-Obat-obatan dan cairan IV
-Regimen oksitosin
Catatan kondisi ibu
• Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit (termasuk
pemantauan denyut jantung janin setiap 30 menit)
• Nadi setiap 30 menit
• Dilatasi serviks setiap 4 jam
• Penurunan bagian terbawah setiap 4 jam
• Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
• Produksi urine, atau adanya aseton atau protein dalam urine setiap
2-4 jam
Cairan Ketuban: Catat warna air ketuban setiap kali pemeriksaan dalam:
U: selaput ketuban utuh
J: Selaput ketuban pecah, cairan ketuban jernih
M: Cairan ketuban bercampur mekonium
D: Cairan ketuban bercampur darah
K: kering
Penyusupan :
1: Sutura beradu
2: Sutura tumpang tindih tapi bisa dipisahkan
3: Sutura tumpang tindih dan tak bisa dipisahkan
• Pembukaan Serviks: Dinilai pada saat melakukan pemeriksaan dalam dan diberi tanda (X). Mulai
pengisian pada partograf saat pembukaan 4 cm.
• Penurunan dinilai melalui palpasi abdomen: Mengacu pada bagian kepala (dibagi menjadi 5 bagian)
yang bisa dipalpasi diatas simfisis pubis, dicatat dengan lambing lingkaran (O) setiap melakukan
pemeriksaan dalam. Pada 0/5 sinciput (S) berada pada tingkat simfisis pubis
• Garis Waspada : Garis ini dimulai pada saat pembukaan serviks 4 cm hingga titik pembukaan
lengkap yang diperkirakan dengan laju 1 cm per jam.
KONTRAKSI UTERUS
< 20 DETIK = lemah
@fariska.zata.spog